Penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi Good Corporate Governance terhadap kinerja pegawai pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur.
Rumusan Masalah
Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur Ponorogo Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil judul penelitian “Implementasi Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur Ponorogo”.
Tujuan Penelitian
Untuk mendeskripsikan kendala penerapan Good Corporate Governance dalam meningkatkan kinerja pegawai Pembiayaan Rakyat Syariah Bank Al-Mabrur Ponorogo. Untuk mengetahui dampak penerapan Good Corporate Governance terhadap peningkatan kinerja pegawai pada Keuangan Umat Islam Bank Al-Mabrur Ponorogo.
Manfaat Penelitian
Studi Penelitian Terdahulu
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Noerhadi Sudjoni dengan judul “Implementasi Good Corporate Governance di Rumah Sakit Islam X” (2020). Keempat belas, penelitian yang dilakukan oleh Siti Bunga Nurjanah dan Nida Handayani berjudul “Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan Di PT Angkasa Pura II (Studi Kasus Di Divisi Airport Learning Center)”.
Metode Penelitian
Sebagai kunci utama, keterlibatan peneliti ini sangat diperlukan untuk mendapatkan data yang optimal.27 Dalam penelitian ini, peneliti akan hadir di lokasi sebagaimana diperbolehkan untuk melakukan penelitian dengan mengunjungi lokasi penelitian yang terletak di BPRS Al- Mabrur Ponorogo sesuai waktu yang telah disepakati. Data primer adalah data berupa perkataan atau perbuatan yang dilakukan oleh entitas yang dipercaya secara lisan atau lisan.28 Data diperoleh dari wawancara langsung dengan beberapa pegawai Bank Pembiayaan Rakyat Al-Mabrur Syariah, termasuk HRD mengenai sistem Good Corporate. Manajemen yang diterapkan. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen (buku atau artikel terkait), rekaman, foto, dan lain-lain, yang dapat memperkaya dan membantu data primer.
Teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian karena data yang terkumpul digunakan sebagai bahan analisis dalam penelitian. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan juga memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.32 Jika sudah mendapatkan data Good Corporate Governance di BPRS Al-Mabrur, data tersebut akan disaring dan dirangkum, yang kemudian akan diselenggarakan secara sistematis. Namun jika kesimpulan yang ditarik pada tahap awal ini valid dan juga konsisten ketika peneliti kembali ke lapangan, maka kesimpulan yang ditarik merupakan kesimpulan yang dapat diuji.34 Kesimpulan ini dicapai ketika semua data yang diperlukan terkait penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di BPRS Al-Mabrur sudah selesai.
Sistematika Pembahasan
Pada resource triangle ini, pengumpulan data terkait penerapan Good Corporate Governance dilakukan oleh HRD dan juga beberapa karyawan; Triangulasi teknis dapat dilakukan dengan cara mengecek data dengan sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda. Teknik penentuan waktu dapat dilakukan dengan cara mengecek kembali sumber data dan tetap menggunakan teknik yang sama tetapi pada waktu yang berbeda.
PENDAHULUAN
BAB II GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA KARYAWAN
BAB III IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN BANK
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA
PENUTUP
Gambaran Umum Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur Ponorogo
Dilihat dari sejarahnya, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur Babadan Ponorogo merupakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pertama di Kabupaten Ponorogo. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur didirikan atas dasar kepedulian anggota IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) terhadap perekonomian rakyat Indonesia akibat krisis ekonomi khususnya umat Islam di Ponorogo, IPHI memiliki pendirian BMT menyadari , dan berencana untuk mendirikan bank. Dengan berdirinya bank syariah di Ponorogo, para pendiri berharap dapat menjadikannya sebagai wadah alternatif bagi umat Islam untuk menjalankan aspek-aspek kehidupannya secara Islami, termasuk akhlak, akidah dan syariah.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur memiliki 1 kantor pusat, 1 kantor cabang dan 1 kantor kas. BPR Syariah Al-Mabrur dikelola oleh direksi yang dalam operasionalnya diawasi secara tidak langsung oleh Dewan Komisaris. Pengurus terdiri dari seorang Direktur Utama dan seorang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan dan mengawasi kegiatan BPRS sesuai dengan kebijakan umum yang telah digariskan dalam RUPS.
Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik tata kelola perusahaan dipahami dan ditegakkan oleh setiap karyawan. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau tata kelola yang baik merupakan dasar dasar untuk membangun bank yang sehat dan solid, baik dan efisien untuk pembiayaan umat Syariah, serta dasar untuk mengikuti prinsip-prinsip Syariah (kepatuhan terhadap hukum Syariah). Dalam mencapai semua tujuan tersebut, setiap karyawan harus dapat menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan baik dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya.
Hal ini dikatakan oleh Ibu Bety “Seluruh karyawan harus dapat bertanggung jawab atas semua tugas dan kewajiban yang diberikan dan harus dilakukan sesuai aturan. Dalam wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa Good Corporate Governance ini telah diterapkan oleh setiap karyawan di Belanda. Tata Kelola Perusahaan yang baik memang harus diterapkan oleh setiap pegawai agar tujuan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur tercapai dan terwujud sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Kendala Implementasi Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Jika hal ini tidak dilaksanakan, maka tujuan bank tidak dapat terwujud karena faktor internal dari bank itu sendiri yaitu karyawan. Tata kelola perusahaan yang baik memiliki aturan, jadi misalnya aturan bisa berasal dari OJK, BI, undang-undang perbankan, maupun aturan internal bank itu sendiri, demi mempercepat pelayanan terkadang prosedur tersebut tidak dapat digunakan sama sekali karena Karakter setiap pelanggan berbeda-beda, misalnya anda menunggu lama dalam antrian, sepi, jadi kami tidak masalah memberikan pelayanan, tetapi jika ada yang terburu-buru dan tidak sabar mengantri, itu masalah. . Juga, jika Anda sedang terburu-buru, Anda biasanya tidak ingin mengisi formulir (penting saya menandatangani dan menyetor uang karena saya sedang terburu-buru, kadang-kadang mereka bertanya dari mana asal saya) Jawaban adalah terserah saya untuk mengisi apa yang penting bagi saya untuk tabungan/deposito), akibatnya pihak bank harus melanggar peraturan yang ada dan juga menghindari.
Selama orang tersebut tahu tentang bank/dari manajemen, tidak masalah karena kita tahu data orang tersebut. Kadang di lapangan tidak sesuai dengan yang kita terapkan, contoh disiplin kerja, di kantor (jam masuk dan berpakaian kantor) harus sesuai aturan, jika berulang kali melakukan kesalahan maka ada teguran dari HRD ; kalau kesalahannya tidak fatal, cukup teguran/teguran biasa, kalau fatal biasanya yang diajukan pengunduran diri (kalau dipecat, suratnya jelek).”21 Keterbatasan dalam penerapan Good Corporate Management adalah pasti ada di setiap perusahaan, terutama bank. Banyak solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi yaitu harus ada perubahan dan kesadaran dari setiap karyawan bahwa segala kesalahan yang dilakukan harus menjadi evaluasi untuk pembelajaran kedepannya agar tidak melakukan kesalahan yang sama.
Dampak Implementasi Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Selain itu, Ibu Bety juga mengomentari efek dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik, mengatakan bahwa “semuanya lebih baik diatur. Jika tidak memadai, pasti akan ada evaluasi dan perbaikan yang belum dilakukan secara optimal, karena kita semua melakukannya sesuai dengan tujuan kita dan kita juga mencapai tujuan bank itu sendiri.” 24. Dampak penerapan tata kelola perusahaan yang baik sangat dirasakan oleh setiap karyawan jika dapat menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank.
