PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Pengertian Khitobah
Dengan menggunakan metode kualitatif dapat diperoleh secara obyektif persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan khutbah sore untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa di SDN 66 Kota Bengkulu. Khutbah Ashar dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jum’at yang dilaksanakan pada jam setelah salat Dzuhur. Rizal selaku siswa kelas VI juga membenarkan bahwa khutbah sore digelar di musala kompleks sekolah SDN 66 Kota Bengkulu.
Dimulai dari Kelas VI sebagai Kelas VI, kemudian Kelas V, jadwal pelaksanaan khitbah Dzuhur berdasarkan nomor urut absensi sesuai keterangan yang diberikan oleh Ny. Saleha, S.Ag selaku penanggung jawab kegiatan khitbah Dzuhur. Hal tersebut dibenarkan Fajri selaku siswa Kelas VI bahwa khutbah Dzuhur dilakukan dari Kelas V hingga Kelas VI. Habibullah menyampaikan MatArenzaya, kemudian diendorse oleh Ibu. Saleha, S.Ag untuk menyampaikan khutbah siang, dalam khutbah siang M.
Jenis pidato yang digunakan dalam khotbah Dzuhur di SDN 66 Kota Bengkulu menggunakan metode pidato Naskah. Evaluasi dilakukan oleh wali kelas dan siswa kelas VI kemudian evaluasi diserahkan kepada penanggung jawab pelaksanaan khitobah Dzuhur. Menurut penjelasan penanggung jawab pelaksanaan khitobah Dzuhur, awalnya para santri menyerahkan materi khitobah dua hari sebelum pelaksanaan khitobah Ms. Saleha, S.Ag.
Rangkaian pelaksanaan khitobah sore ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab, karena terdapat berbagai strategi untuk meningkatkan rasa percaya diri. Berdasarkan data yang dikumpulkan dan analisis yang dilakukan peneliti maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan khitobah sore untuk meningkatkan rasa percaya diri dilakukan oleh siswa Kelas V dan Kelas VI SDN 66 Kota Bengkulu. Dilaksanakannya kegiatan khitobah sore untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa di SDN 66 Kota Bengkulu memberikan dampak positif terhadap rasa percaya diri siswa.
Jenis-jenis Khitobah
Ciri-ciri Khitobah yang Baik
Persiapan dan Kerangka dalam Menyampaikan Khitobah
Konsep Tentang Percaya Diri
- Pengertian Percaya Diri
- Jenis- Jenis Percaya Diri
- Faktor-faktor Pembentuk Percaya Diri
- Membentuk Percaya Diri Siswa
Penelitian Yang Relevan
Namun terdapat perbedaan diantara keduanya, antara lain penelitian ini hanya menjelaskan proses pelaksanaan Khitoba, sedangkan peneliti akan menambahkan variabel kepercayaan, pelaksanaan kegiatan Khitoba, objek dan subjek penelitian yang akan melakukan penelitian berbeda. Kesamaan penelitian ini dengan yang akan peneliti lakukan adalah pada variabel penelitian khotbah dan karakter siswa. 35 Kheruman, Muhammad Saleh, Pengaruh kepercayaan diri siswa terhadap motivasi belajar siswa XI. (Sebelas) Kelas IPS Karya Ma Ashabul Maimanah Seday, (Jurnal: Scientifica Islamica, Vol. 3, No. 1, 2016).
Kesamaan antara penelitian ini dengan apa yang akan peneliti teliti nantinya adalah sama untuk penggunaan variabel kepercayaan. Mustofa Rifki, Pengaruh Rasa Percaya Diri terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Islam Almaarif Singosari Malang. 36. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang positif atau signifikan antara kepercayaan diri terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan t hitung = 3,15 dan t tabel = 1,99, sehingga t hitung >.
Dina Maryana, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa SD Negeri 01 Bengkulu Selatan.37. 36 Mustofa Rifki, Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Kinerja Siswa di SMA Muslim Almaarif Singosari Malang, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Malang, 2008). 37 Dina Maryana, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menanamkan Rasa Percaya Diri Siswa SD Negeri 01 Bengkulu Selatan, (Skripsi: IAIN Bengkulu, 2014).
Hasil penelitiannya adalah peran guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan rasa percaya diri pada siswa SD Negeri 1 Bengkulu Selatan sangat aktif.
METODE PENELITIAN
- Setting Penelitian
- Subjek dan Informan Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Keabsahan Data
- Teknik Analisa Data
Hal ini juga dibenarkan oleh Direktur Gusminarti, M.Pd, bahwa khutbah siang tersebut dilaksanakan di Mushala SDN 66 Kota Bengkulu yang berada di kompleks sekolah yang terletak di Jl. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan direktur Gusminarti, M.Pd yang menjelaskan bahwa Khitobah sore dilakukan oleh siswa kelas V dan kelas VI. Hal ini dibenarkan oleh Ny. Kusnayati, A.Ma.Pd., S.Pd selaku wakil direktur bagian kurikulum, bahwa khutbah siang dilaksanakan mulai dari kelas V dan kelas VI.
