• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DUSUN DONDONG, JETIS, SAPTOSARI, GUNUNGKIDUL - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DUSUN DONDONG, JETIS, SAPTOSARI, GUNUNGKIDUL - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan permasalahan yang sangat rumit di Indonesia yang hingga saat ini belum terselesaikan. Hal ini menghancurkan kinerja Indonesia yang sebelumnya memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat pada tahun 1970-an hingga sebelum krisis moneter tahun 1998.5 Selama ini pemerintah, individu, dan lembaga berupaya melakukan penataan kembali perekonomian, khususnya bagi masyarakat miskin di Indonesia. Permasalahan kemiskinan bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia saat ini, oleh karena itu permasalahan kemiskinan selalu tepat untuk dibahas.

6Mohd Kurniawan DP, “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan (Studi Kasus Di Kecamatan Sungai Lilin)”, Jurnal Ilmiah Terkini Ekonomi Global, Vol.8, No. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,82% atau setara dengan 2,95 juta jiwa. Sedangkan jumlah penduduk miskin di perdesaan mencapai 13,20%.12 Peran barang pangan mempunyai dampak yang lebih besar terhadap kontribusi terhadap garis kemiskinan di Indonesia dibandingkan dengan barang nonmakanan.

Khusus untuk mengatasi permasalahan pangan dan gizi, pemerintah mengeluarkan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Mekanisme penyaluran BPNT dilaksanakan di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki akses dan fasilitas yang memadai.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sebagai bahan evaluasi terhadap program-program pemerintah lainnya agar dapat memperoleh nilai-nilai positif dari pelaksanaan program-program tersebut dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Kajian Pustaka

Khodiziah Isnaini Kholif dkk, dalam penelitian berjudul Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penanggulangan Kemiskinan di Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto.15 Penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya kemiskinan di Indonesia khususnya di Kabupaten Mojokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana program PKH dilaksanakan dan faktor-faktor yang dihadapi PKH dalam mengatasi kemiskinan. Dyah Ayu Virgoreta dkk, dalam penelitian tentang pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat (studi di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban).16 Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pelaksanaan, dampak dan penghambat program PKH di desa Bey.

15Khodiziah Isnaini Kholif, dkk., “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto”, Jurnal Administrasi Negara (JAP), vol 2, no. 16 Dyah Ayu Virgoreta, dkk., “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi di Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban)”, Jurnal Administrasi Negara (JAP), vol.2 , no.12, hlm.1–6. Bethesda Sitanggang dkk, dalam penelitiannya tentang Implementasi Kebijakan Penyaluran Hibah dan Bantuan Sosial Masyarakat di Kabupaten Kubu Raya.17 Fokus penelitiannya adalah proses implementasi kebijakan penyaluran hibah dan bantuan sosial masyarakat di Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2013.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan hibah dan bantuan sosial telah sesuai dengan prosedur dan tujuan yang telah ditetapkan. Risnandar dan Aditya Wisnu Broto dalam penelitian tentang Implementasi Program Bantuan Sosial Non Tunai di Indonesia.18 Studi lapangan ini bertujuan untuk menggali informasi terkait pelaksanaan penyaluran Program Bantuan Sosial Non Tunai melalui e-Warong. 17Bethesda Sitanggang, dkk., “Implementasi Kebijakan Penyaluran Hibah dan Bantuan Sosial di Kabupaten Kubu Raya,” Jurnal Tesis PMIS-UNTAN-PSIAN, (2014), hal. 1-21.

Implementasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Dusun Dondong, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul menarik untuk diteliti bagaimana proses implementasinya. Karena proses pelaksanaan disetiap daerah berbeda-beda dan dengan instrumen yang berbeda-beda, maka saya tertarik untuk meneliti pelaksanaan program BPNT di Desa Dondong, Jetis, Saptosari, Gunungkidul.

Kajian Teori

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa implementasi program merupakan pelaksanaan atau implementasi dari rencana kegiatan kebijakan yang akan dilaksanakan. 21Rachmawati Dwi Maharani, Implementasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Lebak. Sumber Daya, setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia maupun sumber daya keuangan.

SDM adalah orang-orang yang merancang dan memproduksi barang atau jasa, memantau kualitas, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya keuangan dan merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi.23 Sumber Daya. Bantuan Pangan Non Tunai merupakan bantuan pangan pemerintah yang dialokasikan kepada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) melalui mekanisme rekening elektronik, yang hanya digunakan untuk pembelian pangan di e-Warong KUBE PKH atau pedagang pangan kerjasama. 24 Ahmad Fauzi, dkk, “Pengaruh Sumber Daya Finansial, Aset Tak Berwujud dan Keunggulan Kompetitif yang Berimplikasi Terhadap Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Lombok NTB”, Jurnal Manajemen IKM, vol.11, no.

25 Kementerian Sosial RI, 'Program Bantuan Pangan Non Tunai', diakses pada 8 April 2019 pukul 10.32 WIB, https://www.kemensos.go.id/page/help-pangan -niet-tuna . 26 Tim Monitoring Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai, Pedoman Umum Bantuan Pangan Non Tunai Edisi 1 (Jakarta Pusat: 2017). Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai Untuk melaksanakan kebijakan yang diatur oleh pemerintah, maka setiap unsur harus melaksanakan langkah-langkah sesuai SOP dalam pelaksanaan bantuan pangan non tunai sebagai berikut: 31.

30Ahda Sulukin Nisa, Analisis Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan), Tesis (Lampung: Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Keagamaan Islam Raden Intan, 2019), hal. 31 Tim Monitoring Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai, Pedoman Umum Bantuan Pangan Non Tunai Edisi 1 (Jakarta Pusat: 2017). . hal.22-81. Proses pendaftaran dilakukan oleh bank penyalur dengan didampingi pemerintah kabupaten atau kota, serta perangkat desa atau kelurahan di kantor desa atau kelurahan, atau di tempat lain yang disepakati kedua belah pihak.

Seluruh proses pendaftaran, mulai dari penerimaan daftar KPM oleh pemerintah kabupaten atau kota dan bank penerbit hingga seluruh calon KPM menerima paket tiket kombinasi, harus diselesaikan dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender. D. Dalam proses pelaksanaan program, tentunya banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya proses tersebut, baik faktor pendukung maupun penghambat. Menurut Mazmanian dan Sebastier dalam Agustino, terdapat 3 (tiga) kelompok variabel yang mempengaruhi pelaksanaan program: 32.

Metode Penelitian

Dalam penelitian pelaksanaan program bantuan pangan nontunai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Dusun Dondong, Jetis, Saptosari, Gunungkidul, objek yang menjadi tahapan pelaksanaan program, hasil pelaksanaan program serta pendorong dan penghambatnya. faktor. Beliau merupakan koordinator program BPNT dan pendamping BPNT PKH sejak awal peluncuran program hingga saat ini, sehingga beliau mengetahui betul bagaimana penerapannya di Desa Dondong, Jetis, Saptosari, Gunungkidul. Dalam penelitian pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai di Dusun Dondong, Jetis, Saptosari, Gunungkidul, metode observasi yang digunakan penulis adalah observasi partisipan, artinya penulis terjun langsung ke lapangan namun tidak berbuat apa-apa. .

Tahapan pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai di Dusun Dondong, Jetis, Saptosari, Gunungkidul telah berjalan dengan baik sesuai dengan Pedoman Umum Penyelenggaraan BPNT Tahun 2017, seperti: Tahap persiapan merupakan tahap yang dilakukan oleh asisten bekerja sama dengan pemerintah Desa Jetis untuk mengkoordinasikan program BPNT. Kedua, tahap pelatihan dan sosialisasi yang dilakukan oleh pendamping BPNT Dusun Dondong kepada KPM BPNT Dusun Dondong. Tahap eksploitasi merupakan tahapan KPM BPNT Dusun Dondong menggunakan dana bantuan untuk membeli beras dan/atau telur di kios agen milik Siti Rokhayatun.

Hasil pelaksanaan program BPNT dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Dusun Dondong, Jetis, Saptosari, Gunungkidul. Menambah pendapatan keluarga, seperti beras yang diperoleh, dimanfaatkan oleh KPM yang disebut simps untuk berjualan nasi goreng di sekolah-sekolah di Dusun Dondong. Ciri-ciri permasalahan tersebut merupakan permasalahan yang sulit dihilangkan di Dusun Dondong karena mereka memandang proses Bagito sebagai sebuah sikap toleransi antar warga.

Diharapkan KPM BPNT Dusun Dondong dapat memanfaatkan dana bantuan tersebut sebaik-baiknya sesuai aturan yang ada, sehingga program BPNT di Dusun Dondong dapat berjalan efisien dan bermanfaat bagi KPM BPNT Dusun Dondong. Diharapkan KPM BPNT Dusun Dondong mampu mencari berbagai peluang usaha pemanfaatan BPNT untuk lebih meningkatkan kesejahteraannya. Kabupaten Gunungkidul diharapkan dapat menciptakan alat monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program BPNT di seluruh wilayah, khususnya di Dusun Dondong.

Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak hanya dari segi fasilitas saja, namun dedikasi terhadap proses pelaksanaan BPNT di Dusun Dondong khususnya juga sangat diperlukan. Diharapkan Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul dapat memantau proses pelaksanaan program BPNT khususnya di Dusun Dodong. Implementasi program bantuan pangan nontunai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Dusun Dondong, Jetis, Saptosari, Gunungkidul.

Pembahasan Penelitian

PENUTUP

Saran

Selalu berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya Pemerintah Desa Jetis, Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul dan Bank Mandiri terkait pelaksanaan program BPNT. Diharapkan dapat mengadakan agenda rutin pertemuan pendamping BPNT se-Kabupaten Gunungkidul sehingga dapat memantau proses pelaksanaan program BPNT. Melaksanakan monitoring dan evaluasi khusus terhadap pelaksanaan BPNT di seluruh daerah bersama dengan pendamping BPNT yang mempunyai pengetahuan luas mengenai pelaksanaan di lapangan.

Menciptakan alat pemantauan dan evaluasi untuk memandu pemerintah kabupaten dalam memantau dan mengevaluasi program BPNT di berbagai tingkat, terutama di tingkat dusun. Perubahan kebijakan program BPNT hendaknya didasarkan pada hasil evaluasi program BPNT di Indonesia untuk meningkatkan kualitas program BPNT. Ahmad Fauzi, dkk, “Dampak Sumber Daya Finansial, Aset Tak Berwujud dan Keunggulan Kompetitif Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Lombok NTB”, Jurnal Manajemen IKM, vol.11, no.

Bethesda Sitanggang, dkk., “Implementasi Kebijakan Penyaluran Bantuan Sosial Masyarakat dan Hibah di Kabupaten Kubu Raya”, Jurnal Skripsi PMIS-UNTAN-PSIAN, 2014. Dyah Ayu Virgoreta, dkk., “Implementasi Program Harapan Masyarakat Keluarga (PKH) Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (Studi di Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban), Jurnal Administrasi Negara (JAP), vol.2, no.12. Khodiziah Isnaini Kholif, dkk., "Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Pengentasan Kemiskinan di Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto", Jurnal Administrasi Negara (JAP), vol. 2, no.

Kurniawan DP, Mohd, “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan (Gevallestudie di Kecamatan Sungai Lilin)”, Jurnal Ilmiah Terkini Ekonomi Global, vol 8, no. Kustini, Endang, “Werk Analise van PT Prudential Assurance Werknemers in Pogings om dienskwaliteit te verbeter,” Jurnal Kreatif, vol.6, no. Purwanto, Erwan Agus, “Mengkaji Potensi Usaha Kecil Menengah (UKM) Dalam Pembuatan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia,” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, vol.10, no.3, Maart, 2007.

Risnandar, dkk., “Implementasi Program Bantuan Sosial Non Tunai di Indonesia”, Jurnal Sosio Conceptsia, vol.7, no.03, Agustus 2018. Wahyuningsih, “Millennium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals ( SDG’s) in Prosperity Social” Jurnal Bisnis dan Manajemen, vol.11, No. Yohanes Suhardin, “Peran negara dan hukum dalam pengentasan kemiskinan melalui terwujudnya kesejahteraan masyarakat”, Jurnal Hukum dan Pembangunan, 2010.

Referensi

Dokumen terkait