• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE INFLUENCE OF RISK AND RETURN PERCEPTIONS ON STUDENT’S INTEREST TO INVEST IN CAPITAL MARKET WITH MODERATION OF INVESTMENT KNOWLEDGE (A Case Study on Accounting Students of Faculty of Economics and Business, Universitas Brawijaya)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "THE INFLUENCE OF RISK AND RETURN PERCEPTIONS ON STUDENT’S INTEREST TO INVEST IN CAPITAL MARKET WITH MODERATION OF INVESTMENT KNOWLEDGE (A Case Study on Accounting Students of Faculty of Economics and Business, Universitas Brawijaya)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE OF RISK AND RETURN PERCEPTIONS ON STUDENT’S INTEREST TO INVEST IN CAPITAL MARKET WITH MODERATION OF

INVESTMENT KNOWLEDGE

(A Case Study on Accounting Students of Faculty of Economics and Business, Universitas Brawijaya)

Written By:

Salsabila Yumna Salma 155020300111021

Advisor:

Abdul Ghofar, SE., M.Si., DBA., Ak., CPMA NIP.19760628 200212 1 002

Faculty of Economics and Business, University of Brawijaya Jl. MT Haryono 165, Malang, 65145, Indonesia

E-mail : salsays@live.com

This quantitative descriptive study aims to investigate the effect of risk and return perception on students’ interest for investment. This study was conducted at the Accounting Department of Faculty of Economics and Business, Universitas Brawijaya.

The object of the research is Accounting students from Class of 2016 and 2018. The data of this study was obtained from questionnaires distributed to 180 quota-sampling- selected respondents. The questionnares consist of fifteen question items, measured using Likert scale. The results of the Moderated Regression Analysis in SPSS show that risk and return perceptions have positive influences in the students’ interest for investment and that investment knowledge does not moderate the influence of risk and return perceptions on students’ interest for investment.

Keywords: Risk perception, return perception, students’ interest for investment, investment knowledge, investment management.

LATAR BELAKANG

Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya, serta tempat bagi masyarakat, khususnya

calon investor atau kreditor, menanamkan kelebihan dananya

kepada emiten dengan

mempertimbangkan berbagai macam faktor dan dalam berbagai macam cara.

Jogiyanto (2016) menyatakan bahwa

(2)

pasar modal merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, dengan adanya risiko, yaitu risiko untung dan rugi. Perusahaan bisa mendapatkan dana yang dibutuhkannya dan masyarakat mendapatkan sarana untuk menanamkan dananya.

Dengan mudahnya akses informasi pada masa sekarang, maka semakin mudah pula bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi mengenai investasi di pasar modal. Berkat perkembangan teknologi, dengan adanya media sosial dan akses informasi yang mudah melalui internet, minat masyarakat Indonesia terhadap investasi di pasar modal belakangan mulai meningkat, terutama di kalangan muda. Menurut Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Hasan Fawzi (dalam Haryanti, 2018), pertumbungan pasar modal Indonesia yang cepat didikung oleh investor-investor baru yang berasal dari kalangan milenial.

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat bahwa investor muda dalam rentang usia 21-30 tahun mendominasi pasar modal dengan persentase sebanyak 34.08 persen, disusul dengan investor berusia 31-40 sebanyak 25 persen. Data KSEI juga mencatat jumlah investor yang berasal dari kalangan pelajar berada di urutan kedua setelah segmen profesi pegawai, dengan persentase 16.77 persen (Haryanti, 2018). Selain itu, seperti

yang dikutip oleh Media Keuangan yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan pada Juni 2018, salah satu target potensial pemerintah adalah mereka yang berada di usia 25 tahun ke bawah dengan persentase 1% untuk SBR001 dan 2% untuk SBR002, sedangkan untuk profesi lain-lain yang salah satunya adalah mahasiswa yaitu sebesar 25% untuk SBR001 dan 46%

untuk SBR002. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa menjadi salah satu target karena mahasiswa merupakan bagian dari generasi milenial yang terbiasa menggunakan gawai.

Jumlah investor muda, yang dalam hal ini adalah kalangan mahasiswa, walaupun belum memiliki pendapatan tetap, memiliki minat yang tinggi untuk berinvestasi di pasar modal terus meningkat. Mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi untuk berinvestasi di pasar modal ini memiliki pengetahuan mengenai pasar modal pada umumnya, karena sudah mempelajari hal-hal yang dibutuhkan mengenai investasi, seperti menghitung return yang akan didapatkan ketika berinvestasi sekaligus risiko yang akan dihadapinya. Namun kebanyakan mahasiswa mungkin mengurungkan niat untuk berinvestasi meski memiliki minat dikarenakan adanya anggapan bahwa untuk berinvestasi dibutuhkan dana yang besar. Selain itu mahasiswa mungkin menganggap bahwa apa yang

(3)

telah mereka pelajari di perkuliahan mengenai investasi dan pasar modal berbeda antara teori yang telah dipelajari dan realita di lapangan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kusmawati (2011), seseorang dapat memutuskan untuk berinvestasi berdasarkan pengetahuannya dan pemahamannya akan investasi di pasar modal, dengan mengetahui jenis-jenis investasi apa saja yang dapat dipilih, return yang akan diperoleh, dan risiko dari investasi yang akan dilakukan. Pengetahuan mengenai investasi ini bisa didapatkan dari mata kuliah mengenai investasi dan pasar modal, seminar mengenai investasi, pelatihan pasar modal, atau bahkan dari internet. Penelitian yang dilakukan oleh Luky (2016) pada mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya menyatakan bahwa variabel sikap berpengaruh signifikan terhadap minat investasi di pasar modal, namun norma subjektif dan perceived behavior control tidak memiliki pengaruh pada minat investasi mahasiswa. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Gotama (2017), menunjukkan bahwa variabel sikap, norma subjektif, dan perceived behavior control berpengaruh terhadap minat investasi mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya, namun variabel persepsi risiko tidak berpengaruh pada minat investasi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan faktor persepsi risiko

dan persepsi return sebagai variabel independen dan pengetahuan investasi sebagai variabel moderasi. Peneliti ingin mengetahui keterkaitan dan interaksi variabel-variabel tersebut dengan minat investasi mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya.

Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya terletak pada variabel independen yang digunakan dan adanya variabel moderasi.

LANDASAN TEORI Theory of Planned Behavior

Ajzen (1985) menyatakan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh intensi yang merupakan fungsi dari sikap/tingkah laku. Intensi adalah representasi kognitif dari kesiapan seseorang untuk berperilaku dan merupakan langkah awal perilaku seseorang terbentuk. Intensi ini ditentukan oleh tiga hal, yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan perceived behavior control.

Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecendeungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Minat juga merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi

(4)

perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan orang itu sendiri (Stiggins, dalam Tandio, 2016).

Investasi

Investasi menurut PSAK No. 13 adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi, seperti bunga, deviden, atau royalty. Menurut Halim (2005), investasi adalah pengorbanan yang dilakukan saat ini untuk mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang, dan untuk melakukan investasi di pasar modal, maka dibutuhkan pengetahuan yang cukup, pengalaman, dan naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Investasi

Nagy dan Roberts (dalam Raditya, 2014), menyatakan bahwa beberapa faktor yang berpengaruh terhadap minat investasi adalah:

1) Neutral information, ketika informasi dari luar memberikan informasi tambahan agar informasi yang telah dimiliki menjadi lebih komprehensif.

2) Personal financial needs, ketika informasi pribadi yang

diperoleh selama investor terlibat dalam dunia investasi dapat menjadi semacam pedoman dalam investasi berikutnya.

3) Self image / Firm image coincidence, adalah informasi yang berhubungan dengan penilaian terhadap citra perusahaan.

