• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI "

Copied!
162
0
0

Teks penuh

Ah, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta yang memberikan ijin dan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Pd, selaku Kepala Sekolah Mts Khazanah Kebajikan yang memberikan izin melakukan penelitian kepada penulis.

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SIMPULAN DAN SARAN

  • Identifikasi Masalah
  • Fokus dan Rumusan Masalah 1. Fokus Penelitian
    • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Bagaimana guru mata pelajaran moral Akideh menerapkan pendidikan karakter religius dan sosial pada siswa di MTs Khazanah Kebajikan. Untuk mengetahui bagaimana guru mata pelajaran moral Akideh menerapkan pendidikan karakter pada siswa di MTs Khazanah Kebajikan.

PENUTUP

Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter di SMK N 2 Purworejo, untuk mengetahui peran kepala sekolah dan guru dalam pengembangan karakter siswa, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi program implementasi pendidikan karakter, untuk mengetahui untuk mengetahui budaya sekolah. Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar 2014, Tesis Agus Sukrisman berjudul Pembentukan Karakter Mahasiswa pada Lembaga Pendidikan Islam Al-Izzah Kota Sorong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru, cara dan hambatan dalam membentuk karakter siswa di Lembaga Pendidikan Islam Al-izzah Kota Sorong agar siswa mempunyai karakter yang beragam seperti religius (takwa shalat dan membaca). Alquran).

Institut Agama Islam Negeri Tulungagung tahun 2015, disertasi Dading Kharul Anam yang berjudul Pembentukan Karakter Siswa Melalui Metode Cerita dalam Kegiatan Pembelajaran Aqidah Akhlak di Kelas IV. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga tahun 2015, disertasi Fulan Puspita dengan judul Pembentukan Karakter Berdasarkan Kebiasaan dan Teladan (Studi Madrasah I Tsanawiyah Negeri Yogyakarta). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pembentukan karakter siswa MTsN Yogyakarta berbasis pembiasaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui program pendidikan akhlak dalam pembentukan kepribadian muslim peserta didik, untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan akhlak dalam pembentukan kepribadian muslim peserta didik, untuk mengetahui apakah pendidikan akhlak dapat membentuk kepribadian muslim peserta didik, untuk mengetahui apakah pendidikan akhlak dapat membentuk kepribadian muslim anak didik siswa, untuk mengetahui identifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan moral siswa.

KERANGKA BERFIKIR

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk memahami realitas sosial yaitu jika dilihat apa adanya, penelitian ini dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat eksploratif, dalam penelitian ini diperlukan mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas, sehingga dapat bertanya, menganalisis dan mengkonstruksi subjek penelitian menjadi lebih jelas.63.

Setting Penelitian

Unit Analisis

Tehnik dan Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, majalah atau penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan wawancara kepada kepala sekolah, bagian kurikulum khususnya guru mata pelajaran aqidah akhlak, hal ini dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi tentang implementasi pendidikan karakter siswa kelas VIII pada mata pelajaran aqidah akhlak di MTs Khazanah Kebajikan. Mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai bentuk data tertulis di lapangan serta data lain yang ada di perpustakaan yang dapat dijadikan data untuk dianalisis.66.

Keabsahan Data

Mengenai kredibilitas data penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara: 1) Memperluas observasi, dengan memperluas observasi hal ini dilakukan untuk menguji kredibilitas observasi data penelitian ini, hendaknya dipusatkan pada pengujian data yang telah dicapai. Hal ini dilakukan untuk memeriksa atau membandingkan data penelitian yang dilakukan, sehingga informasi yang diperoleh adalah benar. Tujuan dari member check adalah untuk mengetahui sejauh mana data yang dikumpulkan sesuai dengan yang dinyatakan oleh penyedia data.

Transferabilitas adalah validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif, validitas eksternal menunjukkan tingkat keakuratan atau keterterapan penelitian terhadap populasi dari mana sampel diambil. Dalam penelitian ini uji konfirmabilitas sama dengan uji reliabilitas, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.

Teknik Analisis Data

  • Sejarah Mts Khazanah Kebajikan
  • Visi Misi Mts Khazanah Kebajikan a. VISI
  • Tujuan Mts Kahzanah Kebajikan
  • Sarana Dan Prasarana
  • Implementasi Pendidikan Karakter Bagi Siswa Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Mts Khazanah Kebajikan
  • Kegiatan Inti
  • Kegiatan Penutup

Hal ini dilakukan Ibu Silmi untuk melatih siswa dalam pendidikan karakter religius dan jiwa sosial 86. Sekolah ini juga melatih siswa dalam kegiatan marawis dan muhadharah untuk meningkatkan karakter religius siswa. Termasuk juga membangun karakter religius dan jiwa sosial siswa sebelum memulai pembelajaran untuk meringankan suasana.

Pada poin 2, guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan di kelas. Pada poin ke 3 guru selalu mengajak siswa untuk menyumbangkan uang atau barang kepada temannya jika mengalami kecelakaan, guna menanamkan karakter sosial dan keagamaan pada siswa. Keterlibatan aktif siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran, misalnya dalam kerja kelompok, dilakukan untuk mengembangkan karakter sosial siswa.

Pada poin 5, guru membiasakan siswa membaca doa dan salam penutup sebelum pulang sekolah, hal ini dilakukan untuk mengembangkan karakter religius siswa.

METODE PEMBELAJARAN

HAMBATAN

Adanya siswa yang keluar setelah jam istirahat menyulitkan guru dalam melatih dan mendorong siswa untuk meningkatkan karakternya. Masih terdapat siswa yang bersikap kasar ketika berbicara dengan guru dan teman sekelasnya, hal ini merupakan hal yang biasa dilakukan peserta didik di luar kelas karena kurang perhatian orang tua dan tidak mau mendengarkan nasehat orang tuanya. Sehingga apa yang dikomunikasikan dan diberi nasehat menjadi terpinggirkan, tidak diperhitungkan dan tidak dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa siswa yang kedapatan merokok di luar sekolah, sehingga hal ini melanggar peraturan yang sudah berlaku di sekolah. Hal ini biasa dilakukan siswa pada jam istirahat dan makan di luar sekolah, sehingga memudahkan siswa dalam membeli rokok. Lalu kurangnya kesadaran di kalangan siswa ketika memberikan atau menyisihkan uang jajannya untuk bersedekah yang dilakukan setiap hari jumat di sekolah.

Menurut Bu Silmi, masih banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya, hal itu dilakukan karena kurang paham dan.

SOLUSI

Pihak sekolah juga menutup gerbang sekolah pada saat pelajaran sekolah masih berlangsung, hal ini dilakukan agar tidak ada siswa yang keluar dari sekolah dan seluruh siswa berada di lingkungan sekolah. Pihak sekolah juga melarang siswanya mengonsumsi jajanan di luar sekolah sehingga siswa tidak lagi membeli rokok dan dengan menutup pintu gerbang sehingga siswa hanya bisa mendapatkan jajanan di kantin sekolah yang tidak menjual rokok, namun kantin hanya buka pada jam istirahat. dan sepulang sekolah. Bu Silmi selalu memberikan motivasi dan mengajarkan murid-muridnya untuk selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Beliau kemudian selalu mengajak para santri untuk bersedekah, dengan mengatakan bahwa tidak ada salahnya bersedekah, namun nyatanya melipatgandakan rezeki kita dan menjadi sedekah atau pahala bagi semua. dari kami.

Hal ini dilakukan Bu Silmi untuk mengajak para santri dalam bersedekah yang biasa dilakukan setiap hari Jumat dan uangnya disumbangkan kepada fakir miskin atau ke panti asuhan, sehingga pendapatan infaq setiap bulannya semakin meningkat. Guru aqidah akhlak juga harus mengawasi siswanya dalam memberikan materi yang diajarkan agar semua orang memperhatikan apa yang disampaikan gurunya dan apabila masih ada siswa yang kurang memperhatikan maka guru hanya memberikan teguran awal berupa teguran. Diberi peringatan terlebih dahulu, dan jika masih mengulangi hal yang sama akan dikenakan sanksi seperti mengerjakan pekerjaan rumah (PR) atau meminta siswa maju ke depan kelas untuk keperluan menjelaskan materi yang diberikan guru. Dari metode tersebut peneliti menyimpulkan alasan Bu Silmi memberikan sanksi adalah agar tidak ada lagi siswa yang sibuk sendiri dan tidak menghargai guru atau orang tua serta bersikap kasar pada saat guru menyampaikan materi dan semua siswa fokus. dalam menerima materi agar siswa memahami materi, sampaikan agar tidak mendapat nilai di bawah KKM pada ulangan atau ujian semester.

Guru juga membuat kelompok bagi orang tua untuk memudahkan dalam memberikan informasi kepada orang tua, antara lain informasi sekolah, pekerjaan rumah (PR), dan informasi kehidupan siswa sehari-hari.

EVALUASI

Hal ini dilakukan guru, agar tidak ada siswa yang sendirian dan selalu sadar akan materi yang telah disampaikan oleh guru. Berikutnya adalah metode tanya jawab, dimana guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk melihat sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Guru melakukan hal tersebut dengan mengajak siswa menarik kesimpulan dari materi yang telah diajarkan, mengingatkan siswa, kemudian menutupnya dengan doa dan salam.

Kemudian masih ada siswa yang tidak memperhatikan materi yang diajarkan guru karena siswa itu sendiri sedang sibuk, misalnya ngobrol dengan teman atau. Kemudian kurangnya kerjasama antara orang tua dan wali, sehingga guru kesulitan dalam memberikan informasi tentang siswa kepada orang tuanya. Solusi yang diterapkan oleh guru adalah guru lebih sering memantau dan memanggil siswa pada saat upacara bendera dan salat Dhuha agar semua siswa ikut serta.

Kemudian guru juga memberikan sanksi bagi siswa yang terlambat melaksanakan kegiatan tersebut agar memberikan efek jera bagi siswa agar tidak mengulangi kesalahannya lagi.

SARAN

REKOMENDASI

Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk menerapkan pendidikan karakter di MtTs Khazanah Kebajikan Pak? Metode/strategi apa yang digunakan untuk melaksanakan pendidikan karakter religius dan jiwa sosial di sekolah ini. Dalam membangun karakter sosial dengan menjenguk teman yang sakit, apakah semua siswa ikut serta menjenguk teman yang sakit?

Solusi apa yang diciptakan sekolah ini untuk melaksanakan pendidikan karakter religius dan berjiwa sosial? Apakah ada perubahan sifat atau sikap siswa setelah masuk sekolah ini pak, baik dari segi karakter keagamaan maupun kehidupan sosialnya? Jawaban: jika anda mempunyai jiwa sosial, mungkin anda bisa menyumbangkan uang setiap hari Jumat untuk membantu teman-teman yang kurang mampu atau tertimpa musibah, kemudian menjenguk teman-teman yang sedang sakit dan lain sebagainya.

Menurut Anda, pendidikan karakter seperti apa yang Anda lakukan di kelas Anda untuk meningkatkan karakter siswa Anda?

Hasil Wawancara 3

Guru menanyakan kepada siswa apakah siswa memahami apa yang dikatakan guru atau tidak. Guru mengulas kembali materi yang dibahas agar siswa lebih memahaminya dan bertanya kepada siswa. Guru mengulangi beberapa materi sebelumnya dengan bertanya kepada siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang pengetahuannya tentang akhlak terpuji terhadap sesamanya.

Guru meminta siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru agar siswa mudah memahami dan memahami materi yang disampaikan guru. Guru menjelaskan kepada siswa tentang teaun sebelum menanyakan kepada siswa apa itu teaun. Guru menjelaskan tentang taawun dan memberikan contoh taawun.Guru bertanya kembali kepada siswa tentang materi yang dibicarakan, apakah siswa memahaminya atau tidak.

Orang yang ta'awun suka melakukan hal-hal yang dapat membantu meringankan beban orang lain, baik diminta maupun tidak.

Gambar 1. Foto siswa panitia osis
Gambar 1. Foto siswa panitia osis

Referensi

Dokumen terkait