Apa implikasi keterlibatan orang tua terhadap kemandirian fisik anak di TK Khodijah 14 Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015/2016. Apa implikasi keterlibatan orang tua terhadap perkembangan kemandirian sosial emosional anak di TK Khodijah 14 Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015/2016.
Manfaat Penelitian
Untuk mendeskripsikan implikasi keterlibatan orang tua terhadap perkembangan kemandirian sosial emosional anak di TK Khodijah 14 Wringinputih Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015/2016. Sebagai masukan atau solusi untuk mengidentifikasi hambatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran menuju pengembangan kemandirian.
Definisi Istilah
Dalam hal ini melibatkan orang tua yang ikut serta dalam kegiatan anaknya di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, misalnya di rumah. Untuk melihat kemandirian anak usia dini hal ini dapat dilihat dari kemandirian fisik, dalam kemandirian fisik anak dapat berjalan atau bergerak sendiri tanpa memerlukan bantuan orang tua.
Sistematika Pembahasan
Kemandirian sosial dan emosional, dalam pengertian kemandirian sosial dan emosional, anak terbebas dari ketergantungan pada orang tuanya, dapat berpindah dari satu lingkungan ke lingkungan lain dan anak dapat bekerja sama dalam tim. Jadi, kemandirian pada anak usia dini adalah segala kegiatan yang hanya dapat dilakukan dengan sedikit bantuan orang lain. Dalam hal ini, kemandirian bersifat pribadi.
Penelitian Terdahulu
Penggunaan Model Pembelajaran Bermain Dalam Meningkatkan Kemandirian Anak di TK Karya Dewi Masyitah Gumukmas Jember Tahun Pelajaran 2012/2013. Pengaruh Kehadiran Ibu di Kelas Terhadap Keterampilan Anak Usia Dini di PAUD Bagus Mulia Desa Sumberjati Kecamatan Silo Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014.
Kajian Teori
Keterlibatan Orang Tua
Keterlibatan orang tua dalam acara bersama (KODAB) Keterlibatan orang tua dalam acara bersama merupakan kegiatan yang melibatkan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan penunjang pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas (kegiatan ekskursi). . Ada baiknya guru mengajak atau melibatkan orang tua dalam pendidikan anaknya, termasuk yang dilakukan di sekolah.
Kemandirian
Suasana sekolah terasa aneh dan sulit bagi anak karena adanya harapan orang tua dan guru terhadap anak. 38 Novan Ardy Wiyani, Mengelola dan mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional anak usia dini, Panduan bagi orang tua dan pendidik PAUD, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 139.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi Penelitian
Subyek Penelitian
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama, diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan informan yaitu kepala sekolah, orang tua, guru. Data sekunder merupakan data yang diperoleh sebagai penunjang data primer berupa observasi dan berbagai referensi, buku-buku yang berkaitan dengan keterlibatan orang tua dan pengembangan kemandirian.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik ini digunakan untuk memperoleh dari informan data-data yang diperlukan yang relevan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu tentang keterlibatan orang tua dan pengembangan kemandirian. Dari materi tersebut peneliti dapat memperoleh pandangan yang lebih obyektif terhadap permasalahan yang diteliti.3 Dalam hal ini peneliti mengkaji implikasi keterlibatan orang tua terhadap perkembangan kemandirian, seperti perkembangan fisik, intelektual, sosial, dan budaya. kemerdekaan. Selain teknik wawancara, data dalam penelitian kualitatif dapat dikumpulkan melalui teknik observasi. Teknik observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang terjadi dengan suatu gejala atau gejala pada objek penelitian.4.
Selain wawancara dan observasi, teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan teknik. Dokumentasi yaitu kajian kepustakaan dan dokumenter Teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui penelitian dan pencarian bukti-bukti.
Analisis Data
Dengan reduksi, peneliti merangkum, mengambil data dasar dan penting, membuat kategori, berdasarkan huruf besar, huruf kecil, dan angka. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian datanya dapat berupa tabel, grafik, bagan, piktogram dan sejenisnya.
Namun apabila kesimpulan yang diambil pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang diambil tersebut merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan yang diharapkan dalam penelitian kualitatif adalah temuan-temuan baru yang belum ada sebelumnya, temuan tersebut dapat berupa gambaran atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih redup sehingga menjadi jelas setelah dilakukan penelitian 9.
Keabsahan Data
Jika triangulasi sumber dilakukan hanya dengan satu metode yaitu wawancara, maka harus digunakan metode lain untuk triangulasi sumber yaitu observasi terhadap objek yang akan diteliti. Triangulasi sumber dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap mempunyai sudut pandang berbeda, triangulasi metode menggunakan metode wawancara dan observasi. Peneliti menguji keabsahan data dengan cara mewawancarai lebih dari satu narasumber yang dianggap lebih mengetahui apa yang diharapkan peneliti.
Tahap-tahap Penelitian
Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah TK Khodijah 14, pemilihan lokasi tersebut disertai dengan alasan tertentu seperti yang telah dijelaskan pada topik sebelumnya yaitu tema lokasi penelitian. Tahapan ini merupakan pengenalan awal terhadap kondisi lapangan sebagai persiapan penelitian yang akan kita lakukan. Pada tahap ini peneliti memilih informan yang sesuai dengan judulnya, antara lain orang tua, guru, dan kepala sekolah.
Dalam melakukan penelitian, sebelum terjun ke lapangan, peneliti pasti membutuhkan peralatan yang sesuai dengan teknik pengumpulan data yang dipilihnya (observasi, wawancara dan dokumenter). Setelah menyelesaikan tahapan-tahapan pada tahap pra lapangan, peneliti dapat mengawali dan memulai penelitian sesuai dengan desain penelitian yang telah disusun sebelumnya.
Gambaran Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Sekolah
Profil Sekolah
Membudayakan keimanan dan ketakwaan melalui ilmu dan usaha Islam ala Aswaja dalam tatacara kehidupan di tadika.
Struktur Organisasi
Jumlah Siswa Dalam Tiga Tahun Terakhir 5 Tabel 4.1
Penyajian Data dan Analisis
Implikasi Keterlibatan Orang Tua Dalam Perkembangan Kemandirian Fisik Anak
Untuk mengatasi hal tersebut, guru dan orang tua saling bersinergi agar kemandirian fisik anak berkembang secara optimal. Keterlibatan orang tua dalam pengembangan kemandirian anak sangatlah penting, karena orang tua merupakan lingkungan pertama dan utama dalam berinteraksi anak, artinya dari sinilah proses pendidikan dimulai. Jika hal ini dilakukan dan dilatih secara konsisten oleh orang tua atau guru, maka anak akan belajar melakukan hal tersebut.
Melatih kemandirian anak sejak dini merupakan suatu kewajiban bagi orang tua agar anak dapat beraktivitas sendiri. Baru pertama kali membiasakan diri mandiri, anak tentu akan terkejut dan rewel, yaitu. Anak akan melatih dirinya berpakaian karena mulai diajarkan berpakaian dengan cara yang sederhana dan tidak terlalu rumit. Jika anak masih belum bisa berpakaian sendiri, orang tua harus bersabar dalam mendidiknya.
Implikasi Keterlibatan Orang Tua dalam Perkembangan Kemandirian Intelektual Anak
Hal lain yang lebih penting adalah keterlibatan orang tua dalam pembelajaran anaknya, karena di rumah orang tualah yang mengajar, tetapi di sekolah gurulah yang mengajar.” 15. Belajar merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi anak karena dengan belajar anak dapat memahami sesuatu yang belum diketahuinya sebelumnya dan tugas penting bagi orang tua adalah membimbing anak agar belajar secara mandiri. Orang tua yang serius dalam mendidik anaknya belajar di rumah maka anak akan cepat memahami pelajaran yang disampaikan oleh orang tua, hal ini akan sangat membantu anak dalam hal belajar di sekolah.
Banyak anak yang merasa harus ditunggu oleh orang tuanya di sekolah, padahal tidak perlu, asalkan anak bisa tenang dan tenang, orang tua boleh pergi dan membiarkan anak beraktivitas di sekolah, ada gurunya. yang membimbing dan membimbing anak dalam beraktivitas. Belajar adalah sesuatu yang harus diajarkan orang tua kepada anak-anaknya; anak-anak mendapat pelajaran dan orang tua belajar.
Implikasi Keterlibatan Orang Tua dalam Perkembangan Kemandirian Sosial dan Emosi Anak
Orang tua yang terus-terusan menunggu anaknya di kelas membuat anak semakin manja terhadap orang tuanya dan menjadikan anak semakin pilih-pilih, hal ini sangat mengganggu seluruh aktivitas anak di kelas, juga sangat sulit bagi anak untuk mandiri secara sosial dan emosional. Misalnya jika ada kelompok yang kooperatif, anak bisa bekerja sama dengan temannya, namun jika ada orang tua, anak akan lebih memilih bersama orang tuanya dibandingkan mengerjakan tugas kelompok bersama-sama. Menghadapi anak yang sulit berpisah dengan orang tuanya bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi anak yang sudah sangat terikat dengan orang tuanya akan menangis dan sulit tenang jika diajak oleh orang yang tidak dikenalnya.
Perkembangan sosial dan emosional setiap anak tentunya akan berbeda-beda, sebagai orang tua, guru perlu memahami keadaan sosial dan emosional anak agar orang tua dan guru dapat membimbingnya dengan benar dan tepat. Untuk mengoptimalkan perkembangan sosial dan emosional anak harus dibiasakan terlebih dahulu, seperti yang dikatakan Bu Kayah.”
Pembahasan Temuan
Implikasi Keterlibatan Orang Tua dalam Perkembangan Kemandirian Fisik Anak
Oleh karena itu, perkembangan bakat fisik anak sangat penting bagi orang tua terlepas dari perilaku dan pola perkembangan seseorang. Implikasi keterlibatan orang tua terhadap perkembangan kemandirian sosial dan emosional anak Kemandirian sosial dan emosional anak. Dalam melatih kemandirian sosial dan emosional anak sangat penting untuk melibatkan orang tua.Orang tua merupakan figur utama bagi anak sebagai contoh bagaimana berperilaku.Jika orang tua berperilaku buruk, tidak menutup kemungkinan anak akan berperilaku seperti orang tuanya.
33 Novan Ardy Wiyani, Mengelola dan Mengembangkan Kecerdasan Sosial dan Emosional pada Anak Usia Dini Panduan Bagi Orang Tua dan Pendidik PAUD, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 139. Melibatkan orang tua dalam proses perkembangan sosial dan emosional anak merupakan sebuah tugas yang sangat penting. Penting Pentingnya orang tua dapat mengontrol segala tingkah laku anaknya.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran-Saran
- Biodata Penulis
PENGARUH KETERLIBATAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KEmandirian ANAK DI TK KHODIJAH 14 KECAMATAN WRINGINPUTIH MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI.
MOTTO
- Kemandirian Fisik
- Kemandirian Intelektual
- Kemandirian Sosial-Emosi
- Pedoman Dokumentasi
Saya sebagai orang tua beralasan mempunyai pekerjaan yang terburu-buru seperti menyapu, karena ada pekerjaan yang terburu-buru dan anak saya makan sendirian. Kalau ada siswa yang bertengkar soal jajanan, sebagai orang tua saya menanyakan mau jajanan apa, lalu saya beli. Bagaimana peran orang tua dan guru dalam melatih kemandirian anak dalam membersihkan diri?
Jika anak saya belajar di rumah dan dia mempelajarinya sendiri serta mampu melakukannya, maka sebagai orang tua saya memberinya hadiah. Bagaimana sikap ibu ketika ada anak yang sangat sulit berpindah ke lingkungan baru?
JURNAL KEGIATAN PENELITIAN
Tahun Pelajaran 2015/2016
Peneliti memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang memungkinkan kelancaran penyelesaian perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian skripsi ini, sebagai salah satu syarat penyelesaian program sarjana. FuAdatul Huroniyah, S.Ag., M.Si, selaku pembimbing skripsi yang memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini hingga berhasil diselesaikan. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam terselesaikannya disertasi ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Para ilmuwan menyadari sepenuhnya keterbatasan wawasannya, sehingga penelitian ini masih jauh dari sempurna. Semoga risalah ini dapat diterima di sisi Allah sebagai amal dan bermanfaat khususnya bagi para ulama dan pembaca pada umumnya.
SKRIPSI