Implementasi Metode Outing Class dalam Pengembangan Emosi Sosial pada Anak Usia 2-4 Tahun di KB Aisyiyah Qurrota A'yun Blimbingrejo Nalumsari Jepara Tahun 2019/2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode field trip dalam pengembangan emosi sosial pada anak usia 2 sampai 4 tahun di KB Aisyiah Qurrota A'yun Blimbingrejo Nalumsari Jepara. Penerapan metode di luar kelas dalam perkembangan emosi-sosial anak usia 2-4 tahun di Kb Aisyiyah Qurrota A'yun blimbingrejo Nalumsari Jepara Tahun 2019/2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode outing class dalam pengembangan sosial emosional pada anak usia 2-4 tahun di KB Aisyiyah Qurrota A'yun Blimbingrejo nalumsari Jepara. Dengan judul skripsi “Penerapan Metode Outing Class dalam Mengembangkan Sosial Emosional pada Anak Usia 2-4 Tahun di KB Aisyiyah Qurrota A’yun Blimbingrejo Nalumsari Jepara Tahun 2019/2020”. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai penggunaan metode outing class dalam pengembangan perkembangan sosial emosional anak di KB Aisyiah Qurrota A'yun Blimbingrejo Jepara.
Rumusan Masalah
Meski anak-anak di KB harus bisa belajar banyak hal, namun KB Aisyiah Qurata Ayun Blimbingrejo Jepara menggunakan metode berbeda yaitu menggunakan metode outdoor class untuk mengembangkan perkembangan sosial dan emosional anak.5. Untuk melihat penerapan metode kelas ekskursi untuk mengembangkan perkembangan sosial emosional anak KB Aisyiah Qurrota A'yun Blimbingrejo Jepara. Analisis Implikasi Metode Outdoor Classroom Terhadap Perkembangan Perkembangan Sosial Emosional Anak KB Aisyiah Qurrota A'yun Blimbingrejo Jepara.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan dalam merumuskan pendidikan agar lebih baik, dan memberikan tambahan wawasan tentang pentingnya pengembangan sosial emosional dalam kegiatan karyawisata kelas.
Kajian Pustaka
Ketiga, tesis Ismawati Safitri yang berjudul “Penggunaan Metode Storytelling dan Metode Field Trip Dalam Pengembangan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia Dini di RA Al Hidayah Kecamatan Wanarejo Kabupaten Cilacap”. 8 Ismawati Safitri, “Penggunaan metode bercerita dan metode field trip dalam pengembangan kemampuan sosial emosional anak usia dini di RA Al Hidayah Kecamatan Wanarejo Kabupaten Cilacap”, Skripsi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. Berdasarkan beberapa Dari penelitian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa belum ada penelitian mengenai penerapan metode field trip dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini.
Oleh karena itu penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya; melalui metode outing class dapat mengembangkan emosi sosial anak usia dini.
Kerangka Teoritik
Pendidikan Anak Usia Dini
Dengan demikian, penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, melalui metode kelas ekskursi dapat mengembangkan sosial emosional anak usia dini 11. secara komprehensif agar seluruh faktor kepribadian anak lebih diberi bobot. Metode kelas ekskursi bertujuan untuk menarik anak agar lebih dekat dengan pusat pembelajaran yang nyata seperti masyarakat dan alam, sehingga secara langsung lebih banyak melibatkan anak dengan lingkungan sekitar, mengacu pada pendidikan yang mempunyai pengaruh yang sangat besar yaitu lingkungan terhadap anak. perkembangan sosial emosional. Husamah mengungkapkan, pembelajaran dengan metode di luar kelas adalah suatu proses pembelajaran yang dilakukan siswa di luar kelas dengan mempelajari sumber belajar, dengan tujuan yang dimiliki anak.
Menurut Isjon, pembelajaran ekskursi adalah suatu cara pembelajaran yang dilakukan dengan mengajak siswa pada objek-objek di luar sekolah atau di suatu tempat, seperti kunjungan ke pabrik pangan, peternakan, perkebunan, dan museum. 32Ika Tony Setiawan, “Dampak Metode Outgoing Classroom Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IV SDN Sambirejo No. 148 Surakarta”. Melalui metode keluar kelas, Anda dapat memberikan pengalaman mengesankan yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Berdasarkan berbagai pendapat mengenai metode field trip di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode field field merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat mendorong anak untuk berpikir kreatif. Kegiatan field trip atau kegiatan yang dilakukan di luar kelas sangat membantu dalam mengembangkan siswa. 34 Ika Tony Setiawan, “Pengaruh metode kelas field trip terhadap minat belajar siswa kelas IV SDN Sambirejo No. 148 Surakarta”. P.
Pelaksanaan kelas karyawisata sepenuhnya ditangani oleh wali kelas sesuai dengan materi dalam RPP yang telah dibuat. Kunjungan lapangan ke luar daerah dilakukan dengan cara pergi ke luar daerah, misalnya melalui pabrik, perkebunan teh, taman satwa, dan lain-lain. Evaluasi karyawisata di lingkungan sekitar sekolah dilakukan oleh wali kelas yang melaksanakan karyawisata untuk menunjang penyampaian materi kepada siswa.
Dengan adanya kelas field trip ini perkembangan sosial emosional anak akan berkembang seiring berjalannya waktu, anak tidak akan merasa bosan karena anak lebih menyukai dunia luar dan merasa bosan jika harus berada di dalam kelas terus menerus.36.
Pendekatan dan Jenis penelitian
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berupaya mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang ada. Selain itu penelitian deskriptif hanya sebatas upaya mengungkapkan suatu permasalahan atau keadaan atau peristiwa apa adanya, sehingga hanya sekedar mengungkapkan fakta (fact Finding). 42 Dalam hal ini peneliti akan mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan kelas ekskursi dalam pengembangan perkembangan sosial emosional siswa KB Aisyiah Qurrota A'yun Blimbingrejo Jepara Dalam metode penelitian ada beberapa hal penting yaitu pendekatan dan jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, topik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pemeriksaan keabsahan data dan tahapan penelitian. Peneliti akan melakukan observasi mengenai pelaksanaan kegiatan kelas ekskursi dalam pengembangan emosi sosial yang dilakukan subjek, wawancara dengan sumber informan dan dokumentasi berbagai informasi yang diperoleh dari lapangan. Maksud kehadiran peneliti adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analis, penafsir data dan pada akhirnya melaporkan temuan penelitian mengenai data aktual yang dapat dipercaya keabsahannya di KB Aisyiah Qurrota A'yun Blimbingrejo Jepara.
Tujuan peneliti mengambil tempat di KB Aisyiah Qurrota A'yun Blimbingrejo Jepara adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan kelas field trip untuk mengembangkan perkembangan sosial dan emosional anak. Selain itu peneliti tertarik dengan KB Aisyiyah Qurrota A'yun karena lokasi sekolahnya berada di sekitar desa dan tidak jauh dari tempat tinggal mereka di Jepara, pihak sekolah telah melaksanakan kegiatan kelas field trip untuk mengembangkan perkembangan sosial dan emosional di lingkungan tersebut. sekolah. Penulis melakukan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk menjelaskan penerapan metode kelas ekskursi untuk mengembangkan emosi sosial di KB Aisyiyah Qurrota A'yun Blimbingrejo Jepara.
Kemudian realisasi kegiatan kelas jalan kaki dan untuk pendokumentasian kegiatan kelas jalan kaki peneliti membuat subjek melalui observasi yaitu realisasi kegiatan kelas jalan kaki dan untuk pendokumentasian kegiatan kelas jalan kaki. . Data primer adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan. Responden adalah orang-orang yang dimintai keterangan mengenai suatu fakta atau pendapat, informasi tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tertulis yaitu pada saat mengisi kuesioner, atau secara lisan pada saat menjawab wawancara. 45 Sumber data utama ini nantinya diambil dari kepala sekolah, guru kelas mengajar anak pada kegiatan kelas jalan kaki di KB Aisyiyah Qurrota Ayun Blimbingrejo Jepara.
Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara berupa latar belakang kegiatan outing class, proses pelaksanaan kegiatan, nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan tersebut dalam membentuk perkembangan sosial emosional anak di KB Aisyiyah Qurratoa A’ yun Blimbingrejo Jepara. Peneliti berharap kedua sumber di atas dapat menggambarkan secara menyeluruh bagaimana seharusnya guru memainkan perannya, dan data sekunder diharapkan mampu menggambarkan penerapan metode outing class dalam mengembangkan perkembangan sosial dan emosional anak.
Teknik Pengumpulan Data
Dengan demikian, dalam checklist, seorang pengamat hanya dapat menunjukkan ada tidaknya sesuatu yang diamatinya secara rinci, namun tidak dapat mengklasifikasikan atau tingkat kualitas benda tersebut.48. Observasi ini digunakan untuk membantu mengumpulkan data mengenai penerapan metode field trip dalam pengembangan emosi sosial pada anak usia 2-4 tahun di KB Aisyiah Qurrota A'yun Blimbingrejo Jepara. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi dengan menggunakan lembar checklist dan selanjutnya lembar checklist ini memuat beberapa aspek yang akan diamati oleh peneliti. Dengan data yang diperoleh dari observasi tersebut, peneliti dapat mendeskripsikan secara detail pelaksanaan kelas field trip. metode pengembangan emosi sosial di KB Aisyiyah Qurrota A'yun Blimbingreja Jepara.
Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai yang menjawab pertanyaan tersebut.49 Untuk mengetahui informasi pelaksanaan metode class outing digunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara. Peneliti menerapkan metode ini dengan melakukan wawancara langsung kepada guru dan kepala sekolah KB Aisyiah Qurrota A'yun tentang penelitian penerapan metode outing class dalam mengembangkan emosi sosial pada anak usia 2-4 tahun di KB Aisyiah Qurrota A' yun Blimbingrejo Jepara. Studi dokumenter adalah teknik pengumpulan data melalui pengumpulan dan analisis dokumen, baik tertulis, gambar, atau elektronik.50.
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai jenis informasi untuk mencari data konkrit yaitu catatan sekolah, berkas perijinan, dan pelaksanaan outing class dari pemberangkatan hingga selesai terkait dengan pelaksanaan metode outing class pengembangan emosi sosial. di sekolah. KB Aisyiyah Qurrata A'yun Blimbingrejo Jepara.
Teknik Analisis Data
Penerapan metode karyawisata dalam perkembangan sosial emosional KB Aisyiyah Qurrota A’yun blimbingrejo anak Jepara dapat berjalan dengan lancar dan berkembang dengan sangat baik karena metode karyawisata mempunyai keunggulan dibandingkan metode lainnya yaitu mendidik anak menjadi inovatif, kreatif, disiplin, tertib, kooperatif , toleran dan mandiri dengan wawasan langsung terhadap media yang tepat dalam kegiatan field trip maupun langkah-langkah pendidik dalam melakukan field trip, sangat dapat menunjang perkembangan sosial emosional anak dan mempengaruhi sosial emosionalitas anak, yang mana ditandai dengan perkembangan nilai evaluasi anak dari waktu ke waktu v Indikator perkembangan sosial emosional anak, sehingga perkembangan sosial emosional yang kurang dan berkembang sangat baik antara lain : anak mampu bekerja sama dalam kelompok, peduli terhadap orang lain orang (mereka merespon pembicaraan), tersenyum), mulai menunjukkan sikap toleran, mulai memahami hak orang lain (harus menunggu giliran), meniru apa yang dilakukan, dewasa, memahami aturan dan disiplin, serta mau untuk menghargai keunggulan orang lain dengan melakukan perjalanan. metode kelas di KB Aisyiyah Qurrota A'yun blimbingreja Jepara. Penerapan metode di luar kelas yang baik dalam mengembangkan perkembangan sosial dan emosional anak serta mampu memberikan semangat pada siswa. Memahami karakteristik anak untuk membantu tumbuh kembang anak dalam segala aspek perkembangan khususnya aspek sosial emosional anak.
Ika Tony Setiawan, “Pengaruh metode outing class terhadap minat belajar siswa kelas IV SDN Sambirejo No. 148 Surakarta”. Ismawati Safitri, “Penggunaan Metode Narasi dan Metode Ekskursi Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Emosional Pada Anak Usia Dini di RA Al Hidayah Kecamatan Wanarejo Kabupaten Cilacap”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. Muthmainnah, dkk, " Pengembangan Panduan Permainan Untuk Mengoptimalkan Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini”, Jurnal Pendidikan Anak, 2016, Vol.
Nurjannah, “Pengembangan Kecerdasan Sosial Emosional Anak Usia Dini Melalui Modeling”, Jurnal Bimbingan Konseling Dakwah Islam, 2017, Vol. Rizki Ananda, dkk., “Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Melalui Permainan Kooperatif pada Anak KB”, Jurnal Obsesi, 2018, Vol. Tujuannya untuk mengetahui penerapan metode walkout class dalam pengembangan emosi sosial pada anak usia 3-4 tahun di KB Aisyiyah Qurrota A'yun Blimbingrejo Nalumsari Jepara.
Observasi yang dilakukan adalah observasi pelaksanaan metode field trip class dalam pengembangan emosi sosial pada anak usia 3-4 tahun di KB Aisyiyah Qurrota A'yun Blimbingrejo Jepara. Observasi aktivitas guru dalam penerapan Metode Outing Class dalam perkembangan emosi sosial anak usia 3-4 tahun.
Identitas Diri