• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi pembelajaran sejarah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi pembelajaran sejarah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1)

LINGGA SARI NPM. 11020143

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

² Dr. H. Buchari Nurdin, M.Si

³Ranti Nazmi, M.Pd

¹Mahasiswa ProgramStudi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat

²Dosen STKIP PGRI Sumatra Barat

³Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The subject of history is one of the subjects that is expected to form the character of students.

Therefore, in fact, still has not been accomplished in accordance with the objectives of the history courses including SMA PGRI 1 Padang. The purpose of this study to (1) describe the learning design that has historical value, (2) Describe the implementation of the teaching of history that have character values, and (3) to analyze student assessment characters through history courses.

This type of research is descriptive qualitative research is a method that further emphasize the significance of the generalization, with research sites in SMA PGRI 1 Padang. The informant is set to a history teacher who taught in class XI IPS 4, students of class XI IPS 4 and BK teachers. The results showed that: (1) In Learning Implementation Plan (RPP) has no character values contained in the learning objectives, core activities (confirmation, elaboration and exploration), as well as the closing activity. (2) In the implementation of learning the history teacher has sought to instill through the method of assignment, discussion jigsaw, life skills, and group discussions. The value found is patriotism, national spirit, peace-loving and democratic. (3) The assessment system used by the teacher is affective assessment whose value is love of the homeland of the highest 75% very good, 53% moderate national spirit, peace-loving and demoktratis 61% less 75% less. Based on the results of this study concluded that the history teacher has sought to instill character values that exist in the subject matter of history.

Keywords : teaching history, character values

(4)

PENDAHULUAN

Berdasarkan studi awal yang peneliti lakukan di SMA PGRI 1 Padang, peneliti menemukan didapati didapati beberapa orang siswa yang melanggar peraturan sekolah diantaranya: Siswa tetap terlihat berjalan santai meskipun terlambat masuk kedalam barisan untuk melaksanakan upacara bendera. Kurang hikmat saat mengikuti upacara bendera, seperti tidak berdiri tegap saat hormat bendera, mendengarkan hedset, berbicara dengan teman sebelah saat pelaksanaan upacara, saling dorong-dorong. Masih ada siswa dalam berpakaian melanggar aturan yang telah ditetapkan sekolah, seperti: tidak memakai lambang, tidak memakai nama di baju, sepatu sekolah yang berwarna, bagi yang laki-laki ada terlihat yang berambut panjang, tidak memakai topi ketika sedang melaksanakan upacara dan ada yang terlambat saat masuk kelas.

Rumuskan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana guru menyusun rancangan pembelajaran yang memiliki nilai-nilai sejarah ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah berdasarkan rancangan pembelajaran yang memiliki nilai-nilai sejarah ?

3. Seperti apa alat evaluasi untuk menilai karakter siswa melalui mata pelajaran sejarah ?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan rancangan

pembelajaran yang memiliki nilai-nilai sejarah.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sejarah berdasarkan rancangan pembelajaran yang memiliki nilai-nilai sejarah.

3. Mendeskripsikan alat evaluasi menilai karakter siswa melalui mata pelajaran sejarah.

Menurut Walker (dalam Riyanto, 2002) belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang

tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar.

Lebih lanjut, Degeng (dalam Riyanto, 2002) menyatakan bahwa belajar merupakan pengkaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si pelajar. Hal ini mempunyai arti bahwa dalam proses belajar, siswa akan menguhubung- hubungkan pengetahuan atau ilmu yang telah tersimpan dalam memorinya dan kemudian menghubungkan dengan pengetahuan yang baru.

Menurut Isjoni (2007: 11) mengatakan bahwa “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur–

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Standar isi pembelajaran sejarah untuk SMA atau MA dijelaskan tujuan pembelajaran adalah:

a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.

b. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan.

c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsan Indonesia di masa lampau.

d. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.

e. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun internasional.

f. Secara terminologis Thomas Lickona sebagaimana dikutip Suyadi (2012)

“karakter mulia (good character) mencakup pengetahuan tentang kebaikan yang menimbulkan komitmen terhadap kebaikan dan akhirnya benar- benar melakukan kebaikan. Dengan demikiankarakter mengacu pada

(5)

nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Masa Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma- norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat-isitadat dan estetika (Samani dan Hariyanto, 2011: 42).

METODOLOGI

Berdasarkan masalah yang diteliti, jenis penelitianini adalah kualitatif dengan mendeskripsikan implementasi pembelajaran sejarah terhadapa nilai-nilai karakter siswa kelas XI IPS 4 di SMA PGRI 1 Padang.

Penelitian ini berlokasi di SMA PGRI 1 Padang. Waktu penelitian ini di laksanakan pada semester genap 2015/2016.

Informan dalam penelitian ini adalah Guru sejarah yang mengajar di kelas XI IPS 4, peserta didik kelas XI IPS 4 dan guru BK.

Sesuai dengan sumber data yang digunakan, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, observasi dan wawancara Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2014: 246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sejarah yang Mengandung Nilai Karakter Siswa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi tentang: identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode, strategi pembelajaran, sumber belajar, serta penilaian.

penutup. Nilai karakter yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta damai.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Berdasarkan Rancangan

Pembelajaran yang Memiliki Nilai- Nilai Sejarah

Pelaksanaan pembelajaran sejarah berdasarkan Rancangan pembelajaran dilaksanakan oleh guru sejarah kelas XI IPS 4 di SMA PGRI 1 Padang dengan menggunakan metode maupun strategi pembelajaran yang berbeda disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan dipelajarai. Misalnya dengan metode pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, diskusi, ke perpustakaan langsung saat proses belajar mengajar berlangsung, dan diskusi jigsaw.

Setiap akhir pembelajaran atau pada pegiatan penutup guru sejarah kelas XI IPS 4 akan kembali menjelaskan materi pembelajaran yang telah dibahas oleh siswa sebelumnya, dan guru sejarah akan memberikan pembelajaran nilai- nilai karakter kepada siswa sesuai dengan materi pembelajaran melalui contoh-contoh fenomena yang terjadi pada saat sekarang.

.

3. Evaluasi Nilai Karakter Siswa Melalui Mata Pelajaran Sejarah Evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncakan untuk tercapainya tujuan (Arikunto dan Jabar, 2010:1). Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, sistem penilaian di SMA PGRI 1 Padang dalam mengevaluasi penerapan pendidikan karakter melalui mata pelajaran sejarah sama seperti pelajaran lainnya, karena pendidikan karakter dimasukkan dalam tiap-tiap mata pelajaran yang ada dengan sistem evaluasinya juga sama yaitu penilaian afektif.

(6)

Format tersebut terdiri dari satu lembar yang berisikan penilaian personal dengan pernyataan yang termuat dalam format tersebut adalah cinta tanah air, semangat kebangsaan, cinta damai dan demokratis. Masing-masing pernyataan tersebut diberi nilai sangat bagus, bagus, sedang, kurang, sangat kurang. Masing- masing kolom diisi dengan angka 1,2,3,4 dan 5. Artinya angka 1 untuk sangat kurang, angka 2 untuk kurang, angka 3 untuk sedang, angka 4 untuk bagus dan angka 5 untuk sangat bagus.

KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian skripsi dengan judul Implementasi Pembelajaran Sejarah Terhadap Nilai-Nilai Karakter Siswa Kelas XI IPS 4 di SMA PGRI 1 Padang, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan:

1. Dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sejarah dirancang aspek karakter bernuansa sejarah yang meliputi nilai demokrasi, cinta tanah air, semangat kebangsaan dan cinta damai.

2. Nilai karakter ditanamkan oleh guru sejarah pada tujuan pembelajaran, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) sesuai yang tercantum pada RPP dan kegiatan penutup. Proses pembelajaran tidak hanya melibatkan guru yang aktif namun siswa juga harus aktif dalam proses pembelajaran, dengan guru guru memberi pertanyaan- pertanyaan yang mengajak siswa untuk berfikir, melakukan tugas kelompok dan individu. Peran guru dalam pembelajaran tidak hanya sebagai pemateri tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.

3. Sistem evaluasi dalam pembelajaran sejarah di SMA PGRI 1 Padang dilihat dari nilai hasil ulangan semester, ulangan tengah semester, ulangan harian, dan pengamatan keseharian setiap anak.

SARAN

Dengan penelitian ini, peneliti menemukan bahwa metode dan sarana prasarana perlu dibenahi, untuk itu peneliti menyarankan :

1. Guru sejarah: Guru harus selalu memberi perhatian kepada siswa yang kurang tertib disaat proses belajar mengajar berlangsung, dengan memberikan teguran kepada siswa di kelas agar tidak mengganggu teman yang lain, seperti ketika keluar masuk saat jam pelajaran berlangsung, tidak seenaknya sendiri bermain hp di dalam kelas, menegur dan menasehati siswa yang tidur didalam kelas.

2. Bagi peserta didik: peserta didik diharapkan mampu untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada aspek kehidupan di sekolah. Peserta didik yang telah diberikan pemahaman nilai dan karakter dapat melaksanakan dalam lingkungan sekolah, dan peserta didik diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma baru Pembelajaran. Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualias. Jakarta: Kencana.

Hariyanto dan Muchlas Samani. 2011.

Konsep dan Model Pendidika Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Suyadi. 2012. Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta:

Mentari Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

PERTEMUAN BERITA ACARA TANGGAL AJAR 1 1 Pengertian, lingkup dan perkembangan Pelayanan Administrasi Publik/Negara 16-09-2020 2 2 Hubungnan Administrasi Publik/Negara dengan Sistem

Purpose The purpose of this project was to develop a thirty-hour ACBC-approved discipleship and counseling course for a Southern African context that demonstrates a biblical approach