• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Indonesian Oral Health Survey Implementation - National Basic Health Research (RISKESDAS) 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Indonesian Oral Health Survey Implementation - National Basic Health Research (RISKESDAS) 2018"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

Rina Putri Noer Fadilah, Dr., MKM Grace Monica., Dr., MKM Melissa Adiatman, Dr., PhD Prof. Keterbatasan data mengenai status kesehatan gigi dan mulut serta kebutuhan pengobatan merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia.

BaB I PEndaHuLuan

  • survei dasar Kesehatan Kesehatan Gigi dan mulut
  • tujuan
  • Perkembangan metode survei Kesehatan Gigi dan mulut
  • Perkembangan riset Kesehatan dasar (riskesdas)

Kegiatan survei dasar kesehatan gigi dan mulut selama lima tahun dapat diintegrasikan dengan survei kesehatan nasional. Perencanaan metodologi survei dasar kesehatan gigi dan mulut berdasarkan WHO dan pelaksanaannya di Riskesdas Gilut.

  • metode seleksi probabilitas
    • Pengambilan sampel secara sistematis
    • Stratified sampling
    • Multistage cluster sampling
    • Probability proportional to size sampling
  • Pathfinder Surveys
    • sub-kelompok dalam Pathfinder
    • Jumlah subyek diperiksa
    • tingkat Ketepatan (Level of Precision)

Metode survei pathfinder dirancang untuk mengetahui keadaan suatu daerah yang mempunyai tingkat status kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang berbeda-beda. Contoh berikut adalah panduan praktis mengenai ukuran sampel berdasarkan data karies pada usia 12 tahun.

  • desain sampling untuk Estimasi Kab/Kota
  • desain sampling untuk Estimasi nasional
  • metodologi dan sampling riskesdas Gigi dan mulut 2018

Bagian terbesar dari pengalaman karies gigi permanen (DMFT) adalah komponen pembusukan (karies gigi), dengan rata-rata jumlah karies gigi sebesar 1,56 (SD=1,91) per anak. Mayoritas gigi karies tidak dirawat/ditambal, dengan rata-rata gigi yang ditambal mendekati 0,01 (SD=0,16). tabel 2.4 Tingkat pengalaman karies gigi yang diukur dengan indeks dmFt pada anak usia 12 tahun usia 12 tahun. 2.2.1 Rancangan Pengambilan Sampel untuk Estimasi Kabupaten/Kota.

BaB III

PEnGorGanIsasIan survEI

  • Penyusunan protokol penelitian
  • Perijinan
  • Penjadwalan
  • Pembiayaan
  • Penanganan kedaruratan dan rujukan
  • Laporan ke pihak-pihak terkait

Penjadwalan seperti contoh di atas memakan waktu sekitar 2 jam, sehingga memungkinkan pemeriksaan sekitar 60-80 subjek per hari atau 300-400 subjek dalam 5 hari. Biasanya pemeriksaan dasar pada anak memerlukan waktu sekitar 10 menit, sedangkan pemeriksaan menyeluruh pada orang dewasa memerlukan waktu sekitar 15-20 menit.

BaB Iv

  • Pelatihan Kalibrasi
    • Fase Instruksional
    • Fase standarisasi
    • Fase Kalibrasi
  • tujuan standardisasi dan kalibrasi
  • Prosedur Kalibrasi dan Pemeriksaan duplikat
  • Perhitungan nilai Kappa
    • Perhitungan nilai Kappa secara manual
    • Perhitungan nilai Kappa menggunakan Kalkulator Online
    • Perhitungan nilai Kappa menggunakan microsoft Excel

Penilaian nilai kappa pada eksnumerator merupakan suatu keharusan untuk mendapatkan persetujuan yang memadai dan memiliki penilaian klinis yang konsisten. Perhitungan nilai kappa secara manual hanya dapat dilakukan untuk 2 (dua) kategori, misalnya: tidak ada karies dan karies, kantong normal dan tidak normal, tidak ada pendarahan dan pendarahan, tidak ada fluorosis dan fluorosis, dll. nilai d. Gigi dengan kode lain tidak dimasukkan dalam perhitungan nilai kappa secara manual.

Perhitungan nilai kappa menggunakan kalkulator online serupa dengan perhitungan kappa manual dan hanya dapat dilakukan untuk 2 (dua) kategori saja, misalnya: tidak ada karies dan karies, kantong normal dan tidak normal, tidak ada pendarahan dan tonus berdarah, tidak ada fluorosis dan fluorosis, dll. Nilai kappa yang dihasilkan akan lebih spesifik, namun biasanya nilai yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan perhitungan manual karena enam kategori dibandingkan. Selain dapat menghitung enam kategori sekaligus, program ini juga dapat menghitung nilai kappa sekelompok pemeriksa jika melakukan pemeriksaan terhadap 1 (satu) pasien standar.

Sesuaikan jumlah item. Masukkan nilai kappa hanya sampai gigi 7 (molar kedua) sehingga jumlah itemnya adalah 28.

BaB v

PELaKsanaan survEI

Prinsip pelaksanaan survei dasar kesehatan gigi dan mulut

  • tim survei
  • alur survei

Setiap pemeriksa hendaknya dibantu oleh petugas pencatat yang siap dan sigap, dapat mengikuti petunjuk dengan tepat serta dapat mencatat angka dan huruf dengan mudah dan jelas. Kegagalan memastikan petugas pendaftaran telah menuliskan data dengan jelas dapat mengakibatkan kebingungan saat membaca kode nantinya pada saat pengolahan data. Pengumpulan data kesehatan gigi dan mulut, baik melalui pemeriksaan maupun kuesioner, dapat dilakukan dengan membagi pemeriksaan menjadi empat stasiun.

Responden menyerahkan formulir ujian dan angket kepada petugas pendaftaran yang disiapkan di sebelah penguji. Pencatat akan mengulangi perkataan pemeriksa mengenai kode pemeriksaan yang ditemukan kemudian menuliskannya pada formulir pemeriksaan untuk mengurangi kesalahan dalam proses pencatatan. Setelah ujian selesai, petugas perekam mengembalikan kertas ujian dan angket kepada responden dan mengajaknya ke stasiun ketiga.

Apabila seluruh kolom pada formulir pemeriksaan dan angket telah terisi lengkap, maka responden dapat diminta keluar dari lokasi setelah diberikan penjelasan singkat mengenai hasil pemeriksaan dan tanda sebagai responden.

BaB vI

Persiapan pelaksanaan riskesdas Gilut 2018

Skenario di lapangan

  • alur Pemeriksaan Gigi dan mulut pada riskesdas 2018
    • alur pemeriksaan responden puasa (usia ≥15 tahun kecuali wani

Berkolaborasi dengan tim kesehatan masyarakat dan biomedis untuk berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan setempat. Melakukan diskusi mengenai lokasi laboratorium lapangan yang memungkinkan dilakukannya pemeriksaan darah (biomedis) dan pemeriksaan gigi. Melengkapi blok identifikasi ruang dan menempelkan stiker sesuai data BM01 (Biomedik) pada setiap formulir pemeriksaan gigi.

Berkoordinasi dengan tim kesehatan masyarakat untuk meminjam dan menyalin catatan responden biomedis dari BM 01 hingga BG01. Tenaga medis gigi melakukan pemeriksaan gigi bersamaan dengan pemeriksaan darah untuk kegiatan medik di laboratorium lapangan pada hari ke-4. Responden yang akan diperiksa giginya terlebih dahulu harus menandatangani formulir informed consent untuk menyetujui dilakukannya pemeriksaan gigi.

Alur pemeriksaan gigi dan mulut pada Riskesdas 2018 terintegrasi dengan alur pemeriksaan laboratorium lapangan serta pemeriksaan Biomedik.

Memberikan responden checklist yang akan diberikan validasi setiap kali responden mengikuti tahapan pemeriksaan, meliputi registrasi biomedis, riwayat dokter, pengambilan darah, berat badan, registrasi gigi, pemeriksaan gigi, pendidikan kesehatan gigi dan penyelesaian administrasi bahan kontak.

Berkoordinasi dengan Koordinator Biomedis untuk mendaftarkan formulir ART BM.01 untuk mendaftarkan BS Biomedis yang menjadi tanggung jawabnya. Lampirkan stiker biomedis dengan nomor yang sama pada kuesioner Kesehatan Masyarakat RKD18.IND (blok pemeriksaan darah) pada formulir BM.01 bagian ART. Berkoordinasi dengan Koordinator Biomedis untuk penyelenggaraan mekanisme/alur RTS dan mobilisasi pada hari pemeriksaan biomedis dan gigi mulut di laboratorium lapangan.

Gabungkan formulir pemeriksaan gigi tiap rumah tangga dan siapkan pengisian data responden. Memberikan formulir pemeriksaan yang telah diisi kepada responden dan mengarahkan responden untuk verifikasi. Pastikan setiap pemeriksa memiliki peralatan steril yang memadai untuk pemeriksaan gigi dan mulut.

Secara ringkas alur pemeriksaan gigi dan mulut pada Riskesdas 2018 diintegrasikan dengan pemeriksaan Biomedis sebagai berikut.

Diagram Alir Pemeriksaan Gilut pada Riskesdas 2018

  • struktur organisasi riskesdas-Gilut 2018
    • struktur organisasi tingkat Pusat
    • Penanggungjawab Provinsi
    • Penanggungjawab Kab/Kota
  • Pengaturan Layout
  • alat dan Bahan

Formulir pemeriksaan gigi akan digabungkan untuk setiap rumah tangga (household) untuk menghindari tersebarnya data rumah tangga (household). Responden kemudian menuju meja pemuatan, kemudian menunggu kembali di ruang tunggu untuk pemeriksaan gigi. Exnum memahami segala definisi operasional formulir pemeriksaan gigi dan mulut dengan mengacu pada pedoman pemeriksaan gigi dan mulut.

Tempat pemeriksaan gigi dan mulut hendaknya berada pada tempat yang sama atau tidak jauh dari lokasi pemeriksaan biomedis, mengingat responden pada pemeriksaan gigi dan mulut merupakan responden yang sama dengan pemeriksaan biomedis. Tempat yang dapat digunakan untuk pemeriksaan gigi dan mulut harus memenuhi syarat/ketentuan sebagai berikut. Limbah yang dihasilkan dari pemeriksaan gigi dan mulut adalah sarung tangan karet, masker, tisu dan kain kasa.

Tidak ada limbah tajam atau beracun dari pemeriksaan gigi dan mulut, namun harus berhati-hati saat menanganinya.

BaB vII

  • Form Pemeriksaan Gigi dan mulut riskesdas Gilut 2018
  • struktur Formulir Pemeriksaan Gigi dan mulut
  • tata cara Pengisian Formulir Pemeriksaan Gigi dan mulut
  • tata cara Penempelan stiker anggota rumah tangga (art)
  • Pengisian status Kesehatan Gigi dan mulut
    • Pemeriksaan gigi geligi
    • Pemeriksaan status Periodontal
    • Pemeriksaan fluorosis email
    • Pemeriksaan Erosi Gigi
    • Pemeriksaan Lesi mukosa oral
    • Kebutuhan perawatan segera

Gigi dengan satu atau lebih restorasi permanen (termasuk restorasi tidak langsung yang disebabkan oleh karies) dan satu atau lebih area kerusakan (karies). Suatu gigi dianggap bebas karies jika gigi tersebut memiliki satu atau lebih restorasi permanen (termasuk restorasi tidak langsung) dan tidak terdapat karies di bagian lain pada area tersebut. Kriteria ini digunakan untuk menunjukkan gigi-gigi yang merupakan bagian dari jembatan tetap, yaitu sebagai penyangga/abutmen jembatan.

Selain itu, kode ini juga digunakan untuk gigi yang menggunakan veneer atau veneer yang menutupi permukaan labial gigi dan tidak terdapat tanda-tanda karies atau restorasi. Kriteria ini tidak termasuk gigi hilang secara bawaan atau gigi hilang akibat trauma. Semua gigi yang tersisa diperiksa untuk mendapatkan penilaian akhir mengenai tingkat keparahan erosi gigi.

Lesi non-karies lainnya, seperti atrisi, abrasi, abfraksi, dapat dimasukkan dalam kriteria status erosi gigi, dilihat dari tingkat keparahan dan luas area yang terkena.

BaB vIII

  • Form Kuesioner
  • tata cara Pengisian Kuesioner WHo
  • manajemen data
  • Pelaporan

Dalam konteks kesehatan gigi dan mulut, kualitas hidup merupakan penilaian individu terhadap dampak suatu penyakit atau permasalahan kesehatan/kesehatan gigi dan mulut terhadap aspek kehidupannya sehari-hari, yang cukup kuat mempengaruhi pengalaman dan persepsinya terhadap kehidupan ( Susilawati, S, 2011). Data diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan mengisi kuesioner dan pemeriksaan klinis kemudian memasuki tahapan entri data, pengolahan data, analisis dan penulisan laporan. Selama kegiatan Gilut Riskesdas tahun 2018, seluruh data dikirimkan ke Tim Pengelola Data sesuai aturan yang telah ditetapkan.

Penjelasan mengenai teknik pengambilan sampel yang digunakan, besarnya jumlah sampel dan subsampel, serta jumlah sampel dalam populasi yang dianggap cukup representatif harus diberikan. Status kesehatan gigi dan mulut suatu populasi harus dibandingkan dengan data survei sebelumnya dari populasi yang sama dan, jika data sebelumnya tidak tersedia, dengan hasil survei pada populasi yang sama atau berdekatan. Kebutuhan pengobatan pada populasi penelitian harus dilaporkan dengan diskusi singkat tentang berbagai pendekatan pengobatan yang dapat diterapkan dan implikasi dari setiap pendekatan terhadap status kesehatan mulut populasi di masa depan.

Tujuan penulisan dan jumlah orang yang diteliti harus disebutkan dalam bab ringkasan ini, serta beberapa hasil penting untuk karies gigi dan periodontitis yang mencakup dua atau tiga kelompok umur untuk keseluruhan sampel, misalnya persentase subjek yang terkena karies, rata-rata DMF T dan proporsi dengan perdarahan dan/atau karang gigi dan periodontitis (kantong 4 mm atau lebih).

BaB X PEnutuP

Segala informasi dan hasil pemeriksaan yang berkaitan dengan kesehatan Anda akan dijaga kerahasiaannya dan disimpan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia. Jika Anda memerlukan penjelasan atau ingin menyampaikan keluhan terkait permasalahan etika penelitian kesehatan, Anda dapat menghubungi. Saya mendapatkan penjelasan secara detail dan memahami permasalahan terkait Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Bahwa nama-nama tersebut di atas merupakan masyarakat yang menjadi responden survei Riskesdas tahun 2018 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Penjelasan detail dan pemahaman mengenai hal-hal terkait pemeriksaan biomedis dan kesehatan gigi dan mulut saya dapatkan dalam Survei Kesehatan Dasar Tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Ketua AFDOKGI (Dr. Nina Djustiana, Ph.D., M.Kes) Ketua IPKESGIMI (Prof. Armasastra, Ph.D., Ph.D.) Tim Validator Gilut Riskesdas 2018.

Tim Teknis Riskesdas Gilut 2018 Tim Pembina Utama Riskesdas Gilut 2018 Tim Pembina Nasional Riskesdas Gilut 2018 Tim Pembina Gigi Riskesdas 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Karies termasuk penyakit multifaktorial, hal ini menyebabkan terjadinya kerentanan gigi, mikroflora kariogenik, dan lingkungan oral yang sesuai.1 Hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS