• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi nilai-nilai pendidikan karakter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi nilai-nilai pendidikan karakter"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sehubungan dengan pernyataan di atas, maka pendidikan karakter juga merupakan pendidikan akhlak yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan. Pendidikan karakter atau pendidikan moral menempati posisi yang sangat penting dalam kancah pendidikan di Indonesia. Buku ini dapat membantu untuk meningkatkan pendidikan karakter yang saat ini sedang mengalami kemunduran dan juga dapat memberikan kontribusi di masa yang akan datang.

Fokus Penelitian

Izhat Al Nasyi’in Karya Syaikh Musthafa al-Ghalayain di Madrasah Diniyyah al-Amiriyyah Tegalsari Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017”. Bagaimana penerapan nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan orang lain dalam terjemahan kitab ‘Izhat Al Nasyi di oleh Syaikh Musthafa al-Ghalayain di Madrasah Diniyah al-Amiriyyah Tegalsari Banyuwangi tahun ajaran 2016/2017 Bagaimana penerapan nilai-nilai pendidikan karakter dalam kaitannya dengan lingkungan dalam terjemahan kitab 'Izhat Al Nasyi'in oleh Syaikh Musthafa al-Ghalayain di Madrasah Diniyah al-Amiriyyah Tegalsari Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

Kitab 'Izhat Al Nasyi'in merupakan sumber ajaran akhlak yang digunakan pada tingkat Madresah Diniyyah Al-Amiriyyah Wustho. 13 Al-Madinah, “Konsep Pendidikan Karakter dalam Kitab Idhatun Nasyi’in,” ​​http://www.Abahluthficenter.org (20 Oktober 2016). Maka yang dimaksud dengan penerapan nilai-nilai pendidikan karakter terjemahan kitab ‘Izhat Al Nasyi’in karya Syaikh Musthafa al-Ghalayain dalam penelitian ini adalah penerapan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kitab tersebut. kitab 'Izhat Al Nasyi'in karya Syaikh Musthafa al-Ghalayain yang diterjemahkan oleh H.M.

Sistematika Pembahasan

Kitab 'Izhat Al Nasyi'in merupakan kitab pendidikan yang juga memuat nilai-nilai pendidikan karakter. Bagaimana menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan orang lain dalam terjemahan buku 'Izhat Al. Observasi mengenai pembelajaran kitab ‘Izhat Al Nasyi’in dan implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam aktivitas sehari-hari di Madrasah Diniyyah Al-Amiriyyah dan Pondok Pesantren Darussalam.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

“Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Kepada Peserta Didik Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di Institut Agama Islam Negeri Jember.” Kesamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah sama-sama mengangkat nilai-nilai pendidikan karakter. Sutardi, mahasiswa IAIN Jember angkatan 2014, dengan judul: “Aktualisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Sumbermulyo.

Kajian Teori

Fokus penelitian adalah implementasi nilai-nilai pendidikan karakter terjemahan buku ‘Izhat Al Nasyi’in karya Syaikh Musthafa al-Ghalayain di Madrasah Diniyah al-Amiriyyah Tegalsari Banyuwangi tahun ajaran 2016/2017. Bagaimana penerapan nilai-nilai pendidikan karakter dalam kaitannya dengan lingkungan hidup dalam terjemahan kitab ‘Izhat Al Nasyi’in karya Syaikh Musthafa al-Ghalayain di Madrasah Diniyah al-Amiriyyah Tegalsari. Penerapan nilai-nilai pendidikan karakter yang berkaitan dengan lingkungan hidup, antara lain menjaga dan melestarikan lingkungan hidup serta cinta tanah air.

Waardes van karakteropvoeding in die vertaling van die boek 'Izhat Al Nasyi'in deur Shaikh Musthafa al-Ghalayain oleh Madrasah Diniyah al-Amiriyyah Tegalsari Banyuwangi 2016/2017 Akademiese Jaar. Hoe om die waarde van karakteropvoeding met besketing tot Allah toe te pas dalam terjemahan buku 'Izhat Al Nasyi'in deur Syaikh Musthafa al-Ghalayain karya Madrasah Diniyah al-Amiriyyah Tegalsari Banyuwangi Akademiese Jaar 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau pelaku yang dapat diamati.77 Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di dalam lingkungan sekitar. arena lapangan, munculnya gejala, 78. Pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitian lapangan bertujuan untuk memudahkan proses pengumpulan data dan analisis data yang dilakukan peneliti karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di Madrasah Diniyyah al-Amiriyyah. Data yang dihasilkan berupa perkataan tertulis atau lisan dari orang-orang dan fenomena yang diamati secara intensif, rinci dan rinci kemudian diinterpretasikan sebagaimana mestinya.

