PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tugas BPN meliputi kegiatan pelayanan di bidang pertanahan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berupa memberikan kepastian hukum mengenai hak atas tanah masyarakat. Berdasarkan ketentuan tersebut, Pemerintah hendaknya menciptakan kepastian hukum mengenai hak milik masyarakat atas tanah.
Rumusan Masalah
Menurut Jan Merse, ada beberapa indikator yang mempengaruhi keberhasilan implementasi, yaitu: indikator informasi, isi kebijakan, dukungan masyarakat dan pembagian potensi. Indikator-indikator tersebut dapat menjawab permasalahan yang ada dalam proses pendaftaran hak atas tanah di seluruh Indonesia.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penerapan Kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap pada Kantor Pertanahan Kota Makassar Kantor Pertanahan Kota Makassar. Pada tahun 2019, ia menulis disertasi berjudul Implementasi Kebijakan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap pada Kantor Pertanahan Kota Makassar.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Yusnita Rachmma, (2019), dalam penelitiannya “Penyelesaian pelayanan pendaftaran tanah secara sistematik oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Pangandaran di Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran”. Pelayanan pendaftaran tanah yang sistematis dan lengkap melalui Kantor Pertanahan Kabupaten Pangandaran di Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Tinjauan Teori dan Konsep
- Teori Kebijakan Publik
- Konsep Implementasi Kebijakan Publik
- Model Implementasi Kebijakan Publik
- Pendaftaran Tanah Di Indonesia
- Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap
Berdasarkan uraian berbagai model implementasi kebijakan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini menggunakan model implementasi kebijakan Jan Merse (dalam Kadji, 2015) yang mudah digunakan, dimana variabel-variabel yang digunakan penting untuk kegiatan PTSL yaitu untuk menganalisis implementasi. kebijakan komprehensif pendaftaran tanah yang sistematis pada kantor pertanahan Kota Makassar. Pendaftaran tanah menjadikan bukti hak atas tanah sebagai landasan kuat status kepemilikan tanah. Sehubungan dengan itu keabsahan pendaftaran tanah di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dijelaskan pada bagian 2 bahwa pendaftaran tanah didasarkan pada asas sederhana, aman, terjangkau, terkini dan terbuka. Kegiatan pendaftaran tanah yang akan memberikan bukti hak atas tanah yang disebut dengan sertifikat merupakan suatu realisasi palsu. Dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018, Pendaftaran Tanah Sistematika Lengkap yang selanjutnya disingkat PTSL adalah kegiatan Pendaftaran Tanah yang dilaksanakan secara serentak untuk seluruh Pendaftaran Tanah untuk suatu wilayah. pertama kali. benda di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam satu wilayah kota. /kelurahan/ atau nama lain yang setingkat, yang meliputi pengumpulan data fisik dan data hukum yang berkaitan dengan satu atau lebih objek pendaftaran tanah untuk keperluan pendaftaran.
Objek PTSL yang dimaksud meliputi tanpa terkecuali seluruh bidang tanah, baik bidang tanah yang belum ada hak atas tanahnya maupun bidang tanah yang ada haknya untuk meningkatkan kualitas data kadaster. Kepala pencatatan tanah harus memastikan bahwa data yang dihasilkan dari kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap sesuai dengan data elektronik pada aplikasi KKP.
Kerangka Pikir Penelitian
Deskripsi Fokus
Observasi adalah observasi langsung untuk memperoleh data dan mengkoordinasikan pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik secara lengkap pada Kantor Pertanahan Kota Makassar. Berikut pembentukan Puldatan yang dilakukan Kantor Pertanahan Kota Makassar pada pelaksanaan PTSL tahun 2019. Hasil wawancara menunjukkan adanya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan program PTSL Kantor Pertanahan Kota Makassar.
Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa masyarakat merasa puas terhadap pelayanan program PTSL yang diberikan oleh perwakilan Kantor Pertanahan Kota Makassar. Namun pada akhirnya kegiatan PTSL yang dilakukan Kantor Pertanahan Kota Makassar tetap berjalan dengan baik dan mencapai tujuan. Keberhasilan pelaksanaan program PTSL pada Kantor Pertanahan Kota Makassar mencapai tujuan program yang diharapkan karena profesionalisme yang ditunjukkan oleh sumber daya manusia pelaksana.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dilakukan dengan cara sistematis dan tepat memperhatikan gejala, kenyataan dan kejadian yang terjadi pada subjek penelitian. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mengkaji pelaksanaan Kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematis Komprehensif pada Kantor Pertanahan Kota Makassar guna memperoleh informasi yang diperlukan untuk memecahkan rumusan masalah mengenai isi kebijakan dan lingkungan politik yang berkaitan dengan kebijakan tersebut. mendorong pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dengan penerapan teori-teori yang telah ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat diambil kesimpulan yang jelas mengenai penelitian ini.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Sumber Data dan Informan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Kepala Kantor Pertanahan Kota Makassar menetapkan lokasi kegiatan PTSL di 3 kecamatan dalam wilayah kerjanya, yaitu Kecamatan Tamangapa, Kecamatan Manggala, dan Kecamatan Borong. Informasi yang baik dan lancar serta koordinasi dengan instansi terkait dan seluruh elemen masyarakat dalam rangka pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik secara lengkap di Kantor Pertanahan Kota Makassar berjalan dengan baik, lancar dan sukses. Dalam pelaksanaan program PTSL, Kantor Pertanahan Kota Makasar melaksanakan program PTSL pada tahun 2019 di tiga kecamatan Kota Makasar.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi, Kantor Pertanahan memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada masyarakat untuk membantu masyarakat yang mengikuti proses program PTSL. Informasi dalam program PTSL di Kantor Pertanahan Kota Makassar menunjukkan adanya keterlibatan lembaga mitra dalam kegiatan sosialisasi, sehingga terdapat koordinasi yang baik antar lini organisasi yang terlibat dalam pelaksanaan program PTSL. Aspek informasi pelaksanaan program PTSL pada Kantor Pertanahan Kota Makassar menunjukkan adanya bentuk kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan program melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan program.
Teknik Analisis Data
Keabsahan Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Selain itu Kota Makassar juga merupakan dataran rendah dengan ketinggian bervariasi antara 1-25 meter di atas permukaan laut. Kota Makassar terdiri dari 15 kelurahan dan terbagi menjadi 153 kelurahan, 1.018 RW, dan 5.178 RT dengan Kecamatan Tallo. Namun untuk lebih jelasnya mengenai jumlah kelurahan, RW, dan RT di Kota Makassar menurut kelurahan, silakan lihat tabel berikut.
Hasil sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan Kota Makassar berpenduduk 1.423.877 jiwa, dengan Kecamatan Biringkanaya sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 209.048 jiwa. Kota Makassar merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki pendaftaran tanah di Jl. Selain itu, Kantor Pertanahan Kota Makassar juga memiliki pegawai sebanyak 192 orang pada tahun 2019, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 112 orang dan perempuan sebanyak 80 orang.
Pelaksanaan Pendaftaran Tanah SIstematis Lengkap di
Perkiraan jumlah bidang tanah di Desa Borong sebanyak 6.316 bidang tanah yang terdiri dari 5.237 bidang tanah yang terdaftar dan 1.079 bidang tanah yang tidak terdaftar. Pada tahap ini Kantor Pertanahan Kota Makassar merencanakan kegiatan lapangan, menyiapkan data dan dokumen yang diperlukan untuk menganalisis kuantitas dan kualitas bidang tanah yang didaftarkan serta membuat lembar kerja. Sedangkan batas bidang tanah yang tidak dapat diidentifikasi secara lengkap dilakukan dengan pengukuran Terestrial/GNSS/Metode Gabungan.
Setiap bidang tanah yang disetujui (lolos Quality Control) ditandai dengan checklist pada gambar pengukuran, sedangkan bidang tanah yang tidak disetujui diberi catatan. Sedangkan untuk peta bidang tanah yang diperlukan untuk mengumumkan data fisik dan data hukum untuk proses sertifikasi dicetak sebanyak 3 rangkap. Klarifikasi data fisik bidang tanah dilakukan Puldatan kepada masyarakat melalui iklan selama 3 hari kalender.
Implementasi Kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematis
Aparat kecamatan, RW dan RT membantu mensosialisasikan program PTSL ini kepada masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya. Dari segi dampak isi program PTSL, masyarakat menilai kebijakan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah atau bukti kepemilikan tanah. Dari wawancara di atas terlihat bahwa masyarakat Desa Borong sangat antusias mendaftarkan tanahnya untuk pelaksanaan program PTSL.
Wawancara di atas menunjukkan bahwa masyarakat Kecamatan Manggala sangat antusias mendaftarkan tanahnya dalam pelaksanaan program PTSL. Hasil wawancara menunjukkan bahwa koordinasi berlangsung melalui rapat pembahasan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Program PTSL. Berdasarkan hasil wawancara dengan Camat Borong mengenai penyaluran potensi, hal ini dikemukakan sehubungan dengan penyaluran potensi pada program PTSL :.
Pencapaian Target Pendaftaran Tanah SIstematis
Koordinasi pelaksana tugas dan pembahasan Kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap agar petugas PTSL dalam pelaksanaannya dapat bekerja sesuai aturan yang telah ditetapkan untuk menghindari tumpang tindih pembagian tugas. Koordinasi yang terlaksana dengan baik mulai dari pendaftaran peserta program PTSL hingga penerbitan sertifikat tanah sebagai bukti kepemilikan hak atas tanah, menjadikan tujuan dilaksanakannya Kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap tercapai sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah. , dalam hal ini Kementerian ATR/BPN Republik Indonesia. Sekalipun target PTSL di Kantor Pertanahan Kota Makassar telah mencapai target, namun kegiatan ini tidak lepas dari adanya faktor penghambat, seperti adanya masyarakat yang tidak bertempat tinggal di tempat yang menjadi objek PTSL, ada beberapa masyarakat yang bidang tanahnya tidak mempunyai dokumen lengkap sehingga agak sulit menerbitkan sertifikat. , ada juga masyarakat yang tidak mempunyai bukti hak, domisili masyarakat tidak di tempat yang dimintakan sertifikat dan ada tempat yang sulit diukur pada musim hujan.
Pembahasan
Sosialisasi kepada masyarakat luas tentang aturan-aturan dalam pelaksanaan peraturan kebijakan Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan pendaftaran tanah sistematik lengkap, serta seluruh peraturan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan PTSL, Informasi yang komprehensif/menyeluruh kepada masyarakat pada warga tertentu di Desa Tamangapa, Desa Borong, dan Desa Manggala. Dalam koordinasi tersebut kemudian dibahas pembagian wewenang dan tugas masing-masing pemangku kepentingan, untuk menghindari tumpang tindih dalam pelaksanaan Kebijakan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai kebijakan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.
Pelayanan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Pangandaran, di Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Jurnal, Universitas Galuh, Ciamis Indonesia. Peraturan Menteri Pertanian dan Perencanaan Fisik/Badan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pendaftaran Tanah Secara Sistematis Lengkap. Peraturan Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah dan Kantor Negara.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis yang dilakukan, maka diambil suatu kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan yaitu implementasi kebijakan PTSL telah berjalan secara optimal dan efisien, yang dianalisis menggunakan 4 (empat) indikator mengenai mengukur implementasi kebijakan yaitu. Dukungan pada aspek informasi ditunjukkan dengan pemahaman yang baik dari sumber daya manusia pelaksana mengenai program. Terdapat ketentuan peraturan dan petunjuk teknis yang menjadi landasan pelaksanaan kegiatan PTSL di Kota Makassar dalam rangka muatan kebijakan, sehingga pelaksanaan program dapat berjalan sesuai harapan dan dapat mencapai tujuan program secara maksimal.
Terdapat pembagian potensi yang pada dasarnya berkaitan dengan pelaksanaan koordinasi yang intensif antara para pelaksana kegiatan, dalam hal ini Kantor Pertanahan Kota Makassar, Kantor Kecamatan dan masyarakat. dari masing-masing aktor. dibahas untuk menghindari tumpang tindih dalam penerapan kebijakan PTSL.
Saran
Implementasi Kebijakan Dana Desa dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan di Desa Teteaji Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang." Jurnal Politik Profetik Ruang/Kepala Landstyrelsen Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ATR/BPN Penulis menempuh dan menyelesaikan pendidikannya di SD Kartika Chandra Kirana Kota Makassar, SMP Negeri 24 Kota Makassar, SMP Negeri 11 Kota Makassar.
Pada tahun 1992, penulis melanjutkan pendidikan sarjana (S-1) pada Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia Kota Makassar, dengan gelar Sarjana Hukum (SH) pada tahun 2017. Penulis melanjutkan pendidikan pada program Sarjana (S- 2) jenjang dengan memilih Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Muhammadiyan Makassar. Menyelesaikan program studi Magister Administrasi Publik dan memperoleh gelar Magister Administrasi Publik (M.AP.).