4) Social relevance, adalah informasi yang menyangkut posisi saham perusahaan di bursa, tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar, serta area operasional perusahaan, baik nasional maupun internasional.

5) Classic, yakni kemampuan investor untuk menenntukan kriteria ekonomis perilaku.

6) Professional recommendation, merupakan pendapat, saran, atau rekomendasi dari pihak- pihak profesional atau para ahli di bidang investasi.

Pengembangan Hipotesis

Persepsi Risiko Terhadap Minat Investasi Mahasiswa

Menurut Schiffman (dikutip dari Gunawan, Sompie, dan Andreani, 2017), persepsi risiko adalah ketidakpastian yang dihadapi oleh konsumen ketika mereka tidak dapat memprediksi konsekuensi yang

(5)

mungkin terjadi saat melakukan pembelian. Menurut Fahmi (2018), persepsi risiko adalah cara pandang seseorang dalam menilai kerugian yang akan dialami dalam melakukan investasi.

Risiko memiliki hubungan yang positif, atau berbanding lurus dengan return, yaitu ketika risiko sebuah sekuritas semakin besar, maka semakin besar return yang akan diperoleh (Jogiyanto, 2016).

Yuwono (2011) menyatakan bahwa persepsi terhadap risiko merupakan salah satu faktor yang menentukan minat investasi. Penelitian yang dilakukan Raditya (2016) juga menunjukkan bahwa persepsi terhadap risiko berpengaruh terhadap minat investasi pada mahasiswa. Karena itu, hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:

H1 : Persepsi risiko berpengaruh positif terhadap minat investasi mahasiswa.

Pengaruh Persepsi Return Terhadap Minat Investasi Mahasiswa

Mudrikah (2018) menyatakan bahwa persepsi return adalah kegiatan menginterpretasikan tentang keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu, dan institusi dari hasil investasi yang dilakukan. Sedangkan menurut Susilowati (2017), persepsi return diartikan sebagai asumsi calon

investor mengenai pengembalian dalam investasi.

Menurut Halim (2005), return atau imbal hasil merupakan imbalan yang didapatkan dari investasi, di mana terdapat dua jenis return, yaitu return yang sudah terjadi (actual return) yang dihitung berdasarkan data historis, dan return diharapkan (expected return) yakni return yang akan didapatkan investor di masa yang mendatang.

Menurut Nagy dan Robert (1994), salah satu faktor yang mempengaruhi minat investasi adalah personal financial needs. Dengan adanya kebutuhan keuangan personal, maka investor dapat menentukan target investasinya, bagaimana ia mendapatkan keuntungan atau gain atau return.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tandio (2016) dan Raditya (2014), persepsi terhadap return memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat investasi.

Penelitian Christanty (2011) menunjukkan bahwa return merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam hal-hal yang dipertimbangkan oleh investor sebelum berinvestasi.

Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah:

H2 : Persepsi return berpengaruh positif terhadap minat investasi mahasiswa.

(6)

Hubungan Antara Pengetahuan Investasi dengan Persepsi Risiko dan Persepsi Return Terhadap Minat Investasi Mahasiswa

Menurut Halim (2005), untuk melakukan investasi di pasar modal, maka diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, dan naluri bbisnis untuk menganalisis efek-efek yang akan dibeli. Pemahaman dasar mengenai investasi yang meliputi jenis- jenis investasi, return, dan risiko investasi memudahkan seseorang untuk mengambil keputusan berinvestasi, karena pengetahuan merupakan dasar pembentukan sebuah kekuatan bagi seseorang untuk mampu melakukan sesuatu yang diinginkannya (Efferin, dalam Kusmawati, 2011).

