• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indeks Harga Saham Gabungan 2009-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Indeks Harga Saham Gabungan 2009-2013 "

Copied!
61
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

  • Kajian Teoritis
    • Ruang Lingkup Bank
  • Pengertian Bank
  • Jenis-Jenis Bank
  • Sumber Dana Bank
  • Fungsi dan Kegiatan
    • Laporan Keuangan Bank
  • Pengertian Laporan Keuangan
  • Arti Penting Laporan
  • Keterbatasan Laporan
  • Rasio Keuangan
    • Saham
  • Pengertian Harga Saham
  • Jenis-Jenis Harga Saham
  • Penilaian Harga Saham
    • Penelitian Terdahulu
    • Kerangka Pikir Penelitian
    • Hipotesis

Landasan utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan, baik dalam hal penggalangan dana maupun penyaluran uang. Masyarakat akan mau menyimpan uangnya di bank jika dilandasi unsur kepercayaan. Selain menghimpun dan menyalurkan dana, Bank juga memberikan layanan perbankan lainnya kepada masyarakat; pelayanan yang ditawarkan sangat erat kaitannya dengan perekonomian masyarakat secara umum. Dalam Prinsip Akuntansi Indonesia (Ikatan Akuntansi Indonesia, Jakarta 1974), dikatakan bahwa laporan keuangan . “Saldo dan perhitungan laba rugi, serta segala keterangan pada lampirannya, termasuk laporan sumber dan penggunaan dana”, sedangkan laporan keuangan menurut Munawir, 2002: 2) merupakan hasil suatu proses akuntansi yang dapat dipergunakan. sebagai sarana mengkomunikasikan data laporan keuangan atau kegiatan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau kegiatan perusahaan tersebut.

Pada mulanya laporan keuangan suatu perusahaan hanya sekedar “ujian” terhadap kerja bagian akuntansi saja, namun kemudian laporan keuangan tidak hanya sekedar alat uji saja, melainkan laporan keuangan yang disusun secara periodik pada hakekatnya adalah laporan interim (laporan yang dibuat antara periode tertentu). waktu yang bersifat sementara) dan bukan merupakan laporan akhir, karena seluruh jumlah atau hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai likuidasi atau realisasi yang mana dalam laporan interim terkadang merupakan pendapat pribadi (personal judgement) yang dibuat oleh akuntan atau departemen terkait. Oleh karena itu, angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanyalah nilai buku saja, belum tentu sama dengan harga pasar saat ini atau nilai penggantinya.

Harga saham menurut Halim (2005:12) merupakan rangkuman dampak simultan dan kompleks dari berbagai variabel yang mempengaruhi, terutama mengenai peristiwa ekonomi bahkan politik, sosial dan keamanan, karena saham merupakan bukti kepemilikan perusahaan baik berupa surat berharga atau diterbitkan oleh perusahaan tercatat (go public). Fluktuasi harga saham tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, jika laba yang diperoleh perusahaan relatif tinggi. Model penilaian adalah mekanisme untuk mengubah serangkaian variabel ekonomi atau perusahaan yang diprediksi (atau diamati) menjadi perkiraan harga saham.

Variabel ekonomi tersebut antara lain keuntungan perusahaan, dividen yang dibayarkan, volatilitas, dan lain sebagainya. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menyelidiki kinerja keuangan perusahaan perbankan komersial dan harga saham. Informasi mengenai rasio Cash Ratio, Return on Assets, dan Capital Adequacy Ratio serta Harga Saham menunjukkan kemampuan dan kualitas manajemen perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan sehingga investor dapat memperoleh gambaran mengenai keputusan yang perlu diambil.

Jika ROA meningkat berarti profitabilitas perusahaan meningkat, harga saham meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah meningkatnya keuntungan yang dinikmati pemegang saham. Kondisi ini dialami oleh sebagian besar perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dan diduga berdampak pada harga saham perbankan. Variabel peningkatan cash rasio berpengaruh positif terhadap kenaikan harga saham perbankan yang terdaftar di BEI.

