• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk menumbuhkan sikap pluralis siswa di SMP Brawijaya Smart School Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk menumbuhkan sikap pluralis siswa di SMP Brawijaya Smart School Malang"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Kontek penellitian

Fokus dan Rumusan Masalah Penelitian

Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran IPS untuk menumbuhkan sikap pluralistik siswa di SMP Brawijaya Smart School.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran IPS untuk menumbuhkan sikap pluralistik pada siswa SMP Brawijaya Smart School.

Manfaat Penelitian

Pembelajaran IPS di SMP Brawijaya Smart School memiliki peran penting dalam membentuk sikap pluralistik siswa. Peneliti menanyakan apakah ada faktor pendukung dalam upaya membentuk sikap pluralistik pada siswa SMP Brawijaya Smart School. Bagaimana menurut bapak kepala sekolah, penting tidaknya membentuk sikap pluralistik terhadap siswa di SMP Brawijaya Smarth School.

Orisinilitas Penelitian

Definisi Istilah

Berdasarkan judul proposal skripsi, peneliti menjelaskan beberapa pengertian konsep yang berkaitan dengan penelitian pelaksanaan pembelajaran IPS untuk meningkatkan hubungan jamak. Implementasi berorientasi pada kegiatan, tindakan, tindakan atau mekanisme sistem, implementasi bukan hanya kegiatan, tetapi kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan kegiatan, jaringan implementasi, birokrasi yang efektif.9 2.

Sistematika Penulisan

Dalam hal ini beliau mengemukakan landasan teori dan referensi terkait penerapan manajemen mutu total dalam pengembangan program kelas unggulan dan citra madrasah. Dalam hal ini dibahas metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini berisi kesimpulan yang merupakan jawaban pasti atas masalah penelitian, implikasi bagi peneliti pendidikan, dan saran mengenai masalah yang akan dievaluasi.

KAJIAN PUSTAKA

Implementasi Pembelajaran IPS

  • Implementasi Pembelajaran
  • Belajar dan Mengajar
  • Tujuan Pembelajaran
  • Pendidikan IPS

Secara institusional (pandangan institusional), belajar dipandang sebagai proses pembuktian (validasi) penguasaan materi yang telah dipelajari oleh siswa. Pengalaman dan praktek merupakan kegiatan guru sebagai siswa dan kegiatan siswa/siswa sebagai siswa. Materi dan materi dalam pengajaran IPS merupakan realitas kehidupan yang dialami siswa saat ini dalam arti kontekstual.

Sikap Pluralis Siswa

  • Pengertian Sikap
  • Pengertian Pluralis
  • Sikap Pluralis
  • Kerangka Berfikir

29 Cahyo Winardi, “Toleransi Beragama di SMK Dharma Bahari Manukan Surabaya,” Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Vol. Toleransi tanpa sikap pluralistik tidak akan menjamin keharmonisan yang langgeng antar umat beragama dan sebaliknya. Revitalisme akan beranggapan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kebenaran atau nilai ditentukan oleh pandangan hidup dan kerangka berpikir seseorang atau masyarakat.

Ciri-ciri sikap pluralistik adalah sebagai berikut: (1) pluralisme berarti masyarakat dilandasi oleh sikap inklusif, (2) sikap pluralistik tidak sektarian dan eksklusif, yaitu terlalu membanggakan kelompoknya sendiri dan tidak memperhitungkan kelompoknya. dengan mempertimbangkan kelompok lain, (3) sikap pluralistik yang tidak hanya bersifat formalistik, hanya menunjukkan perilaku semu, (4) sikap pluralistik mengarah pada tindakan konvergen daripada divergen. Sikap pluralistik mencari common denominator atau common denominator terbesar dan kelipatan persekutuan terkecil dari keragaman sebagai platform bersama dalam (5) sikap pluralistik tidak ekspansif, jadi lebih bersifat tentang. Sikap pluralistik adalah sportif, berani mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan pasangan (kompetitif), (9) sikap pluralistik menghindari ekstrimisme, mengembangkan sikap moderat, seimbang dan proporsional. 10) sikap pluralistik menghindari diskriminasi, mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat, serta mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan orang lain35.

Karena konsep beriman kepada Allah swt dan beramal membutuhkan integritas dan bukan keberpihakan. Tidak boleh bagi orang yang mengaku beriman kepada Allah tetapi tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai nabinya dan/atau tidak beriman kepada Al-Qur'an sebagai wahyunya. Pendidikan multikultural dalam implementasinya memerlukan pengembangan lebih lanjut dengan memperhatikan faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi nilai-nilai kebhinekaan tersebut.

Dalam hal ini peneliti akan melihat lebih dalam sosialisasi nilai-nilai keberagaman di SMP Brawijaya Smrth Malang.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatran dan Jenis Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Latar Penelitian
  • Data dan Sumber Data Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Uji Keabsahan Data

Oleh karena itu, peneliti akan menganalisis, mendeskripsikan dan menyajikan secara intensif dan mendetail data yang diperoleh dari SMP Brawijaya Smart School terkait pelaksanaan IPS untuk mendorong sikap pluralistik siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Brawijaya Smart School. Untuk memvalidasi data mengenai “implementasi pembelajaran IPS untuk menumbuhkan sikap majemuk siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Brawijaya Smart School Malang, maka peneliti melakukan langkah-langkah atau berbagai teknik validasi data yang meliputi. Berikut adalah data tentang guru dan karyawan pada Sekolah Pintar SMP Brawijaya Malang.

Tanda berhasilnya pembentukan sikap pluralistik pada siswa adalah siswa dapat mengenali dan menghargai perbedaan budaya. Melalui pembelajaran di sekolah, guru berusaha membentuk sikap majemuk pada diri siswa, namun jika lingkungan tidak demikian. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS IPA untuk Menumbuhkan Sikap Pluralistik Siswa di SMP Brawijaya Smarth School Malang adalah sebagai berikut.

Peran pendidikan IPS dalam membentuk sikap pluralistik siswa di SMP Brawijaya Smarth School adalah mendidik dan memperkenalkan siswa pada keragaman atau pluralitas dan multikulturalisme bangsa Indonesia serta memberikan contoh dan contoh yang baik untuk mengajarkan siswa bagaimana hidup bersama. dan menerima serta menghargai perbedaan. Kira-kira Pak Direktur, apakah pendidikan IPS dapat membantu membentuk sikap majemuk di kalangan siswa. Menurut anda apakah ada kendala dalam membentuk sikap pluralistik pada siswa melalui PKn?

Bagaimana menurut bapak guru, apakah pendidikan IPS dapat membantu dalam membentuk sikap majemuk pada siswa.

PAPARAN DAN HASIL PENELITIAN

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

  • Sejarah Sekolah SMP Brawijaya Smarth School
  • Profil SMP Brawijaya Smarth School
  • Visi dan Misi SMP Brawijaya Smarth School
  • Kegiatan Non Akademik
  • Stuktur Organisasi SMP Brawijaya Smarth School
  • Data Guru dan Karyawan SMP Brawijaya Smarth School

SMP Brawijaya Smart School (BSS) berdiri pada tahun 1997 yang semula bernama SMP Dharma Wanita Unibraw yang kemudian diubah menjadi SMP BSS pada tanggal 9 November 2010 karena adanya perpindahan sistem kepengurusan dari Yayasan Dharma Wanita ke BSS UPT UB yang saat ini berubah nama menjadi Direktorat UB. SMP Brawijaya Smart School merupakan sekolah berbasis agama dengan mengasah siswa dalam bidang akademik dan karakter berbasis agama. Selain kegiatan akademik, SMP Brawijaya Smart School juga memiliki kegiatan non akademik yang dapat diikuti siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya sehingga dapat meraih prestasi di bidang non akademik.

HASIL PENELITIAN

  • Pengetahuan dan Pemahaman Siswa Tentang Pluralitas dan
  • Impelentasi Pembelajaran IPS Untuk Menumbuhkan Sikap

Sikap pluralistik adalah sikap saling menghargai perbedaan yang ada di Indonesia, seperti perbedaan agama dan perbedaan suku, yang intinya tidak saling mencemooh atau memfitnah agama masing-masing. Oleh karena itu, menciptakan sikap pluralistik sangat penting dan bahkan harus diajarkan kepada generasi muda di Indonesia. Jadi menurut saya sangat penting untuk membentuk sikap pluralistik pada diri siswa agar tidak terjadi kasus diskriminasi terhadap siswa yang berbeda agama dengan kebanyakan siswa lainnya.

Setelah melihat pengetahuan siswa tentang pluralitas dan keberagaman, serta bagaimana guru menyampaikan dan mengajarkan keberagaman dan pluralitas, langkah selanjutnya adalah proses penanaman sikap pluralis yang dilakukan oleh sekolah dan peran IPS dalam membantu membentuk sebuah sikap pluralistik pada siswa. Sikap pluralistik adalah sikap di mana orang dapat menerima dan menghormati perbedaan budaya yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru bidang IPS, berarti sikap pluralistik sangat penting untuk dibentuk di kalangan siswa, mengingat masih banyak kasus konflik mengenai keberagaman atau pluralitas di Indonesia.

Dalam upaya membentuk atau menanamkan sikap pluralistik pada siswa terdapat beberapa kendala yang mempengaruhi terbentuknya sikap pluralistik pada siswa. Kesadaran siswa akan pluralitas dan multikulturalisme bangsa Indonesia sangat penting untuk membentuk sikap pluralistik. Bagi siswa yang hidup dalam lingkungan yang homogen, metode ini dapat menjadi ukuran bahwa telah terbentuk sikap pluralis dalam diri siswa.

Untuk faktor pendukung yang mendukung proses penerapan sikap majemuk adalah paket pengajaran IPS sebagai pedoman bagi siswa, serta kelas khusus agama yang difasilitasi oleh sekolah berupa guru dari masing-masing agama yang dianut oleh siswa di SMP Brawijaya. Smarth School dan memfasilitasi perizinan bagi siswa yang melakukan kegiatan keagamaan di luar kegiatan sekolah. Untuk faktor penghambat yaitu lingkungan tempat tinggal siswa yang memiliki sifat homogen menyebabkan sulitnya menerapkan sikap pluralis siswa setelah belajar di sekolah. Apakah ada kurikulum tertentu yang digunakan sekolah untuk menanamkan sikap pluralistik terhadap siswa.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Impelentasi Pembelajaran IPS Untuk Menumbuhkan Sikap

Faktor Pendukung dan Penghambat Impelentasi Pembelajaran IPS

PENUTUP

Kesimpulan

Misalnya hasil wawancara terkait “pelaksanaan pembelajaran IPS untuk meningkatkan sikap majemuk siswa”, kemudian dilakukan pengujian data untuk wakil kepala kurikulum, serta siswa. Misalnya hasil wawancara terkait pelaksanaan pembelajaran IPS untuk meningkatkan sikap pluralistik siswa, kemudian diuji dengan bukti tertulis dan arsip untuk meningkatkan pluralisme siswa. Siswa SMA Brawijaya Smarth sudah memiliki pengetahuan umum tentang pluralisme dan multikulturalisme di Indonesia.

Saran

Menurut Bapak, nilai-nilai apa yang sangat penting untuk ditanamkan kepada siswa dengan melihat pergaulan dan perilakunya agar dapat hidup berdampingan di tengah keberagaman yang terdapat di Indonesia. Bagaimana strategi SMAR SMP BRAWIJAYA dalam menanamkan nilai-nilai pluralisme agar siswa dapat menerima keragaman dan menghargai perbedaan atau perbedaan. Peran apa yang dimainkan IPS dan pendidikan guru dalam mempersiapkan siswa untuk beradaptasi dan berperilaku baik di tingkat selanjutnya di mana mereka dapat bertemu dengan orang-orang dari berbagai etnis, agama, dan budaya lain.

Bagaimana peran IPS dan keguruan dalam membantu siswa untuk hidup rukun, damai, saling toleransi, saling menghargai dan menjalin hubungan baik dengan orang yang berbeda suku, agama dan budaya lainnya. Jika Anda berada dalam situasi di mana agama Anda dihina dan dihina oleh orang-orang dari agama lain, apa yang akan Anda lakukan? Jika Anda berada dalam situasi di mana suku Anda dihina dan diremehkan oleh orang-orang dari suku lain, apa yang akan Anda lakukan?

Jika Anda berada dalam situasi di mana teman Anda terlibat perkelahian, saling menghina dan menghina agama, suku, ras dan adat istiadat, apa yang akan Anda lakukan? Jika anda melihat ada orang menghina dan melecehkan SARA (Suku, Agama, Ras dan Adat Adat) di media sosial baik itu facebook, instagram, youtube dan lain sebagainya, apa yang akan anda lakukan? Apa yang akan Anda lakukan jika seseorang menghina agama, suku, ras, atau adat istiadat orang lain?

Sikap apa yang harus kita miliki agar kita dapat hidup dengan baik dengan orang yang berbeda suku, agama, ras dan adat istiadat.

Referensi

Dokumen terkait

This study proposed the following hypotheses (1) there was an influence of social domination and interreligious empathy on prejudice toward Islam fundamentalists among

Penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil (1) Implementasi pembelajaran Sosiologi dalam menumbuhkan sikap sosial dengan menyisipkan sikap sosial pada