Pelaksanaan khitobah Dzuhur mulai direncanakan dari siswa kelas V dan kelas VI yang meliputi penugasan, pendampingan khitobah Dzuhur, praktik khitobah Dzuhur dan cara evaluasi khitobah Dzuhur seperti yang dijelaskan oleh Ibu. Saleha, S.Ag as. penanggung jawab kegiatan khitobah tengah hari. Menurut penjelasan Ibu Saleha, S.Ag selaku wakil ketua bidang kesiswaan sekolah, pelaksanaan khitobah Dzuhur diawali dengan pre test yaitu siswa dilatih untuk berani berbicara dihadapan teman. mereka tahu. , biasanya diminta untuk memperkenalkan diri. Setelah mendapat jadwal khitobah Dzuhur, santri diwajibkan mengikuti kegiatan khitobah Dzuhur sesuai dengan tata cara pelaksanaan kegiatan khitobah Dzuhur.
Habibullah juga mampu mengendalikan keadaan dengan mengajak teman-temannya agar terjalin komunikasi antara yang berdakwah dengan yang diberi materi khutbah Dzuhur. Hal ini juga disampaikan oleh salah satu santri yang mengikuti khitobah zuhur, selalu mendapat giliran Albin Fathil sebagai siswi kelas V. Setelah dilakukan evaluasi pada saat pendampingan khitobah zuhur dan santri dinyatakan berhasil, barulah kelas V mengambil jadwal khitobah. oleh penanggung jawab pelaksanaan khitobah tengah hari.
Setelah memperoleh jadwal khutbah Dzuhur, santri selanjutnya melakukan kegiatan khutbah Dzuhur sesuai dengan tata cara pelaksanaan kegiatan khutbah Dzuhur.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Khutbah Dzuhur dilaksanakan setiap hari kecuali hari Jum’at dan Sabtu, Khutbah Dzuhur dilaksanakan pada satu jam setelah shalat. Hal ini juga dibenarkan oleh Rachel selaku siswa kelas V bahwa khotbah Dzuhur diadakan setiap hari setelah shalat Dzuhur, berdurasi lima belas menit dari 12.00 dan berakhir pada pukul 12.15. Untuk penyelesaian khutbah zuhur kami laksanakan di musala sekolah, maka dari itu anak-anak yang mengikuti khutbah zuhur kami kumpulkan setelah salat untuk melaksanakan khitbah zuhur.
Untuk pelaksanaan khitobah sore kami mulai merancangnya setelah anak-anak duduk di kelas V dan kelas VI yang meliputi pembuatan jadwal, materi khitobah, monitoring pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan dan evaluasi amalan khitobah.54 Penjelasan Ibu Saleha, S ..Ah dibenarkan oleh Ny. Kusnayati, M. Pelaksanaan khitobah sebenarnya dimulai dari penilaian awal pada saat kenaikan kelas V dan kelas VI, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan khitobah sore, kemudian praktek sore hari. khitobah dan evaluasi khitobah sore. Aspek kemampuan awal dan akhir yang kami nilai pada kegiatan khutbah sore meliputi aspek keberanian batin. Pelaksanaan pendampingan khitobah sore, pelatihan khitobah sore, evaluasi khitobah sore dari penilaian awal saat masuk kelas, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan khitobah sore, selanjutnya pelatihan khitobah sore dan evaluasi khitobah sore.
Sebelum dilakukan pendampingan Khitobah oleh Fenti Febriyani, S.Pd selaku wali kelas dan siswa kelas V, guru PAI terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai peraturan pelaksanaan Khitobah Dzuhur yaitu: Khitobah Dzuhur wajib dilaksanakan bagi seluruh siswa. (minimal 2 kali). Sebelum santri melaksanakan khitobah, saya terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai tata tertib pelaksanaan khitobah siang, yaitu: khitobah siang wajib dilakukan seluruh santri (minimal 2 kali), khitobah siang dilakukan sesuai jumlah ketidakhadiran. , menyerahkan materi khitobah 2 hari sebelum melaksanakan khitobah untuk diperbaiki (siswa), Materi khutbah harus ada tanda persetujuan dari mahasiswa. Setelah khotbah naskah difotokopi dan diserahkan ke bagian kemahasiswaan, diusahakan untuk tidak membaca teks pada saat khotbah. Jika tidak dapat/berhalangan untuk menghadiri jadwal khotbah maka wajib melapor ke bagian kemahasiswaan. Jika tidak ada penjelasan yang jelas, siswa mendapat satu poin pelanggaran (25 poin). Kegiatan penyuluhan khitobah tengah hari diawali dengan pembukaan oleh Nihi Asli, A.Ma.Pd., S.Pd, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi tentang pengertian khitobah, cara khitobah, tentang penulisan khitobah.
Evaluasi dan penilaian ini dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan hitobah tengah hari dan evaluasi hitobah siswa. Proses latihan khitobah dzuhur diawali dengan siswa menyerahkan materi khitobah kepada Ibu Saleha, S.Ag dua hari sebelum khitobah untuk diperbaiki, apabila materi khitobah kurang layak untuk disampaikan maka materi dikembalikan kepada siswa pada pukul 66. Hal di atas juga dibenarkan oleh Siva selaku siswa VI. salah satu kelas yang melaksanakan latihan kitba tengah hari, Siva membenarkan bahwa latihan kitba tengah hari diawali dengan penyampaian materi kitba. dikoreksi, kemudian melanjutkan khutbah Dzuhur dan menyerahkan kembali bahan khutbah ke arsip sebagai tanda khutbah Dzuhur telah selesai. Menurut pengamatan guru PAI, saat Novran berlatih khutbah Dzuhur cukup percaya diri, Novran menguasai materi teladan Nabi Muhammad SAW, Novran bisa menguasai situasi meski dengan bertanya kepada teman-temannya, sehingga terjalin komunikasi antar yang berdakwah. dan mereka yang mendapatkan materi khutbah.
Pembahasan
Khitobah Dzuhur dinilai oleh guru kelas dan guru PAI, kepala sekolah serta penanggung jawab pelaksanaan Khitobah Dzuhur, setelah siswa selesai sholat Dzuhur biasanya akan diberikan beberapa masukan oleh salah satu guru yang mengevaluasi amalan sholat Dzuhur. baik berupa pujian maupun kritik terhadap praktek khutbah sore yang dilaksanakan santri, namun penilaian akan dilanjutkan setiap semester pada saat evaluasi khitoabh sore. Tata cara pelaksanaan khitobah sore Pelaksanaan khitobah sore diawali dengan pre test khitobah saat kenaikan kelas bagi siswa kelas V dan kelas VI yaitu siswa dilatih untuk mempunyai keberanian berbicara di depan teman dan guru untuk berbicara biasanya diminta memperkenalkan diri dan kesannya selama bersekolah di SDN 66 Kota Bengkulu. Sebelum dilakukan pendampingan Khitobah Sore oleh wali kelas masing-masing, guru PAI terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan Khitobah Sore, yaitu: Khitobah Sore wajib dilaksanakan seluruh siswa (minimal 2x), Khitobah Sore Dilaksanakan keluar sesuai jumlah ketidakhadiran, Materi khitobah diserahkan 2 hari sebelum khotbah untuk dikoreksi oleh wali kelas masing-masing, materi khotbah harus ada tanda persetujuan dari wali kelas, setelah khotbah naskah difotokopi dan diserahkan diserahkan kepada wali kelas, apabila berhalangan/berhalangan hadir pada jadwal khutbah wajib lapor kepada wali kelas, bila tidak ada informasi yang jelas maka siswa mendapat pelanggaran nilai.
Kegiatan penyuluhan khitobah siang diawali dengan pembukaan yang dilakukan oleh wali kelas, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi tentang pengertian khitobah, metode khitobah, tentang penulisan khitobah siang. Pada rangkaian pelaksanaan khitobah dimulai dari pretest untuk pertumbuhan kelas, kemudian pendampingan amalan khitobah siang dan siang, ada pelatihan cara membuat materi khitobah, pelatihan cara berdakwah di hadapan banyak orang. Dalam rangkaian pelaksanaan khitob Dzuhur diciptakan lingkungan agar santri terbiasa melaksanakan wajib khitob Dzuhur, jika melanggar akan dikenakan sanksi, diajarkan bertanggung jawab.
Pelaksanaan khitobah Dzuhur untuk meningkatkan rasa percaya diri di SDN 66 Kota Bengkulu diawali dengan pre test khitobah (pra kelas V dan kelas IV), pendampingan makan malam khitobah yang dilaksanakan setiap hari kamis setelah KBM selesai, pendampingan dilakukan secara kelas. guru dan guru PAI, mengamalkan khitbah siang, dimulai dari siswa mencari judul dan materi, kemudian menyampaikan materi khitbah dua hari sebelum pelaksanaan khitbah siang kepada penanggung jawab pelaksanaan khitbah siang, untuk dikoreksi oleh penanggung jawab. untuk pelaksanaan khitobah zuhur, apabila materi khitobah zuhur belum tersampaikan, materi dikembalikan kepada santri untuk diperbaiki, setelah mendapat persetujuan dari penanggung jawab materi khitobah dapat diserahkan. Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka perlu penulis memberikan saran kepada pelaku kegiatan Khitobah dzuhur di SDN 66 Kota Bengkulu dalam hal ini kepala sekolah, guru penanggung jawab, penyampai (khotib). Penambahan fasilitas untuk mempercepat kegiatan yang berkaitan dengan khutbah zuhur dan salat zuhur berjamaah, seperti penambahan tempat cuci tangan wanita karena banyaknya santri, penambahan peralatan tata suara yang memadai.
Guru pembimbing kegiatan khotbah sore sebaiknya ditambah sebagai guru karena dapat mengantisipasi koordinasi siswa dalam jumlah besar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Bahri Ghazali, 1997, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Dakwah Ilmu Komunikasi, Jakarta: Pedoman Jaya Ilmu. Metode Pelatihan Khitobah di Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Kropyak Putri Yogyakarta, Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga.