• Tidak ada hasil yang ditemukan

implikasi revaluasi aktiva tetap terhadap pajak badan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "implikasi revaluasi aktiva tetap terhadap pajak badan"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi : Implikasi Revaluasi Aktiva Tetap Terhadap Pajak Badan dan Dampaknya Terhadap Kinerja Keuangan PT X. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh revaluasi aktiva tetap terhadap penerimaan pajak yang dibayarkan PT.

DAFTAR TABEL

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Identifikasi Masalah
  • Perubahan di bidang ekonomi dan nilai tukar mata uang yang sangat cepat 2. Nilai tukar rupiah yang cenderung menurun terhadap nilai mata uang asing dan
  • Timbulnya intepretasi yang salah terhadap nilai kekayaan suatu perusahaan akibat perbedaan antara nilai pasar dari aktiva tetap perusahaan dengan nilai
  • Adanya pengenaan pajak final terhadap selisih dari penilaian kembali aktiva tetap perusahaan
  • Kesalahan perhitungan pajak penghasilan badan akibat perhitungan harga pokok yang tidak tepat
  • Adanya kebijakan-kebijakan pmerintahan dan fasilitas perpajakan yang mengatur tentang ketentuan revaluasi aktiva tetap
    • Perumusan Masalah
  • Bagaimana pelaksanaan tax planning melalui Revaluasi Aktiva Tetap pada PT X?
  • Bagaimana perlakuan dan perhitungan PPh PT.X atas selisih revaluasi aktiva tetap dengan menggunakan PMK no.486/PMK.08/2002 dan dengan
  • Adakah penghematan PPh terutang PT.X sebagai akibat dari pelaksanaan revaluasi aktiva tetap ?
  • Implikasi serta usulan apa saja yang signifikan dalam menentukan kebijakan revaluasi ?
    • Pembatasan Masalah
  • Perencanaan pajak atas revaluasi aktiva tetap yang dilakukan oleh PT X pada tahun 2005 dengan menggunakan peraturan perpajakan di tahun 2002 dan
  • Pengaruh revaluasi aktiva tetap yang dilakukan PT X terhadap penghematan PPh terutang PT X dan kinerja perusahaan
  • Periode yang dibahas dalam penelitian ini adalah pada periode revaluasi terakhir (2005) dimana revaluasi tersebut dilakukan 5 (lima) tahun sekali oleh
  • Dengan keterbatasan penulis akan akses terhadap laporan keuangan PT X sebagai data sekunder, peneliti hanya membandingkan laporan keuangan
    • Tujuan Penelitian
  • Mengetahui tata cara pelaksanaan Revaluasi Aktiva Tetap pada PT.X
  • Mengetahui perbadaan perlakuan dan perhitungan PPh PT.X atas selisih revaluasi aktiva dengan menggunakan PMK no.486/KMK.08/2002 dan dengan
  • Mengetahui berapa besar penghematan PPh terhutang PT.X akibat adanya revaluasi aktiva tetap
  • Menganalisis implikasi kebijakan revaluasi terhadap entitas usaha serta mengevaluasi kebijakan pajak tersebut
    • Manfaat Penelitian
  • Perusahaan
  • Masyarakat Umum
    • Sistematika Penulisan Skripsi

Mengingat besarnya pengaruh penggunaan aset tetap, maka penulis ingin mengetahui dampak dari dilakukannya revaluasi aset tetap. Cari tahu berapa penghematan PPh PT.

Pendahuluan

Sebagai landasan pemahaman lebih lanjut terhadap teori yang diperoleh, agar dapat lebih memahami dan memahami bagaimana melakukan perencanaan pajak melalui revaluasi aset dan menerapkannya di lapangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam sosialisasi Peraturan Perpajakan tahun 2009 dan konsep perencanaan pajak melalui revaluasi aktiva tetap pada dunia usaha.

Landasan Teori

Metodologi Penelitian

Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Tinjauan Umum Mengenai Pajak .1 Pengertian Pajak

  • Pengertian Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan (PPh) dipungut sesuai pasal 1 pada subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. Pajak penghasilan adalah pajak yang dipungut terhadap orang kena pajak atas penghasilan yang diterimanya dalam tahun pajak.

Pajak Penghasilan Sebagai Pajak Subjektif

Subjek Pajak Penghasilan

Subyek pajak adalah orang perseorangan atau badan hukum yang karena undang-undang dikenakan pajak (Pasal 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan).

Orang Pribadi,

Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak

Badan,

Bentuk Usaha Tetap (BUT)

  • Objek Pajak Penghasilan
  • Perencanaan Pajak (Tax Planning)
    • Pengendalian Pajak
    • Motivasi dilakukannya Tax Planning
  • Aktiva Tetap
    • Penggolongan Aktiva Tetap
    • Penyusutan Aktiva Tetap
  • Revaluasi Aktiva Tetap
    • Pengertian Revaluasi Aktiva Tetap
    • Penggolongan Penyusutan Aktiva Tetap
    • Tujuan Revaluasi Aktiva Tetap
    • Perencanaan Pajak Terhadap Revaluasi Aktiva Tetap
    • Ketentuan Pelaksanaan Revaluasi Aktiva Tetap

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tahun 2000 (PSAK 16), aktiva tetap didefinisikan sebagai berikut: “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau prefabrikasi, yang digunakan dalam operasional perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap adalah harta yang dimiliki perusahaan dan digunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa perusahaan. Aktiva tetap berwujud (tangible assets) ), yaitu harta benda yang mempunyai bentuk fisik tertentu sehingga dapat disentuh, mempunyai masa manfaat (umur ekonomis) lebih dari satu tahun.

Salah satu unsur terpenting dalam menghitung biaya produksi adalah penyusutan aktiva tetap, yang ditentukan oleh harga perolehan aktiva tetap. Dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.03/2002 tanggal 28 November 2002 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Kepentingan Perpajakan. Dalam buku Tax Planning, Erly Suandy menjelaskan revaluasi aset tetap bagi perusahaan memiliki fungsi sebagai berikut.

Sesuai dengan alinea pertama Pasal 19 UU No. 17 Tahun 2000, Menteri Keuangan diberi wewenang untuk menetapkan peraturan tentang revaluasi aset tetap.

Tabel 2.1 Tabel Penyusutan Fiskal
Tabel 2.1 Tabel Penyusutan Fiskal

Dasar Hukum

Subyek Revaluasi

Wajib Pajak yang melakukan revaluasi harus memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya sampai dengan masa pajak terakhir sebelum masa pajak dilakukannya revaluasi. Oleh karena itu, Wajib Pajak orang pribadi tidak diperkenankan melakukan revaluasi karena sulit bagi Wajib Pajak orang pribadi untuk memisahkan harta pribadi dengan harta usaha.

Obyek Revaluasi

Dasar Revaluasi

Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilaian tidak mencerminkan keadaan sebenarnya, Direktur Jenderal Pajak akan menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aset yang bersangkutan. Revaluasi aktiva tetap perseroan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal laporan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai.

PPh atas Revaluasi

Penyusutan Aktiva Tetap Sehubungan Dengan Revaluasi a. Sebelum bulan dilakukannya Revaluasi

  • Pengalihan Aktiva tetap Setelah Revaluasi
  • Penyajian Dalam Neraca
  • Kapitalisasi Selisih Lebih Revaluasi
    • Manfaat dan Kendala Revaluasi Aktiva Tetap
    • Revaluasi Aktiva Tetap berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
    • Selisih Lebih Akibat Revaluasi Aktiva Tetap berdasarkan Undang-Undang Perpajakan
    • Analisis Laporan Keuangan
  • Rasio Leverage (Struktur Modal )
  • Rasio Aktivitas (Turnover Ratio)
  • Rasio Profitabilitas

Aktiva tetap golongan 1 (satu) dan golongan 2 (dua) yang dipakai sebelum berakhirnya masa manfaat baru sebagaimana dimaksud pada butir 6.b. telah mendapat persetujuan revaluasi; atau. Aset tetap kelompok 3 (tiga), kelompok 4 (empat), bangunan dan tanah yang telah disetujui untuk dinilai kembali sebelum jangka waktu 10 (sepuluh) tahun berakhir. Pengalihan kekayaan tetap perseroan dalam rangka penggabungan, peleburan, atau perluasan usaha yang disetujui; atau.

Penarikan kembali penggunaan aktiva tetap suatu perusahaan karena adanya kerusakan berat yang tidak dapat diperbaiki. Selisih revaluasi dengan nilai buku (book value) aktiva tetap dicatat dalam akun modal dengan nama “selisih revaluasi aktiva tetap”.

Net Sales

Total Assets

Teori Asimetri Informasi

Merupakan kondisi dimana terdapat ketidakseimbangan perolehan informasi antara manajemen sebagai pemberi informasi (front page) dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan pada umumnya sebagai pengguna informasi (user).

Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan

Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga

  • Kerangka Pemikiran
  • Objek Penelitian
  • Data yang akan dihimpun
  • Teknik pengumpulan Data
  • Teknik pengolahan Data

Dengan melakukan revaluasi aset tetap, suatu perusahaan dapat memperbaiki posisi keuangannya sehingga lebih mencerminkan kemampuan dan nilai perusahaan yang sebenarnya, serta menghemat pajak penghasilan yang terutang. Berangkat dari kerangka konseptual dan asumsi di atas, peneliti menganalisis pelaksanaan revaluasi aset tetap pada PT aspek-aspek yang harus diperhatikan jika PT

Laporan keuangan merupakan laporan yang telah diaudit dan diambil dalam satu periode akuntansi dimana aktiva tetap perusahaan telah dinilai kembali. Pertimbangan utama pemilihan subjek penelitian ini didasarkan pada ketersediaan data, bidang usaha dan ruang lingkup usaha perusahaan yaitu industri kimia dasar yang tentunya mempunyai aktiva tetap berupa mesin, tanah. dan bangunan yang mewakili untuk dijadikan subjek revaluasi aset tetap.

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambaran Umum Perusahaan

Saat ini perusahaan dan anak perusahaan bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi produksi dan penjualan semen (sebagai usaha utama) dan beton siap pakai. Perusahaan ini memiliki operasi manufaktur semen terintegrasi dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 15,4 juta ton klinker. PT.

Sejak saat itu, mereka fokus untuk mendapatkan kembali keuntungan finansial yang hilang selama krisis keuangan Asia. Dengan dukungan tenaga ahli internasional dari Heidelberg Cement Group di bidang teknis, finansial dan pemasaran serta jaringan global, PT.

Kebijakan Akuntansi Perusahaan a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Suatu transaksi sewa diklasifikasikan sebagai sewa modal jika memenuhi seluruh kriteria yang disyaratkan dalam PSAK no. 30, "Akuntansi sewa". Apabila salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka transaksi sewa tersebut dikelompokkan sebagai transaksi sewa biasa (operating sewa). Aset sewa dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dari “Aset tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa.

Penyusutan aset sewaan dihitung dengan menggunakan metode dan estimasi umur ekonomis yang sama seperti yang diterapkan pada aset tetap yang dimiliki secara langsung. Hutang sewa disajikan sebesar nilai kini sisa pembayaran sewa.

Table 4.1 Taksiran Umur Penyusutan Aktiva Tetap
Table 4.1 Taksiran Umur Penyusutan Aktiva Tetap

Laporan Keuangan Perusahaan

Sebelum Revaluasi PT. X

PT.

Sebelum Revaluasi Aktiva Tetap PT. X

LAPORAN LABA RUGI

Pelaksanaan Revaluasi Aktiva Tetap .1 Peraturan Perpajakan mengenai Revaluasi

  • Analisis Revaluasi Aktiva Tetap

Pajak penghasilan final sebesar 10% (sepuluh persen) dikenakan atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perseroan di atas nilai sisa buku fiskal semula. Atas pengalihan aktiva tetap suatu perseroan yang telah disetujui revaluasi sebelum berakhirnya jangka waktu 10 (sepuluh) tahun, atas kelebihan revaluasi dari sisa nilai buku semula, akan dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final paling tinggi. tarif pajak penghasilan dalam negeri untuk pajak badan yang berlaku sejak penilaian kembali dikurangi sebesar 10% (sepuluh persen). Meliputi laporan tahun buku terakhir sebelum revaluasi aktiva tetap perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik.

X Dipertimbangkan kembali suatu aktiva tetap hanya terhadap beberapa aktiva tetap yang dimiliki secara langsung, yaitu. Pada tahun 2005 PT.

Table 4.4 Perbedaan Peraturan Perpajakan atas Revaluasi Aktiva Tetap  KMK no. 486/ KMK.03/2002
Table 4.4 Perbedaan Peraturan Perpajakan atas Revaluasi Aktiva Tetap KMK no. 486/ KMK.03/2002

Jenis Aktiva Nilai Perolehan

Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

Jenis Aktiva Selisih Revaluasi Penyusutan Selisih Revaluasi

Nilai Buku Setelah Revaluasi

Perlakuan Perpajakan Atas Selisih Revaluasi Aktiva Tetap PT.X berdasarkan PMK no.79/ PMK.03/ 2008

Jika saat ini PT. PT. PT.

Jika PT. Akibat peraturan baru tersebut, PT.

Perlakuan Akuntansi atas Revaluasi Aktiva Tetap PT. X

Ada beberapa proses pencatatan dan penjurnalan yang perlu diperhatikan dalam menghitung nilai aktiva tetap pada laporan keuangan tahun 2005.

Mesin

Alat pengangkutan

Dampak Revaluasi Aktiva Tetap terhadap Pajak Terhutang PT.X

Untuk dapat mengetahui ada tidaknya penghematan yang terutang kepada Wajib Pajak melalui revaluasi sebagian aktiva tetap yang dilakukan oleh PT. Dari hasil pembahasan pada bagian sebelumnya diketahui bahwa dampak dari pelaksanaan revaluasi adalah munculnya biaya penyusutan (selisih revaluasi) yang dapat ditambahkan pada item akumulasi penyusutan pada tahun 2005. Item ini akan dimasukkan dalam laporan laba rugi dan menambah jumlah biaya pajak yang dapat dikurangkan dan akan mengurangi jumlah penghasilan kena pajak (PKP), PT.

Perubahan neraca dan laporan laba rugi akibat revaluasi aset tetap secara berturut-turut disajikan sebagai berikut.

Setelah Revaluasi PT. X

NERACA

Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005

Setelah Revaluasi Aktiva Tetap PT. X

Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa laba (rugi) atau Penghasilan Kena Pajak (TIP) perusahaan PT. Penghematan utang PPh ini dapat diartikan sebagai pengurangan PPh yang harus dibayarkan perusahaan kepada kantor pajak. Jumlah tersebut belum termasuk selisih PPh final sebesar 15% (lima belas persen) sampai dengan 10% (sepuluh persen) yang dikenakan atas selisih revaluasi aset tetap.

Gambaran lengkap mengenai besarnya penghematan pajak yang diperoleh PT.

Rekapitulasi Penghematan Pajak PT.X Tahun 2005 Melalui Perencanaan Pajak Revaluasi Aktiva Tetap

  • Penilaian Kinerja Perusahaan
    • Analisis Rasio Leverage
    • Analisis Rasio Turnover
  • Implikasi Revaluasi Aktiva Tetap
    • Implikasi Aspek Keuangan
    • Implikasi Aspek Manajerial
  • Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan
  • Kesimpulan
  • Saran

Pada saat dilakukan revaluasi aset tetap, rasio utang menunjukkan nilai rata-rata sebesar 71,96%; sebelum revaluasi aset tetap rata-rata sebesar 73,2%. Revaluasi aset tetap berdampak karena adanya peningkatan ekuitas sebesar selisih revaluasi aset tetap. Aset Tetap Perputaran pada saat dilakukan revaluasi aset tetap menunjukkan nilai rata-rata 0,71x, sebelum revaluasi aset tetap rata-rata 0,75x.

Revaluasi aset tetap memberikan indikasi adanya penurunan kinerja usaha akibat peningkatan nilai aset tetap. Perusahaan yang diteliti menambahkan nilai penyusutan selisih revaluasi aset tetap ke dalam komponen penyusutan (atas selisih revaluasi aset tetap).

DAFTAR PUSTAKA

Analisis perencanaan pajak dengan revaluasi aktiva tetap dan perhitungan besarnya pajak yang terutang atas pajak penghasilan badan.

Referensi

Dokumen terkait