PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini, hanya sedikit pedagang yang bisa mengetahui berat barang yang Anda beli. Para pedagang yang berjualan di pasar tradisional Banyorang mayoritas beragama Islam dan kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa para pedagang tersebut tidak melakukan perdagangan secara maksimal.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti akan mengkaji bagaimana pelaksanaan jual beli sembako yang berkaitan dengan takaran/penimbangan syariah di pasar tradisional Banyorang Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan dengan judul “Pelaksanaan jual beli sembako yang berkaitan dengan penimbangan dari perspektif Islam tentang Pasar tradisional Banyorang di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan.”
Tujuan Penelitian
Kebutuhan pangan pokok ditinjau dari sudut pandang Islam di pasar tradisional Banyorang di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teoritik
- Pengertian Implementasi
- Pengertian Ekonomi Islam
- Pengertian Maqashid Al-Syari’ah dalam Ekonomi Islam
- Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
- Pengertian Jual Beli
- Dasar Hukum Jual Beli
- Rukun dan Syarat Jual Beli
- Macam-Macam Jual Beli
- Prinsip-Prinsip Jual Beli
- Manfaat dan Hikmah Jual Beli
- Pengertian Sembako
- Pengertian Pasar
- Pasar Tradisional
- Fungsi Pasar
- Kecurangan di Pasar
- Prinsip-Prinsip Moral di Pasar
- Pasar dalam Islam
- Hisbah dalam Pengawasan Pasar
- Pengertian Timbangan
- Jenis Timbangan
- Dasar Hukum Timbangan dalam Ekonomi Islam
Menurut Taqi'al-Din Ibnu Abi Bakar bin Muhammad al-Husayni, pengertian jual beli adalah menukarkan harta dengan harta yang diperoleh dengan bantuan ijab dan qabul melalui cara-cara yang ditentukan syariat. Sedangkan menurut Abu Muhammad al-Aini, jual beli pada dasarnya adalah pertukaran barang berdasarkan suatu perjanjian. Jual beli Mas'adi merupakan suatu perbuatan atau transaksi, dalam artian Islam mempunyai hukum yang jelas mengenai hukum taklifi dalam syariat, termasuk dalam hadis Nabi.
Ayat di atas menjelaskan bahwa hukum asal usul jual beli itu boleh (boleh), namun menurut As-Syatibi, hukum dagang itu mungkin wajib dalam keadaan tertentu. Kontraktor (penjual dan pembeli): Pilar kedua dalam jual beli adalah kontraktor, penjual dan anak pembeli. Jual beli muthlak adalah jual beli barang dengan menggunakan apa yang disepakati sebagai alat tukar dengan uang.
Yaitu jual beli barang yang dapat digunakan sebagai alat tukar dengan alat tukar lainnya, seperti koin emas dan perak. Berbagai penjelasan jual beli di atas bertujuan untuk jual beli yang sesuai dengan prinsip jual beli Islam. Dengan demikian, pasar sebagai tempat jual beli merupakan obyek umum yang sangat diperlukan bagi perekonomian daerah, karena tidak hanya menjadi sumber penghidupan, namun juga barometer pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Tinjauan Empiris
4 Siti Nurhalisa “Praktik penipuan jual beli di pasar Pontianak Mawar ditinjau dari segi perlindungan hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum optimalnya peranan yang diharapkan ketika undang-undang perlindungan konsumen diundangkan. menunjukkan bahwa pedagang syariah yang berbisnis di pasar induk Gorontalo masih rentan terhadap penipuan.
Persoalan etika bisnis yang disengaja atau lalai dalam perspektif hukum dagang Islam bukanlah perhatian utama para pedagang.
Kerangka Konseptual
Jual beli merupakan suatu transaksi yang melibatkan dua pihak yaitu penjual dan pembeli. Jual beli tunduk pada hukum yang tidak diragukan lagi dan tidak ada hukum lain selain yang tercantum dalam hukum Tacrifi. Prinsip ini menyatakan bahwa intimidasi, penipuan dan praktik-praktik lain yang dapat melemahkan kebebasan dan keadilan dalam transaksi ekonomi tidak boleh digunakan dalam bentuk aktivitas komersial apa pun.
Tanpa bahan pokok, makanan menjadi kebutuhan sehari-hari dan harus dijual bebas sehingga dapat mengganggu kehidupan masyarakat Indonesia di pasar. Alat ukur (Al-Kail) digunakan untuk mengukur kandungan zat cair, dan timbangan (Al-Wazn) digunakan untuk mengukur satuan massa. Pengukuran dan timbangan yang benar dan jujur adalah kebaikan bagimu di dunia dan lebih baik di sisi Allah di akhirat.