Apabila seluruh pegawai mengetahui cara penerapannya dengan benar, maka akan berdampak pula pada bank, karena bank akan menjadi lebih sehat dan berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan bank. Alhasil, bank tersebut memiliki citra yang baik di mata nasabahnya dan mempercayakan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur untuk melakukan penyetoran dan pembiayaan.
Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa pegawai Bank Pembiayaan Rakyat Al-Mabrur Syariah mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik, prinsip-prinsip tersebut telah diterapkan pada setiap pegawai Bank Pembiayaan Rakyat Al-Mabrur Syariah karena hal-hal tersebut berkembang. untuk masing-masing secara individual. secara alami dalam sistem kinerja untuk karyawan. Selain itu, masing-masing secara tidak langsung sudah memahami manajemen bisnis yang baik, meskipun ada istilah-istilah yang tidak dikenal tetapi sudah digunakan dalam pelaksanaannya, seperti istilah asing dalam prinsip-prinsip manajemen bisnis yang baik. 2 Ningrum dan Habib, “Analisis Penerapan Good Corporate Governance Dalam Menciptakan Sumber Daya Manusia Yang Baik Pada Perusahaan Mayangkara Group.”.
Hal ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Aminullah dan Nur Rohmad Nuzil dimana seluruh karyawan menjalankan tugas sesuai bagiannya masing-masing dan tidak ada tekanan dari pihak manapun. Hal yang sama juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Febri Rahmi, Yulia Putri dan Elfiandri dimana semua karyawan. 7 Aminullah dan Nuzil, “Penerapan Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Desa (Studi di Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan).” 230.
Kendala Implementasi Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Permasalahan tidak sampai disitu, menurut Ibu Betty, permasalahan yang sering dilakukan oleh pegawai Bank Rakyat Syariah Al-Mabrur. Hal ini juga berlaku untuk pakaian, di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur diharapkan memakai pakaian formal yang rapi dan sesuai dengan syariat Islam. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur juga melakukan hal tersebut agar karyawan tidak terus menerus melakukan hal tersebut.
Hal ini ditangani pihak bank dengan membantu mengisi data nasabah jika nasabah diketahui oleh pihak bank. Melihat kejadian tersebut, Bank Keuangan Rakyat Syariah Al-Mabrur melanggar aturan yang telah ditetapkan karena mengisi formulir yang seharusnya diisi oleh nasabah, tetapi dilakukan oleh pihak bank. Kendala tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar bank yang tidak diharapkan oleh bank, seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurul Laili Az Zahro.
Dampak Implementasi Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Akibatnya, tata kelola perusahaan yang baik akan menimbulkan budaya kerja yang baik, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan lebih mudah. Selain itu, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik juga akan membantu meningkatkan kepemimpinan dan sistem organisasi. Berdasarkan hasil wawancara, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al-Mabrur telah menerapkan Good Corporate Governance dengan baik, khususnya karyawan dalam menjalankan fungsinya.
Penerapan Good Corporate Governance juga berdampak pada seluruh perusahaan seperti yang dilakukan oleh Nning Supianti. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik akan memberikan dampak positif bagi suatu perusahaan yang juga akan berdampak pada kinerja karyawan. Hambatan yang terjadi dalam penerapan Good Corporate Governance sering terjadi di Bank Keuangan Syariah Rakyat Al-Mabrur Ponorogo.
Saran
Analisis Good Corporate Governance dan Kinerja Karyawan dalam Penggalangan Dana Lazismu (Studi Kasus Lazismu Sidoarjo).” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 5, no. Implementasi Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Desa (Studi di Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan).” Jurnal Bisnis Sketsa 9, no. Analisis Penerapan Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di BMT KUBE Sejahtera 007 Srikaton Kecamatan Pondok Kelapa.
Analisis penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam upaya meningkatkan manajemen operasi layanan di PT Liquid Kencana Abadi.” Emba 10, no. Analisis penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam penciptaan sumber daya manusia yang baik di perusahaan Grup Mayangkara. Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam 3, no. Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan di PT Angkasa Pura II (Studi Kasus di Divisi Airport Learning Center). Jarvic 2, tidak.