Lokasi Penelitian

Subyek Penelitian

Ustadz kitab 'Izhat Al Nasyi' di kelas 1 G wustho Madrasah Diniyah al-Amiriyyah Karangdoro Tegalsari Banyuwangi. Ustadz Madrasah Diniyyah al-Amiriyyah yang sebelumnya merupakan santri berprestasi dan juga merupakan ustadz termuda di Madrasah Diniyyah al-Amiriyyah.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik ini digunakan untuk mengetahui lebih detail tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Informan merupakan orang yang paling penting untuk menanyakan berbagai informasi terkait permasalahan yang diteliti, karena mereka terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaannya, sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan dapat dipercaya. Dalam arti luas, pendokumentasian tidak hanya sebatas tulisan saja, namun dapat juga berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti, catatan harian, dan lain sebagainya.

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang mendukung atau melengkapi data yang diperoleh dari observasi dan wawancara agar data yang diperoleh lebih kredibel atau dapat diandalkan.

Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan penyajian data tersebut maka data akan terorganisir, tersusun dalam pola relasional, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami. Dengan menampilkan data maka akan lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.90.

Temuan dapat berupa gambaran atau gambaran suatu objek yang sebelumnya gelap atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan sebab akibat atau hubungan interaktif, hipotesis atau teori.91.

Keabsahan Data

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode karena didasarkan pada jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif. Triangulasi sumber yaitu pengujian kredibilitas data yang dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari beberapa sumber. 93 Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan dan mengecek silang derajat kredibilitas informasi yang diperoleh dari berbagai sumber (informan, dokumentasi dan literatur). . Sedangkan triangulasi metode adalah menguji data dengan cara membandingkan data penelitian yang dilakukan dengan menggunakan beberapa metode berbeda mengenai data yang sejenis.94 Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan beberapa metode berbeda untuk mengecek silang derajat kredibilitas informasi yang diperoleh.

Tahap-tahap Penelitian

Madrasah Diniyyah al-Amiriyyah merupakan lembaga pendidikan salafiyyah yang berada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Tegalsari Banyuwangi. Penyajian data dan analisis data merupakan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Madrasah Diniyyah al-Amiriyyah dan Pondok Pesantren Darussalam. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter ada bermacam-macam, namun nilai-nilai pendidikan karakter yang dimaksud adalah nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam terjemahan kitab ‘Izhat Al Nasyi’in karya Syaikh Musthafa al-Ghalayain yang diimplementasikan. di lingkungan Madrasah Diniyyah itu sendiri dan di lingkungan pesantren.

Berdasarkan hal tersebut dapat dipastikan dari hasil wawancara dengan Kepala Madrasah Diniyyah al-Amiriyyah yang mengatakan demikian. Maka ‘Izhat Al Nasyi’in dipelajari, dipelajari, dibahas di pesantren lalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar para santri dapat segera mengamalkan apa yang telah dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari, baik di Madrasah Diniyyah sendiri maupun di Pondok Pesantren.

Kita sebagai santri wajib mengikuti kegiatan di pesantren khususnya di Madrasah Diniyyah dan sekolah. Hasil wawancara tersebut dapat diperkuat dengan hasil observasi di Madrasah Diniyyah dan Pondok Pesantren yaitu implementasi nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan Allah SWT dalam kaitannya dengan aktivitas atau kebiasaan siswa sehari-hari. Di Madrasah Diniyyah dan pesantren, santri yang juga santri tidak hanya dididik untuk memperdalam suatu ilmu tertentu.

Dengan demikian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai pendidikan karakter di Madrasah Diniyyah al-Amiriyyah dan Pondok Pesantren Darussalam memberikan banyak manfaat kepada santri dalam membentuk kepribadiannya, baik secara individu maupun sosial.

Pembahasan Temuan

Maka untuk mewujudkan hal tersebut maka kitab akhlak seperti kitab 'Izhat Al Nasyi'in menjadi salah satu rujukan pendidikan akhlak atau pendidikan budi pekerti yang diajarkan kepada peserta didik pada jenjang wustho. Ustadz/ustadzah, mustahiqoh, wali dan pengurus merupakan sosok peserta didik yang menjadi teladan, teladan, yang memantau dan membimbing peserta didik dalam melaksanakan nilai-nilai pendidikan karakter. Kejujuran merupakan nilai pendidikan karakter yang penting dan harus dimiliki oleh setiap manusia dalam perkataan, tindakan dan dalam keadaan atau kondisi apapun.

Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa kegiatan di Madrasah Diniyyah al-Amiriyyah mencerminkan nilai pendidikan karakter. Untuk mengimplementasikan nilai pendidikan karakter, Pondok Pesantren Darussalam setiap tanggal 17 Agustus mengadakan upacara bendera yang diikuti seluruh santri beserta dewan guru dan pengurus Yayasan Pondok Pesantren Darussalam. Ada beberapa nilai pendidikan karakter yang digunakan untuk membentuk kepribadian peserta didik dalam hubungannya dengan Tuhan (Allah), yaitu ikhlas, raja' dan tawakkal.

Ada beberapa nilai pendidikan karakter yang diterapkan dalam hubungannya dengan orang lain, yaitu keberanian, percaya diri, kejujuran, kerja keras, gotong royong, dan kesadaran akan hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain. Ada berbagai nilai pendidikan karakter yang diterapkan dalam kaitannya dengan lingkungan hidup, yaitu menjaga dan melestarikan lingkungan hidup serta cinta tanah air. Dengan berbagai kesibukan yang ada, diharapkan para santri dapat memanfaatkan waktu istirahat yang diberikan dengan baik agar dapat mengikuti kegiatan di Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyyah secara maksimal serta nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kegiatan tersebut dapat bermanfaat. diserap oleh peserta didik untuk meningkatkan kualitas akhlaknya agar mampu meningkat dan bahkan meningkat.

Sebagai wadah pembentukan, pengembangan dan penerapan nilai-nilai pendidikan karakter, diharapkan kualitas tenaga kependidikan dan pedagogi terus meningkat, sehingga tujuan pendidikan karakter baik melalui pembelajaran maupun melalui kegiatan yang ada dapat tercapai secara optimal. .

PENUTUP

Kesimpulan

Implementasinya dilakukan melalui cara keteladanan dan pembiasaan, yaitu dengan mengikuti kegiatan terencana yang wajib dilakukan siswa agar keikhlasan tertanam dalam jiwa siswa. Sedangkan rajah ini diwujudkan melalui kegiatan salat tahajud dan salat duha serta salat sebelum dan sesudah dimulainya pelajaran harkat, yang tentu saja dibarengi dengan ikhtiar para santri seperti halnya takor biasa. Selanjutnya, setelah hasil belajarnya dirilis, mereka bersama-sama menilai hasil belajarnya sebagai bentuk penerapan nilai taweqal.

Aplikasi ini bertujuan untuk menggunakan metode keteladanan dan metode rujukan yaitu melalui lomba atau acara yang diselenggarakan oleh Madrasah Diniyyah dan Pondok Pesantren, seperti lomba muhafadzoh dan ijazah, lomba khitobah, qiro'ah, ulangan kitab, dan lain-lain, serta beberapa kegiatan. direncanakan pula kegiatan-kegiatan yang merupakan inisiatif santri sendiri, seperti kegiatan mufada dan ihfadz. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara keteladanan dan adat yaitu dengan mematuk atau membersihkan ro’an di pesantren dan madrasah Diniyyah serta adanya kantin sehat dalam pelaksanaan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup. Sedangkan rasa cinta tanah air diwujudkan melalui acara seperti upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan lomba-lomba.

Saran-saran

Izhat Al Nasyi'in karya Syaikh Musthafa al-Ghalayain di Madrasah Diniyah al-Amiriyyah Tegalsari Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017. 1 Kamis 1 Dakwah Dibaiyyah Kliwon Junior Al Barzanji Asrm K dan M 2 8 Pahing Evaluasi Bahasa Diba'iyyah Asrm N dan R serta asrama terpilih.

Referensi

Dokumen terkait