• Tidak ada hasil yang ditemukan

Imunitas - poltekkeskupang.ac.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Imunitas - poltekkeskupang.ac.id"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

INTERAKSI DALAM KEHIDUPAN

MIKROORGANISME DENGAN MANUSIA

RAGU THEODOLFI, KSM, MSc Pertemuan 5

(2)

Tujuan dan kompetensi

Memahami interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia.

 

Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air

Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air

Tujuan

(3)

Mikroorganisme yang

mengganggu kesehatan

manusia, pengertian virulensi,

imunitas, patogenitas dan infeksi

(4)

Pathogen

Tidak semua MO = patogen

Patogen adalah organisme yang menyebabkan penyakit pada organisme lain.

Kemampuan patogen untuk

menyebabkan penyakit disebut

dengan patogenitas

(5)

Virulensi

Virulensi adalah derajat

tingkat patogenitas penyakit pada jangka waktu tertentu.

 Virulensi berkaitan erat

dengan infeksi dan penyakit.

Berdasarkan keganasan (virulensi), penyakit

penyakit dibedakan atas :

Akut Akut

Sub akut Akut

Laten Laten

Kronis

(6)

Virulensi mikroorganisme dipengaruhi oleh beberapa faktor

Transmisibilitas:

masuknya MO ke tubuh inang melalui beberapa jalur

Pelekatan

:mencegah bakteri terbawa oleh mukus atau organ karena aliran cairan seperti pada saluran urin dan pencernaan.

Kemampuan invasi

:bakteri dapat masuk ke dalam sel inang, menembus permukaan kelenjar mukus sehingga menyebar dari titik awal infeksi.

Toksin bakteri : eksotoksin, endotoksin

(7)

Imunitas

Sistem kekebaIan yang dibentuk oleh tubuh

sebagai mekanisme

pertahanan tubuh terhadap

serangan pathogen.

(8)

Infeksi : pertumbuhan atau penyerangan (invasi) pathogen dalam tubuh.

 Tubuh manusia atau hewan kaya akan nutrisi organik dan faktor pertumbuhan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme.

 Lingkungan tubuh menyediakan kondisi pH, tekanan osmotik,

dan temperatur yang relatif

konstan

(9)

Mekanisme infeksi :

 Harus menginfeksi inang

( suatu patogen primer harus memasuki inang).

 Harus melakukan metabolisme dan

memperbanyak diri dalam jaringan inang

 Harus melawan pertahanan inang, untuk sementara.

 Harus merusak inang.

(10)

Pengelompokan infeksi

Berdasarkan bagian tubuh yang terinfeksi

Infeksi lokal : pathogen hanya tumbuh pada daerah yang terbatas di tubuh, misalnya adanya abses.

Infeksi sistemik atau umum: pathogen menyebar ke seluruh tubuh melalui darah atau system lymfa, misalnya campak (measles).

Infeksi fokal :pathogen penyebab infeksi lokal masuk

dalam darah atau limfe, menyebar ke bagian tubuh

lain, misal infeksi gigi, tonsil, sinusitis

(11)

Berdasarkan resistensi inang

 :

 Infeksi primer : infeksi akut yang menyebabkan penyakit awal

 Infeksi sekunder : pathogen oportunitis stelah infeksi pertama menyebabkan kelemahan tubuh.

Misal infeksi pada kulit dan saluran napas yang umumnya terjadi, kadang lebih berbahaya

daripada infeksi primer.

 Infeksi subklinik : infeksi yang tidak tampak,

tidak menimbulkan gejala klinis, misalnya polio

dan hepatitis A.

(12)

Penyebaran infeksi

Suatu infeksi dapat terjadi apabila ada sumber (reservoir) dan sebagai reservoir adalah manusia, hewan dan benda mati.

Manusia sebagai sumber infeksi

Manusia dapat mengandung pathogen. Pemindahan pathogen dapat secara langsung maupun tidak langrsung..

Binatang sebagai sumber infeksi

Benda mati sebagai sumber infeksi

Sumber infeksi paling banyak adalah tanah dan air. Tanah

dihuni oleh fungi penyebab mikosis dan Clostridium botulinum penyebab botulisme. Air yang terkontaminasi tinja orang dan hewan lainnya merupakan sumber infeksi karena mengandung pathogen penyebab gastroenteritis.

(13)

Berbagai pemindahan penyakit yang

berasal dari mikroorganisme melalui

pernapasan, pencernaan dan lainnya

(14)

Saluran pernapasan

Saluran pernafasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme

infeksius.

Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu.

Penyakit yang muncul umumnya adalah

pneumonia, campak, tuberkulosis, dan

cacar air.

(15)

Saluran pencernaan

 Masuk bersama bahan makanan atau minuman atau jari tangan yang terkontaminasi.

 Umumnya mikroorganisme tersebut akan

dihancurkan oleh asam klorida (HCl) dan enzim- enzim di lambung, atau oleh empedu dan enzim di usus halus.

 Penyakit yg ditimbulkan misalnya demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera.

 Patogen dikeluarkan melalui feses, ditransmisikan

ke inang lainnya melalui air, makanan, atau jari-

jari tangan yang terkontaminasi.

(16)

Kulit

Kulit penting sebagai pertahanan terhadap penyakit.

Kulit yang tidak mengalami luka, tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas

mikroorganisme.

Beberapa mikroorganisme memasuki

tubuh melalui daerah terbuka pada kulit,

folikel rambut, maupun kantung kelenjar

keringat.

(17)

Rongga mulut

Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme. Salah

satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali

akibat pertumbuhan Streptococcus

mutans dan spesies Streptococcus lainnya

pada permukaan gigi.

(18)

Saluran urogenital

Mikrooganisme yang mampu berkembang baik pada pH rendah dijumpai di dalam vagina :  enterokokus, Candida albicans , dan sejumlah besar bakteri anaerobik.

Sistem urinari dan genital secara anatomis terletak

berdekatan, suatu penyakit yang menginfeksi satu sistem akan mempengaruhi sistem yang lain

Saluran uretra mengandung mikroorganisme

seperti Streptococcus, Bacteriodes, Mycobacterium, Neisseria dan enterik. Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan pada urin merupakan kontaminasi dari flora normal yang terdapat pada kulit.

(19)

Sekian dan terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi stabilitas fisikokimia dan aktivitas antioksidan kombinasi glutation dan alfa arbutin dalam serum dilakukan dengan mengevaluasi or- ganoleptis, nilai pH, sifat alir,