• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZ DI SEKOLAH KUTTAB ABABIL BANJARBARU

N/A
N/A
humaira

Academic year: 2024

Membagikan "IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZ DI SEKOLAH KUTTAB ABABIL BANJARBARU "

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH:

HUMAIRA MARDHATI NPM: 221116575

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL JAMI PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BANJARMASIN 1445/2024

(2)

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Fokus penelitian ... 6

C. Tujuan penelitian ... 6

D. Signifikansi penelitian ... 6

1. Manfaat teoritis ... 7

2. Manfaat praktis... 7

E. Definisi operasional ... 8

F. Kajian pustaka ... 12

G. Sistematika penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI ... A. Pengertian metode pembelajaran ... B. Pengertian metode pembelajaran tahfidz ... C. Macam-macam metode pembelajaran tahfidz ... BAB III METODE PENELITIAN... 17

A. Jenis dan pendekatan penelitian ... 17

B. Lokasi penelitian ... 18

C. Objek penelitian dan subjek penelitian ... 18

D. Data dan sumber data ... 19

E. Teknik pengumpulan data ... 19

F. Teknik analisis data ... 20 BAB IV HASIL PENELITIAN ...

(3)

ii

A. Penyajian data dan analisis data ...

B. Laporan hasil penelitian ...

BAB V PENUTUP ...

A. Simpulan ...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ... 23

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Alquran merupakan pedoman hidup1 bagi umat Islam, sumber pengetahuan, tidak ada kekurangan sedikitpun didalamnya. Alquran merupakan kalamullah yang didalamnya penuh dengan hikmah bagi yang merenungi dan mempelajari isi kandungannya. Allah berfirman “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”2 Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Allah telah memberikan kemudahan pada Alquran untuk dihafal, dipelajari, dibaca, dan dipahami untuk diamalkan dalam kehidupan. Bahkan, Allah telah menjanjikan pada hambanya yang bertakwa bagi yang membaca, mentadabburinya berupa ketenangan jiwa dan pahala yang berlipat ganda.

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ‘Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda:

1 Agus Somantri, Implementasi AL-Qur’an Surah AN-Nahl Ayat 125 Sebagai Metode Pendidikan Agama Islam (Studi Analisis al-Qur’an Surah An-Nahl ayat 125), Jurnal Pendidikan Pascasarjana Magister PAI, Vol. 2 No. 1 Tahun 2018.

2 Q.S Al Qamar: 17

(5)

ِالل ِباَتِك ْنِم اًفْرَح َأَرَ ق ْنَم ٌةَنَسَح ِهِب ُهَلَ ف

ْنِكلَو ٌفْرَح لمأ ُلْوُ قَأَلا ,اَِلِاَثْمَأ ِرْشَعِب ُةَنَسَْلْاَو

ٌفْرَح ٌمْيِمَو ٌفْرَح ٌمَلاَو ٌفْرَح ٌفِلَأ

.

Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur`an maka untuknya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan ‘alif laam miim’ satu huruf, akan tetapi alif adalah satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.” (HR. At- Tirmidzi).3

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اوُؤَرْ قا« :لوقي ملسو هيلع الل ىلص ِالل َلوسر ُتْعَِسَ :َلاَق هنع الل يضر َةَماَمُأ بيَأ نع ملسم هاور .»ِهِباَحْصَلأ اًعيِفَش ِةَماَيِقلا َمْوَ ي ِتَِْيَ ُهَّنإَف ؛َنآْرُقلا

Bacalah Al-Qur’an, sebab ia akan datang di hari kiamat kelak sebagai pemberi syafaat kepada pembacanya.4

Begitu banyak manfaat yang dapat dirasakan bagi yang membaca, menghafalkan, serta mengamalkan Alquran, salah satunya yaitu dia akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat, menjadi syafaat bagi dirinya dan keluarganya pada saat di akhirat.Menghafal Alquran merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji dan mulia. Banyak sekali hadits-hadits Rasulullah yang menerangkan tentang hal tersebut. Orang-orang yang

3 https://almanhaj.or.id/82410-keutamaan-membaca-dan-menghapal-al-quran-2.html diakses Rabu 19 September 2023.

4 Dikutip dari Abu Zakaria Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Kitab Riyadhus Shalihin, (Beirut: Dar Ibnu Katsir, 2007), Juz I, No. 991, h. 297

(6)

mempelajari, membaca dan menghafal Alquran merupakan orang-orang pilihan yang memang dipilih oleh Allah untuk menerima warisan kitab suci Alquran5

Saat ini banyak sekali sekolah di Indonesia yang di dalamnya terdapat kegiatan ekstra yaitu pembelajaran dan menghafal Alquran. Bukan saja di sekolah tetapi beberapa membuka rumah tahfidz Alquran untuk menghafal Alquran. Bahkan setiap wilayah, khususnya di Kalimantan Selatan saja kegiatan pembelajaran Alquran sangat diperhatikan oleh pemerintah. Dalam artikel Arobi mengatakan bahwa pembelajaran Alquran juga mendapat perhatian dari pimpinan daerah dan didukung dengan perda, seperti pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang mengeluarkan peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 tahun 2009 tentang pendidikan Alquran di Kalimantan Selatan pada Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

“Pendidikan al-Qur’an bertujuan agar setiap peserta didik dapat membaca dan menulis huruf-huruf al-Qur’an secara baik dan benar. serta dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan isi al-Qur’an (Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan, 2010)6

Pelaksanaan pembelajaran Alquran di sekolah umum lainnya sudah tercatat sangat banyak mungkin tak terhitung. Untuk di Kalimantan Selatan

5 Ulfa Azzuhra dan Al Ikhlas, “Implementasi Metode Talqin dalam Menghafal Al-Qur’an di Sekolah Dasar Negeri 19 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat,” ALSYS 3, no. 5 (17 Juli 2023): 486, https://doi.org/10.58578/alsys.v3i5.1469.

6 Muhammad Arobi, “Rumah-Rumah Tahfizh di Kota Banjarmasin: Profil, Program, dan Metode Pengajaran Al-Qur’an,” Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan 8, no. 1 (2 Agustus 2019):

49, https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v8i1.2666.

(7)

tidak diketahui kapan tahun dimulainya pelaksanaan pembelajaran Alquran.

Saat ini hampir ratusan sekolah bahkan ribuan di dalamnya terdapat pembelajaran Alquran bahkan tahfidz Alquran. Program pembelajaran tahfidz Alquran sangat penting, karena selain sebagai upaya pemeliharaan keautentikan Alquran, para penghafal Alquran saat ini sangat dibutuhkan baik dalam membantu masyarakat memakmurkan masjid maupun dalam membantu pemerintah menyukseskan program di bidang keagamaan. Oleh karena itu, lembaga-lembaga yang khusus membina tahfidz Alquran perlu dibangun dan dikembangkan dengan sistem pembelajaran yang bisa menghasilkan alumni berkualitas.7

Untuk menghafal Alquran tentu memerlukan waktu dan proses yang tidak singkat. Syarat lain dalam menghafal adalah mengulang-ulang kembali materi hafalan, sehingga tertanam dalam ingatan. Menurut Dimyati dan Haryono (1999) dengan pengadaan pengulangan daya-daya (daya mengamati, mengingat, berpikir, merasakan dan lain-lain) akan menjadi sempurna.8

Salah satu upaya terpenting diperhatikan dalam pembinaan tahfidz Alquran adalah metode. Sebab metode mempunyai peranan penting dan sangat diperlukan. Dengan adanya metode akan bisa membantu seseorang

7 Muhammad Sadli Mustafa, “Pelaksanaan Metode Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an Di Madrasah Tahfidz Al-Qur’an Al-Imam ’Ashim Tidung Mariolo, Makassar,” Al-Qalam 18, no. 2 (9 Januari 2016): 245, https://doi.org/10.31969/alq.v18i2.73.

8 Yatim Riyanto, “Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas”, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 52

(8)

untuk menentukan keberhasilan belajar menghafal Alquran dan meningkatkan hafalannya secara terprogram. Di samping juga diharapkan nantinya dapat membantu hafalan menjadi efektif.9

