Implementasi Teori Terri L. Fauber pada Berbagai Tegangan Tabung (KV) dan Arus (mAs) pada Kerapatan Radiografi
*
2018, diterima revisi 05 Mei 2018 Sejarah artikel: diterima 10 Januari th
tangan istrinya yang memakai cincin logam.
Indonesia
radiografi. Faktor paparan adalah faktornya
Namun gambar radiografi pertama dihasilkan oleh
kuantitas sinar-X adalah kVp (kivolt peak) atau kV, mA (mili Ampere), s (sekon), dan
Surel:
1. PERKENALAN
jumlah radiasi sinar-X yang dibutuhkan
radiografi. Menurut Bushong (245-250) [4], faktor utama yang mempengaruhi kualitas dan
sistem karakteristik radiografi yaitu titik fokus [email protected]
dan teknologi di bidang kesehatan, ABSTRAK
teknologi di bidang radiologi juga
bagiannya yaitu faktor utama dan faktor itu
waktu. Kualitas radiografi adalah
I. Musdalifah1,*, S. Suryani2 , N. Rauf2
Kata Kunci : Tegangan Tabung, Kuat Aliran dan Waktu Pemaparan, Massa Jenis, Aturan 15%
kualitas dan kuantitas radiasi sinar-X
penemuan sinar-X oleh fisikawan Jerman Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895 [1]. Objek pertama yang menjadi percobaan Roentgen adalah
Faktor paparan merupakan faktor yang menentukan
2Department of Physics, Hasanuddin University, Makassar 90245, Indonesia
yang mempengaruhi dan menentukan kualitas dan
Roentgen tentu tidak memiliki hal yang sama
jarak (FFD) sambil mempengaruhi faktor Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dalam pembuatan radiografi [7].
kualitas dibandingkan dengan kualitas
ukuran, penggunaan filter, generator tingkat tinggi. Selain itu Faktor paparan terbagi menjadi dua
radiografi diproduksi secara canggih saat ini
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai densitas radiografi yang dihasilkan dari variasi tegangan tabung (kV) dan kuat arus terhadap waktu (mAs) dengan aturan 15%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan eksperimen langsung. Penelitian menggunakan waktu arus berbentuk tabung (kV) dan kuat (mAs) dengan aturan 15% yaitu 60 kV 10 mAs, 51 kV 20 mAs, 69 kV 5 mAs, 80 kV 6 mAs, 68 kV 12 mAs dan 92 kV 3 mAs . Alih-alih objeknya, ada langkah baji. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai densitas dengan penggunaan aturan 15% pada radiografi tidak ada perbedaan.
mengalami perubahan drastis. Dimulai dengan
mempengaruhi karakteristik sistem
ditentukan oleh pengaturan faktor paparan. Itu
1Academy of Radiodiagnostic Engineering and Radiotherapy of Muhammadiyah, Makassar
radiasi yang diperlukan dalam pembuatannya
IJEScA
ISSN 2406-9833
Jurnal Internasional Aplikasi Teknik dan Sains
keterangan:
miliampere kali detik (mAs), FFD (fokus
sebesar 15% kemudian mA menurun setengahnya. Jika persegi
diperlukan untuk memanipulasi kilovolt (kV) ke
sifat film yang akan menjadi gelap ketika layar film dan pemrosesan film [6].
ditingkatkan sebesar 15% untuk menghasilkan hal yang sama
menurun sebesar 15% untuk menghasilkan kepadatan yang sama
nilai kepadatan yang dapat dilihat dengan biasa
metode yang disukai untuk mengubah kepadatan yang diinginkan
(kV) tidak hanya mempengaruhi kepadatan tetapi juga lainnya
dapat dicapai dengan menggunakan aturan 15%. 15%
mA. Kepadatan ini dapat diukur sehingga
Kepadatan adalah tingkat kegelapan di dalam melintasi rentang kV. Ketika kV rendah atau tinggi
kepadatan yang sama pada radiografi kemudian mAs
beberapa aspek yang harus dinilai pada radiografi
= seperti variasi tegangan tabung (kV),
Kemudian dirumuskan sebagai berikut dengan menaikkan kV
dalam perubahan kepadatan. Namun, terkadang memang demikian
efek karena sesuai dengan emulsi penggunaan grid, penggunaan kombinasi
dikenal dengan aturan 15% yang menyatakan bahwa jika kV
radiografi maka mAs dibelah dua sedangkan jika kV
A.Kepadatan
nilai kepadatan terendah dimulai dari 0,2. Selagi Perubahan tegangan tabung adalah
nilai kepadatan yang sama pada radio. kilovolt
Mempertahankan atau menyesuaikan kepadatan radiografi
tingkat paparan yang diterima dalam kV dan Dampak perubahan kV tidak seragam nilai kepadatan digunakan beberapa variasi pilihan
sedangkan jika kV diturunkan sebesar 15% maka akan dihasilkan
gambar radiograf, radiograf harus memenuhi
radiografi didefinisikan sebagai berikut:
akan selalu mengubah kontras gambar.
bukan merupakan faktor utama dalam memanipulasi radiografi
setelah diolah menghasilkan warna yang menghitam
kepadatan yang dapat dihasilkan adalah 4 dan pembentukan radiografi, kolimasi,
digunakan, jumlah perubahan kV yang diperlukan untuk mempertahankan kepadatan mungkin lebih atau kurang dari
15% [5]. Untuk memenuhi kualitas tinggi
15% untuk menghasilkan kepadatan yang sama pada
[8].
jarak film), penggunaan filter, medan radiasi
Kegunaan aturan 15% ini adalah untuk menjaga
menurun sebesar 15% maka mA menjadi dua kali lipat.
mempertahankan atau menyesuaikan kepadatan [10].
terbuka. Tingkat kegelapan ini bergantung pada Memberikan faktor pemaparan untuk mendapatkan kepastian
kepadatan pada radiograf maka mAs dibelah dua
pada radiografi maka mAs menjadi dua kali lipat.
mata berkisar antara 0,25-2 [8]. Kepadatan aktif
gambar, sebagai hasilnya dengan menggunakan aturan 15%.
aspek radiografi. Jadi kilovolt (kV) adalah
film. Hasil pemaparan film
kepadatan itu sendiri akan memiliki nilai. Paling atas ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi
(kolimasi) dan penggunaan grid. Literatur lain juga menemukan aturan variasi nilai eksposur
diduplikasi [5].
yaitu kepadatan, kontras, ketajaman dan detail
aturan adalah aturan yang menyatakan bahwa jika kV dipangkatkan sebesar
ketidakteraturan radiografi dipengaruhi satu sama lain. menurut nova rahman [8]
ketajaman dan struktur terkecil pada a
paparan sinar-X atau cahaya tampak. Itu
peneliti menggunakan film Fuji sebanyak 3 lembar B.Kontras
penerapan aturan 15% ini sangat jarang terjadi.
=
tampilnya bisa sangat tajam, hal ini dikarenakan disana
faktor pergerakan, dan efek fotografis
terhadap kepadatan radiografi, ditemukan bahwa responsif terhadap paparan akan menghasilkan lebih tinggi
waktu arus yang berbeda (mAs) yaitu 60 kV
Peralatan penelitian yang digunakan dalam hal ini struktur kecil tapi sangat penting dalam diagnosis.
panel atau hanya diperkirakan oleh Radiogafer. Dari
D2 = Kepadatan di Wilayah
lebih tajam gambar yang dihasilkan [9]. Itu kontras jika dapat dibedakan antar bagiannya
Detail adalah kemampuan untuk menunjukkan
sifat filmnya. setiap film yang diproduksi oleh suatu perusahaan mempunyai karakternya masing-masing. Ada film yang mempunyai karakter dengan respon film yang tinggi
densitometer. Dalam melakukan penelitian ini, It = sinar diteruskan ke film
OFD (Jarak Film Objek) [3-2]. Di rumah sakit
kontras dirumuskan sebagai berikut:
2. BAHAN-BAHAN DAN METODE-METODE
daerah. Batas antara dua wilayah itu
oleh beberapa faktor yaitu faktor geometrik,
variasi (kV) dan arus waktu kuat (mAs) nilai kepadatan yang dihasilkan. Film yang sangat
benda dipaparkan dengan tegangan tabung (kV) dan ada bagian gambar yang sangat
antara dua titik. radiografinya bagus
ketentuan yang terdapat dalam pengendalian pesawat
C = kontras
batas itu. Semakin tinggi nilai kontrasnya
D.Rincian
radiografi tidak ada perbedaan.
Kaset Radiografi, Pemrosesan Otomatis, Ketajaman memperhatikan bagaimana
kepadatan berubah pada batas antara yang berdekatan Io = sinar yang menuju ke film
ukuran titik fokus, FFD (Focus Film Distance) dan
responsif terhadap paparan. Radiografinya
C.Ketajaman
kontras film adalah kontras yang dihasilkan karena
teori Terri L. Fauber tentang tegangan tabung radiografi. Pada pemeriksaan radiografi,
Respon film terhadap paparan ini akan mempengaruhi
berukuran 24x30 cm dengan step wedge sebagai alasnya Kontras adalah perbedaan kepadatan
Sebagian besar penggunaan faktor paparan hanya terbatas pada
Keterangan:
adalah perubahan drastis pada nilai densitas pada
terdiri dari layar Intensifikasi dan paralaks.
nilai kepadatan dengan penggunaan aturan 15%.
penelitiannya adalah pesawat sinar X, step wedge,
10 mA, 51 kV 20 mA, 69 kV 5 mA, 80 kV 6 d = kepadatan
Faktor yang mempengaruhi detail ukuran
penelitian yang dilakukan pada implementasinya
D1 = Kepadatan di Wilayah 1
kepadatannya jika dibandingkan dengan film yang lebih sedikit
IJEScA
= (
=1
perhitungan selisih nilai densitas yang mana
terdiri dari 6 sampel yang telah dilakukan sesuai dengan skema
sampel 1 dengan menggunakan basis kV dan mAs yaitu 60
menurut tabel 2.
3. HASIL
kV dan 10 mAs seperti pada tabel 1.
Jadi, nilai kontras untuk sampel 1
kepadatan dengan menggunakan alat densitometer dari langkah
diperoleh dengan menggunakan rumus :
mAs, 68 kV 12 mAs dan 92 kV 3 mAs dengan SPSS atau Produk dan Layanan Statistik
Tabel 1. Hasil pengukuran nilai kepadatan dari sampel 1.
tabel dan grafik perbandingan dari hasil
Setelah film diekspos barulah diproses analisis kurva karakteristik menggunakan
disebabkan oleh faktor paparan yang berbeda. Ke
kV 15% dan mAs menjadi dua kali lipat yaitu 51 kV dan 20 C = Dmaks – Dmin
melalui pemrosesan otomatis. 3 lembar film Program Microsoft Office Excel. Penelitian ini
dari populasi 1 untuk nilai kepadatan dari
dengan penggunaan 60 kV dan 10 mAs sebesar 1,87 1 hingga langkah 11 pada film.
Dari hasil pengukuran yang dilakukan oleh diproses kemudian diukur nilainya masing-masing alur penelitian di bawah ini.
mendukung diskusi kemudian menggunakan aplikasi
Untuk sampel 2 pada populasi 1 dengan penurunan sebesar Nilai kontras pada setiap sampel dapat
Pengolahan data dilakukan dengan cara membuat
peneliti kemudian memperoleh hasil pengukuran
mAs diperoleh dari hasil pengukuran penggunaan FFD yang sama pada setiap eksposur 100 cm. Solusi dan metode sensitometri dengan ISSN 2406-9833
Jurnal Internasional Aplikasi Teknik dan Sains
= )
1,68
2,54
1,94 3 0,70
0,41 1,22
2,55
2,51 5
0,87
2,54
2,44
Berarti =
Tingkat 1 0,41
0,41 2,33
1,66
2,54 8
2,05
1,26
2,55
Penyimpangan dasar
2 0,65
0,41 0,86
2,54
2,45 4
11 0,41
2,51
2,29
Kabut
0,67
0,41 2,04
1,23
2,54 7
1,65
0,92
2,54
2,54 1 0,67
0,41
0,41 2,51
2,31 3
10 2,45
2,02
0,716 Kepadatan
0,41 Rata-rata
1,65
2,55
0,88
2,54 6
1,23
2,54
2,51
MELANGKAH
0,41
0,41 2,46
2,03 2
9
2,32
2,38 Kepadatan
2,27 2,03
10 2,56
Penyimpangan dasar
1,38
2,01
2,57
2,48 0,35
6
2,55
2,57
2,48
0,35
Berarti = 1
3
2,24
2,46
1,70
0,35
2,57 1,73
2,56
0,35
9
0,401 Rata-rata
1,73
2,56 5 2,39
2,52
2,56 2
2,39
0,35
MELANGKAH
2,02
2,38
1,36
8 0,35
2,57 1,39
2,55
0,35 3
2,55
2,24 1,39
2,55
0,35 2,47
1
2,25
11 2,57
Tingkat Kabut
1,72
2,24
2,57 7 0,35
2,56
2,57
2,53 2,53
0,35 2
4
2,52
2,02
0,35
= )
2,55
0,40
0,40 0,63
2,54 9
Tingkat Kabut
2
2,52
2,36 5
0,40 2,41
2,27 2,11
0,98 3 0,47
1,52
0,64
2,54
0,40
0,40 2,55
2,52 8
MELANGKAH
1
2,42 2,09
2,27 4
0,40 2,36
1,54
0,63
11
2 0,46
0,40 0,98
2,55
2,51 7
0,803
0,40 2,54
2,41
2,09
1,84 Kepadatan
0,47
2,36
1,54 3
0,40 1 0,47
0,98
2,55 2,27
10
Penyimpangan dasar
0,40 0,63
2,55
2,41 6
0,40 2,51
2,37
1,53
Berarti =
Rata-rata
2,09
2,26 0,99
=1
= (
pengurangan mAs ½ dari 69 kV dan 5 mAs
Untuk sampel 3 dengan kenaikan kV sebesar 15% dan a
diperoleh hasil pengukuran menurut diperoleh kontras sampel 2 sebesar 2,08
Tabel 3.
Dari hasil pengukuran diatas
Tabel 2. Hasil pengukuran nilai kepadatan dari sampel 2.
Tabel 3. Hasil pengukuran nilai kepadatan sampel 3.
= (
=1
= )
=1
=
=1
= (
2,58
6 2,63 0,35
MELANGKAH
8 9
2
11
Kabut
2,64 0,35 2
Dasar deviasi
2,45 0,35
2,65 0,35 3
2,65 0,35 5
2,60 0,35 2,30
2,45 2,54 2,60 2,62 2,64 2,65 2,65 2,65 2,66 2,65 7
10
2,62 0,35 2,32
2,46 2,55 2,60 2,62 2,63 2,64 2,64 2,65 2,65 2,66
1 Level rata-rata
Kepadatan
3 2,31 2,45 2,55 2,60 2,62 2,64 2,65 2,65 2,65 2,65 2,66
2,64 0,35 1
Berarti = 4
0,108 2,31 0,35
2,65 0,35 2,54 0,35
= )
Tabel 5. Hasil pengukuran kepadatan
nilai dari sampel 5 dengan menurun
Dari tabel 4 pada populasi 2 diperoleh a Dari tabel 3 diperoleh nilai kontras
kV 15% dan mAs terduplikasi yakni 68
nilai kontras 0,19.
sama dengan 1,19. Berikut adalah grafik rata-ratanya
kV dan 12 mAs
hasil pengukuran kepadatan sampel 1, 2
Tabel 4. Hasil pengukuran kepadatan
dan 3 yaitu
nilai dari sampel 4 dengan menggunakan kV dan
Gambar 1. Grafik Kepadatan Radiografi Penduduk 1
mAs dasar adalah 80 kV dan 6 mAs.
Untuk hasil pengukuran dari populasi 2 diperoleh tabel sebagai berikut.
2,60 0,50
2,64 0,50 1
0,056
Kabut
1 2
2,65 0,50 Level rata-rata
2,66 0,50 3 4
10
deviasi
2,63 0,50 2,56 0,50
2,67 0,50 6
7
2,49 2,48 2,57 2,56 2,60 2,60 2,63 2,63 2,64 2,64 2,64 2,65 2,65 2,65 2,65 2,65 2, 66 2,66 2,66 2,66 2,67 2,67
Berarti =
2,64 0,50
MELANGKAH
Kepadatan 3
2,65 0,50 2
2,48 0,50
2,66 0,50 5
11
2,62 2,49
2,56 2,60 2,63 2,64 2,64 2,65 2,65 2,66 2,66 2,66 8 9
Dasar
IJEScA
ISSN 2406-9833
Jurnal Internasional Aplikasi Teknik dan Sains
)
= (
pengurangan ½ mAs dari 92 kV dan 3 mAs
Gambar 2. Grafik Kepadatan Radiografi Penduduk 2
Tabel 6. Hasil pengukuran nilai densitas sampel 6 dengan kenaikan KV sebesar 15% dan a
= (
=1
= )
8
0,84
0,84 2,64
2,67
2,65
2,67
MELANGKAH
2,65
2,67 4
11
0,027
0,84
2,67
2,66
Dia
2,65
2,66 1
2,66
2,59
7
2,64
0,84
0,84 2,63
2,66
2,64
2,67 Kepadatan
2,65
2,67 3
2,65
10
Penyimpangan dasar
0,84
2,67
2,65
2,67
2,66 Rata-rata
0,84
2,66
3
6
2,62
Berarti =
0,84 2,59
2,66 2
2,67 2,62
2,67
2,65
9
0,84
2,67
0,84 2,65
2,67
2,65
Tingkat Kabut
2,66
2,67 5
2,58
0,84 2
2,66 1
2,67 2,58
2,67
2,62
2,66
IJEScA
ISSN 2406-9833
Jurnal Internasional Aplikasi Teknik dan Sains
sampel 1,2 dan 3 pada populasi 1 menunjukkan a
uji statistik yang akan digunakan selanjutnya. Normalitas
(kV) dengan nilai kontras disimpulkan bahwa
Kanada:Mosby Elsevier.
kV dan 3 mAs adalah 0,09. Berikut adalah grafiknya
3 sampel. Setelah dilakukan pengujian nilai signifikannya adalah
baik dengan film yang diekspos dengan menggunakan tabung
kemudian peneliti melakukan uji statistik
diperlukan dan disimpulkan bahwa ada
4. KESIMPULAN
[6] Sartinah, dkk. (2008). Jurnal Berkala Fisika Volume 11, No.2, Hal 45-52, tersedia pada http://
eprints.undip.ac.id/2293 diakses 21 April 2018 pukul 10.30.
Jakarta:Rineka Cipta.
nilai signifikan < 0,05 sehingga data tidak
tidak ada perbedaan.
Penggunaan kV yang tinggi akan menghasilkan kepadatan yang lebih tinggi
Ikhtisar tabel dan kurva
normalitas data yang bertujuan untuk menentukan jenisnya
Jadi hubungan penggunaan tegangan tabung yang tinggi
[3] Bushong, S.Carlyle., (2008). Ilmu Radiologi untuk Teknolog, (9).
nilai kontras sampel 6 dengan penggunaan 92
untuk melihat perbedaan nilai kepadatannya
perbedaan kepadatan rata-rata yang dihasilkan,
[1] Akhadi, Mukhlis. 2001. Pengantar Dasar-dasar Proteksi Radiasi.
Jadi untuk memastikan tidak ada perbedaan yang signifikan
perbedaan nilai kepadatan, tidak ada uji statistik
nilai yang dihasilkan semakin rendah kontrasnya.
[5] Fauber, Terri L., (2000). Pencitraan dan Paparan Radiografi. Toronto:Mosby Elsevier.
kurang dari (<) 50. Setelah dilakukan uji normalitas dari 4,5, dan 6 yaitu.
maka disimpulkan ketiga data tersebut ada
(mAs) atau menggunakan aturan tegangan tabung (kV) dan waktu kuat arus (mAs) 15%. Artinya kepadatan yang dihasilkan sama.
populasi 1. Pertama-tama peneliti mengujinya
ke kV dasar dan mA menggunakan aturan 15%.
Yogjakarta:Nuha Medika.
Padang:Universitas Baiturrahmah [8]
Fridawanty, Astuty, (2012). Jurnal Variasi Pemilihan Faktor Expose terhadap Kontras pada Teknik Radiografi penggunaan 68 kV dan 12 mAs sebesar 0,34. Itu
uji statistik selanjutnya uji Kruskall-Wallis H
penguji dapat menyimpulkan bahwa tidak ada
REFERENSI sedikit perbedaan pada nilai kepadatan yang dihasilkan.
dan 6 untuk populasi 2 tidak ada yang signifikan uji menggunakan uji Shapiro-wilk karena sampel
semakin tinggi penggunaan kV, semakin tinggi kepadatannya
[4] Meredith, WJ dan Massey, JB, (1977). Fisika Dasar Radiologi, Bristol: John Wright and So ns Ltd.
pengukuran kepadatan rata-rata setiap sampel
0,240. Karena nilai signifikansinya > 0,05
tegangan (kV) dan kuat arus waktu basis
pada nilai kepadatan 3 sampel di
tidak ada perbedaan antara film-film yang diekspos
[2] Sunyoto, Danang., (2012). Statistik Kesehatan, (1).
[7] Rahman, Nova, (2009). Radiofotografi.
Nilai kontras sampel 5 dengan
terdistribusi secara normal. kemudian peneliti melakukannya
Pada tabel dan kurva sampel 4, 5
nilai sedangkan nilai kontrasnya lebih rendah.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
Sains untuk Teknolog, (7).
[10] Ballinger, P.W dan Frank, ED, (2003).
Toronto: Perusahaan Mosby Atlas Posisi Radiografi Merril
http://repository.unhas.ac.id/ diakses 25 [9] Bushong, S.Carlyle., (2001). Radiologi
April 2018 Pukul 14.10 Jaringan Lunak, tersedia pada
10. AS: Mosby.
dan Prosedur Radiologi, Jilid I :
IJEScA
ISSN 2406-9833
Jurnal Internasional Aplikasi Teknik dan Sains