• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT AL-QUR'AN DALAM MENYIAPKAN GENERASI MUDA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT AL-QUR'AN DALAM MENYIAPKAN GENERASI MUDA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Sebagian ulama berpendapat bahwa kata Al-Qur'an tidak memiliki akar kata, melainkan nama khusus yang melekat padanya untuk menyebut Firman Allah SWT. Namun sebagian lainnya melihat kata al-Qur'an berasal dari kata al-qaraa (ىرقلا) yang berarti mengumpulkan (al-jam'u). Makna “mengumpulkan” didasarkan pada keyakinan bahwa Al-Quran menghimpun intisari dari kitab-kitab suci sebelumnya.

Berbeda dengan al-Zarkasyi dan al-Suyuthi, Abdul Azhim al-Zarqani dalam kitabnya Manahil al-'Irfan berpendapat bahwa kata al-Qur'an berakar dari kata qara'a yang berarti "membaca". Menurut al-Zarqani berpendapat bahwa Al-Qur’an berasal dari kata al-qaraa atau al-qar’u berdasarkan lafal orang Arab Hijaz, yang membaca Al-Qur’an dengan al-Qur’an (tanpa hamzah). Penulis sendiri cenderung setuju dengan pendapat terakhir yang mengatakan bahwa Al-Qur'an secara etimologis berasal dari kata qara'a yang artinya membaca.

Selain berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an itu sendiri, makna bacaan tersebut secara fundamental lebih melekat dan memotivasi kami untuk terus menjadikan Al-Qur'an sebagai bacaan yang sarat makna dan diimplementasikan oleh pesan-pesannya. دبعتملا رتاوتلاب انيلإ لؤقنملا فسملا يف بوتكملا دمحم تحويبنأ تايبنأ تاخل مع اك وه نأرقلا هءاجعإب ء حتملا حتولاتب “Al-Quran adalah Firman Allah SWT. Selain dikenang dalam ingatan para sahabat, sejak awal Alquran telah diperintahkan oleh Nabi Muhammad.

Hal ini menegaskan bahwa Al-Qur'an sejarah dipertahankan keasliannya bahkan segera setelah wahyu diterima oleh Nabi. Untuk penjelasan lebih rinci tentang sejarah penulisan Al-Qur'an, baik dari segi tulisan (khat) hingga saat ini ketika sudah bisa dicetak, diterbitkan, ada lembaga tasihih yang ikut menjaga kemurnian Al-Qur'an. Al-Qur'an telah dipelajari dan dihafal secara turun-temurun sehingga tidak ada sejarawan yang dapat menyangkal keasliannya.

Meskipun keduanya diyakini sebagai wahyu verbal dari Allah, Alquran adalah firman Allah SWT. Adat Arab yang sangat menjunjung tinggi puisi dan nilai sastra yang tinggi, tidak bisa menandingi sastra Alquran yang begitu indah dan sarat dengan nilai-nilai moral yang luhur. Tidak ada penyair Arab yang bisa menandingi keagungan dan keagungan bahasa Al-Qur'an.

Ada ayat-ayat Al-Qur'an yang terang-terangan menyerukan para penyair untuk menciptakan semacam Al-Qur'an, tetapi mereka tidak mampu melakukannya. Maka di dalam Al-Qur'an juga terdapat cara mengatur untuk memenuhi kebutuhan manusia lainnya dengan sikap hidupnya. Al-Qur'an merupakan pedoman hidup manusia di dunia, banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qur'an tentang pendidikan yang dapat dipelajari dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Maksudnya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa darjat” (KS Al-Mujadalah: 11). 3) Al-Quran sebagai sumber pembelajaran bagi manusia yang berfikir.

Menyiapkan Generasi Muda Secara Umum a. Definisi Menyiapkan

Generasi dalam pengertian umum berarti semua orang yang pernah hidup pada waktu yang hampir bersamaan; kekuatan; turunan; atau saat manusia hidup.11 Yang muda belum setengah tua; dibandingkan dengan yang lama; Jadi, generasi baru adalah orang-orang yang harapan hidupnya hampir sama, yaitu dari lahir sampai sekitar 30 atau 40 tahun. Zakiah Daradjat memberikan pemahaman kepada generasi muda dengan melihat dari sudut pandang yang luas dan sempit. Dikatakannya bahwa generasi muda dalam arti luas meliputi usia anak-anak dan remaja, sejak lahir hingga dewasa dari segala aspek (jasmani, rohani, sosial, budaya dan ekonomi).

Pemahaman yang lebih populer di masyarakat umum (pemahaman sempit) adalah bahwa generasi muda adalah massa. Kedua, menurut corak dan aspek kemanusiaan, generasi muda dapat dilihat melalui berbagai aspek revisi. Berdasarkan tinjauan tersebut, jelas bahwa generasi muda adalah mereka yang umurnya hampir sama, dari lahir sampai dewasa dalam segala hal (usia maksimal 40 tahun).

Ditegaskannya, jika dilihat dari usianya, generasi muda merupakan generasi yang sangat potensial, energik dan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam masyarakat, sehingga keberadaannya dalam masyarakat tidak dapat diabaikan begitu saja. Dengan memahami jati diri generasi muda dari berbagai sudut pandang, memungkinkan pendidik dalam arti luas dapat menentukan sikap yang tepat, mempersiapkan mereka sebagai generasi pengganti yang tangguh di masa depan. Karena kelompok ini mayoritas terdiri dari anak muda, maka kami menyebutnya generasi muda.

Hal itu cukup beralasan, karena generasi muda saat ini adalah pemeran utama masa depan. Oleh karena itu, suatu bangsa akan maju dan mandiri jika generasi yang lebih tua dengan sungguh-sungguh mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia. Setidaknya ada tiga kriteria generasi muda yang berkualitas, yakni berilmu agama yang kuat, berakhlak mulia dan mandiri.

Sementara generasi muda mandiri, mereka tidak mudah putus asa dan berkemauan keras serta mau bekerja keras dalam usahanya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Untuk menghasilkan generasi muda yang berkualitas sesuai kriteria di atas, diperlukan peran generasi tua untuk mendidik dan mendampingi mereka. Generasi muda berkualitas yang dibekali dengan ilmu agama yang kuat, berakhlak mulia dan mandiri, merupakan sumber daya manusia yang sangat diperlukan untuk pembangunan bangsa dan negara.

Analisa Impelementasi Pendidikan Keluarga Analisa Menyiapkan Generasi Muda menurut Al-Qur’an

Juga memiliki jiwa yang mandiri, tanpa bergantung pada orang lain dan memiliki inisiatif untuk bertindak. Ilmu pengetahuan modern mengatakan bahwa segumpal darah yang dimaksud dalam ayat ini adalah proses bertemunya sel telur dan sel sperma di dalam rahim wanita. Berbagai disiplin ilmu harus dipelajari agar kita menjadi orang yang bijak dan tidak mudah menyalahkan orang lain karena berbeda pendapat.

Al-Qur'an telah memerintahkannya dengan tegas, maka tidak ada alasan untuk malas membacanya. Ilmu itu cahaya dan Allah akan memberikan cahayaNya kepada orang yang bersih dari dosa. Dan bukan mudah bagi Nabi Muhammad menerima wahyu Allah yang luar biasa itu.

Jibril pun terus berusaha membimbing Nabi Muhammad SAW agar mengikuti bacaan yang disampaikannya hingga benar. Berdasarkan surah al-'Alaq ayat 1-5, hendaknya kedua orang tua dalam setiap keluarga saling bekerjasama dan saling memotivasi terhadap putra-putrinya untuk menyambut generasi muda yang akan datang agar selalu belajar, mencari ilmu, tidak mudah putus asa dalam mencari ilmu. .

Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Instructional Design Guidelines: Level 5 is exciting for instructors since it allows one's teaching ideas to impact students anywhere in the world.. It also fosters