• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFLASI DAN SUKU BUNGA TIM PENGUSUL - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INFLASI DAN SUKU BUNGA TIM PENGUSUL - SIMAKIP"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial atau simultan pengaruh inflasi, nilai tukar dan suku bunga terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi dan suku bunga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Indikator ekonomi makro yang mempengaruhi keputusan struktur modal antara lain suku bunga, tingkat inflasi, nilai tukar, dan pertumbuhan ekonomi.

Suku bunga berpengaruh terhadap Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Inflasi dan suku bunga secara simultan berpengaruh terhadap Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap struktur modal perusahaan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Untuk mengetahui pengaruh inflasi dan suku bunga secara simultan terhadap struktur modal perusahaan multinasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hipotesis

Karena suku bunga secara langsung mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari dan memiliki konsekuensi penting bagi kesehatan ekonomi. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu antara konsumsi atau tabungan, apakah akan membeli rumah, membeli obligasi atau menyimpan dana di rekening tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi keputusan ekonomi perusahaan, seperti apakah perusahaan akan menggunakan dananya untuk berinvestasi pada peralatan baru atau menyimpan uangnya di bank (Mishkin, 2010: 69).

Menurut Della Ferranti dan lainnya, tingkat bunga adalah harga yang bersedia dibayar oleh orang yang membutuhkan dana. Ketika suku bunga tinggi, investor akan menarik investasinya pada saham dan mengalihkan investasinya dalam bentuk tabungan atau deposito (Tandelilin, 2010).

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah struktur modal dengan perhitungan rasio utang (Debt to Equity Ratio/DER). Variabel bebas (X) merupakan jenis variabel bebas dan merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Pengambilan sampel adalah prosedur pengumpulan data dimana hanya diambil sebagian dari populasi dan digunakan untuk menentukan sifat dan karakteristik yang diinginkan dari suatu populasi (Siregar, 2012:30).

Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan sumber daya, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut. Perusahaan multinasional di subsektor otomotif dan komponen yang memiliki data lengkap dan menerbitkan laporan keuangan selama periode tersebut. Perusahaan multinasional subsektor otomotif dan suku cadang yang mengaudit laporan keuangan periode penelitian 2012-2016.

Perusahaan multinasional subsektor otomotif dan komponen yang memiliki liabilitas dan ekuitas positif selama periode penelitian 2012-2016.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER), inflasi, nilai tukar rupiah, dan suku bunga. Memperoleh data mengenai debt to equity ratio (DER) dapat dilakukan dengan cara menghitung rasio keuangan perusahaan otomotif dan komponen yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia atau lebih dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) di www.idx.co . pengenal. Sementara itu, pengumpulan data inflasi, nilai tukar, dan suku bunga dapat diperoleh dari website Bank Indonesia di www.bi.go.id.

Teknik telaah dokumen dilakukan berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, yang diperoleh dari artikel, jurnal, penelitian sebelumnya dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Tujuan dari analisis ini adalah untuk memprediksi nilai variabel dependen jika nilai variabel independen meningkat atau menurun, dan untuk menentukan arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, terlepas apakah masing-masing variabel independen bersifat positif. atau berhubungan negatif. Tujuan uji normalitas dalam model regresi adalah untuk menguji apakah galat pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak (Imam Ghozali. Menurut Duwi Priyatn, multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terdapat hubungan linier yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel independen dalam model regresi.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Imam Ghozali 2012:139). Uji Park dilakukan dengan meregresikan variabel independen pada nilai residual yang dikuadratkan pada setiap nilai variabel independen. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi atau tidak antara malpraktek pada periode (t) dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t1).

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen (inflasi, nilai tukar dan suku bunga) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (debt-to-equity ratio) baik secara parsial (uji-t) maupun secara simultan (uji-f) kemudian bukan. Uji-t pada dasarnya untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas (X) secara individual terhadap variabel terikat (Y), secara simultan dengan variabel terikat (Y).

Menurut Imam Ghozali, analisis koefisien determinasi (R2) pada dasarnya untuk mengukur kemampuan suatu model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai adjusted R2 yang mendekati nol berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti bahwa variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.

Hasil Pengolahan Data dan Pembahasan .1. Analisis Deskripsi Keuangan

Suku bunga BI adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter atau sikap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Suku bunga Bank Indonesia merupakan acuan suku bunga bank swasta lain di Indonesia dalam bentuk persentase. Berikut suku bunga yang penulis gunakan dalam penelitian antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dengan periode triwulan (setiap tiga bulan) yaitu.

Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI interest rate) setiap triwulan berkisar antara 5% - 7% dan terlihat stabil. Suku bunga terendah adalah 5,75% pada tahun 2012 dan suku bunga tertinggi adalah 7,75% pada triwulan ke-4 tahun 2014. Demikian pula pada tahun 2011 dan 2014, suku bunga untuk setiap triwulan relatif sama, kecuali pada akhir triwulan ( seperempat). keempat) itu.