Merawati (2015) menyatakan bahwa pemahaman dasar mengenai investasi yang termasuk di dalamnya adalah jenis-jenis investasi, return, dan risiko investasi memudahkan seseorang untuk melakukan investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Merawati dan Pajar (2017) menunjukkan bahwa pengetahuan investasi memiliki pengaruh yang signifikan pada minat investasi mahasiswa. Oleh karena itu, hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:

H3 : Pengetahuan mengenai investasi memperkuat hubungan antara persepsi

risiko dan persepsi return terhadap minat investasi mahasiswa.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif.

Menurut Sugiyono (2006), metode pendekatan deskriptif merupakan metode yang berfungsi memberikan gambaran-gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul.

Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang masih terdaftar pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan menggunakan metode quota sampling, dengan menentukan dua kategori yaitu mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Manajemen Investasi yakni mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya angkatan 2016 dan mahasiswa yang belum menempuh mata kuliah Manajemen Investasi yakni mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya angkatan 2018.

(7)

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner atau angket. Angket yang digunakan disebar secara online melalui Google Form dan didistribusikan melalui media sosial berupa private chat maupun melalui group chat.

Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal. Minat investasi adalah keinginan yang dimiliki seseorang untuk mempelajari segala sesuatu terkait dengan investasi hingga melakukan investasi (Kusmawati, 2011). Variabel ini diukur dengan skala Likert 5 poin.

2. Variabel Independen a) Persepsi Risiko

Dalam penelitian ini, persepsi terhadap risiko adalah pertimbangan responden mengenai tingkat risiko dalam investasi dan pengaruhnya terhadap minat investasi mahasiswa. Variabel ini diukur menggunakan skala Likert 5 poin.

b) Persepsi Return

Dalam penelitian ini, persepsi return yaitu pertimbangan responden mengenai besaran return yang akan diterima ketika melakukan investasi dan pengaruhnya terhadap minat investasi. Variabel ini diukur dengan skala Likert 5 poin.

3. Variabel Moderasi

Variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengenai investasi.

Pengetahuan mengenai investasi yang dimaksud adalah pengetahuan yang didapat dari mata kuliah Manajemen Investasi. Metode pengukuran variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sub group, yaitu metode yang dilakukan dengan memecah sampel menjadi dua kategori berdasarkan variabel ketiga. Dua kategori yang digunakan yaitu mahasiswa yang sudah/sedang menempuh mata kuliah Manajemen Investasi dan mahasiswa yang belum menempuh mata kuliah Manajemen Investasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Responden

Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya angkatan 2016 dan 2018. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan

(8)

mendistribusikan kuesioner secara online melalui Google Form. Jumlah kuesioner yang disebarkan berjumlah 180, dengan rincian 90 orang mahasiswa angkatan 2016 dan 90 orang mahasiswa angkatan 2018.

Uji Instrumen Penelitian

Kriteria pengujian validitas instrumen penelitian menyatakan apabila koefisien korelasi (riT) sama atau lebih dari 0.3, maka item kuesioner dinyatakan valid atau dapat mengukur variabel yang diukurnya dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua item kuesioner memiliki nilai koefisien korelasi lebih dari 0.3, yang berarti dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan valid.

Sedangkan untuk uji reliabilitas, kriterianya yaitu apabila koefisien Cronbach’s Alpha sama dengan atau lebih 0.6, maka item kuesioner dinyatakan reliabel atau konsisten dalam mengukur variabel yang diukurnya. Uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel minat investasi, persepsi risiko, dan persepsi return menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0.6, yang berarti item pertanyaan pada semua variabel dinyatakan reliabel atau konsisten dalam mengukur variabel sehingga

dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Uji Asumsi Klasik

Dalam uji asumsi klasik yang dilakukan, pada uji normalitas, hasil pengujian menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan nilai uji Kolmogorov-Smirnov > 0.05. Dalam uji mulitikolinieritas, hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0.1, yang dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. Dalam uji heteroskedastisitas dengan metode Scatterplot sebagai berikut:

Gambar 1 Uji Heteroskedastisitas

Dalam hasil uji

heteroskedastisitas, pengaruh persepsi risiko dan persepsi return terhadap minat investasi pada mahasiswa yang belum maupun sudah menempuh mata kuliah Manajemen Investasi

(9)

menghasilkan grafik probabilitas dengan kondisi observasi residual menyebar secara acak, yang dengan demikian dinyatakan tidak ada heteroskedastisitas.

Uji Hipotesis Parsial (t Test) Tabel 1

Uji Hipotesis Parsial

Belum Menempuh

Sudah/Seda ng Menempuh

Total

T Hitu

ng

Prob abilit as

T Hitu

ng

Pro babi litas

T Hitu

ng

Prob abilit as Konsta

nta

5.903 0.000 3.528 0.00 1

6.781 0.000 Persep

si Risiko

1.139 0.258 2.618 0.01 0

2.669 0.008

Persep si Return

3.158 0.002 2.212 0.03 0

3.748 0.000

Pengujian hipotesis parsial digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara parsial/individu terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian menyatakan apabila t hitung ≥ t tabel atau probabilitas ≤ level of signifance (α), maka terdapat pengaruh signifikan secara parsial persepsi risiko dan persepsi return terhadap minat investasi.

Persamaan Regresi

Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui atau memprediksi bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 2

Unstardardized Coefficients

Belum Menemp

uh

Sudah / Sedang Menempuh

Total

Konstanta 16.098 12.440 14.442 Persepsi

Risiko

0.224 0.512 0.368

Persepsi Return

0.435 0.407 0.410

Maka persamaan regresinya adalah:

1. Bagi Mahasiswa yang belum maupun sudah/sedang menempuh mata kuliah Manajemen Investasi

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + ε Y = 14.442 + 0.368 X1 + 0.410X2

(10)

2. Bagi Mahasiswa yang belum menempuh mata kuliah Manajemen Investasi

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + ε Y = 16.098 + 0.224 X1 + 0.435X2

3. Bagi Mahasiswa yang sudah/sedang menempuh mata kuliah Manajemen Investasi

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + ε Y = 12.440 + 0.512 X1 + 0.407X2

Uji Moderasi Sub-Group (Uji Chow) Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen antar kelompok. Kriteria pengujian menyatakan apabila F hitung ≥ F tabel maka terdapat perbedaan pengaruh persepsi risiko dan persepsi return terhadap minat investasi bagi mahasiswa yang belum maupun sudah/sedang menempuh mata kuliah Manajemen Investasi.

Tabel 3

Standardized Coefficients

Standardized Coefficients Inde

pend en

Belu m Men emp uh

Sudah / Sedang Menem

puh

Total F Stati

stics F Tab

el

Pers epsi Risik o

0.13 1

0.274 0.206 1.239 3.04 7

Pers epsi Retu rn

0.36 4

0.231 0.289

Statistik Uji F didapatkan dari:

F hitung = (𝑆𝑆𝑅𝑇−𝑆𝑆𝑅𝐺)/𝑘 𝑆𝑆𝑅𝐺 / (𝑛1+𝑛2−2𝑘)

= (2226.609−(1014.318+1181.378)/2 (1014.318+1181.378) / (90+90−2.2)

= (2226.609−2195.696/2 2195.696 / 176

= 15.4565

12.4755

= 1.239 Keterangan:

SSRT = Sum Square Residual Total SSRG = Sum Square Residual Gabungan

n = Jumlah sampel k = Jumlah sub group

Sedangkan F tabel didapatkan dari SPSS hasilnya adalah:

F tabel = (5% , k , n1 + n2 – 2k) F tabel = (5% , 2 , 176)

F tabel = 3.047

(11)

Diskusi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa variabel persepsi risiko dan persepsi return memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat investasi mahasiswa. Di sisi lain, pengetahuan investasi tidak dapat memperkuat hubungan antara persepsi risiko dan persepsi return terhadap minat investasi mahasiswa.

Pengaruh Persepsi Risiko terhadap Minat Investasi Mahasiswa

Hasil penelitian mendukung hipotesis pertama bahwa variabel persepsi risiko (X1) berpengaruh positif terhadap minat investasi pada mahasiswa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0.008 < level of significance (α = 5%), yang berarti terdapat pengaruh persepsi risiko yang positif terhadap minat investasi pada mahasiswa yang belum maupun yang sudah/sedang menempuh mata kuliah Manajemen Investasi, yang berarti menunjukkan bahwa H1

diterima.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Raditya (2014) yang menyatakan bahwa variabel persepsi risiko berpengaruh terhadap minat investasi individual. Faktor risiko merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan oleh calon investor dalam membuat keputusan untuk

berinvestasi. Menurut Arrow (1971), seseorang cenderung mengabaikan risiko jika hal yang dipertaruhkan nilainya tidak besar. Namun sebaliknya, jika nilainya besar, maka bisa dipastikan setiap orang akan berusaha semaksimal mungkin untuk menekan risiko.

Pengaruh Persepsi Return terhadap Minat Investasi Mahasiswa

Hasil penelitian mendukung hipotesis kedua bahwa variabel persepsi return berpengaruh positif terhadap minat investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0.000 < level of signifance (α = 5%) yang berarti terdapat pengaruh persepsi return yang positif dan signifikan terhadap minat investasi pada mahasiswa yang belum maupun yang sudah/sedang menempuh mata kuliah Manajemen Investasi, yang berarti menunjukkan bahwa H2

diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Raditya (2014) yang menunjukkan bahwa variabel persepsi return berpengaruh positif terhadap minat investasi. Sesuai dengan teori risiko dan return investasi, semakin besar return yang akan diperoleh, maka semakin tinggi juga minat investasi dari calon investor.

(12)

Hubungan Antara Pengetahuan Investasi dengan Persepsi Risiko

Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis ketiga yakni pengetahuan investasi memperkuat hubungan antara persepsi risiko dan persepsi return terhadap minat investasi mahasiswa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa F hitung 1.239 <

F tabel 3.407, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh persepsi risiko dan persepsi return terhadap minat investasi pada mahasiswa yang belum maupun yang sudah/sedang menempuh mata kuliah Manajamen Investasi, atau dengan kata lain tidak ada efek moderasi dari pengetahuan investasi terhadap minat investasi pada mahasiswa yang belum maupun sudah/sedang menempuh mata kuliah Manajemen Investasi, maka dapat disimpulkan H3 tidak terbukti.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari penelitian, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa berdasarkan hasil uji hipotesis parsial menunjukan bahwa masing- masing variabel persepsi risiko dan persepsi return berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi pada mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya. Namun

berdasarkan hasil pengujian F hitung, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan investasi tidak dapat memoderasi atau dengan kata lain tidak dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara persepsi risiko dan persepsi return terhadap minat investasi pada mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya.

Implikasi Hasil Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan bukti empiris untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk berinvestasi dan memberikan informasi mengenai besaran minat mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya dalam melakukan investasi berdasarkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang dihadapi oleh peneliti dalam penelitian ini adalah lamanya waktu pengumpulan data sehingga dapat dikatakan kurang efektif. Selain itu berdasarkan hasil penghitungan R Square, variabel persepsi risiko dan persepsi return hanya berpengaruh terhadap minat investasi sebesar 17.2% saja, yang berarti terdapat variabel bebas lain sebesar 82.8% yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. 1985. From intentions to actions: A theory of planned behavior. Dalam J. Kuhl & J.

Beckman (Eds.). Diakses dari http://www.utwente.nl/cw/theo rieenoverzicht/TheoryClusters/

Health%20Communication/the ory_planned_behavior/.

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi:

Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran.

Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup.

Christanti, Natalia dan Linda Ariany Mahastanti. 2011. Faktor- Faktor yang Dipertimbangkan Investor dalam Melakukan Investasi. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 4, Vol. 1, No. 3.

Gunawan, Melissa, Evelien Alim Sompie, dan Fransisca Andreani. 2017. Analisa Pengaruh Persepsi Risiko

Terhadap Keputusan

Pembelian di Airbnb. Diakses dari

https://media.neliti.com/media/

publications/84782-ID-analisa- pengaruh-persepsi-risiko- terhada.pdf

Gotama, I Gusti Ngurah. 2017.

Aplikasi Theory of Planned Behaviour dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Berinvestasi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya. Vol. 5, No. 2. Diakses dari https://jimfeb.ub.ac.id/index.ph p/jimfeb/article/view/6226/546 2.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi.

Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. 2016. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Haryanti, Rosiana. 2018. Investor Muda Mendominasi Pasar Modal. Diakses dari https://ekonomi.kompas.com/re ad/2018/11/17/085248526/inve stor-muda-mendominasi-pasar- modal

Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Media Keuangan.

Edisi Juni 2018. Diakses dari https://www.kemenkeu.go.id/p ublikasi/e-magazine/media- keuangan/

Kusmawati. 2011. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia

(14)

Sebagai Variabel Moderat.

Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol. 1, No. 2.

Diakses dari

http://news.palcomtech.com/wp -

content/uploads/2012/01/KUS MAWATI-JE01022011.pdf.

Luky, Miftachul Rudi. 2016. Minat Berinvestasi di Pasar Modal:

Aplikasi Theory Planned Behaviour Serta Persepsi Berinvestasi di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya. Vol. 4, No. 2.

Diakses dari

https://jimfeb.ub.ac.id/index.ph p/jimfeb/article/view/3245/290 8.

Merawati, Luh Komang dan I Putu Mega Juli Semara Putra. 2015.

Kemampuan Pelatihan Pasar Modal Memoderasi Pengaruh Pengetahuan Investasi dan Penghasilan Pada Minat Berinvestasi Mahasiswa. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 1, No. 2. Diakses dari http://id.portalgaruda.org/?ref=

browse&mod=viewarticle&arti cle=366000.

Mudrikah, Siti. 2018. Analisis Pengaruh Persepsi Return Pada Keputusan Berinvestasi di

Saham Syariah dengan Pengetahuan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Galeri Investasi BEI FEBI UIN Walisongo Semarang). Skripsi Sarjana. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo

Pajar, Rizki Chaerul. 2017. Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Investasi di Pasar Modal Pada Mahasiswa FE UNY. Skripsi Sarjana.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Raditya, Daniel, I Ketut Budhiarta dan I Made Sadha Suardikha. 2014.

Pengaruh Modal Investasi Minimal di BNI Sekuritas, Return, dan Persepsi Terhadap Risiko Pada Minat Investasi

Mahasiswa, dengan

Penghasilan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus pada Mahasiswa Magister di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana). E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Diakses dari https://media.neliti.com/media/

publications/44699-ID- pengaruh-modal-investasi- minimal-di-bni-sekuritas- return-dan-persepsi-terhadap- r.pdf.

(15)

Salim, P. dan Yeny Salim. 1996.

Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Edisi I. Jakarta:

Modern English Press.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tandio, Timothius dan A.A.G.P Widanaputra. 2016. Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi Risiko, dan Kemajuan Teknologi Pada Minat Investasi Mahasiswa. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 16, No. 3.

Yuwono, Surpiya Raharja. 2011.

Pengaruh Karakteristik Investor Terhadap Besaran Minat Investasi Saham di Pasar Modal. Tesis Magister.

Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam 5% terlihat bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak

Yang atas ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “SISTEM PENGOLAHAN DATA PENGUJIAN LABORATORIUM KARANTINA HEWAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL