• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN MELALUI HAFALAN JUZ AMMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN MELALUI HAFALAN JUZ AMMA "

Copied!
119
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Dalam upaya membentuk peserta didik yang memiliki ciri keberagamaan yang kuat, maka peserta didik sejak dini diajarkan membaca dan menghafal Al-Qur’an yang merupakan pedoman bagi umat Islam agar selamat di dunia dan akhirat. . Allah SWT telah berjanji bahwa orang yang melestarikan Al-Qur'an akan diberi pahala, diangkat derajatnya, dan diberi kemenangan di dunia dan akhirat. Permasalahan yang sering terjadi dalam menghafal Al-Qur’an adalah rendahnya minat siswa dalam menghafal Al-Qur’an, sehingga berdampak pada hasil akhir seperti tidak adanya tujuan menghafal yang telah ditentukan.

Pembelajaran pada masa kanak-kanak ibarat mengukir pada batu untuk menghafal ayat-ayat Alquran yang dipelajari pada masa kanak-kanak hingga dewasa. Karakter disiplin akan mendorong siswa untuk tekun dalam proses menghafal Al-Qur'an (juz Amma). Dari ayat-ayat tersebut terlihat jelas bahwa membaca dan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dapat menjadikan manusia beriman kepada Allah dan berakhlak mulia.

Atas dasar itulah maka akan ditanamkan perilaku disiplin dalam diri masyarakat dalam menjalankan ibadah, salah satunya adalah menghafal Al-Quran.

Fokus Penelitian

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang hatinya gemetar ketika menyebut nama Allah dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, keimanannya bertambah (kuat) dan mereka hanya bertawakal kepada Tuhannya, mereka menyebut nama Allah SWT. ." Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam dengan judul penelitian “Penerapan Pembentukan Karakter Disiplin Melalui Hafalan Juz Amma SDN Kutoporong Bangsal Mojokerto Tahun Pelajaran 2022/2023”. Bagaimana menerapkan pembentukan karakter disiplin dengan menghafal juz Amma SDN Kutoporong Bangsal Mojokerto tahun ajaran 2022/2023.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Diharapkan dapat menambah wawasan kepustakaan dan dijadikan referensi bagi calon peneliti lainnya, baik untuk karya ilmiah maupun tugas penelitian lainnya yang berkaitan dengan pembentukan karakter kedisiplinan melalui hafalan juz Amma. Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi mengenai pembentukan karakter disiplin melalui hafalan juz Amma berikut ini.

Definisi Istilah

Hafalan juz Amma adalah kegiatan menghafal seluruh bagian Al-Quran dalam juz 30 untuk dihafal dan dibacakan secara lisan di aplikasi juz Amma. Dengan demikian, dari penjelasan berbagai istilah di atas jelas bahwa tujuan penelitian yang akan dilakukan berkaitan dengan implementasi pembentukan karakter disiplin melalui hafalan juz Amma yaitu hafalan Al-Quran dalam juz 30, dalam proses menghafal juz Amma, siswa harus disiplin agar dapat lancar melafalkan ayat – ayat Al Quran pada saat menghafal dan dapat mencapai target hafalan yang telah ditentukan.

Sistematika Pembahasan

Terdapat 2 sub bab dalam kajian teori yaitu tentang pembentukan karakter disiplin dan hafalan juz amma. Bab ketiga menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan peneliti dalam proses penelitian, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahapan penelitian. Bab keempat berisi uraian tentang subjek penelitian, penyajian dan analisis data, serta pembahasan dan temuan.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Efek dari pembentukan karakter religius santri melalui budaya menghafal Al-Qur’an adalah santri menjadi fokus dan ibadahnya benar-benar terpelihara. Faktor pembentuk karakter religius peserta didik melalui budaya menghafal Al-Quran adalah faktor internal (pengalaman pribadi) dan faktor eksternal (motivasi pihak lain).13. Binti Masrifatul Alifah, 2021, “Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Rutin Tahfidz Al-Qur’an di MI Wahid Hasyim Bakung Udanawu Blitar”.

15 Binti Masrifatul Alifah, “Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Tahfidz Al-Qur'an MI Wahid Hasyim Bakung Udanawu Blitar,” (Skripsi, IAIN Tulungagung, 2021). Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Rutin Tahfidz Al-Qur'an di MI Wahid Hasyim Bakung Udanawu Blitar". Penelitian sebelumnya mengkaji pembentukan karakter religius melalui Rutinitas Tahfidz Al-Qur'an di MI.

Fokus penelitian ini adalah pembentukan karakter religius siswa melalui rutinitas tahfidz Al-Qur'an di MI Wahid Hasyim Bakung Udanawu Blitar.

Kajian Teori

  • Pembentukan Karakter Disiplin
  • Hafalan juz Amma

Berikut beberapa Syarat Menghafal Al-Qur'an Menurut Sa'ad Riyadh yang dikutip Siswandi, yaitu: 31. Para ulama terdahulu tidak membolehkan murid-muridnya menghafal Al-Qur'an sampai muridnya hafal Al-Qur'an. Hal ini bertujuan agar calon penghafal Al-Quran benar-benar bisa lulus dan lancar membacanya.

Artinya: Sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat contoh yang baik bagi kamu, (yakni) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, serta orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah. 35. 3) Ikhlas dalam mempelajari Al-Qur'an. Metode Tahfidz adalah menghafal Al-Qur'an sedikit demi sedikit yang telah dibaca berulang-ulang. Faktor internal yang datang dari dalam diri siswa saat menghafal Al-Qur'an antara lain : 39.

Kurangnya minat dan bakat dalam menekuni proses menghafal Al-Qur’an berdampak besar pada hasil akhirnya. Kurangnya motivasi ini merupakan faktor yang timbul dari diri sendiri dan lingkungan sekitar yang dapat menghambat proses menghafal Al-Qur’an. Kesehatan yang diperlukan bagi seorang hafiz Al-Qur’an tidak hanya kesehatan fisik saja, namun juga kesehatan psikis.

Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar pada saat siswa menghafal Al-Quran, antara lain: 41 (1) Masalah kemampuan finansial. Apabila guru memberikan materi dan membimbing siswa dengan baik maka akan meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam menghafal Al-Quran. Niat tulus untuk hanya berharap ridho Allah SWT ketika menghafal Al-Quran.

Ikhlas berasal dari niat yang ikhlas, semakin ikhlas seseorang dalam menghafal maka akan semakin mudah dalam menghafal Al-Quran. Mencintai Al-Qur'an dengan sepenuh hati merupakan faktor penting karena hal ini dapat memudahkan dalam menghafal Al-Qur'an.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi penelitian

Subjek penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Wawancara
  • Dokumentasi

Analisis Data

Keabsahan data

Tahap penelitian

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Gambaran Objek Penelitian

  • Sejarah SDN Kutoporong
  • Profil SDN Kutoporong Bangsal
  • Letak Geografis SDN Kutoporong
  • Visi Dan Misi
  • Tujuan
  • Kepengurusan SDN Kutoporong bangsal
  • Sarana dan Prasarana

SD Negeri Kutoporong merupakan salah satu sekolah negeri yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto. Terdapat beberapa fasilitas yang ada di SDN Kutoporong antara lain ruang kelas, ruang kepala sekolah, lapangan, kamar mandi guru dan siswa, perpustakaan, musala, kantin, perpustakaan dan unit kesehatan sekolah (UKS). Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam prestasi, santun dalam bertindak, beradab dan peduli lingkungan, berlandaskan IMTAQ dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karena dalam penelitian ini sumber data yang diperlukan cukup untuk memahami dan mengetahui data apa saja yang diperlukan, mengenai pembentukan karakter disiplin dengan mengingat juz Amma. Kepala sekolah mengadakan musyawarah sehingga dilakukan evaluasi lebih lanjut dan kepala sekolah memutuskan kegiatan hafalan juz Amma ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh siswa kelas 3 sampai kelas 6. Guru pendidikan agama Islam bertanggung jawab dalam menghafal. kegiatan juz Amma.

Guru pendidikan agama Islam ini juga menjadi salah satu pendukung kegiatan peringatan Juz Amma karena bermula dari permasalahan di kelas ketika siswa kurang lancar dalam menghafal Juz Amma. Oleh karena itu guru pendidikan agama Islam menyarankan hal tersebut kepada kepala sekolah, agar terciptalah kegiatan hafalan juz An Amma. Penelitian ini menggambarkan berbagai sarana dan prasarana di SDN Kutoporong Bangsal Mojokerto yang cukup memadai. Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan hafalan Juz Amma antara lain musala sebagai tempat pelaksanaan kegiatan hafalan Juz Amma, tempat mencuci, papan tulis, mushaf Al-Qur’an dan buku titipan.51.

Penyajian Data dan Analisis Data

Membangun karakter disiplin dengan menghafal juz Amma di SD Kutoporong memberikan dampak positif bagi siswa. Dalam kegiatan hafalan Juz Amma, siswa hendaknya dapat memanfaatkan waktu 30 menit untuk Murajah, hafalan Juz Amma dan hafalan titipan. Selama menghafal juz Amma, para santri mempunyai waktu 30 menit untuk muraj, menghafal dan menyajikan juz Amma yang dihafal kepada saya.

Berdasarkan hasil wawancara, kegiatan hafalan juz amma dimulai pada pagi hari, karena kondisi siswa masih segar dan antusias. Hafalan juz Amma di SDN Kutoporong menuntut siswa untuk dapat mengatur waktu dengan baik agar gigih dalam menghafal juz. Siswa harus bisa mengatur waktunya dengan maksimal karena waktu menghafal juz Amma di sekolah terbatas.

Hampir seluruh siswa SD Kutoporong yang mengikuti pembelajaran Juz Amma mengikuti peraturan dan ketentuan yang ada. Setiap hari untuk pelajar agar pelajar tidak ketinggalan saat proses menghafal Juz Amma dimulai. Kemudian saat sedang melaksanakan hafalan Juz, Amma sebagaimana disampaikan oleh ustadz mengatakan bahwa,.

Faktor penghambat dalam menghafal juz Amma sangat berbeda-beda, hal ini tergantung dari kemampuan siswa dalam menghafal juz Amma. Faktor penghambat lainnya bisa jadi adalah orang tua karena dorongan dari orang tua mempengaruhi hafalan Juz Amma siswa. Sebab santri lebih suka bermain-main dan melupakan tanggung jawab mengingat juz Amma.” 72.

Saat menghafal juz Amma, santri memerlukan lingkungan yang tenang dan damai agar santri bisa. Dan target bulanannya, siswa harus bisa hafal 3 sampai 5 huruf..dan faktor pendukung hafalan juz Amma SDN Kutoporong Bangsal Mojokerto Tahun Pelajaran.

Gambar 4.3  Wawancara dengan Guru
Gambar 4.3 Wawancara dengan Guru

Pembahasan dan Temuan

Metode yang digunakan dalam menghafal Al-Quran khususnya juz Amma sangat membantu dalam mempermudah siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Disiplin waktu yaitu siswa datang tepat waktu sebelum bel berbunyi, siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik untuk murajaah, menghafal juz Amma dan menghafal setoran juz Amma. Tata tertib kedisiplinan yaitu siswa mengenakan seragam dengan rapi, tidak terlambat masuk kelas dan tidak membuat keributan di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Disiplin hafalan yaitu menghafal Juz Amma secara terus menerus dilakukan siswa agar pada saat menghafal Juz Amma dapat melafalkan ayat-ayat dengan lancar dan siswa mencapai tujuan menghafalnya.

Siswa menghafal Juz Amma untuk mencapai target harian minimal 1 sampai 5 ayat jika suratnya panjang. Kalau surat yang dihafalnya pendek, minimal 1 sampai 11 ayat, tergantung panjang suratnya. Faktor penghambat dalam menghafal juz Amma di SDN Kutoporong adalah diri sendiri, dorongan orang tua, kurang istiqomah dalam menghafal juz Amma, kurangnya manajemen waktu. Sedangkan faktor pendukung hafalan juz Amma di SDN Kutoporong adalah metode, lingkungan yang kondusif, sarana dan prasarana, serta tujuan.

Saran

  • Wawancara dengan Kepala Sekolah SDN Kutoporong
  • Guru datang lima menit sebelum hafalan juz Amma dimulai
  • Wawancara dengan guru mata pelajaran PAI
  • Wawancara dengan siswi SDN Kutoporong
  • Peserta didik berseragam rapih
  • Peserta didik menyetorkan hafalan
  • Buku setoran peserta didik
  • Mushola SDN Kutoporong

Guru juga sebaiknya menggunakan metode khusus dalam kegiatan menghafal juz Amma agar siswa lebih aktif dalam menghafal juz Amma.

Referensi

Dokumen terkait