Dalam perspektif Islam, menipu dalam pertukaran dan timbangan mendapat perhatian khusus, kerana pada praktiknya selalu melanggar hak orang lain.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Fokus Penelitian
- Jenis Data dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Proses Jual Beli Kebutuhan Pokok Menuju Timbangan Dalam Perspektif Islam Di Pasar Tradisional Banyorang Kabupaten Banyorang Perspektif Islam di Pasar Tradisional Banyorang Kabupaten Bantaeng. Soal masalah timbangan di Pasar Tradisional Banyorang, kadang timbangannya benar kadang tidak. Saya pernah tertipu saat membeli tepung di salah satu pedagang sembako, ketika saya lihat timbangannya tidak cukup, 1 kg saja. belum cukup, saya tidak mau bertanya kepada penjualnya karena nanti saya marah." Dari hasil wawancara dengan pembeli dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pedagang sembako di pasar tradisional Banyorang tidak melakukan perdagangan syariah dan sebagian pedagang sembako tidak menyadari hal-hal aneh yang dilakukannya.
Sebagian besar pedagang sembako di pasar ini belum menerapkan atau mengikuti aturan mengenai proses penimbangan yang benar. Kebanyakan pedagang bahan pokok di pasar tradisional Banyorang belum mengetahui atau memahami penimbangan yang benar dalam sudut pandang Islam. Pedagang hanya fokus pada keuntungan dan mengabaikan masalah etika. Hampir semua informan menjawab bahwa saya sudah lama berjualan di pasar ini, selama saya berjualan kadang untung kadang rugi.
Hampir kesemua informan menjawab masalah timbang di pasar Banyorang ini adakalanya sesuai dan adakalanya tidak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Wilayah Bantaeng
Kecamatan Ulu Ere merupakan kecamatan terluas dengan luas 67,29 kilometer persegi atau 17,00%, sedangkan Kabupaten Bantaeng merupakan kecamatan terkecil dengan luas 28,85 kilometer persegi (Tabel 4.1). Pada tahun 2008 berpenduduk 175.624 jiwa, terbanyak di delapan kecamatan, terbanyak di Kabupaten Bantaeng dengan jumlah penduduk 35.555 jiwa dan terkecil di Ulere dengan jumlah penduduk 10.266 jiwa.
Gambaran Umum Pasar Tradisional Banyorang di Kabupaten
Berdasarkan orientasi masyarakat Kecamatan Thompoble, Desa Bonto Bontoa mencakup 5,31% luas wilayah Kabupaten Tompoble. Berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 1948 dan luas wilayah Desa Bonto Bontoa sebesar 4,09 km2, maka kepadatan penduduk Desa Bonto Bontoa adalah 476 jiwa/km2. Jenis perdagangannya antara lain barang pecah belah, berbagai kebutuhan pokok, sayuran dan perbekalan lainnya. Kegiatan perdagangan di Pasar tradisional Banyorang hanya dibuka setiap hari Selasa, Rabu, Sabtu, dan Minggu.
Pemerintah Bantaeng juga telah membangun puskesmas di Banyorang dengan fasilitas setara rumah sakit dan saat ini pemerintah juga telah membangun terminal di samping pasar. Proses jual beli sembako penimbangan perspektif Islam di pasar tradisional Banyorang Kabupaten.
Proses Jual Beli Sembako Terhadap Penimbangan dalam
Segala transaksi yang sesuai dengan kehendak Allah harus mengikuti prinsip kesukarelaan, keterbukaan dan tidak menipu agar diperoleh hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan sosial dunia. Transaksi adalah pengalihan hak dan kepemilikan suatu akad kepada pihak lain dengan tujuan memperoleh sesuatu yang bermanfaat tanpa adanya penipuan. Saya sudah 20 tahun berjualan deck disini, saya sudah menggunakan timbangan selama 10 tahun, saya tahu timbangan yang benar dalam ajaran islam karena saya lebih takut dengan masalah seperti itu, saya tidak mau curang, timbangan yang saya gunakan milik saya, wajar jika rusak, perbaiki lagi, jika sesuai ukurannya, gunakan kembali dan timbang”.
Saya sudah lama berjualan disini, sambil berjualan kadang untung kadang kalah, saya tidak tahu pastinya timbangan dalam islam karena saya belum pernah sekolah agama, jadi saya tidak tahu tentang timbangan tersebut. Itu normal bagi saya untuk menimbang sesuatu. Timbangan yang saya gunakan terkadang tidak memiliki keakuratan yang tepat. “Saya biasanya mengulanginya beberapa kali sebelum saya menimbangnya.”
Dampak yang diperoleh Masyarakat terkait Pelaksanaan Jual Beli
Saya pernah mengalami penipuan dalam hal takaran dan timbangan saat membeli gula pasir di Pasar Tradisional Banyorang dan saat saya timbang ternyata timbangannya masih goyah dan belum seimbang serta sudah tertera angkanya. “Saya pernah membeli sembako dari salah satu penjual di Pasar Tradisional Banyorang. Saya membeli beras sebanyak 100 kg, namun sesampainya di rumah, saya coba menimbangnya lagi, ternyata timbangannya tidak cukup.” Kecenderungan pedagang sembako di Banyorang tidak ingin mengalami kerugian transaksi meski tidak menguntungkan orang lain.
Etika Menimbang dalam Islam
Selain itu, Inisial H juga mengatakan bahwa persoalan timbangan yang tepat menurut ajaran Islam boleh-boleh saja karena saya paling takut berbuat curang. Kami tidak membebani seseorang, tetapi hanya pada kemampuannya. Dan jika kamu berkata, “Maka kamu harus berlaku adil, meskipun dia sanak saudara (kamu),” dan. Penyimpangan dalam pengukuran dan pengukuran merupakan salah satu bentuk penipuan perdagangan, meskipun kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan tersebut tidak terlihat oleh manusia, namun tidak ada kejahatan.
Kejanggalan atau penipuan dalam berbisnis, menimbang, menagih, dan mengukur adalah perbuatan yang sangat tidak senonoh dan tercela. Kejahatan tersembunyi dalam undang-undang komersial yang ditetapkan oleh pemerintah atau masyarakat, atau dalam jual beli sukarela yang dilegalkan melalui agama, seperti perampokan, penjarahan, pencurian, dan lain-lain.
Transaksi Perdagangan Terlarang dalam Islam
Hasil wawancara dengan salah satu pedagang sembako, Inisial M, menyatakan bahwa: “Skala yang saya gunakan adalah skala saya sendiri. Untung dan rugi merupakan hal yang lumrah yang diterima oleh setiap pedagang, apalagi pedagang sembako seperti saya, apalagi karena minyak yang saya jual terkadang bocor dari plastiknya.” Adapun fakta yang terjadi di Pasar Tradisional Banyorang dalam hal penimbangan, para pedagang tidak memegang teguh ajaran Islam dalam membeli sembako, mereka adalah pedagang yang memperkecil timbangan dan merugikan pembeli timbangan yang dibawanya, seperti terlihat dalam wawancara. Pembeli menyatakan bahwa timbangan mereka masih bergetar dan timbangan tersebut berbeda dengan timbangan yang dihitung langsung.
Hampir semua informan menjawab bahwa timbangan yang saya gunakan adalah milik saya sendiri, pemerintah memeriksanya setahun sekali. Beberapa informan menjawab saya belum paham soal timbangan yang benar dalam islam, saya hanya menimbangnya saja, kalau saya lihat berarti benar. Beberapa informan menjawab bahwa saya mengetahui masalah penimbangan yang benar dalam islam karena saya dulu bersekolah di pesantren, saya tidak mau menyontek karena saya tahu menyontek itu dosa.
Beberapa informan menjawab bahwa saya kurang memahami persoalan timbangan yang benar dalam Islam, karena dulu diajarkan di pesantren, jadi saya tidak mengetahuinya. Biasanya kalau saya menimbang barang yang biasa, timbangan yang saya pakai kadang kurang akurat, biasanya saya ulangi beberapa kali lalu atur timbangan yang pas. .
PENUTUP
Kesimpulan
Hal ini terkait dengan kurangnya harapan dan perhatian pemerintah dalam melakukan pengendalian timbangan agar lebih steril dan intensif.
Saran
- Pedoman Wawancara
- Transkip
- Reduksi
- Dokumentasi Penelitian
- Persuratan
- Biografi Penulis
Hasil wawancara dengan Ny. Sriyani, pedagang sembako, pasar tradisional Banyorang Kabupaten Bantaeng, 7 Oktober 2020. Hasil wawancara dengan Ny. Meri, Pedagang Sembako, Pasar Tradisional Banyorang Kabupaten Bantaeng, 8 Oktober 2020. Penerapan Prinsip Ekonomi Islam Oleh Pedagang Dalam Penimbangan Sembako di Pasar Soppeng, (online) (http://ejournal.iaintulungang.ac.id/ indeks .php/nisbah/article/view/1 050) tersedia pada 16 Maret 2020 pukul 08:00 WITA.
Saya tahu timbangan dalam islam karena saya bersekolah di pesantren, saya tidak mau menyontek karena saya tahu kalau saya menyontek timbangan itu dosa”. Salah satu informan menjawab saya sudah berjualan deck selama 20 tahun, saya sudah menggunakan timbangan selama 10 tahun, biasanya kalau ada yang rusak saya perbaiki, satu orang menjawab saya sudah menjual deck selama 3 tahun, satu orang menjawab sudah sudah berjualan deck kurang lebih 10 tahun saya berjualan dan informan ketiga menjawab saya sudah lama berjualan disini. Hampir semua informan menjawab bahwa sesampainya di rumah, pembeli menimbang kembali pembeliannya dan ternyata timbangannya tidak sesuai.
Seorang informan menjawab apabila penjual menimbangnya, penimbang masih bergetar dan tidak menetapkan nombor, dua orang menjawab bahawa beratnya kurang daripada 1 auns, dan seorang informan menjawab bahawa saya tidak mempedulikan penimbang. , tetapi saya akan membayar jika ia masuk ke dalam poket saya.