Variabel Return On Assets yang meningkat berpengaruh positif terhadap kenaikan harga saham perbankan yang tercatat di BEI. Meningkatnya variabel Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif terhadap kenaikan harga saham bank yang terdaftar di BEI.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Populasi
  • Sampel
  • Sumber Data dan Teknik Pengumpulan
    • Sumber Data
    • Teknik Pengumpulan Data
  • Identifikasi Variabel
  • Definisi Operasional Variabel
  • Modal Analisis Data

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau terbentuknya variabel terikat atau terikat (Sugiyono, 2008:33). Untuk menguji berapa persentase pengaruh variabel bebas (Xi) yang terdapat dalam model terhadap variabel terikat (Y), dapat dilihat nilai R2 (koefisien determinasi), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel independen. (X) yang tidak termasuk dalam model. Selain itu, asumsi multikolinearitas dapat diuji dengan melihat korelasi parsial antar variabel independen.

Variabel terikat dalam regresi ini adalah harga saham, sedangkan variabel bebasnya adalah rasio kas, return on assets, dan rasio kecukupan modal. Nilai konstanta tersebut menunjukkan jika tidak ada variabel independen (Cash Ratio, ROA, dan CAR), maka variabel harga saham sebesar -2195.286. Dalam artian harga saham bernilai -2195.286, sebelum atau tanpa variabel Cash Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy Ratio (dimana X1, X2, X3 = 0).

Nilai parameter atau koefisien regresi b1 menunjukkan bahwa setiap variabel rasio uang mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka harga saham akan mengalami kenaikan sebesar 357,844 kali lipat atau dengan kata lain setiap kenaikan harga saham diperlukan satu variabel rasio uang sebesar 357,844. variabel bebas lainnya adalah tetap (X2, X3 = 0). Nilai parameter atau koefisien regresi b2 menunjukkan bahwa setiap variabel Return on Asset meningkat sebesar 1 satuan maka harga saham akan mengalami kenaikan sebesar 1869.537 kali atau dengan kata lain setiap kenaikan harga saham diperlukan variabel return on assets sebesar 1869.537 dengan asumsi variabel bebasnya tetap (X1, X3 = 0). Nilai parameter regresi atau koefisien b3 menunjukkan bahwa untuk setiap variabel Capital Adequacy Ratio bertambah 1 satuan maka harga saham akan turun sebesar 49,901 kali atau dengan kata lain setiap kenaikan harga saham maka akan ada satu variabel Adequacy Ratio. Modal adalah -49,901. diperlukan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap (X1, X2 = 0).

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu Cash Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy Ratio berpengaruh secara parsial. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen (X1, X2, X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Artinya keberagaman harga saham dipengaruhi oleh 54% variabel independen Cash Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel harga saham adalah variabel Return On Assets. Variabel Cash Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham Perbankan Indeks LQ45, dengan tingkat signifikan sebesar 5% dengan nilai R2 sebesar 0,597. Pada periode yang sama secara parsial variabel Cash Ratio dan Return On Assets pada Tabel 4.7 berpengaruh terhadap harga saham, namun variabel independen lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan tingkat signifikansi sebesar 5%.

Hasil penelitian dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel Cash Ratio dan Return On Assets yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan di BEI. Hasil uji t juga menunjukkan bahwa variabel Return On Assets merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham perbankan di BEI.

PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

Metode yang digunakan untuk menguji normalitas dapat berupa uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Jarque-Bera untuk nilai absolut hasil regresi. Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel diatas diketahui nilai probabilitas lebih besar dari taraf nyata 5% sehingga dapat dikatakan asumsi normalitas terpenuhi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dengan menganalisis matriks korelasi variabel independen yang dapat dilihat melalui variance inflasi faktor (VIF) dan nilai toleransi.

Uji Normalitas

Uji Multikolinearitas

X2 (Non Multicollinearity ROA X3 (Non Multicollinearity CAR) Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mempunyai Variance Inflation Factor < 10 atau nilai toleransi > 0,1 sehingga dapat dikatakan tidak ada adanya gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam penelitian ini Jika nilai korelasi < 0,8 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas atau terpenuhi asumsi non multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Uji Autokorelasi

  • Pengaruh X1 (Cash Ratio), X2 (ROA) dan X3
  • Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
  • Pengujian Hipotesis dengan uji t
  • Koefisien Determinasi
    • Pembahasan Data Hasil Penelitian
    • Implikasi Penelitian

Berdasarkan tabel hasil analisis regresi terlihat bahwa variabel yang memiliki koefisien beta tertinggi adalah variabel Return On Assets dengan nilai koefisien beta sebesar 0,536. Hal ini menolak H0 yang mengatakan bahwa variabel Cash Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham, dan akibatnya menerima Ha (hipotesis sementara) pada hipotesis pertama yang mengatakan terdapat pengaruh dari variabel Cash Ratio, Return Tentang Rasio Aset dan Kecukupan Modal terhadap harga saham. Variabel yang paling dominan mempengaruhi harga saham berdasarkan Tabel 4.21 adalah Return On Assets dengan nilai sig. 0,002 < 0,05), sehingga hipotesis kedua menerima Ha yang mengatakan Return On Assets berpengaruh dominan terhadap harga saham perbankan yang masuk dalam daftar BEI.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, penelitian ini mampu membuktikan bahwa secara parsial peningkatan variabel Cash Ratio berpengaruh positif terhadap kenaikan harga saham. Semakin membaiknya kinerja perusahaan karena tingginya nilai Cash Ratio dapat mempengaruhi kenaikan harga saham. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, penelitian ini mampu membuktikan secara parsial bahwa terdapat pengaruh positif peningkatan ROA terhadap pertumbuhan harga saham.

Mengingat hal tersebut, dipastikan harga saham juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya rasio ROA pada kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial dari variabel Return On Assets yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap harga saham perbankan pada Indeks LQ45. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Return On Assets merupakan variabel yang dominan terhadap harga saham. Temuan ini juga mengkonfirmasi temuan penelitian sebelumnya yaitu seperti yang ditemukan oleh Liling Ari Prahesti (2009) bahwa “hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara ROA dengan harga saham dan hubungan negatif antara variabel risiko kredit, Modal Adequacy Ratio (CAR) dan earnings per share (EPS), sedangkan penelitian Kurniati (2009) mengatakan bahwa “kinerja keuangan tertinggi perusahaan selama periode penelitian dicapai pada tahun 1995 dan hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa rasio profitabilitas atau profitabilitas berpengaruh signifikan, sedangkan rasio antara likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh signifikan.

Berdasarkan hasil uji hipotesis ke 3, penelitian ini tidak dapat membuktikan adanya pengaruh positif peningkatan variabel CAR terhadap peningkatan harga saham. Harga saham dapat dikatakan sebagai salah satu indikator keberhasilan perusahaan dimana kekuatan pasar di bursa efek ditunjukkan dengan adanya jual beli saham tersebut dipasar modal, terjadinya transaksi tersebut berdasarkan analisa investor. prestasi perusahaan dalam meningkatkan laba. Rasio kas berpengaruh positif terhadap harga saham, artinya kemampuan perusahaan perbankan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (kewajiban lancar) dengan sejumlah kas (dan setara kas, seperti giro atau simpanan lain di bank). yang dapat ditarik sewaktu-waktu adalah) yang dimiliki oleh perusahaan perbankan sangat baik dalam mencerminkan keadaan keuangan perusahaan dan cukup mempengaruhi harga saham.

Sedangkan dari sisi variabel CAR tidak menunjukkan pengaruh positif terhadap harga saham perbankan di BEI karena jumlahnya lebih banyak. Harga saham sebagai salah satu indikator nilai perusahaan secara langsung maupun tidak langsung akan dipengaruhi oleh faktor fundamental khususnya pengaruh laba atau pendapatan dan dividen. Berdasarkan hasil penelitian, koefisien regresi ketiga variabel independen yaitu Cash Ratio, Return On Assets dan Capital Adequacy Ratio bernilai positif atau dengan kata lain ketiga variabel independen mempunyai hubungan satu arah yang berarti Kas Perbandingan. , Return on Assets dan Capital Adequacy Ratio berpengaruh terhadap harga saham perbankan di BEI.

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Gambar

Gambar 4.1  Scatter Plot
Tabel 4.5  Hasil Uji Glejser

Referensi

Dokumen terkait

Model dalam penelitian ini menggambarkan keterkaitan atau pengaruh antara variabel independen yang terdiri atas return on assets (ROA), debt to equity ratio