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi ketiga variabel independen yaitu inflasi dan suku bunga adalah 0,312; dan 0,957. Koefisien regresi variabel inflasi bertanda negatif sebesar -1,022 yang berarti jika inflasi meningkat sebesar satu satuan maka nilai tukar dan suku bunga akan meningkat sebesar -1,022 dengan variabel independen lainnya (Debt-to-Equity Ratio/DER) dengan nilai tetap. Sebaliknya jika inflasi turun sebesar satu satuan, maka nilai tukar dan suku bunga akan turun sebesar -1,022 dengan variabel independen lainnya (Debt to Equity Ratio/DER) bernilai tetap.

Koefisien regresi variabel suku bunga bertanda positif sebesar 5,308 yang berarti jika suku bunga naik sebesar satu satuan maka inflasi dan nilai tukar naik sebesar 5,308, sedangkan variabel independen lainnya nilainya tetap (Debt to Equity Ratio/DER). Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun sebesar satu unit, maka inflasi dan nilai tukar akan turun sebesar . Uji hipotesis dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen (inflasi dan suku bunga) secara parsial (uji-t) atau secara simultan (uji-F) terhadap variabel dependen (Debt to Equity Ratio/DER).

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui variabel bebas (X1 dan X2) yang mempengaruhi variabel terikat (Y) secara simultan atau bersama-sama. Berdasarkan perhitungan dapat dijelaskan bahwa koefisien determinasi yang ditunjukkan dari nilai Adjusted R-squared adalah 0,543 yang berarti variabel independen yaitu inflasi, nilai tukar dan suku bunga mampu menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu debt to equity ratio sebesar 54,3%, sedangkan sisanya sebesar 45,7% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian, seperti produk domestik bruto (PDB), ukuran perusahaan, dividend payout ratio (DPR), atau lainnya. .

Gambar  Grafik Scatterplot
Gambar Grafik Scatterplot

Pembahasan Umum

Hasil penelitian menunjukkan suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Della Ferranti dan Irni Yunita (2015), yang mengemukakan bahwa suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko sistematik. Hasil output SPSS menunjukkan bahwa variabel suku bunga memiliki t-hitung sebesar 0,087788 < t tabel sebesar 1,70113, artinya tidak berpengaruh dan nilai signifikansi sebesar 0,9307 melebihi nilai konstanta 0,05.

Hasil pengujian karena perusahaan BUMN memiliki pendapatan yang stabil dan tercermin dari perusahaan BUMN yang masuk dalam saham Bluechip dan indeks LQ45, sehingga suku bunga tidak mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi. Sehingga tingkat suku bunga tidak mempengaruhi perubahan harga saham dan perubahan return, sehingga tidak mempengaruhi risiko sistematik perusahaan BUMN. Suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal yang didasarkan pada debt-to-equity (DER), artinya tidak ada hubungan apapun dengan variabel ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi, nilai tukar dan suku bunga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap debt to equity ratio (DER). Ftabel dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, sehingga dapat diartikan bahwa inflasi, nilai tukar dan suku bunga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal yang didekati dengan debt-equity ratio (DER) atau rasio utang. Saeed Fathi dan Fateme Nematizadeh (2012) menemukan bahwa inflasi, nilai tukar dan suku bunga tidak berpengaruh terhadap struktur modal dengan tingkat signifikansi 0,05.

Inflasi, nilai tukar dan suku bunga merupakan variabel makroekonomi sebagai variabel independen yang dianggap lebih akurat dibandingkan dengan variabel dependen yaitu struktur modal. Nilai adjusted R-squared sebesar 0,543 berarti variabel independen yaitu inflasi, nilai tukar dan suku bunga mampu menjelaskan variasi variabel dependen yaitu perkiraan struktur modal yang digunakan. Berdasarkan data yang dihasilkan, terlihat bahwa setiap perubahan (kenaikan atau penurunan) inflasi, nilai tukar, dan suku bunga tidak akan mempengaruhi struktur modal perusahaan subsektor otomotif mana pun.

PENUTUP

Kesimpulan

Hal ini disebabkan banyaknya peminat investor di sektor otomotif dan komponen selama tahun penelitian. Dilihat dari fenomena saat ini, besarnya konsumsi barang mewah di Indonesia bersama dengan faktor ekonomi makro yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa struktur modal industri otomotif dan komponen memiliki nilai yang cukup tinggi.

Saran

Dilihat dari fenomena saat ini, besarnya konsumsi barang mewah di Indonesia ditambah dengan faktor ekonomi makro yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa struktur modal industri otomotif dan komponen memiliki nilai yang cukup tinggi. GDP), ukuran perusahaan, dividend payout ratio (DPR) atau variabel lainnya. Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik dalam memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Gambar

Gambar  Grafik Scatterplot

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai &gt; = 25,198 &gt; 2,725 dan nilai signifikansi untuk keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah 0,00