Implementasi Metode Preference Selection Index (PSI) dalam Seleksi Penerimaan Content Creator Media Sosial
Usanto S
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi, Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma, Jakarta, Indonesia Email: [email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected]
Abstrak−Saat ini media sosial dalam dunia kerja memiliki peran penting dan dapat pula menjadi tempat persaingan bisnis. Media sosial sekarang digunakan sebagai tempat promosi yang lebih mudah dan efisien yang dibuat untuk mengambil perhatian dari audiens sehingga dapat memperluas targer pasar untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi. Content creator mempunyai peran yang penting untuk pelaku usaha, content creator bertanggung jawab terhadap media sosial yang dimiliki pelaku usaha. Proses seleksi penerimaan content creator masih dilakukan secara konvensional sehingga proses seleksi terkadang tidak tepat dalam menerima content creator terbaik. Maka dengan itu pelaku usaha harus memilih content creator yang berkualitas agar media sosial yang dimiliki tetap terus aktif dan mendapatkan targer audiens yang lebih luas. Dalam seleksi penerimaan content creator memiliki beberapa kriteria yang telah ditentukan yaitu Skill, Pengalaman Kerja, Jumlah Pengikut, Wawancara dan Pendidikan. Karena adanya permasalahan tersebut diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu dalam memperoleh hasil rekomendasi yang handal dan tepat sasaran. Penerapan sistem pendukung keputusan dalam penelitian ini digunakan dengan implementasi metode Preference Selection Index (PSI) yang dimana metode tersebut sangat membantu dalam menghasilkan nilai bobot dan preferensi terbaik dari data alternatif dan kriteria sehingga mendapatkan hasil akhir yaitu rekomendasi content creator terbaik di kota Medan berada pada Alternatif A3 yaitu Andriana dengan nilai 0.9236.
Kata Kunci: SPK; PSI; Penerimaan; Content Creator; Seleksi
Abstract−Currently social media in the world of work has an important role and can also be a place of business competition. Social media is now being used as an easier and more efficient promotional platform designed to capture the attention of the audience so as to expand the target market for higher profits. Content creators have an important role for business actors, content creators are responsible for social media owned by business actors. The selection process for accepting content creators is still carried out conventionally so that the selection process is sometimes not appropriate in accepting the best content creators. So with that, business actors must choose quality content creators so that their social media continues to be active and get a wider target audience. In selecting content creators, several criteria have been determined, namely skills, work experience, number of followers, interviews and education. Because of these problems, a system is needed that can assist in obtaining reliable and targeted recommendations.
The application of a decision support system in this study was used by implementing the PSI (Preference Selection Index) method in which this method is very helpful in producing the best weight and preference values from alternative data and criteria so that the final result is the recommendation for the best content creator in Medan city in the Alternative A3 is Andriana with a value of 0.9236.
Keywords: DSS; PSI; Acceptance; Content Creator; Selection
1. PENDAHULUAN
Dalam perkembangan era digital pada saat ini muncul adanya konsep society 5.0 yang merupakan perkembangan dari era revolusi industri 4.0. Era society 5.0 merupakan era yang dimana semua proses dapat dilaksanakan dengan sistem otomatis pada semua proses aktivasi. Era ini dimana semua teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri, internet bukan hanya digunakan sebagai tempat berbagi informasi tetapi internet dapat digunakan untuk menjalani kehidupan[1]. Saat ini media sosial dalam dunia kerja memiliki peran penting dan dapat pula menjadi tempat persaingan bisnis. Media sosial sekarang digunakan sebagai tempat promosi yang lebih mudah dan efisien yang dibuat untuk mengambil perhatian dari audiens sehingga dapat memperluas targer pasar untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi. Setiap pelaku usaha apapun perlunya melakukan promosi atau memperkenalkan bisnis yang sedang dijalani dapat berupa konten di media sosial yang dimiliki pelaku usaha di era ini[2]. Sehingga pelaku usaha dituntut untuk menjadi lebih kreatif dengan bantuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan paham mengenai pembuatan konten di media sosial, maka dengan itu pelaku usaha memerlukan adanya seorang content creator media sosial.
Content creator mempunyai peran yang penting untuk pelaku usaha, content creator bertanggung jawab terhadap media sosial yang dimiliki pelaku usaha. Seorang content creator harus memiliki kemampuan yang diperlukan seperti dapat membuat media sosial menjadi aktif dengan berbagai konten yang kreatif. Konten yang kreatif dapat berupa gambar, video ataupun dalam bentuk tulisan yang diolah dengan baik hingga menarik perhatian audiens. Media sosial harus tetap terja dengan baik dikarenakan apabila media sosial kurang aktif akan dapat menurunkan image dari pelaku usaha. Maka dengan itu pelaku usaha harus memilih content creator yang berkualitas agar media sosial yang dimiliki tetap terus aktif dan mendapatkan targer audiens yang lebih luas. Dalam seleksi penerimaan content creator memiliki beberapa kriteria yang telah ditentukan yaitu Skill, Pengalaman Kerja, Jumlah Pengikut, Wawancara dan
Pendidikan. Demikian diperlukannya sistem yang bertujuan mempermudah dalam proses seleksi penerimaan content creator yaitu dengan pengimplementasian Sistem Pendukung Keputusan (SPK)[3]–[5].
SPK ialah sebuah sistem yang bisa mendapatkan sebuah keputusan yang menerapkan teknik yang didasari dengan alternatif dan kriteria yang ditentukan[6]–[9]. Pada penelitian ini mengimplementasikan sebuah metode yang digunakan diharapkan dapat membantu pada saat proses seleksi penerimaan content creator memakai metode Preference Selection Index(PSI) yang dimana metode ini dimanfaatkan untuk memperoleh sebuah hasil dalam seleksi penerimaan content creator. Pada SPK terdapat banyak metode seperti MABAC, WASPAS, PSI, PSI, OCRA, ARAS dan masih banyak metode yang terdapat pada SPK.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hera Tri Rizky dkk yang dibuat tahun 2022 mengenai seleksi program pertukaran pelajar dengan metode PSI. Penelitian ini menetapkan 5 dan 7 alternatif sehingga memperoleh alternatif terbaiki dengan nilai 0.9599 sebagai calon siswa pertukaran pelajar yang diharapkan[10]. Penelitian yang dilakukan oleh Juniar Hutagalung dkk tahun 2022 mengenai penerapan PSI untuk pemberian beasiswa kepada mahasiswa. Penelitian menghasilkan indeks terbaik dengan nilai 0.8765 dari perbandingan dari 15 alternatif dan 4 kriteria[11]. Penelitian yang telah di telaah Fauziyah, dkk pada tahun 2022 dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Instruktur Bimbingan Belajar Menggunakan Metode PSI. yang dimana pada penelitian ini terdapat 4 kriteria diantaranya Pengalaman, Konsisten, Kreatif, dan Komunikatif. Maka dengan itu dari penelitian tersebut akan memperoleh hasil rank tertinggi yaitu terdapat pada alternatif ke A11 atas nama Sriwulan dengan nilai 0.9196[12].
Penelitian yang telah di lakukan oleh Alexius Ulan Bani, dkk pada tahun 2022 dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap menggunakan Metode PSI. Yang dimana pada penelitian ini terdapat 5 kriteria diantaranya Komunikasi, Perilaku, Kinerja, Kehadiran, dan Tanggung Jawab. Maka dengan itu dari penelitian tersebut akan memperoleh hasil rank tertinggi yaitu terdapat pada alternatif ke B15 atas nama Sriwulan dengan nilai 0.8977[13]. Penelitian yang telah di telaah Hamdan, dkk pada tahun 2022 dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penilaian Siswa Teladan Menggunakan Metode PSI. Maka dengan itu dari penelitian tersebut akan memperoleh hasil rank tertinggi yaitu terdapat pada alternatif ke A8 atas nama Tiwi Survia[14].
Dari ulasan penjabaran yang telag dibuat membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengimplementasikan metode PSI dalam seleksi penerimaan content creator untuk mendapatkan alternatif terbaik yang sesuai dengan data dan kriteria yang ditetapkan. Metode PSI dapat memperoleh bobot sekaligus alternatif terbaik dari hasil perhitungan nilai preferensi tertinggi berdasarkan kriteria yang ditentukan.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Content Creator
Content Creator adalah seseorang yang membuat konten yang disebarkan ke berbagai platform media sosial yang tersedia. Konten yang dibuat berupa informasi yang edukatif dan kreatif atau menghibur sesuai keinginan audiens, konten tersebut dapat dibuat dalam bentuk foto, video maupun tulisan. Seorang content creator harus up to date mengenai perkembangan trend konten di media sosial.
2.2 Metode Preference Selection Index (PSI)
Metode PSI tidak perlu menentukan kepentingan relatif antar atribut. Metode ini bermanfaat ketika kepentingan relatif atribut bertentangan[15]. Pada tahap perhitungan PSI, bobot kriteria ditentukan dengan menggunakan informasi yang terdapat dalam matriks keputusan, dimana bobot kriteria dapat ditentukan secara objektif dengan menggunakan metode standar deviasi atau entropi[16], [17]. Beberapa langkah untuk mengembangkan metode PSI[18]–[25]:
1. Identifikasi matriks keputusan
Xij = [
x11 x12 … x21 x22 …
… xm1
… xm2
…
… x1n
x2n
… xmn
] (1)
2. Normalisai Matriks Keputusan
Atribut keuntungan (benefit) seperti berikut.
Rij = Xij
Xj max (2)
Atribut biaya (cost) seperti berikut.
Rij =Xj min
Xjij (3)
3. Penentuan nilai rata-rata dari matriks yang di nomalisasikan.
N = 1
m∑mi=1Rij (4)
4. Menghitung nilai variasi preferensi
∅j= ∑mi=1[Rij− Nj]2 (5)
5. Tentukan penyimpanan nilai preferensi.
Ωj = 1 − ∅j (6)
6. Tentukan bobot kriteria.
Wj = Ωj
∑ −1nj Ωj (7)
7. Penentuan indeks pemilih preferensi
Өi = ∑ = 1 (Rij, Wj)mj (8)
2.3 Tahapan Penelitian
Tahapan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan penelitian dalam sistem pendukung keputusan dalam penentuan jasa ekspedisi terbaik di kota Medan yaitu seperti berikut:
1. Menganalisa Masalah
Menganalisa suatu permasalahan bertujuan agar dapat menyelesaikan suatu masalah serta menganalisis data yang dijadikan suatu pokok permasalahan dalam sebuah penelitian.
2. Pengumpulan Data
Pada tahapan pengumpulan data yaitu melaksanakan kegiatan observasi dengan tujuan dapat mendalami prosedur dalam seleksi penerima bantuan penduduk miskin.
3. Studi Literatur dan Keperpustakaan
Untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai SPK serta metode yang dipakai yaitu PSI dengan khusus.
4. Analisa Penerapan metode
Menganalisa masalah dalam seleksi penerimaan content creator untuk mencari alternatif terbaik dengan metode PSI.
5. Laporan Penelitian
Tahapan terakhir penelitian yang telah dilakukan dibuat dalam bentuk laporan untuk dapat melihat hasilnya selanjutnya yaitu membuat kesimpulan dari penelitian.
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Kerangka Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Penetapan Alternatif
Dalam penentuan seleksi penerimaan content creator serta menghasilkan pilihan yang andal. Penulis menerapkan metode PSI dalam mencari preferensi tertinggi dan bobot untuk setiap kriteria. Berikut ini 9 data alternatif penduduk seperti Tabel 1.
Tabel 1. Data Alternatif Calon Content Creator Kode Alternatif
A1 Cyntia Sekar
A2 Raihanun
A3 Andriana
A4 Feby Putri
A5 Ratu Muliana
A6 Dewinaska
A7 Laraswati
A8 Aira Syakilla 3.2 Penetapan Kriteria
Dalam proses seleksi penerimaan content creator membutuhkan adanya kriteria karena kriteria digunakan sebagai bahan pertimbangan. Berikut 5 kriteria yaitu seperti tabel 2.
Tabel 2. Data Kriteria Kode Kriteria Jenis
C1 Skill Benefit
C2 Pengalaman Kerja Benefit C3 Jumlah Pengikut Benefit C4 Wawancara Benefit C5 Pendidikan Benefit Keterangan dari data kriteria adalah sebagai berikut:
Skill : jumlah kemampuan yang diperlukan sebagai content cretor
Pengalaman Kerja : lama waktu seseorang bekerja di bidang yang berkaitan dengan posisi content creator Jumlah Pengikut : jumlah pengikut atau followers media sosial
Wawancara : hasil dari nilai saat proses wawancara
Pendidikan : jenjang pendidikan terakhir yang telah ditempuh
Tabel 4. Alternatif Calon Content creator
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5
Cyntia Sekar
Edit Foto Copywriting
Fotografi Kreatif
2 Tahun 645
Wawasan Etika Komunikatif
SLTA Sederajat
Raihanun
Copywriting Fotografi
Kreatif
2 Tahun 478 Etika
Komunikatif Diploma II
Andriana
Edit Video Edit Foto Copywriting
Fotografi Kreatif
2 Tahun 730
Wawasan Etika Komunikatif Percaya Diri
Strata I
Feby Putri
Edit Video Edit Foto Copywriting
1 Tahun 497 Etika Diploma I
Ratu Muliana Fotografi
Kreatif 1 Tahun 386 Wawasan
Etika Diploma III
Dewinaska Edit Video 3 Tahun 739 Wawasan Diploma I
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 Edit Foto
Copywriting Fotografi
Etika Komunikatif Percaya Diri Laraswati
Edit Video Edit Foto
Kreatif
2 Tahun 384 Komunikatif
Percaya Diri SLTA Sederajat Aira Syakilla Copywriting 1 Tahun 421
Wawasan Etika Komunikatif
Diploma III Dalam menentukan data rating kecocokan diperlukan data pembobotan setiap kriteria seperti terlihat pada tabel 5-7 berikut :
Tabel 5. Bobot C1 Keterangan Nilai
Edit Video 1
Edit Foto 1
Copywriting 1
Fotografi 1
Kreatif 1
Tabel 6. Pembobotan C4 Keterangan Nilai
Wawasan 1
Etika 1
Komunikatif 1
Percaya Diri 1 Tabel 7. Pembobotan Kriteria C5
Keterangan Nilai SLTA Sederajat 1
Diploma I 2
Diploma II 3
Diploma III 4
Strata I 5
Dari tabel pembobotan kriteria dapat dihasilkan data rating kecocokan seperti tabel 8 berikut : Tabel 8. Data Rating Kecocokan
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5
A1 4 2 645 3 1
A2 3 2 478 2 3
A3 5 2 730 4 5
A4 3 1 497 1 2
A5 2 1 386 2 4
A6 4 3 739 4 2
A7 3 2 384 2 1
A8 1 1 421 3 4
Max 5 3 739 4 5
Min 1 1 384 1 1
3.3 Penetapan Metode PSI
Perhitungan pada setiap alternatif untuk menghasilkan perangkingan dalam penentuan seleksi penerimaan content creator dengan mengimplementasikan metode PSI sebagai berikut:
1. Membentuk matriks keputusan
𝑋𝑖𝑗 =
[
4 2 645 3 2 478 5 2 730
3 1 2 3 4 5 3 1 497 2 1 386 4 3 739
1 2 2 4 4 2 3 2 384 1 1 421
2 1 3 4]
2. Menormalisasikan matriks keputusan pada semua kriteria Normalisasi kriteria C1
𝑅11=4
5= 0.800 𝑅11=3
5= 0.600 𝑅11=5
5= 1.000 𝑅11=3
5= 0.600 𝑅11=2
5= 0.400 𝑅11=4
5= 0.800 𝑅11=3
5= 0.600 𝑅11=1
5= 0.200
Dalam melakukan normalisasi matriks keputusan pada kriteria C2 hingga C4 dilakukan dengan langkah yang sama seperti normalisasi kriteria C1. Maka setelah melakakukan seluruh perhitungan normalisasi matriks keputusan sehingga memperoleh tabel matriks normalisasi seperti berikut:
Tabel 6. Data Matriks Normalisasi
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5
A1 0.8000 0.6667 0.8728 0.7500 0.2000 A2 0.6000 0.6667 0.6468 0.5000 0.6000 A3 1.0000 0.6667 0.9878 1.0000 1.0000 A4 0.6000 0.3333 0.6725 0.2500 0.4000 A5 0.4000 0.3333 0.5223 0.5000 0.8000 A6 0.8000 1.0000 1.0000 1.0000 0.4000 A7 0.6000 0.6667 0.5196 0.5000 0.2000 A8 0.2000 0.3333 0.5697 0.7500 0.8000 Sum 5.0000 4.6667 5.7916 5.2500 4.4000 3. Menghitung nilai mean atau rata-rata dari data yang telah dinormalisasikan.
𝑁1=1
8∗ 5.0000 = 0.6250 𝑁2=1
8∗ 4.6667 = 0.5833 𝑁3=1
8∗ 5.7916 = 0.7240 𝑁4=1
8∗ 5.2500 = 0.6563 𝑁5=1
8∗ 4.4000 = 0.5500 4. Menghitung nilai variasi preferensi
∅𝑗1
∅𝑗11= ∑𝑚𝑖=1[0.8000 − 0.6250]2=0.0002
∅𝑗21= ∑𝑚𝑖=1[0.6000 − 0.6250]2=0.0002
∅𝑗31= ∑𝑚𝑖=1[1.0000 − 0.6250]2=0.0159
∅𝑗41= ∑𝑚𝑖=1[0.6000 − 0.6250]2=0.0093
∅𝑗51= ∑𝑚𝑖=1[0.4000 − 0.6250]2=0.0159
∅𝑗61= ∑𝑚𝑖=1[0.8000 − 0.6250]2=0.0002
∅𝑗71= ∑𝑚𝑖=1[0.6000 − 0.6250]2=0.0093
∅𝑗81= ∑𝑚𝑖=1[0.2000 − 0.6250]2=0.0093
Lakukan perhitungan hingga kriteria C4 dengan langkah yang sama seperti diatas. Kemudian menjumlahkan hasil nilai pangkat pada matriks ∅𝑗 maka hasil matriks ∅𝑗 yaitu:
∅𝑗= [0.4350 0.3889 0.2828 0.4922 0.6200]
5. Menentukan penyimpangan nilai preferensi 𝛺1= 1 − 0.4350 = 0.5650
𝛺2= 1 − 0.3889 = 0.6111 𝛺3= 1 − 0.2828 = 0.7172 𝛺4= 1 − 0.4922 = 0.5078 𝛺5= 1 − 0.6200 = 0.3800
Menghitung total nilai keselurahan pada matriks Ωj
∑ 𝛺𝑗= 2.7811
6. Tentukan bobot kriteria 𝑤1 = 0.5650
2.7811 = 0.2032 𝑤2 = 0.6111
2.7811 = 0.2197 𝑤3 = 0.7172
2.7811 = 0.2368 𝑤4 = 0.5078
2.7811 = 0.1826 𝑤5 = 0.3800
2.7811 = 0.1366
7. Menghitung Preference Selection Indeks 𝜃𝑖1
𝜃11 = ∑𝑛𝑗=1(0.8000 ∗ 0.2032)= 0.2269 𝜃21= ∑𝑛𝑗=1(0.6000 ∗ 0.2032)= 0.2269 𝜃31= ∑𝑛𝑗=1(1.0000 ∗ 0.2032)= 0.1985 𝜃41= ∑𝑛𝑗=1(0.6000 ∗ 0.2032)= 0.2552 𝜃51= ∑𝑛𝑗=1(0.4000 ∗ 0.2032)= 0.1985 𝜃61= ∑𝑛𝑗=1(0.8000 ∗ 0.2032)= 0.2269 𝜃71= ∑𝑛𝑗=1(0.6000 ∗ 0.2032)= 0.2552 𝜃81= ∑𝑛𝑗=1(0.2000 ∗ 0.2032)= 0.2552
Lakukan perhitungan hingga kriteria C4 dengan langkah yang sama seperti diatas, maka diperoleh matriks berikut yang terlihat pada tabel 7.
Tabel 7. Data Matriks Normalisasi
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 SUM
A1 0.1625 0.1465 0.2251 0.1369 0.0273 0.6984 A2 0.1219 0.1465 0.1668 0.0913 0.0820 0.6085 A3 0.2032 0.1465 0.2547 0.1826 0.1366 0.9236 A4 0.1219 0.0732 0.1734 0.0456 0.0547 0.4689 A5 0.0813 0.0732 0.1347 0.0913 0.1093 0.4898 A6 0.1625 0.2197 0.2579 0.1826 0.0547 0.8774 A7 0.1219 0.1465 0.1340 0.0913 0.0273 0.5210 A8 0.0406 0.0732 0.1469 0.1369 0.1093 0.5070
Dari perhitungan yang telah dilakukan diatas dengan penerapan metode PSI maka dapat dihasilkan peringkat yang dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8. Data Perangkingan Kode Alternatif Nilai Peringkat
A3 Andriana 0.9236 1
Perhitungan yang telah dilakukan dari 8 alternatif menghasilkan alternatif terbaik yang dapat dilihat pada tabel 8 yaitu alternatif A3 yaitu Andriana dengan nilai 0.9236.
4. KESIMPULAN
Pada penelitian yang dilakukan dalam perangkingan dalam penentuan seleksi penerimaan content creator dengan kriteria yang telah ditentukan mengenai penerapan metode PSI. Didapatkan hasil content creator terbaik pada perhitungan ini didapatkan pada alternatif A3 atas nama Andriana dengan peringkat pertama yang memperoleh nilai tertinggi sebesar 0.9236 sebagai content creator terbaik yang diterima, hasil seleksi menggunakan sistem pendukung keputusan menjadikan sebuah pemilihan sistem yang dijadikan rekomendasi dalam seleksi penerimaan content creator karena hasil merupakan perolehan perhitungan nilai yang sebenarnya dari data para calon content creator.
REFERENCES
[1] S. Surahman, “Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam Menuju Era Society 5.0,” J. Teach. Educ., vol. 3, no. 2, pp.
170–182, 2022.
[2] S. Baharsyam and T. Wahyuti, “STRATEGI PENGGUNAAN KEY OPINION LEADER ( KOL ) DI MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS PRODUK SANIA ROYALE SOYA OIL,” J. KONVERGENSI, pp.
244–256, 2022.
[3] M. Amin, N. Irawati, H. D. E. Sinaga, D. Retnosari, J. Maulani, and H. D. L. Raja, “Decision support system analysis for selecting a baby cream product with Preference Selection Index (PSI) Baby Sensitive Skin under 3 Year,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1933, no. 1, 2021.
[4] V. No, M. Badaruddin, and M. Lasena, “DECISION SUPPORT SYSTEM OF EMPLOYEE PERFORMANCE ASSESSMENT APPLYING COMBINATION SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING ( SAW ) METHOD WITH RANK ORDER CENTROID ( ROC ),” vol. 2, no. 12, pp. 37–42, 2021.
[5] S. Teerasoponpong and A. Sopadang, “Decision support system for adaptive sourcing and inventory management in small- and medium-sized enterprises,” Robot. Comput. Integr. Manuf., vol. 73, no. February 2021, p. 102226, 2022.
[6] N. E. Ingraham et al., “Re-Aiming equity evaluation in clinical decision support: a scoping review of equity assessments in surgical decision support systems,” Ann. Surg., vol. 277, no. 3, pp. 359–364, 2023.
[7] M. N. D. Satria, “Application of SAW in the Class Leader Selection Decision Support System,” Chain J. Comput. Technol.
Comput. Eng. Informatics, vol. 1, no. 1, pp. 27–31, 2023.
[8] D. Su, L. Zhang, H. Peng, P. Saeidi, and E. B. Tirkolaee, “Technical challenges of blockchain technology for sustainable manufacturing paradigm in Industry 4.0 era using a fuzzy decision support system,” Technol. Forecast. Soc. Change, vol. 188, p. 122275, 2023.
[9] F. S. Amalia and D. Alita, “Application of SAW Method in Decision Support System for Determination of Exemplary Students,” J. Inf. Technol. Softw. Eng. Comput. Sci., vol. 1, no. 1, pp. 14–21, 2023.
[10] H. T. Rizki, Mesran, and I. Saputra, “Penerapan Preference Selection Index (PSI) dalam Seleksi Siswa Program Pertukaran Pelajar,” J. MEDIA Inform. BUDIDARMA, vol. 6, no. April, pp. 989–999, 2022.
[11] J. Hutagalung, A. F. Boy, H. Jaya, and I. Zulkarnain, “Pemberian Beasiswa Kepada Mahasiswa dengan Metode Preference Selection Index ( PSI ),” J. Sains Komput. Inform., vol. 6, no. September, pp. 648–660, 2022.
[12] A. U. Bani and Y. L. Prambodo, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menerapkan Metode Preference Selection Index ( PSI ),” vol. 4, no. 3, pp. 1412–1421, 2022.
[13] M. H. Devi, “Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Pegawai Menggunakan Metode Preference Selection Index (PSI),”
vol. 4, no. 3, pp. 1447–1455, 2022.
[14] M. H. Devi, “Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Pegawai Menggunakan Metode Preference Selection Index (PSI),”
vol. 4, no. November, pp. 109–116, 2022.
[15] I. D. Pangestu and Fahrullah, “Penerapan Metode Preference Selection Index untuk Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supervisor di PT Arkananta,” vol. 02, no. 01, pp. 37–49, 2021.
[16] R. K. Putra, Y. Yupianti, I. Y. Beti, and D. Lianda, “A Decision Support System For The Selection Of The Best Employees At CV. Adiguna By Applying The Preferences Selection Index Method,” J. Media Comput. Sci., vol. 2, no. 1, pp. 107–112, 2023.
[17] F. Chen et al., “Road safety performance rating through PSI-PRIDIT: A planning tool for designing policies and identifying Kode Alternatif Nilai Peringkat
A6 Dewinaska 0.8774 2 A1 Cyntia Sekar 0.6984 3
A2 Raihanun 0.6085 4
A7 Laraswati 0.5210 5 A8 Aira Syakilla 0.5070 6 A5 Ratu Muliana 0.4898 7 A4 Feby Putri 0.4689 8
best practices for EAS countries,” Socioecon. Plann. Sci., vol. 85, p. 101438, 2023.
[18] A. T. Hasibuan and M. Yetri, “Penerapan Metode Preference Selection Index ( PSI ) Dalam Perekrutan Tutor,” vol. 1, pp.
394–404, 2022.
[19] N. Huda and S. N. Hutagalung, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPERVISOR PERENCANAAN TERBAIK MENERAPKAN PREFERENCE SELECTION INDEX DI PT . PLN ( PERSERO ) AREA MEDAN,” 2008.
[20] N. Arifin and H. Saputro, “Selection Index ( PSI ) Method in Developing a Student Scholarship Decision Support System,”
vol. 03, no. 01, 2022.
[21] S. H. Sahir et al., “The Preference Selection Index Method in Determining the Location of Used Laptop Marketing,” Int. J.
Eng. Technol., vol. 7, pp. 260–263, 2018.
[22] Mesran, K. Tampubolon, R. D. Sianturi, F. T. Waruwu, and A. P. U. Siahaan, “Determination of Education Scholarship Recipients Using Preference Selection Index,” Int. J. Sci. Res. Sci. Technol., vol. 3, no. 6, pp. 230–234, 2017.
[23] M. Kumar and A. Kumar, “Application of preference selection index method in performance based ranking of ceramic particulate (SiO2/SiC) reinforced AA2024 composite materials,” Mater. Today Proc., vol. 27, no. xxxx, pp. 2667–2672, 2019.
[24] M. Laia, P. Laia, and W. I. Safitri, “Sistem Pendukung Keputusan Dalam Penilaian Dosen Menerapkan Metode Weight Aggregated Sum Product Assesment ( WASPAS ),” pp. 130–134, 2018.
[25] W. I. Safitri, M. Mesran, and S. Sarwandi, “Penerapan Metode Preference Selection Index (PSI) Dalam Penerimaan Staff IT,”
Bull. Informatics Data …, vol. 1, no. 1, pp. 1–5, 2022.