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, implementasi metode pembelajaran tahfidz di Kuttab Ababil Banjarbaru yang baru saja berjalan belum 1 tahun ini. Yang mana tujuannya agar membantu siswa dalam menguatkan hafalan Alquran mereka. Selama pelaksanaan pembelajaran tahfidz tidak sedikit masalah yang dihadapi, karena hafalan mereka juga bergantung dengan tekad dan semangat dari para orang tua, mulai dari ustadz dan ustadzah, siswa, dan media yang menunjang dalam kegiatan pengajaran. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu masalah tersebut terus diselesaikan dengan berbagai usaha. Implementasi metode pembelajaran tahfidz ini diampu oleh guru tahfidz, dimana dalam satu kelas terdiri dari guru kelas (wali kelas), guru iman dan guru tahfidz, pengajaran tahfidz menerapkan metode Pakistan. Metode Pakistan ini dapat diterapkan untuk sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas maupun pesantren atau lembaga pendidikan Islam. Metode Pakistan dianggap sebagai metode yang cocok dan sesuai dengan sekolah tersebut untuk menjaga dan menguatkan hafalan mereka, melihat tidak banyak sekolah umum yang semisal di Kuttab Ababil Banjarbaru. Maka dari itu peneliti tertarik melihat bagaimana implementasi pembelajaran tersebut dengan mengangkat penelitian yang

9 Ali Akbar dan Hidayatullah Hidayatullah, “Metode Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Kabupaten Kampar,” Jurnal Ushuluddin 24, no. 1 (2 Juni 2016): 93, https://doi.org/10.24014/jush.v24i1.1517.

(9)

berjudul “Implementasi Metode Pembelajaran Tahfidz di Kuttab Ababil Banjarbaru

B. Fokus penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan. Dalam penelitian ini penulis ingin membatasi fokus dan pokok penelitian agar tidak semakin meluas. Berikut fokus penelitian yang penulis rumuskan:

1. Bagaimana implementasi metode pembelajaran tahfidz di Kuttab Ababil Banjarbaru?

2. Apa faktor implementasi pembelajaran tahfidz di Kuttab Ababil Banjarbaru?

C. Tujuan penelitian

Fokus tujuan penelitian merupakan gambaran tentang maksud sasaran yang diteliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus merujuk pada masalah-masalah yang telah difokuskan sebelumnya. Dengan demikian sesuai dengan rumusan penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan implementasi metode pembelajaran tahfidz di Kuttab Ababil Banjarbaru.

2. Untuk mendeskripsikan faktor implementasi metode pembelajaran tahfidz di Kuttab Ababil Banjarbaru.

D. Signifikansi penelitian

Signifikansi dalam penelitian ini berisi tentang kontribusi apa yang diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Manfaat penelitian dapat

(10)

bersifat teoritis dan praktis, seperti manfaat bagi penulis, instansi dan masyarakat secara keseluruhan.

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembelajaran, penerapan dan wawasan tentang Implementasi Metode Pembelajaran Tahfidz

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai bagian dari pembelajaran untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana di Sekolah Tinggi Islam Al-Jami Prodi Pendidikan Agama Islam; penelitian ini merupakan penghubung untuk menambah wawasan dan khazanah keilmuan bagi peneliti tentang bagaimana menulis ilmiah yang baik sebagai jembatan melanjutkan penelitian dan penulisan karya ilmiah berikutnya serta memberikan konsepsi secara integral terhadap studi yang berkaitan dengan masalah Pendidikan.

b. Bagi Kampus STAI Al Jami, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah dan memberi pengaruh pada nuansa ilmiah di lingkungan kampus STAI Al Jami dalam wacana Pendidikan; penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dan literatur bagi Lembaga STAI Al Jami dan mahasiswa yang ingin mengembangkan kajian Pendidikan Islam; penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi pada kualitas proses pembelajaran di STAI Al Jami.

(11)

c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi informasi mengenai Implementasi Metode Pembelajaran Tahfidz.

E. Definisi operasional

Definisi operasional berisikan tentang deskripsi pengertian istilah- istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti dalam tema penelitian.

Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana yang dimaksud oleh peneliti. Istilah yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Implementasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan. Definisi lain dari implementasi adalah menyediakan sarana untuk melakukan sesuatu yang memiliki efek atau pengaruh pada sesuatu.10 Menurut Mulyadi (2015:12), implementasi mengacu pada tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan.11 Implementasi pembelajaran adalah proses penerapan dalam pembelajaran untuk melaksanakan ide, program atau seperangkat aktivitas baru dengan mengharapkan ada perubahan dalam diri orang yang diajarkan.

Sedangkan, menurut Edi Suharto, implementasi merupakan salah satu

10https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/06/220000369/pengertian-implementasi- menurut-ahli?page=all. Diakses Minggu, 24 September 2023, 15:34 WITA

11 https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/1590/5/141801060_file%205.pdf

(12)

rangkaian dalam perumusan pembuatan suatu kebijakan yaitu identifikasi, implementasi, dan evaluasi.12

2. Metode pembelajaran tahfidz

Metode dalam bahasa Arab disebut dengan al-Thariq, artinya jalan.

Jalan adalah sesuatu yang dilalui supaya sampai ke tujuan. Mengajarkan materi pelajaran agar dapat diterima peserta didik hendaknya menggunakan jalan yang tepat, atau dalam bahasa yang lebih tepatnya cara dan upaya yang dipakai pendidik.13 Ada beberapa metode menurut para ahli adalah: Menurut Hebert Bisno (1968) yang dimaksud metode adalah teknik-teknik yang digeneralisasikan dengan baik agar dapat diterima atau dapat diterapkan secara sama dalam sebuah praktek, atau bidang disiplin dan praktek.14 Lebih dalam lagi menurut Hidayat (1990;60) kata metode berasal dari bahasa yunani, methodos yang berarti jalan atau cara. Jalan atau cara yang dimaksud disini adalah sebuah upaya atau usaha dalam meraih sesuatu yang diinginkan.15 Sedangkan menurut Max Siporin (1975) yang dimaksud metode adalah sebuah orientasi aktifitas yang mengarah pada tujuan-tujuan dan tugas-

12 Edi Suharto, “Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah Dan Kebijakan Sosial”, (Bandung: Alfabeta, 2012) h.78.

13 Rubini Rubini, “Metode Pembelajaran Berbasis Hadis,” Humanika 18, no. 1 (16 Januari 2019): 33, https://doi.org/10.21831/hum.v18i1.23127.

14 Mahbuddin Mahbuddin, “Penerapan Metode Tahsin Dan Tahfiz Al-Qur’an (T2Q) Terhadap Pembelajaran Al-Qur’an Di SMP Islam Athirah I Kota Makassar,” 7 Juli 2017, 9, https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4127-Full_Text.pdf.

15 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Rosda Karya, 2007), h. 8

(13)

tugas nyata.16 Sedangkan metode secara umum diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar Pendidikan.17

Pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk Membelajarkan Seseorang Atau Kelompok Orang Melalui Berbagai Upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.18 Menurut Heri Rahyubi menjelaskan, Pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.19 Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami manusia sepanjang hayat, serta berlaku dimanapun dan kapanpun.20 Menurut Acep Hermawan menjelaskan, Alquran menurut istilah adalah kalam Allah atau kalamullah subhanahu wa ta’ala yang diturunkan

16 Endang Nalowati, “Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Kimia Melalui Metoda Pembelajaran Problem Based Learning Pada Peserta Didik,” Teacher: Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru 2, no. 1 (18 April 2022): 58, https://doi.org/10.51878/teacher.v2i1.1110.

17 Hayu Almar’atus Sholihah, Nurul Fiadhia Koeswardani, Dan Visca Kenia Fitriana,

“Metode Pembelajaran Jigsaw Dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Siswa Smp,” t.t., 162.

18 Achmad Saeful dan Ferdinal Lafendry, “Strategi Pendekatan Pembelajaran Dalam Konsep Pendidikan Dan Al-Qur’an” 3, no. 2 (2020): 111.

19 Aldora Pratama dkk., “Workshop Pembelajaran Kreatif Sekolah Dasar Di Seberang Ulu II,” Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan 4, no. 2 (2 Juli 2021): 23, https://doi.org/10.31851/dedikasi.v4i2.5870.

20 Dea Kiki Yestiani dan Nabila Zahwa, “Peran Guru dalam Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar,” FONDATIA 4, no. 1 (30 Maret 2020): 42, https://doi.org/10.36088/fondatia.v4i1.515.

(14)

kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, membacanya merupakan ibadah, susunan kata dan isinya merupakan mu’jizat, termaktub di dalam mushaf dan dinukilkan secara mutawatir.21

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Tahfidz Alquran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Alquran yang diturunkan kepada Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam diluar kepala agar tidak terjadi perubahan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan maupun sebagainya yang berhubungan satu dengan yang lain ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.22

3. Kuttab Ababil Banjarbaru

Kuttab Ababil merupakan sekolah setara dengan SD/MI dan sistem kurikulumnya berbeda dengan sekolah lain pada umumnya yang mana menggunakan kurikulum merdeka, pada sekolah ini memiliki dan membuat kurikulum sendiri sesuai dengan visi dan misi sekolah ini. Visi dan misi Kuttab Ababil yaitu untuk visi:

1. Mewujudkan generasi qur’ani yang membiasakan dengan sunnah Nabi

2. Mencetak kader Ulama Rabbani.

Sedangkan Misinya yaitu:

21 Acep Hermawan, Ulumul Qur’an untuk Memahami Wahyu, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.11

22 Jannatul Husna dan Yesi Arikarani, “Peran Rumah Qur’an Raudlatusaadah Dalam Memperbaiki Bacaan Qur’an Anak-Anak Di Kelurahan Muara Lakitan,” El-Ghiroh 20, no. 02 (26 September 2022): 235, https://doi.org/10.37092/el-ghiroh.v20i02.436.

(15)

1. Menanamkan keimanan, adab, dan akhlak mulia pada peserta didik, 2. Mengejar target hafalan Alquran dengan bacaan benar

3. Mengenalkan dan membiasakan peserta didik terhadap sunnah- sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

F. Kajian pustaka

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum (skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya). Dengan melakukan Langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema yang diteliti yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh M. Khofil Abror dengan judul penelitian

Implementasi Program Baca Tulis Al-Qur’an Di Sekolah Dasar Negeri Jember Kidul 02 Jember Tahun Ajaran 2016/2017”, Juni 2018 Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Jember. Skripsi ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif deskriptif dan Teknik pengumpulan data menggunakan:

observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan: reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menjelaskan dan mendeskripsikan teknis pelaksanaan pengajaran BTA dengan metode Sorogan dan metode Drill di sekolah tersebut.

(16)

Perbedaan dari penelitian yang akan peneliti teliti terdapat pada penelitian ini berfokus pada mendeskripsikan implementasi program BTA, kemudian juga pada tempat pelaksanaan penelitian. Sedangkan, penelitian yang akan peneliti teliti mendeskripsikan implementasi metode pembelajaran tahfidz di Kuttab Ababil Banjarbaru. Untuk persamaan dalam penelitian ini terdapat pada sama-sama mendeskripsikan implementasi yang dilaksanakan di sekolah dasar dimana peneliti juga melakukan penelitian berkaitan dengan implementasi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahyar Rasyidi, Muhammad dan Rahmad Hidayat dengan judul penelitian “Pelaksanaan Tahfiz Al Qur’an Bagi Siswa Madrasah Aliyah Al Hamid Kecamatan Banjarmasin Utara”. Jurnal Pendidikan & Pemikiran Islam Banjarmasin, tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan pengambilan kesimpulan menggunakan teknik induktif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan tahfidz Alquran bagi siswa Madrasah Aliyah Al-Hamid Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin Utara serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan observasi, angket, wawancara dan dokumenter dan pengolahan data menggunakan editing, koding, skoring, tabulating dan interpretasi data sehingga dari

(17)

hasil penelitian terkait pelaksanaan tahfidz Alquran bagi siswa Madrasah Aliyah Al-Hamid menyatakan cukup baik.

Untuk perbedaan penelitian ini terdapat pada tempat pelaksanaan serta judul penelitian ini berfokus pada pelaksanaan tahfidz Alquran bagi siswa tingkat Aliyah serta metode penelitian yang digunakan oleh peneliti juga berbeda. Untuk persamaan dari penelitian ini yaitu terdapat dari tema berkaitan dengan pelaksanaan tahfidz Alquran yang akan dilakukan oleh peneliti.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Sadli Mustafa dengan judul penelitian ”Pelaksanaan Metode Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an Di Madrasah Tahfidz Al-Qur’an Al-Imam ‘Ashim Tidung Mariolo, Makassar”. Jurnal Al-Qalam, tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dimaksudkan untuk mengungkap secara deskriptif program dan metode pembelajaran dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hafalan Alquran para santrinya. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi, serta mengacu literatur yang relevan dengan tema yang diangkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tahfidz Alquran di Madrasah Tahfizh Al-Qur’an al-lmam 'Ashim digunakan metode talaqqi wa al-musydfahah yang diterapkan melalui dua program pembelajaran yakni program bi al- nazir dan program bi al-gaib. Pencapaian tersebut telah menghasilkan

(18)

sejumlah hafidz Alquran yang pandai dan terampil melafalkan ayat suci Alquran dengan baik dan fasih.

Perbedaan dari penelitian ini terdapat dari metode pembelajaran tahfidz dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas metode pembelajaran tahfidz di madrasah dengan metode penelitian melalui triangulasi.

Sedangkan untuk persamaan dari penelitian ini dari judul yang akan peneliti teliti yaitu berkaitan dengan pelaksanaan metode pembelajaran tahfidz.

G. Sistematika penulisan

Sistematika dalam penelitian ini terdiri dari 5 bab, yakni: bab pertama berisi pendahuluan, bab kedua berisi landasan teori, bab ketiga berisi metode penelitan, bab keempat berisi penyajian data atau hasil penelitian serta bab 5 merupakan penutup. Adapun rincian 5 bab tersebut sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan.

Bab II yaitu membahas landasan teori yang berisi pengertian metode pembelajaran, pengertian metode pembelajaran tahfidz, macam-macam metode pembelajaran tahfidz.

Bab III yaitu berisi tentang metode penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, dan teknik pengumpulan data.

(19)

Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan berisi hasil penelitian yang terdiri dari tiga sub bab, yaitu pendahuluan, pembahasan dan metode penelitian.

Bab V yaitu penutup yang berisikan kesimpulan dan saran serta uraian yang telah dikemukakan serta merupakan jawaban terhadap pokok masalah pembahasan skripsi ini.

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian dengan field research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menggali dan mengumpulkan data yang berkenaan dengan metode pembelajaran tahfidz, bagaimana implementasi metode pembelajaran tahfidz serta faktor pendorong atau pendukung dan penghambat pelaksanaan metode pembelajaran tahfidz Alquran di Kuttab Ababil Banjarbaru. Adapun metode penelitiannya yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Penelitian metode kualitatif melibatkan penelitian yang menggunakan metode observasi, komunikasi, dan dokumenter dalam lingkungan alamiah (Riehl 2001, 116) Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif”

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.23 Creswell J. W mengartikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti masalah manusia dan sosial. Dimana peneliti akan melaporkan dari hasil penelitian berdasarkan laporan pandangan data dan analisa data yang didapatkan di lapangan, kemudian dideskripsikan dalam

23 Mamik, “Metodologi Kualitatif”, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), h. 4

(21)

laporan penelitian secara rinci.24 Selanjutnya Creswell (2010:167) menjelaskan bahwa tujuan penelitian kualitatif pada umumnya mencakup informasi tentang fenomena utama yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian dan lokasi penelitian.25Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.26

B. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kuttab Ababil Banjarbaru yang berlokasi di Jl.

Guntung Manggis Komp. Raudhatul Muhibbin Kelurahan Guntung Manggis RT 24 RW 03 Banjarbaru.

C. Objek dan subjek penelitian 1. Subjek penelitian

Tujuan subjek penelitian ini diperlukan untuk mengetahui tema masalah yang perlu untuk diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah ustadz/ustadzah di Kuttab Ababil Banjarbaru yang mengajarkan metode pembelajaran tahfidz.

2. Objek penelitian

24 Rukin, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Surabaya: Publishing CV Jakad Media, 2019), h. 9

25 Ajat Rukajat, “Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitaive Research Approach)”, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), h. 4

26 Rukin, “Metodologi Penelitian Kualitatif... h. 4

(22)

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah metode pembelajaran tahfidz di Kuttab Ababil Banjarbaru.

D. Data dan sumber data

Data merupakan unit informan yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan problem tertentu. Pokok data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer merupakan data utama dalam penelitan, data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung terhadap sasaran. Data ini diperoleh secara langsung dari sumber data yang dikumpulkan dengan memberikan wawancara. Data primer meliputi jawaban responden/informan terkait implementasi metode pembelajaran tahfidz di Kuttab Ababil Banjarbaru.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data untuk melengkapi penelitian yang mendukung penulisan peneliti. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan peneliti yang didapat dari orang lain atau data yang diperoleh secara tidak langsung.

Misalnya laporan-laporan atau dokumen mengenai metode pembelajaran tahfidz.

E. Teknik pengumpulan data

(23)

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.27 Data yang peneliti lakukan yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan bagian penting dalam penelitian. Observasi merupakan metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan- pencatatan secara sistematis dengan melihat dan mengamati langsung.

2. Wawancara

Adapun pihak-pihak yang dijadikan sebagai responden/informan adalah ustadz/ustadzah, serta yang memiliki hubungan dengan penelitian ini.

Teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini yaitu menemukan dan menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang implementasi metode pembelajaran tahfidz.

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini akan merekam segala aktifitas yang berkaitan dengan wawancara untuk mengambil data. Dengan menggunakan alat bantu seperti kamera dan alat rekaman. Dengan melalui media dokumentasi photo dan rekaman merupakan sumber primer yang signifikan dalam penelitian ini.

F. Teknik analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus- menerus. menurut pendapat Milles dan Huberman (1992: 21) berdasarkan

27 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2018), h. 104

(24)

analisis interactive model, kegiatan pengumpulan data dan penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses siklus dan interaktif. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul.28 Ahmad Rijali (2018) menjelaskan bahwa dalam riset kualitatif, ada empat tahapan yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Secara berurutan, analisis data dalam riset kualitatif dimulai dari tahap pengumpulan data, reduksi data dan kategorisasi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data menyatu pada aktivitas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpanan data.29 Penjelasan mengenai tahapan dalam penelitian kualitatif sebagai berikut:

1. Reduksi data

Kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dan mencari tema dan polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk melakukan pengumpulan data berikutnya dan mencari apabila diperlukan.30 Reduksi data dilakukan dengan meringkas kembali catatan-catatan lapangan dengan memilih hal-hal yang pokok tadi dirangkum dalam susunan yang lebih sistematis, sehingga dengan

28 Imam Gunawan, “Metode Penelitian Kualitatif”, (Malang: Universitas Negeri Malang, t.t), h. 15

29 Rukin, “Metodologi Penelitian Kualitatif ..., h. 46

30 Imam Gunawan, “Metode Penelitian Kualitatif..., h. 12

(25)

mudah diketahui tema atau polanya.31 Cara yang dilakukan peneliti yaitu menyaring data mentah, lalu peneliti memilih data paling relevan dalam mendukung penelitian yang mana peneliti dapat peroleh dari wawancara dan observasi.32 Lalu dikategorikan sesuai dengan kebutuhan peneliti.

2. Display data/penyajian data

Data yang sudah diereduksi maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data.

3. Pengambilan keputusan dan verifikasi

Penarikan simpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian.33 Maka langkah terakhir yang peneliti lakukan setelah melalui proses tersebut yaitu mengambil kesimpulan yang mencakup semua informasi penting yang peneliti temukan dalam penelitian.

31 Ajat Rukajat, “Pendekatan Penelitian Kualitatif… h. 53

32 Rukin, “Metodologi Penelitian Kualitatif”... h 46

33 Imam Gunawan, “Metode Penelitian Kualitatif”..., h. 12-14

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Ali dan Hidayatullah Hidayatullah. “Metode Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Kabupaten Kampar,” Jurnal Ushuluddin 24, no. 1 (2 Juni 2016):

93, https://doi.org/10.24014/jush.v24i1.1517.

Arobi, Muhammad. “Rumah-Rumah Tahfizh di Kota Banjarmasin: Profil, Program, dan Metode Pengajaran Al-Qur’an,” Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan 8, no. 1 (2 Agustus 2019): 49, https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v8i1.2666.

Azzuhra, Ulfa dan Al Ikhlas, “Implementasi Metode Talqin dalam Menghafal Al- Qur’an di Sekolah Dasar Negeri 19 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat,” ALSYS 3, no. 5 (17 Juli 2023): 486, https://doi.org/10.58578/alsys.v3i5.1469.

Gunawan, Imam. “Metode Penelitian Kualitatif”. Malang: Universitas Negeri Malang, t.th.

Hermawan, Acep. (2011). Ulumul Qur’an untuk Memahami Wahyu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

https://almanhaj.or.id/82410-keutamaan-membaca-dan-menghapal-al-quran- 2.html diakses Rabu 19 September 2023.

https://repositori.uma.ac.id/bitstream/123456789/1590/5/141801060_file%205.pd f

https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/06/220000369/pengertian-

implementasi-menurut-ahli?page=all. Diakses Minggu, 24 September 2023, 15:34 WITA

Husna, Jannatul dan Yesi Arikarani. “Peran Rumah Qur’an Raudlatusaadah Dalam Memperbaiki Bacaan Qur’an Anak-Anak Di Kelurahan Muara Lakitan,”

El-Ghiroh 20, no. 02 (26 September 2022): 235, https://doi.org/10.37092/el-ghiroh.v20i02.436.

Mahbuddin, Mahbuddin. “Penerapan Metode Tahsin Dan Tahfiz Al-Qur’an (T2Q) Terhadap Pembelajaran Al-Qur’an Di SMP Islam Athirah I Kota

Makassar,” 7 Juli 2017, 9,

https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/4127-Full_Text.pdf.

Mamik. (2015). Metodologi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher.

Mustafa,Muhammad Sadli. “Pelaksanaan Metode Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an Di Madrasah Tahfidz Al-Qur’an Al-Imam ’Ashim Tidung Mariolo, Makassar,” Al-Qalam 18, no. 2 (9 Januari 2016): 245, https://doi.org/10.31969/alq.v18i2.73.

(27)

M. Khofil Abror. “Implementasi Program Baca Tulis Al-Qur’an Di Sekolah Dasar Negeri Jember Kidul 02 Jember Tahun Ajaran 2016/2017.” Institut Agama Islam Negeri Jember Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, 8 Juni 2018.

Nalowati, Endang. “Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Kimia Melalui Metoda Pembelajaran Problem Based Learning Pada Peserta Didik,”

TEACHER : Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru 2, no. 1 (18 April 2022): 58, https://doi.org/10.51878/teacher.v2i1.1110.

Pratama, Aldora dkk. “Workshop Pembelajaran Kreatif Sekolah Dasar Di Seberang Ulu II,” Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan 4, no.

2 (2 Juli 2021): 23, https://doi.org/10.31851/dedikasi.v4i2.5870.

Rasyidi, Ahyar. “Pelaksanaan Tahfiz Al Qur’an Bagi Siswa Madrasah Aliyah Al Hamid Kecamatan Banjarmasin Utara,” t.t., 1.

Riyanto, Yatim. (2009) “Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas”, Jakarta: Kencana.

Rubini, Rubini. “Metode Pembelajaran Berbasis Hadis,” Humanika 18, no. 1 (16 Januari 2019): 33, https://doi.org/10.21831/hum.v18i1.23127.

Rukajat, Ajat. (2018). “Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitaive Research Approach)”. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Rukin. (2019) “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Surabaya: Publishing CV Jakad Media.

Saeful, Achmad dan Ferdinal Lafendry. “Strategi Pendekatan Pembelajaran Dalam Konsep Pendidikan Dan Al-Qur’an” 3, no. 2 (2020): 111.

Somantri, Agus. Implementasi AL-Qur’an Surah AN-Nahl Ayat 125 Sebagai Metode Pendidikan Agama Islam (Studi Analisis al-Qur’an Surah An- Nahl ayat 125), Jurnal Pendidikan Pascasarjana Magister PAI, Vol. 2 No.

1 Tahun 2018.

Sholihah, Hayu Almar’atus, Nurul Fiadhia Koeswardani, dan Visca Kenia Fitriana.

“Metode Pembelajaran Jigsaw Dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Siswa Smp,” t.t.

Sugiyono. (2018) “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suharto, Edi. (2012) “Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengakaji Masalah Dan Kebijakan Sosial”. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, Nana. (2007). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rosda Karya.

Yahya, Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi. (2007). Kitab Riyadhus Shalihin. Beirut: Dar Ibnu Katsir. Juz I.

(28)

Yestiani, Dea Kiki dan Nabila Zahwa. “Peran Guru dalam Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar,” FONDATIA 4, no. 1 (30 Maret 2020): 42, https://doi.org/10.36088/fondatia.v4i1.515.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan ( field research ), yang mana peneliti terjun langsung ke lapangan untuk menggalih

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengali dan mengumpulkan

Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian lapangan (field research), yakni peneliti terjun langsung ke lapangan atau ke objek penelitian untuk mengetahui

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research ), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk meneliti pengaruh metode

Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan langsung untuk

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti hasil belajar

Jenis penelitian ini adalah bentuk penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbedaan