Jln. Khatib Sulaiman Dalam, No. 1, Padang, Indonesia, Telp. (0751) 7056199, 7058325 Website: ijcs.stmikindonesia.ac.id | E-mail: [email protected]
Implementasi Metode PROMETHEE dalam Menentukan Perbaikan Daerah Aliran Sungai pada Provinsi Riau
Shandy Merdya Pratama1, Mardainis2, Torkis Nasution3, Yoyon Efendi4, Octadino Haryadi5
[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3, [email protected]4, [email protected]5
1234STMIK AMIK Riau, 5Universitas Islam Riau Informasi Artikel Abstrak
Diterima : 1 Jun 2023 Direview : 11 Jun 2023 Disetujui : 30 Jun 2023
Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau merupakan suatu institusi pemerintah yang bertugas menangani prasarana infrastruktur seperti jalan, jembatan, gorong- gorong, daerah aliran sungai, trotoar dan penerangan jalan yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat sehari-hari. Salah satu proses yang dijalankan adalah prioritas perbaikan daerah aliran sungai, dimana penanganan saat ini masih memakan waktu yang lama mulai dari survei hingga pengerjaan. Oleh karena itu agar memudahkan dalam penentuan prioritas perbaikan daerah aliran sungai maka dibuatlah sebuah sistem pendukung keputusan yang berbasis mobile web. Sistem ini dikembangkan menggunakan metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Metode ini adalah metode penentuan terbobot, dimana proses pembobotan diberikan kepada masing-masing kriteria serta subkriteria hingga didapat sebuah rangking pembobotan. Alternatif yang memiliki nilai bobot tertinggi adalah alternatif pilihan yang memiliki nilai prioritas tertinggi. Dengan bantuan sistem pendukung keputusan, dalam hal ini menggunakan metode PROMETHEE maka dinas PUPRPKPP Provinsi Riau dapat memperoleh informasi prioritas perbaikan daerah aliran sungai melalui informasi rangking.
Kata Kunci
Institusi, infrasruktur, preference ranking organization method for enrichment evaluation, kriteria, prioritas
Keywords Abstrak
Institutions, infrastructure, organizational methods preference ranking for enrichment evaluation, criteria, priorities
The Riau Province PUPRPKPP Service is a government agency tasked with handling infrastructure such as roads, bridges, culverts, watersheds, sidewalks and street lighting related to daily community activities. One of the processes being carried out is prioritizing watershed improvement, where the current handling still takes a long time from survey to construction. Therefore, in order to facilitate the selection of priorities for watershed improvement, a mobile web-based decision support system was created. This system was developed using the Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) method.
This method is a weighted payment method, where a weighting process is given to each criterion and sub-criteria until a weighting rating is obtained.
The alternative that has the highest weighted value is the preferred alternative that has the highest priority value. With the help of a decision support system, in this case using the PROMETHEE method, the Riau Province PUPRPKPP service can obtain information on priority areas for watershed improvement through information ranking.
A. Pendahuluan
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau terbentuk setelah ditetapkan undang- undang darurat No 19/1957 yang kemudian diundangkan dengan UU No 61 tahun 1958. Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepala daerah. Pembangunan daerah seperti pembangunan jalan, jembatan, daerah aliran sungai, pemukiman rumah, dll. Namun pada Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau bergerak pada semua bidang pembangunan tidak terpaku pada satu pembangunan dan semua nya sudah memiliki anggaran dana masing- masing.
Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alamiah yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan[1].Provinsi Riau memiliki 3 daerah aliran sungai (DAS) yaitu, DAS Rohul, DAS Kampar, DAS Indragiri.
Hal terkait prioritas perbaikan daerah aliran sungai masih belum sepenuhnya menggunakan sistem yaitu masih dengan cara sistematika manual dalam tahap pelaksanaan prosedural nya, mulai dari pembuatan proposal sampai tahap pengerjaannya. Hal tersebut dinilai kurang efisien karena pada zaman digital seperti ini hal tersebut sudah dianggap kuno dan untuk meminimalisir terjadinya KKN dan kecemburuan sosial maka dibuatkan sistem pendukung keputusan yang akan membuat pekerjaan lebih efisien dan akurat melalui sistem perangkingan dengan menggunakan metode preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE).
PROMETHEE adalah metode autorangking yang menawarkan cara yang fleksibel dan sederhana kepada user untuk menganalisis masalah multikriteria[2].
Metode PROMETHEE merupakan suatu metode yang sederhana, efisien, dan mudah diimplementasikan untuk menuntaskan masalah multikriteria. Pemilihan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif dapat diakomodir dengan metode PROMETHEE[3].
Penggunaan metode PROMETHEE dapat dijadikan metode untuk pengambilan keputusan dibidang pemasaran, sumber daya manusia, pemilihan lokasi, atau bidang yang lain berhubungan dengan pemilihan alternatif. Metode PROMETHEE mempunyai kelebihan dalam proses pemeringakatan alternatif menggunakan fungsi preferensi dan bobot yang berbeda-beda [4]. Mengapa menggunakan metode PROMETHEE karena nilai presisi yang dihasilkan dari metode PROMETHEE lebih tinggi dibandingkan weight product method (WPM)[5]. Sedangkan untuk perbandingan metode promethee dengan metode multifactor evaluation proses (MFEP) jarang digunakan karena metode MFEP sering disandingkan dengan metode AHP dan SAW.
B. Metode Penelitian
pengembangan sistem dalam perancangan sistem pendukung ini adalah metode PROMETHEE. Tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dideskripsikan pada gambar 1:
Gambar 1. Metode Penelitian
Proses tahapan yang dilakukan pada gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Masalah
Didalam penelitian ini, masalah yang ada bahwa penentuan prioritas perbaikan daerah aliran sungai harus melewati beberapa proses yang menyulitkan, dengan adanya sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode PROMETHEE ini dapat mempermudah dalam menentukan prioritas perbaikan daerah aliran sungai.
2. Mengumpulkan Data
Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data-data dan informasi secara lengkap berupa nama daerah aliran sungai, panjang dan lebar daerah aliran sungai dan kriteria yang akan digunakan pada sistem seperti kondisi kerusakan, pengaruh sungai, lebar kerusakan, jumlah bendungan, dan biaya pengerjaan. Data diperoleh dari bidang sumber daya air pada Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau.
3. Analisis Sistem Promethee
Pada tahapan ini menganalisis sistem yang sedang berjalan sesuai dengan data-data yang diperoleh dari penelitian di Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau. Pada tahapan ini akan membuat sistem pendukung keputusan sekaligus sebagai jalur pengguna dengan menggunakan metode PROMETHEE. PROMETHEE merupakan proses
Mengidentifikasi Masalah Mengumpulkan Data
Pengolahan Data dengan Metode PROMETHEE
Perancangan Sistem Implementasi
Pengujian
Evaluasi Hasil
pemilihan suatu alternatif. Peralatan utama PROMETHEE adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia.
4. Perancangan Sistem
Pada perancangan sistem terdapat kriteria yang dibutuhkan untuk dapat merekomendasikan perbaikan daerah aliran sungai, kriteria tersebut diantaranya tingkat kerusakan, lebar kerusakan, pengaruh yang disebabkan, jumlah bendungan dan anggaran yang diperlukan untuk perbaikan. Dimana kelima kriteria tersebut akan ditentukan nilai bobot kepentingannya untuk setiap kriteria. Menentukan rangking kecocokan untuk setiap alternatif agar dapat dikonversikan nilai subjektif ke dalam bentuk angka sehingga dapat digunakan sebagai perhitungan, langkah berikutnya adalah menentukan nilai tiap jarak alternatif dari solusi ideal positif dan solusi ideal negatif, selanjutnya menentukan nilai preperensi untuk setiap alternatif.
Keluaran yang dihasilkan dari sistem ini adalah rangking ruas aliran sungai yang memiliki tingkat paling tinggi hingga paling rendah. Nilai rangking tertinggi akan mendapatkan prioritas perbaikan pertama dan begitu seterusnya sesuai urutan rangking.
4.1. Use Case Diagram
Diagram use case menyajikan interaksi antara use case dan aktor, dimana aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai (Ismail et al., 2021).
4.2. Activity Digram
Activity diagram atau dalam bahasa Indonesia berarti diagram aktivitas, merupakan sebuah diagram yang dapat memodelkan berbagai proses yang tejadi pada sistem.
Seperti layaknya runtutan proses berjalannya suatu sistem dan digambarkan secara vertikal. Activity diagram adalah salah satu contoh diagram dari UML dalam pengembangan dari Use Case.
4.3. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefenisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class diagram dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan di dalam class diagram agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak yang dibuat sinkron.
5. Implementasi
Pada tahap ini merupakan tahapan yang dilakukan untuk pengimplementasikan sistem sesuai dengan konsep yang telah disusun pada tahapan sebelumnya.
6. Pengujian
Setelah program dirancang dan dibuat, maka harus dilakukan pengujian apakah sebuah program yang dibuat berjalan dengan baik.
7. Evaluasi Hasil
Setelah program berjalan dengan baik, maka apakah hasil dari program yang dibuat sudah sesuai dengan hasil manual yang telah dilakukan.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Menyusun Data Alternatif dan Kriteria
Tahapan awal yang harus dilakukan ialah menentukan kriteria-kriteria dalam menentukan prioritas perbaikan daerah aliran sungai. Dalam hal ini data didapat dari Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau.
Tabel 1. Alternatif
Alternatif Nama
A1 Sungai Paku
A2 Sungai Kaiti Samo
A3 Sungai Uwai Pangoan
A4 Sungai Tibun Petapahan
A5 Sungai Sirah Penyesawan
Tahap selanjutnya menyusun kriteria dilakukan agar data yang diolah pada sistem nantinya sesuai dengan yang diharapkan, setelah melakukan pengumpulan data yang didapat dari dinas PUPRPKPP Provinsi Riau maka kriteria yang digunakan dalam menentukan prioritas perbaikan daerah aliran sungai adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Data Kriteria
Kriteria Keterangan
C1 Tingkat Kerusakan
C2 Lebar Kerusakan
C3 Pengaruh Daerah Aliran Sungai C4
C5 Jumlah Bendungan
Biaya Pengerjaan 2. Perhitungan Bobot Secara Manual
Tabel 3. Data Penilaian No Alternatif
Kriteria Tingkat
Kerusakan Lebar Kerusakan
Pengaruh Daerah
Aliran Sungai
Jumlah
Bendungan Biaya Pengerjaan
1. Sungai Paku 5 3 2 3 5
2. Sungai Kaiti
Samo 4 4 4 4 4
3. Sungai Uwai
Pangoan 3 5 3 4 2
4. Sungai Tibun Petapahan
3 5 5 3 3
5. Sungai Sirah
Penyesawan 5 3 4 2 3
Selanjutnya masuk kedalam tahapan pengolahan data menggunakan metode PROMETHEE :
1. Menentukan kriteria
Kriteria yang digunakan terdiri dari tingkat kerusakan, lebar kerusakan, pengaruh daerah aliran sungai, jumlah bendungan dan biaya pengerjaan.
Pada penelitian ini kriteria diinisialkan menjadi C1,C2,C3,C4,C5.
2. Menentukan Alternatif
Alternatif yang digunakan berjumlah 5 alternatif yaitu Sungai paku, Sungai kaiti samo, Sungai uwai pangoan, Sungai tibun petapahan dan Sungai sirah penyesawan. Alternatif yang digunakan diinisialkan menjadi A1,A2,A3,A4 dan A5.
3. Menentukan Tipe Prefrensi
Pada penelitian ini tipe prefrensi yang digunakan adalah tipe pertama (Tipe Usual) dengan persamaan sebagai berikut:
𝐻(𝑑) = {0 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 ≤ 0 1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 > 0 Dimana:
H(d) = berfungsi selisih kriteria antar alternatif d = selisih nilai kriteria {𝑑 = 𝑓(𝑎) − 𝑓(𝑏)}
3. Menghitung Nilai Prefrensi
Setelah menentukan tipe yang digunakan selanjutnya masuk kedalam tahap menghitung nilai prefrensi dengan membandingkan setiap alternatif yang ada.
Tabel 4. Nilai Prefrensi Tingkat
Kerusakan (C1)
Lebar Kerusakan (C2)
Pengaruh Daerah Aliran Sungai (C3)
Jumlah Bendungan (C4)
Biaya Pengerjaan (C5)
A1,A2 = 5-4 = 1
A1,A2 = 3-4 = - 1
A1,A2 = 2-4 = - 2
A1,A2 = 3-4 = - 1
A1,A2 = 5-4
= 1
A2,A1 = 4-5 = -1
A2,A1 = 4-3 = 1
A2,A1 = 4-2 = 2
A2,A1 = 4-3 = 1
A2,A1 = 4-5
= -1
A1,A3 = 5-3 = 2
A1,A3 = 3-5 = - 2
A1,A3 = 2-3 = - 1
A1,A3 = 3-4 = - 1
A1,A3 = 5-2
= 3
A3,A1 = 3-5 = -2
A3,A1 = 5-3 = 2
A3,A1 = 3-2 = 1
A3,A1 = 4-3 = 1
A3,A1 = 2-5
= -3
A1,A4 = 5-3 = 2
A1,A4 = 3-5 = - 2
A1,A4 = 2-5 = - 3
A1,A4 = 3-3 = 0
A1,A4 = 5-3
= 2
A4,A1 = 3-5 = -2
A4,A1 = 5-3 = 2
A4,A1 = 5-2 = 3
A4,A1 = 3-3 = 0
A4,A1 = 3-5
= -2
A1,A5 = 5-5 = 0
A1,A5 = 3-3 = 0
A1,A5 = 2-4 = - 2
A1,A5 = 3-2 = 1
A1,A5 = 5-3
= 2
A5,A1 = 5-5 = 0
A5,A1 = 3-3 = 0
A5,A1 = 4-2 = 2
A5,A1 = 2-3 = - 1
A5,A1 = 3-5
= -2
A2,A3 = 4-3 = 1
A2,A3 = 4-5 = - 1
A2,A3 = 4-3 = 1
A2,A3 = 4-4 = 0
A2,A3 = 4-2
= 2
A3,A2 = 3-4 = -1
A3,A2 = 5-4 = 1
A3,A2 = 3-4 = - 1
A3,A2 = 4-4 = 0
A3,A2 = 2-4
= -2
A2,A4 = 4-3 = 1
A2,A4 = 4-5 = - 1
A2,A4 = 4-5 = - 1
A2,A4 = 4-3 = 1
A2,A4 = 4-3
= 1
A4,A2 = 3-4 = -1
A4,A2 = 5-4 = 1
A4,A2 = 5-4 = 1
A4,A2 = 3-4 = - 1
A4,A2 = 3-4
= -1
A2,A5 = 4-5 = -1
A2,A5 = 4-3 = 1
A2,A5 = 4-4 = 0
A2,A5 = 4-2 = 2
A2,A5 = 4-3
= 1
A5,A2 = 5-4 = 1
A5,A2 = 3-4 = - 1
A5,A2 = 4-4 = 0
A5,A2 = 2-4 = - 2
A5,A2 = 3-4
= -1
A3,A4 = 3-3 = 0
A3,A4 = 5-5 = 0
A3,A4 = 3-5 = - 2
A3,A4 = 4-3 = 1
A3,A4 = 2-3
= -1
A4,A3 = 3-3 = 0
A4,A3 = 5-5 = 0
A4,A3 = 5-3 = 2
A4,A3 = 3-4 = - 1
A4,A3 = 3-2
= 1
A3,A5 = 3-5 = -2
A3,A5 = 5-3 = 2
A3,A5 = 3-4 = - 1
A3,A5 = 4-2 = 2
A3,A5 = 2-3
= -1
A5,A3 = 5-3 = 2
A5,A3 = 3-5 = - 2
A5,A3 = 4-3 = 1
A5,A3 = 2-4 = - 2
A5,A3 = 3-2
= 1
A4,A5 = 3-5 = -2
A4,A5 = 5-3 = 2
A4,A5 = 5-4 = 1
A4,A5 = 3-2 = 1
A4,A5 = 3-3
= 0
A5,A4 = 5-3 = 2
A5,A4 = 3-5 = - 2
A5,A4 = 4-5 = - 1
A5,A4 = 2-3 = - 1
A5,A4 = 3-3
= 0
Tabel 5. Nilai Prefrensi
Alternatif C1 C2 C3 C4 C5
A1,A2 1 0 0 0 1
A2,A1 0 1 1 1 0
A1,A3 1 0 0 0 1
A3,A1 0 1 1 1 0
A1,A4 1 0 0 0 1
A4,A1 0 1 1 0 0
A1,A5 0 0 0 1 1
A5,A1 0 0 1 0 0
A2,A3 1 0 1 0 1
A3,A2 0 1 0 0 0
A2,A4 1 0 0 1 1
A4,A2 0 1 1 0 0
A2,A5 0 1 0 1 1
A5,A2 1 0 0 0 0
A3,A4 0 0 0 1 0
A4,A3 0 0 1 0 1
A3,A5 0 1 0 1 0
A5,A3 1 0 1 0 1
A4,A5 0 1 1 1 0
A5,A4 1 0 0 0 0
4. Mencari Nilai Indeks Prefrensi Multikriteria
Indeks prefrensi multikriteria ditentukan berdasarkan rata-rata bobot dari fungsi prefrensi dengan cara menjumlahkan semua nilai prefrensi lalu dibagi dengan jumlah kriteria. Berikut adalah nilai indeks prefrensi multikriteria :
Tabel 6. Indeks Prefrensi Multikriteria
Alternatif A1 A2 A3 A4 A5 ∑
A1 0 0.4 0.4 0.4 0.4 1.6
A2 0.6 0 0.6 0.6 0.6 2.4
A3 0.6 0.2 0 0.2 0.4 1.4
A4 0.4 0.4 0.4 0 0.6 1.8
A5 0.2 0.2 0.6 0.2 0 0.3
∑ 1.8 1.2 2 1.4 2
5. Menentukan Nilai Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow a. Leaving Flow
𝜑 + (𝑎1) = 1
𝑛−1∑× ∈ 𝐴 𝜑 (𝑎1, 𝑎𝑖)
Leaving flow, digunakan untuk menentukan urutan prioritas pada proses PROMETHEE yang menggunakan urutan parsial.
b. Entering flow 𝜑 − (𝑎1) = 1
𝑛−1∑× ∈ 𝐴 𝜑 (𝑎1, 𝑎𝑖)
Entering Flow, digunakan untuk menentukan urutan prioritas pada proses PROMETHEE yang menggunakan urutan parsial.
c. Net Flow
𝜑 (𝑎1) = 𝜑 + (𝑎1) − 𝜑 − (𝑎1)
Net flow, digunakan untuk menghasilkan keputusan akhir penentuan urutan dalam menyelesaikan masalah sehingga menghasilkan urutan lengkap.
Tabel 7. Nilai Leaving, Entering dan Net Flow Alternatif Leaving Flow Entering Flow Net Flow
A1 0.4 0.45 - 0.05
A2 0.6 0.3 0.3
A3 0.35 0.5 -0.15
A4 0.45 0.35 0.1
A5 0.3 0.5 -0.2
6. Menentukan Rangking Setiap Alternatif
Berikut hasil rangking urutan prioritas perbaikan daerah aliran sungai yang didapat dengan metode PROMETHEE.
Tabel 8. Hasil Perangkingan
No. Alternatif NetFlow Rangking
1. Sungai Kaiti Samo 0.3 1
2. Sungai Tibun Petapahan 0.1 2
4. Sungai Uwai Pangoan -0.15 4
5. Sungai Sirah Penyesawan -0.2 5
7. Hasil
Pada halaman beranda yang terdapat pada web yang di kelola oleh admin terdapat beberapa menu yaitu: data kriteria, data sub kriteria, data alternatif, data penilaian, data perhitungan dan data hasil akhir. Disebalah kiri juga terdapat beberapa navigasi mulai dari data pengaduan hingga dapat masyarakat yang melaporkan kerusakan. Dipojok kanan atas juga terdapat profil admin yang jika diklik akan masuk ke menu profil. Dapat dilihat pada gambar 2:
Gambar 2. Tampilan Beranda WEB
Halaman ini berisikan kriteria yang menjadi prioritas perbaikan daerah aliran sungai, kriteria ini ditentukan oleh admin yang menjadi tolak ukur pada penilaian perangkingan nantinya. Dapat dilihat pada gambar 3 :
Gambar 3. Tampilan Halaman Data Kriteria
Halaman ini berisikan nilai dari kriteria yang kita dengan sub kriteria. Sub kriteria ini yang akan menjadi patokan penilaian. Seperti perhitungan yang sudah dijelaskan diatas. Dapat dilihat pada gambar 4 :
Gambar 4. Tampilan Data Sub Kriteria
Halaman ini berisikan data nama sungai yang dilaporkan oleh masyarakat sebagai pelapor. Dimana admin dapat melakukan aksi seperti edit dan hapus. Dapat dilihat pada gambar 5 :
Gambar 5. Tampilan Halaman Data Alternatif
Halaman ini berisikan informasi yang dilaporkan oleh masyarakat melalui aplikasi pengaduan. Didalam halaman ini terdapat tabel yang berisikan tanggal pengaduan,
menolak laporan yang dilaporkan oleh masyarakat serta memberi tanggapan apabila laporannya diterima. Dapat dilihat pada gambar 6 :
Gambar 6. Tampilan Data Pengaduan
Halaman ini berisikan penilaian dengan data alternatif dan data sub kriteria dimana nilai sub kriteria diberikan oleh admin melalui foto yang dikirim oleh pelapor serta survey langsung yang dilakukan oleh karyawan Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau.
Gambar 7. Tampilan Halaman Data Perhitungan
Halaman ini merupakan tampilan hasil berupa perangkingan yang menjadi panduan prioritas perbaikan daerah aliran sungai. Serta halaman ini juga terdapat fitur cetak yang nantinya digunakan untuk pelaporan kepada atasan maupun disimpan sebagai arsip. Dapat dilihat pada gambar 8 :
Gambar 8. Tampilan Hasil Akhir
D. Simpulan
Dengan bantuan sistem pendukung keputusan, dalam hal ini menggunakan metode promethee maka dinas PUPRPKPP Provinsi Riau dapat memperoleh informasi prioritas perbaikan daerah aliran sungai melalui informasi rangking.
Keputusan (rangking) yang dihasilkan dari sistem pendukung keputusan untuk menentukan prioritas perbaikan daerah aliran sungai dengan metode PROMETHEE bukan suatu keputusan yang mutlak dimana keputusan akhir tetap ditentukan sendiri oleh pihak perusahan. Jadi sistem pendukung keputusan merupakan suatu program bantu dalam mempertimbangkan suatu pengambilan keputusan yang objektif.
E. Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada kampus STMIK AMIK Riau yang telah memberi wadah untuk berinovasi melalui penelitian. Selain itu kepada semua dosen yang terlibat dan ikut membantu dalam proses penelitian ini dari awal hingga selesai.
F. Referensi
[1] R. Lestari, R. Nugroho, and S. A. Afandi, “Proses Kebijakan di Daerah:
Formulasi Peraturan Daerah Provinsi Riau tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai,” Jdp (Jurnal Din. Pemerintahan), vol. 4, no. 1, pp. 41–51, 2021, doi:
10.36341/jdp.v4i1.1632.
[2] I. Firnanda, “Sistem pendukung keputusan untuk menentukan perbaikan jalan provinsi menggunakan metode promethee (,” p. 70, 2021.
[3] S. R. Handayani and B. Noranita, “Penerapan Metode Promethee Dalam Menentukan Prioritas Penerima KrediHandayani, S. R., & Noranita, B. (2018).
Penerapan Metode Promethee Dalam Menentukan Prioritas Penerima Kredit.
Jurnal Masyarakat Informatika (JMASIF), 9(2), 1–9. https://ejournal.undip.a,”
J. Masy. Inform., vol. 9, no. 2, pp. 1–9, 2018, [Online]. Available:
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jmasif/article/view/31485
[4] Andani, “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Kenaikan Jabatan Pegawai Kantor Kejaksaan Negeri Pematangsiantar Menggunakan Metode,”
Kaji. Ilm. Inform. dan Komput., vol. 1, no. 5, pp. 199–203, 2021.
[5] M. Wati, “Analisis Metode Weighted Product Dan Promethee Dalam Pemilihan Penerima Santunan Warga Tidak Mampu,” J. Rekayasa Teknol. Inf., vol. 3, no.
1, p. 96, 2019, doi: 10.30872/jurti.v3i1.2474.
[6] D. I. Metkono et al., “IMPLEMENTATION OF DECISION SUPPORT SYSTEMS IN DETERMINING LAND SUITABILITY FOR CORN PLANTS USING THE PROMETHEE METHOD,” vol. 3, no. 2, pp. 41–47, 2023, doi:
10.24176/detika.v3i2.10163.
[7] I. Tofani, A. A. Supriyadi, and Y. Prihatno, “Strategi Pengelolaan Berkelanjutan Suplai Air Daerah Aliran Sungai ( Das ) Kampar Berbasis Sistem Informasi Geografis Dalam Mendukung Sistem Pertahanan Negara A Sustainable Management Strategy Of Kampar Watershed Based On The Geographic Information System,” Teknol. Penginderaan, vol. 3, no. 1, pp. 11–32, 2021,
[Online]. Available:
https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/TP/article/view/740
[8] N. Afrizal, M. Fauzi, and I. Suprayogi, “Spasial Indeks Kekeringan Daerah Aliran Sungai Indragiri Berdasarkan Teori Run,” JUITECH J. …, vol. 5, no. 2,
2021, [Online]. Available:
http://www.portaluniversitasquality.ac.id:5388/ojssystem/index.php/JUIT ECH/article/view/630
[9] M. Widyastuti, F. R. S. Samosir, A. P. Windarto, and D. Hartama, “Implementasi Metode Promethee Dalam Pemilihan Kenaikan Jabatan Sous Chef Menjadi Chef,” Teknol. Komput. Sains, vol. 1, no. 1, pp. 807–812, 2019.
[10] N. O. Rendu, K. Sara, and A. Mude, “Penerapan Metode Promethee pada Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa,” vol. 2, no. 2, pp. 83–90, 2022, doi: 10.54259/satesi.v2i2.1113.