• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ILMU TAJWID DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HAFALAN AL QUR`AN SANTRI DI ASRAMA HIDAYATUL QUR`AN REJOSO PETERONGAN JOMBANG - Unipdu Jombang | Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ILMU TAJWID DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HAFALAN AL QUR`AN SANTRI DI ASRAMA HIDAYATUL QUR`AN REJOSO PETERONGAN JOMBANG - Unipdu Jombang | Institutional Repository"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Ilmu tajwid ialah ilmu yang membincangkan tentang kaedah dan tatacara bacaan al-Quran yang betul dan betul.2 Ilmu tajwid menjadi panduan kepada umat Islam untuk mengetahui cara membaca al-Quran. Yang dipelajari dalam ilmu tajwid ialah tentang huruf hijaiyyah, makna huruf, sifat huruf, tanda baca, peraturan interaksi huruf hijaiyyah dan sebagainya. Hukumnya belajar Tajwid adalah fardhu kifayah, tetapi menggunakan ilmu Tajwid dalam membaca al-Quran adalah fardhu’ain bagi muslimin dan muslimat. 3.

Dari ketentuan di atas berlaku pula kewajiban umat islam mempelajari ilmu tajwid karena seseorang yang membaca Al-Qur’an tanpa berlandaskan tajwid tidak akan sempurna. Oleh karena itu, wajib menguasai ilmu Tajwid terlebih dahulu sebelum membaca Al-Qur'an, apalagi menghafalkannya.4 Jika kita membaca atau menghafal Al-Qur'an tanpa memahami ilmu Tajwid maka akan mengakibatkan kesalahan. membaca, sehingga memerlukan ketelitian dan waktu yang lama untuk mengoreksinya karena sudah terpatri dalam ingatan. Jika hal ini terus berlanjut dan tidak dijaga, maka kemurnian al-Quran tidak akan terjaga dalam segala aspek.

Al-Qur'an merupakan satu-satunya kitab suci di muka bumi ini yang masih terpelihara, baik pengucapan maupun isinya. Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an dan Sesungguhnya Kami melestarikannya." (Hijr: 9) 5. Menurut pendapat yang dikemukakan Rasyid Ridha, Al-Qur'an merupakan satu-satunya kitab suci yang dikuasai secara mutawatir dengan cara menghafal dan menulisnya. . .

Namun sayang jika melihat fenomena yang terjadi saat ini sangat memprihatinkan seolah-olah Al-Quran sudah tidak ada lagi di hati masyarakat. Seperti yang terjadi disekitar kita, masyarakat lebih memilih menyanyikan dan menghafalkan lagu dibandingkan ayat suci Al Quran, lebih memilih membaca novel, kartun, bahkan media sosial dibandingkan Al Quran, lebih suka berpedoman pada teori Barat dibandingkan berpedoman pada Al Quran. Asrama Hidayatul Qur'an merupakan salah satu asrama di Pondok Pesantren Darul Ulum yang mempunyai program tahfidz Al-Qur'an.

Santri yang tinggal di sana sebagian besar mengikuti program tahfidz dan sebagian lagi mengikuti program hafalan Surat Khos dan Juz'amma, namun kenyataannya menurut pengamatan yang ada, sebagian dari mereka masih belum lancar dalam membaca dan menghafal Al-Qur'an. juga orang yang lancar membaca Al-Quran, namun bacaan tajwidnya kurang baik, begitu pula sebaliknya: bacaan tajwid baik, namun tidak mengetahui nama bacaannya. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Implementasi pembelajaran sains Tajwid dalam meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur'an Santri di Asrama Hidayatul Qur'an Rejoso Peterongan Jombang”.

Ruang Lingkup Penelitian

Rumusan Masalah

Apa saja faktor pendukung dan penghambat hafalan Al-Quran di Asrama Hidayatul Quran?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Terdahulu

Hubungan antara penguasaan ilmu tajwid dengan kemampuan membaca dan menghafal Al-Quran surat pendek pada siswi kelas VII Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung.” Hasil penelitian ini adalah semakin tinggi penguasaan ilmu tajwid , semakin baik pula membaca Al-Qur'an dan menghafal Al-Qur'an. Temuan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pemahaman ilmu tajwid dengan kemampuan menghafal Al-Qur'an siswa di MAN 2 Kota Cilgon.

7Yuni Amri Priyanti, “Hubungan antara penguasaan ilmu Tajwid dengan kemampuan menghafal Al Qur’an pada makalah pendek siswa di MI Ma’arif Rawalu Kabupaten Banyumas” (IAIN Purwokerto, 2016). 8Khuriyatul Wafiah, “Hubungan Penguasaan Ilmu Tajwid Dengan Kemampuan Membaca Dan Menghafal Surat Pendek Al Quran Pada Siswa Perempuan Kelas VII Di Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung” (IAIN Tulungagung, 2019). 9Nurjannah, Hubungan Pemahaman Ilmu Tajwid Dengan Kemampuan Menghafal Al-Qur'an. Belajar di MAN 2 Kota Cilgon (Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2018).

Penerapan metode STIFIn untuk meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur'an di rumah STIFIn. 10Hasnita,”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Menghafal Al-Quran di Ma’had Al-Jam’iah IAIN Beengkulu” Skripsi, Jurusan PAI Fakultas Tadris Tarbiyah” (IAIN Bengkulu, 2018). 11 Akmal Mundiri, Irma Zahra “Implementasi Metode STIFIn dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur'an di Rumah STIFIn Probolinggo", Jurnal Kajian Pendidikan Islam, Vol.

Penerapan Metode Wahdah Hafalan Al-Qur'an di Pondok Pesantren Utama Raudlotul Hidayah Desa Pakis Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto." 12Ainur Rofiqoh, "Penerapan Metode Wahdah Hafalan Al-Qur'an di Pondok Pesantren Utama Raudlotul Hidayah, Desa Pakis Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto” (Skripsi UNIPDU 2020). 13 Irsyadul Umam, dengan judul skripsi Tradisi Belajar Al-Qur’an dan Tajwid di Pondok Pesantren al-Ihya.

14Amran, “Kemampuan Siswa Menerapkan Pengetahuan Tajwid Dalam Membaca Al-Qur’an Di Madrasah Siak Tsanawiyah Satu Atap Desa Muara Bungkal Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak Sri Indrapura” (Riau: Negri Syarif Kasim Universitas Islam Riau Pekanbaru, 2019 ). “Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pengajaran membaca Al-Qur’an dan tahfidz dalam penanaman akhlak mulia pada siswa studi kasus di MtsN Dagangan Madiun.” Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler terdapat kegiatan besar yang sangat berpengaruh yaitu setiap siswa belajar tahfidz di Madrasah Baitul Qur'an dan disana mabit.

Sistematika Pembahasan

LANDASAN TEORI

Implementasi Pembelajaran Ilmu Tajwid

Secara sistematis dengan memaksimalkan sumber belajar untuk mencapai perubahan.17 Sedangkan ilmu tajwid dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana membunyikan atau melafalkan secara otentik huruf-huruf dalam Al-Qur'an menurut hak huruf atau makhroj. Dengan mempelajari ilmu taujid, kita dapat dengan baik mengurangi kesalahan dalam membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Hukum membaca Al-Qur'an dengan menggunakan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu 'ain atau kewajiban pribadi.

Dengan demikian pemanfaatan ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an adalah wajib bagi setiap orang, tidak dapat dibayangkan oleh orang lain. Oleh karena itu, ilmu tajwid sangat penting untuk dipelajari khususnya bagi umat Islam.18 Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa pembelajaran ilmu tajwid merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam mempelajari dan mempraktekkan cara melafalkan dan melafalkan huruf hijaiyah. . atau ayat-ayat Al-Qur'an secara keseluruhan. Melalui interaksi tersebut, siswa dapat mengurangi kesalahan dalam melafalkan huruf-huruf dalam Al-Qur’an.

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi hanya terdapat dalam satu perkataan dalam al-Quran. 30 Al. 33 Misbachul Munir, Panduan Lagu Tilawatil Qur'an Dilengkapi Tajwid dan Qasidah (Malang Jawa Timur: Apollo.

Kualitas Hafalan Al-Qur’an

Al-Quran adalah kalam Allah yang berisi mukjizat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibri yang tertulis dalam Mushaf mulai dari Surah Al-Fatihah hingga Surah An-Nas (114 Surah) yang diriwayatkan kepada kita secara Mutawatir, mukjizat yang layak untuk dibaca. patut disembah dan menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia, tidak diragukan lagi. 41. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kualitas hafalan Al-Qur'an adalah kualitas, taraf atau tingkat baik buruknya hafalan ayat-ayat Al-Qur'an. Setiap individu pasti mempunyai cara menghafal Al-Qur'an masing-masing yang dirasa paling cocok untuk menghafal Al-Qur'an, sehingga kualitas hafalan Al-Qur'an menjadi nilai yang menentukan baik atau buruknya daya ingat dalam menghafal Al-Qur'an. ' seseorang secara utuh, mengingat sempurna sesuai dengan bacaan tajwid, dan selalu tekun, rutin, mengeluarkan seluruh tenaganya secara terus menerus dan sungguh mendalam.

Proses menghafal Al-Qur'an dilakukan melalui proses bimbingan seorang guru atau ustadzah, proses bimbingan tersebut dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut: 42. Metode ini mengharuskan para penghafal Al-Qur'an menuliskan penggalan ayat di bukunya. menulis sendiri di papan tulis, atau menuliskannya di kertas dengan pensil, kemudian menghafalkannya dan menghapusnya secara perlahan untuk berpindah ke potongan ayat yang lain.44.

Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Menghafal Al Qur’an

49A Muhaimin Zen, Metode Pengajaran Tahfizh al-Qur'an di Pondok Pesantren, Tsanawiyah, Aliyah dan Perguruan Tinggi (Percetakanonline.com.

  • Desain Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Analisis Data
  • Subyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu jenis penelitian yang temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk verbal dan bukan dalam bentuk angka-angka.Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan cara melakukan penelitian langsung di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang situasi terkini dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.53.

Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data yang dapat peneliti gunakan untuk menyusun penelitian. Sumber data primer adalah sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama atau merupakan sumber asli. Data tersebut berasal dari perkataan dan tindakan yang dilakukan peneliti dari wawancara dan observasi atau observasi langsung.

Sumber sekunder adalah sumber yang diambil dari sumber lain yang tidak diperoleh dari sumber primer.55 Dalam penelitian ini, data berupa naskah tertulis atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian dicantumkan sebagai sumber sekunder. Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh merupakan data kualitatif yang berupa kumpulan istilah-istilah, bukan kumpulan angka-angka dan tidak dapat digolongkan ke dalam kategori atau struktur klasifikasi. Dalam proses analisis data lapangan, model Miles dan Hubermen memuat tiga komponen.56.

PENYAJIAN DATA DAN HASIL ANALISIS DATA

Penyajian Data Lokasi Penelitian

Analisis Data Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait