“RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PARIWISATA BERBASIS WEB UNTUK MEMPERLUAS AKSES INFORMASI WISATA DI KABUPATEN GARUT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE WATERFALL”
(STUDI KASUS : DINAS PARIWISATA GARUT)
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Penulisan Ilmiah
Dosen Pengampu : Yopi Nugraha, M.Kom
Disusun Oleh : Riski Habil (21573010)
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA (IPI) GARUT
2024
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr.wb
Dengan rasa syukur dan semangat yang tinggi, kami menyampaikan tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Mata kuliah ini merupakan landasan penting bagi setiap mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah yang berkualitas dan dapat memberikan kontribusi nyata dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam kesempatan ini, saya ingin mempersembahkan skripsi dengan judul "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PARIWISATA BERBASIS WEB UNTUK MEMPERLUAS AKSES INFORMASI WISATA DI KABUPATEN GARUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE WATERFALL PADA STUDI KASUS DINAS PARIWISATA GARUT".
Skripsi ini merupakan hasil dari perjalanan panjang pembelajaran dan penelitian yang saya lakukan dalam menggali potensi serta mengatasi tantangan di bidang pariwisata, khususnya di Kabupaten Garut. Studi kasus yang dilakukan terhadap Dinas Pariwisata Garut menjadi landasan empiris yang memperkaya hasil penelitian ini. Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Yopi Nugraha, M. Kom., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pariwisata dan teknologi informasi. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan bagi penelitian-penelitian selanjutnya, serta dapat diimplementasikan secara luas untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata di Kabupaten Garut.
Garut, 22 April 2024
Riski Habil
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I ... 5
PENDAHULUAN ... 5
1.1 LATAR BELAKANG ... 5
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Tujuan ... 7
1.5 Manfaat ... 7
1.6 Sistematika Penulisan ... 8
BAB II ... 9
LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Teori Pariwisata ... 9
2.2 Jenis Pariwisata ... 9
2.3 Teori Promosi dan Pemasaran ... 10
2.4 Sistem Informasi ... 11
2.5 Sistem Informasi Pariwisata ... 11
2.6 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 12
2.5.1 Visual Studio Code ... 12
2.5.2 PHP versi 5.3.1 ... 12
2.5.3 HTML ... 13
2.5.4 CSS ... 14
2.5.5 Java Script ... 14
2.5.6 Data Base ... 15
2.5.7 MySQL Versi 5.1.41 ... 16
2.5.8 Web Browser ... 17
2.7 Konsep Perancangan Terstruktur ... 18
2.7.1 ERD Entity Relation Diagram ... 18
2.7..2 Bagan Alir Program Program Flowchart ... 18
2.8 Metode Waterfall ... 21
2.8.1 Analisa Kebutuhan ... 22
2.8.2 Desain Sistem ... 22
iv
2.8.3 Penulisan Kode Program ... 22
2.8.4 Pengujian Program ... 23
2.8.5 Penerapan Program dan Pemeliharaan ... 23
2.9 Penelitian Terdahulu ... 24
BAB III ... 28
METODE PELAKSANAAN ... 28
3.1 Metode Pengambilan dan Pengolahan Data ... 28
3.1.1 Sumber Data ... 28
3.1.2 Metode Pengumpulan Data ... 28
3.1.3 Metode Pengolahan Data ... 29
3.2 Metode Perancangan Sistem ... 30
3.2.1 Model Perancangan Sistem ... 30
3.2.2 Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan) ... 31
3.2.3 Desain (desain atau perencanaan) ... 31
3.2.4 Development (Pengaplikasian atau Pengembangan) ... 31
3.2.5 Testing (Pengujian) ... 32
3.2.6 Perancangan Proses ... 32
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Johnson, Sarah. (2019) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam industri pariwisata. Di tengah persaingan yang semakin ketat, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang perjalanan wisata dituntut untuk memanfaatkan TIK sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi operasional, memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, dan memperkuat daya saing mereka di pasar.
Pariwisata merupakan sektor yang strategis dalam pembangunan ekonomi suatu daerah. Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki kekayaan alam dan budaya yang menjadi potensi besar untuk pengembangan pariwisata. Namun, data menunjukkan bahwa akses informasi mengenai objek wisata, fasilitas, dan aktivitas di Garut masih terbatas. Survei yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Garut menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan mengalami kesulitan dalam mencari informasi yang akurat dan terpercaya mengenai destinasi wisata di daerah tersebut. Hanya sebagian kecil dari mereka yang berhasil memperoleh informasi secara lengkap melalui sumber-sumber resmi seperti situs web resmi Dinas Pariwisata.
Data lain yang diperoleh dari survei menunjukkan bahwa kurangnya akses informasi merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan wisatawan dalam memilih destinasi. Lebih dari 60% wisatawan mengaku bahwa mereka akan lebih tertarik untuk berkunjung ke suatu tempat jika mereka dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan sebelum perjalanan. Selain itu, lebih dari setengah wisatawan menyatakan bahwa ketidakmampuan untuk menemukan informasi yang memadai telah mempengaruhi keputusan mereka untuk tidak mengunjungi suatu destinasi wisata tertentu.
6
Dalam konteks ini, pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Data statistik menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan penetrasi internet yang semakin meluas ke segmen-segmen masyarakat yang lebih luas. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi, khususnya internet, memiliki potensi besar dalam meningkatkan aksesibilitas informasi pariwisata.
Dengan memanfaatkan data survei dan statistik tersebut, Dinas Pariwisata Garut memutuskan untuk mengembangkan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web. Melalui sistem ini, informasi mengenai objek wisata, akomodasi, transportasi, kuliner, dan kegiatan wisata lainnya akan disajikan secara komprehensif dan mudah diakses oleh masyarakat luas melalui internet.
Dengan demikian, diharapkan bahwa pengembangan sistem ini akan membantu meningkatkan aksesibilitas informasi pariwisata Garut, meningkatkan minat dan kunjungan wisatawan, serta memperkuat posisi Garut sebagai destinasi wisata yang diminati.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pengembangan sistem informasi pariwisata berbasis web untuk memperluas akses informasi wisata di Kabupaten terdapat beberapa permasalahan yang perlu diidentifikasi Yaitu :
1. Bagaimana keterbatasan akses informasi wisata saat ini di Kabupaten Garut dan dampaknya terhadap minat dan keputusan wisatawan dalam memilih destinasi wisata?
2. Apa saja kebutuhan informasi yang diinginkan oleh wisatawan saat merencanakan perjalanan ke Kabupaten Garut dan seberapa efektif informasi tersebut dapat diakses?
3. Bagaimana ketersediaan data dan informasi mengenai objek wisata, fasilitas akomodasi, transportasi, dan kegiatan wisata di Kabupaten Garut?
4. Apa kekurangan dan keterbatasan dari sistem informasi pariwisata yang sudah ada, serta bagaimana hal ini mempengaruhi efektivitas dalam menyediakan informasi kepada masyarakat?
7 1.3 Batasan Masalah
Dalam pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web untuk memperluas akses informasi wisata di Kabupaten Garut dengan menggunakan metode Waterfall, beberapa batasan masalah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini terfokus pada Kabupaten Garut sebagai wilayah geografis yang memiliki potensi pariwisata yang beragam.
2. Pengembangan sistem informasi akan difokuskan pada teknologi web dan bahasa pemrograman tertentu (seperti PHP, MySQL, atau bahasa pemrograman web lainnya) sesuai dengan kebutuhan Dinas Pariwisata Garut.
3. Penelitian ini akan menggunakan metode Waterfall sebagai pendekatan utama dalam pengembangan sistem informasi pariwisata.
4. Penelitian ini akan mengasumsikan ketersediaan data yang memadai mengenai objek wisata dan kegiatan wisata lainnya di Kabupaten Garut.
1.4 Tujuan
Penelitian ini bertujuan mengembangkan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web untuk Kabupaten Garut. Tujuannya adalah memperluas akses informasi wisata, meningkatkan pengalaman wisatawan, mendukung promosi pariwisata, mempercepat pengembangan, dan meningkatkan kemitraan dengan industri pariwisata lokal. Dengan sistem yang efisien, diharapkan dapat meningkatkan potensi pariwisata Garut dan kesejahteraan masyarakat setempat.
1.5 Manfaat
Manfaat dari pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web untuk Kabupaten Garut adalah sebagai berikut:
1. Memungkinkan masyarakat umum, wisatawan, dan pihak terkait untuk dengan mudah mengakses informasi mengenai objek wisata di Kabupaten garut.
2. Memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan dengan memastikan mereka dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih
8
baik dan mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Menyediakan platform yang efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata Garut kepada wisatawan potensial, sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan dan pendapatan dari sektor pariwisata.
1.6 Sistematika Penulisan
Secara sistematis isi dari laporan ini disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdapat mekanisme penelitian yang menjabarkan secara runtut aktivitas penelitian mulai dari latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah metodologi penelitian, tujuan dan penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bagian ini merupakan teori dari penelitian yang berupa definisi dan pengertian yang bersumber dari penelitian terdahulu, buku atau penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang dikerjakan.
BAB III METODE PELAKSANAAN
Berisi tentang metode pelaksanaan penelitian.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Pariwisata
Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan pekerjaan,peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainya.
(Nyoman S. Pendit, 2019) Kepariwisataan adalah hakikatnya dari perlawatan serta masa tinggal pengunjung- pengunjung asing ke suatu Negara/tempat, sepanjang tinggalnya itu tidak mengakibatkan penghunian, berdomisili, atau suatu keadaan tinggal ,menetap dan tidak pula mengakibatkan suatu hubungan dengan pihak tertentu yang bersifat employeyment(bekerja mencari nafkah). (R.S. Darmardjati, 2006: 86) Bentuk-bentuk Pariwisata dapat dibagi menurut kategori di bawah ini yaitu (Nyoman S. Pendit, 2019) : menurut asal wisata, menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran, menurut jangka waktu, menurut jumlah wisatawan, menurut alat angkut yang dipergunakan.
2.2 Jenis Pariwisata
Selain bentuknya, jenis pariwisata harus dibahas di sini untuk menghasilkan statistik atau data penelitian yang lebih akurat. Jenis yang saat ini diketahui termasuk (Ngoman S. Pendit, 2006 3-42):
1. Wisata Alam
Wisata ini diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhusukan bisnisnya dengan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan pegunungan, air terjun, dan sebagainya yang dilindungi oleh undang-undang.
2. Wisata Sejarah atau Budaya
Ini adalah jenis wisata yang dilakukan dengan niat untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan melakukan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau luar negeri untuk mempelajari keadaan orang, tradisi, cara hidup, sejarah, dan seni mereka.
3. Wisata Petualang atau Wisata Minat dan Khusus
Wisata ini melibatkan minat petualang seperti masuk ke hutan belantara,
10
mendaki gunung, mendaki tebing yang terjal, terjun ke air terjun yang sangat curam, dll.
4. Destinasi Agrowisata
Destinasi Agrowisata ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan oleh proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan, dan sebagainya, di mana wisatawan dapat berkunjung dan meninjau untuk tujuan studi dan melihat-lihat sambil menikmati sayur-sayuran dan kebun yang segar.
5. Wisata Industri
Ini adalah perjalanan yang dilakukan oleh rombongan seorang ke kompleks atau area perindustrian dengan pabrik atau bengkel besar untuk penelitian atau peninjauan.
6. Wisata Religi
Jenis wisata ini mencakup perjalanan yang mengikuti agama dan kepercayaan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu, seperti mengunjungi makam keramat.
2.3 Teori Promosi dan Pemasaran
Teori promosi dan pemasaran telah menjadi fokus utama bagi para ahli dalam bidang bisnis dan komunikasi. Menurut Philip Kotler (2019), promosi adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran, minat, dan pembelian konsumen terhadap produk atau layanan tertentu. Dalam hal ini, promosi merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran yang juga meliputi produk, harga, dan distribusi. Para ahli mengakui bahwa promosi yang efektif harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk segmentasi pasar, pemahaman konsumen, serta penggunaan media dan pesan yang tepat. Sementara itu, teori pemasaran menyoroti pentingnya memahami kebutuhan dan keinginan pasar, serta menciptakan nilai bagi pelanggan. Teori ini menekankan pentingnya segmentasi pasar, diferensiasi produk, dan penempatan yang tepat untuk mencapai kesuksesan pemasaran. Selain itu, para ahli pemasaran juga menekankan pentingnya membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui komunikasi efektif dan pengalaman positif. Dengan memadukan teori promosi dan pemasaran,
11
perusahaan dapat mengembangkan strategi yang kokoh untuk mencapai tujuan bisnis mereka dan memenuhi kebutuhan konsumen.
2.4 Sistem Informasi
Sistem yang bertujuan untuk menghasilkan informasi disebut sistem informasi. Perintah dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan data. siklus pengolahan data (data processing life cylce) atau disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle). sistem ifnormasi terdiri dari beberapa komponen yaitu komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol. Seperti yang di tunjukkan pada Gambar dibawah ini.
Gambar 1.1 Siklus Pengolahan Data ( Sumber:Jogiyanto, 2008)
2.5 Sistem Informasi Pariwisata
Merujuk pada pengertian sistem informasi, yakni sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses,menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, kordinasi, dan pengendalian kebudayaan, dan pariwisata garut diartikan sebagai suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke suatu daerah dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan berkunjung atau bisnis
12
maka dari dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi kebudayaan, dan Pariwisata garut adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan data yang berhubungan dengan hasil kebudayaan, dan Pariwisata tata cara hidup suatu masyarakat serta kekhasan alam yang dimiliki daerah tertentu yang berbeda dengan lingkungan keseharian.
2.6 Perangkat Lunak Yang Digunakan
Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan dan
Pembuatan Sistem Informasi Kebudayaan, dan Pariwisata Suku Asmat yaitu:
2.5.1 Visual Studio Code
Visual Studio Code adalah Code Editor (software penyunting code) yang mendukung berbagai bahasa pemograman seperti HTML, CSS, PHP, XML, JAVA, JSP, Javascript, Perl Pascal, dan lain-lain yang dapat bekerja pada SystemOperasi Windows. kelebihan Visual Studio Code adalah mempermudah pengguna saat mengedit kode termaksud saat mengedit kode HTML dan kode CSS.
2.5.2 PHP versi 5.3.1
PHP adalah bahasa yang digunakan dalam dokumen HTML, bekerja di sisi server sehingga script tidak muncul di sisi klien. Versi 5.3.1 PHP mendukung PHPO bject dan beberapa library terbaru lainnya. Menurut Nugroho (2004), PHP yang tertanam dalam dokumen HTML dapat digunakan oleh browser mana pun di plat form apa pun. Dengan kata lain, aplikasi yang dibuat dengan PHP dapat digunakan secara inversal.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2, salah satu kelebihan PHP adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan berbagai database. Akibatnya, menampilkan data dinamis yang diambil dari
13
database adalah mudah untuk dilakukan.
Gambar 2.2 Skema PHP
Semua teks yang diketik setelah tanda buka script <<?php) dan tanda tutup script(?>) akan dieksekusi sebagai suatu script PHP. Untuk mmeberik keterangan dalam script PHP ada beberapa cara yaitu:
a. Gunakan tag /* dan diakhiri tag */ apabila jumlah keterangan jumlah dari satu baris.
b. Gunakan tag //, bila keterangan terdiri dari satu baris saja c. Gunakan tag # untuk 1 baris komentar saja.
2.5.3 HTML
HTML merupakan kependekan dari Hyper Text Markup Language. Ini merupakan bahasa standar yang digunakan oleh protokol http (Hyper Text Transfer Protocol). HTML memiliki ciri-ciri sebagai berikut, serta menampilkan skema HTML seperti pada Gmbar 2.3.
Bentuk umum HTML adalah seperti berikut ini :
14
Gambar 2.3 Skema HTML
2.5.4 CSS
Sebuah dokumen yang disebut Cascading Style Sheets (CSS) berguna untuk mengatur elemen halaman web agar lebih menarik dan indah. Keunggulan CSS termasuk sebagai berikut:
a. Telah didukung oleh sebagian besar versi browser web server terbaru dan kode HTML browser permintaan HTTP (sesuatu.html) dan tanggapan HTTP klien;
b. Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout; dan
c. Menjaga HTML tanpa tag, yang berdampak pada ukuran file dan kecepatan downloading.
d. CSS adalah layout "MASA DEPAN" yang menggabungkan XHTML.
2.5.5 Java Script
Java script adalah bahasa scripting pada client yang memungkinkan kita untuk menambah program ke halaman web yang beroperasi secara langsung pada client (misalnya, pada mesin yang menjalankan Web Browser). Java script sering digunakan untuk tipe komputasi pada hal-hal berikut:
15
a. Deteksi Browser Java script dapat digunakan untuk mendeteksi tipe browser dan me-lolad halaman khusus browser.
b. Validasi Form Java script dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan konsistensi yang sederhana.
c. Kontrol Browser ini mencakup halaman yang dibuka dalam Windows yang dimodifikasi untuk menampilkan iklan.
2.5.6 Data Base
Basis data adalah kumpulan file yang saling terkait, biasanya dihubungkan oleh kunci dari setiap file. Satu basis data mencerminkan satu set data yang digunakan dalam satu lingkungan perusahaan atau instansi. Struktur basis data terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
a. Entitas
Entitas adalah orang, tempat, kejadian, atau konsep yang informasinya direkam.
b. Atribut
Setiap entitas memiliki atribut atau penanda untuk mewakili entitas tersebut. Atribut biasanya digunakan dalam normalisasi sebagai Primary Key dan Foreign Key.
c. Data value (nilai atau isi data)
Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada setiap elemen data.
d. Record/Tuple
Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang memberikan informasi lengkap tentang suatu entitas.
e. File
Kumpulan record yang sejenis yang memiliki panjang elemen yang sama dan atribut yang sama, tetapi dengan data value yang berbeda.
16 2.5.7 MySQL Versi 5.1.41
MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta meggunakan perintah standar SQL (Struktur Query Langguage) yang merupakan bahasa permintaan untuk mengakses data (Nugroho, 2017:73)
Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerjapengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah- perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. MySQL memiliki banyak kelebihan, diantaranya adalah:
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance Tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Ragam Tipe Data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed atau unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lainlain.
6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan
17
sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.5.8 Web Browser
Web browser digunakan untuk dapat mengakses web.
Browser memiliki jendela atau window yang dapat menampilkan halaman web, sekumpulan toolbar dan menu yang memungkinkan pengguna untuk mengekplorasi atau menjelajah halaman pada sebuah situs web. Contoh web browser adalah Mozilla firefox, google chrome, internet explore, dan lain-lain.
18 2.7 Konsep Perancangan Terstruktur
Perancangan terstruktur merupakan aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat diimplementasikan (diotomasikan). dalam perancangan terstruktur penulis menggambarkannya dengan konsep ERD (Entity Relation Diagram), DFD (Data Flow Diagram) dan flowchart. (Nugroho, 2005).
3.5.1 ERD Entity Relation Diagram
ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan.
ERD digunakan untuk memodelkan stuktur data dan hubungan antar data. ERD dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan.
Dalam pemakaiannnya, ERD mempunyai sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Terdapat tiga macam simbol yang digunakan dalam ERD yaitu entity, attribute dan relationship.
2.7.1.1 Entitymerupakan suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam kontek sistem yang akan dibuat. Entity digambarkan dalam bentuk persegi empat.
2.7.1.2 Atribute Atribute merupakan elemen dari entity, dan berfungsi untuk mendeskripsikan karakter entity. Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribute. Atribute digambarkan dalam bentuk ellips
2.7.1.3 Relationship Sebagaimana hanya entity maka dalam hubungan pun harus dibedakan antar hubungan atau bentuk hubungan antara entity dengan isi dari hubungan itu sendiri.
2.7.2 Bagan Alir Program Program Flowchart
19
Bagian alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Salah satu penggunaan flowchart adalah penggambaran alir sistem atau yang sering disebut flowchart sistem. Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari system.
Bagan alir program dibuat dengan simbol-simbol dalam Tabel 2.1 yang terdapat di halaman selanjutnya.
20
Tabel 2.1 Simbol - simbol flowchart program
21 2.8 Metode Waterfall
Metode Waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat dikerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah ke-3 juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bisa dilakukan jika langkah ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan. Menurut Kadir (2003) dalam Utami & Hutomo (2014) menyatakan bahwa secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Desain, Penulisan, Pengujian dan Penerapan serta Pemeliharaan. Gambar 2.5 merupakan siklus pengembangan dengan metode Waterfall di bawa ini. (Kadir, 2018).
22
Gambar 2.5 Siklus Pengembangan Dengan Metode Waterfall
Tahapan Metode Waterfall : 2.8.1 Analisa Kebutuhan
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem.
Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur. Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrogram.
2.8.2 Desain Sistem
Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data.
2.8.3 Penulisan Kode Program
Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh
23
programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user.
Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
2.8.4 Pengujian Program
Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.
2.8.5 Penerapan Program dan Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
24 2.9 Penelitian Terdahulu
Tabel 1 Penelitian Terdahulu NO REFERENSI
TAHUN & NAMA JUDUL HASIL
1 2019 / hakim ahmad azizul
Sistem Informasi Manajemen Hubungan Pelanggan Berbasis Web Pada PT. Arya Media Tour & Travel
Pembangunan aplikasi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu membangun sistem informasi manajemen hubungan pelanggan berbasis website dengan metode yang digunakan adalah metodologi iterasi yang terdiri dari fase perencanaan, fase analisis masalah, fase perancangan, implementasi, dan fase
pemeliharaan.
2 2014/ Muhadi
Hariyanto, Arie Juliyanto
Sistem Informasi Pelayanan Jamaah Umroh Berbasis Web Pada Pt. Saudi Wisata Travel Jakarta
Sistem Informasi Pelayanan Paket Umroh Berbasis Web Jakarta ini dapat mempermudah Jamaah dalam memperoleh informasi paket umroh dan mempermudah pemilik/karyawan dalam mengolah data penjualan.Sistem Informasi Pelayanan Jamaah Umroh berbasis web pada Saudi Anugrah Wisata Jakarta sangat berguna untuk memberikan informasi paket umroh yang tersedia saat ini
3 2020 /
Novi,Rini,Hasti
Sistem Informasi Reservasi Paket Wisata Berbasis Web
Membuat sistem informasi yang dapat melakukan pendaftaran reservasi, pembayaran, dan pembatalan secara online. Dimana dalam melakukan pendaftaran, reservasi, pembayaran, dan pembatalan langsung
menginputkan pada website sehingga dapat meminimalkan
25
terjadinya kesalahan.
4 2021 / Fardika Rais Hidayatullah
Pengembangan Safir (Sistem Informasi Manajemen Travel Haji Dan Umroh) Dengan
Menggunakan Metodologi Extreme Programming
Berdasarkan proses
pengembangan sistem informasi manajemen Safir menggunakan Laravel framework dengan mengimplementasikan metode
pengembangan Extreme
Programming yang telah
dilakukan, maka didapatkan hasil halaman website untuk customer atau Jemaah serta API yang telah dibuat
5 2020 / Mohammad
Fais Wasik
Sistem Pelayanan Jamaah Haji Dan Umroh BerbasisWEB pada Adzikra Tour & Travel PIP Al Madinah CBD Ciledug
Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem informasi berbasis website menggunakan PHP dan MySQL yang mampu mengatasi masalah-
masalah yang ada dan
meningkatkan kualitas layanan terhadap jamaah dalam
pendaftaran haji dan umrah
6 2017 / Prima Khoirul Aini, S.Kom
E-Customer Relationship
Management (CRM) untuk Sistem Informasi Paket Wisata pada CV Alea Tour & Travel Bandar
Lampung
Pelanggan dapat melakukan pemesanan secara online yang sebelumnya masih secara manual dengan datang langsung ke PT.
Disty Amanah Tour
26
7 Dwi Mustika
Kusumaward ani / 2016
Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok Pariwisata Untuk Pembuatan Produk Wisata Pada Agen Tour dan Travel dengan Analisis Swot dan Metode Analytic Network Process )
Penelitian ini membangun sebuah sistem analisis manajemen rantai pasok pariwisata dalam pembuatan paket wisata dengan analisis SWOT, Aplikasi yang dibangun dengan metode SWOT ini, diharapkan mampu mengatasi masalah konsumen dalam memilih produk wisata agen tour & travel sesuai dengan kriteria yang diinginkan
8 2015 / Apris Tri Suhendar
Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Haji Dan Umroh Berbasis Web
Sistem informasi pelayanan haji dan umroh berbasis web ini menyediakan pelayanan seperti pendaftaran bimbingan haji dan umroh secara online.
9 2009 / Liza M.
Cobos, Youcheng Wang, And Fevzi Okumus
Assessing the Web-Based
Destination Marketing Activities: A Relationship Marketing Perspective (Menilai Aktivitas Pemasaran Destinasi Berbasis Web: Perspektif Pemasaran Hubungan)
4 stages as their main goal marketing system:
(a) provision of information;
(b) communication (c) transactions (d) guarantee
27
(4 tahap sebagai sistem pemasaran tujuan utama mereka mengikuti : (a) penyediaan informasi
(b) komunikasi (c) transaksi (d) jaminan)
10 2013 / Ana Mari ́a Trust and Involvement in Tourism As digitised content can be widely Munar & Jens Kr. Social Media and Web-Based Travel available, it may
additionally
Steen Jacobsen Information Sources. transform what previously were (Kepercayaan dan Keterlibatan mainly private social experiences pada Media Sosial Pariwisata dan of knowledge sharing into global Sumber Informasi Perjalanan databases of consumer information
Berbasis Web) that can be managed and analysed
by tourism firms and organisations (Karena konten digital dapat tersedia secara luas, hal ini juga
dapat mengubah apa
yang
sebelumnya hanya merupakan pengalaman sosial pribadi berupa berbagi pengetahuan menjadi database global informasi konsumen yang dapat dikelola dan dianalisis oleh perusahaan dan organisasi pariwisata dan akan menyajikan konten konten atau artikel.)
28
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pengambilan dan Pengolahan Data 3.1.1 Sumber Data
Metode ini melakukan pengambilan sumber data dari berbagai sumber yang ada. Data tersebut berupa data primer dan data sekunder, yaitu
1. Data primer
berupa data pariwisata yang terdaftar di Dinas Pariwisata Kabupaten Garut, meskipun data tersebut masih belum terlalu rinci namun akan menjadi patokan dari penelitian ini.
2. Data sekunder
berupa data pariwisata berdasarkan observasi secara langsung maupun melalui internet oleh peneliti sebagai pelengkap data primer.
3.1.2 Metode Pengumpulan Data
Sebagian besar data pariwisata didapat peneliti dari Dinas Pariwisata Kabupaten Garut. Metode yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data lainnya, yaitu
1. Observasi dan Wawancara
Peneliti melakukan observasi baik secara langsung maupun melalui internet sehingga peneliti mendapat data yang lebih valid dan dapat dipercaya. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui kebenaran data berdasarkan pandangan masyarakat sekitar ataupun untuk melengkapi data yang diperlukan. Seperti wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu Karyawan dinas pariwisataTujuan observasi dan wawancara ini sendiri adalah untuk meminimalisir kurangnya data yang dimiliki oleh peneliti
29 2. Penelitian Terdahulu
Metode pengumpulan data ini mendapatkan data berdasarkan buku dan penelitian sebelumnya maupun website resmi pemerintah yang berkaitan dengan pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta penelitian-penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.1.3 Metode Pengolahan Data
Peneliti menggunakan teknik pengolahan data berupa teknik kualitatif dimana pengolahan data dimulai dengan mengumpulkan semua data hasil penelitian baik data primer maupun data sekunder, kemudian peneliti melakukan pengkajian atas berbagai hubungan data tersebut sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan.
Peneliti mencoba menganalisis data dengan langkah- langkah sebagai berikut,
1. Mengklasifikasikan dan menyeleksi data yang dibutuhkan.
2. Menyesuaikan dan membandingkan data primer dengan data hasil observasi dan wawancara di lapangan atau sumber lain yang berkaitan dengan tempat wisata agar menghasilkan suatu kesimpulan.
3. Mendeskripsikan hasil kesimpulan penelitian dalam bentuk file.
30 3.2 Metode Perancangan Sistem
3.2.1 Model Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode waterfall. Metode waterfall adalah salah satu model dari metode pengembangan sistem SDLC (System Development Life Cycle). SDLC adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem, SDLC merupakan sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang system analist untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirement, validation, training dan pemilik sistem. Menurut ebook Metode Analisis dan Perancangan Sistem oleh Sri Mulyani, Ak., CA, Ada banyak tahapan dari pengembangan model waterfall, namun tahapan tersebut tidak wajib karena bisa dipilih sesuai kebutuhan dan keinginan. Tahapan model waterfall yang peneliti gunakan, yaitu :
Gambar 3. 1 Metode Waterfall
31
3.2.2 Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan)
Dalam tahapan ini, penulis melakukan analisa awal dari sebuah masalah yang diangkat dan juga kebutuhan pada sistem.
Hal ini dilakukan sebagai langkah awal sebuah sistem dibentuk agar hasil akhir sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan.
3.2.3 Desain (desain atau perencanaan)
Setelah menganalisis kebutuhan, penulis akan membuat sebuah perencanaan bagaimana sistem informasi yang diinginkan dapat berjalan. Desain juga digunakan sebagai pedoman dalam tahap pengaplikasiaan. Berikut rancangan tampilan yang digunakan dalam proses desain.
3.2.4 Development (Pengaplikasian atau Pengembangan)
dalam tahap ini, peneliti mulai melakukan pembangunan sistem informasi menggunakan bahasa komputer (coding). Tahap ini identik dengan pembuatan program-program yang diperlukan untuk sebuah sistem informasi. Berikut alat yang digunakan peneliti dalam proses development,
• Laptop dengan spesifikasi : Processor intel i5, RAM 8GB, Memori 500GB.
• Visual Studio Code sebagai Text Editor.
• Framework Codeigniter 4 dan Bootstrap 5.
• Xampp.
• Git untuk mencatat perubahan seluruh file atau repository.
• Chrome sebagai Web Browser.
32 3.2.5 Testing (Pengujian)
Sebelum diluncurkan, sistem informasi harus melakukan tahap pengujian sistem agar fungsi-fungsi didalam sistem bekerja dengan baik dan sesuai keinginan. Peneliti menggunakan Black Box Testing sebagai metode pengujian sistem dan menggunakan kuisioner kepada random user.
Penggunaan black box testing dimaksudkan untuk mendapatkan kesimpulan dari sistem yang telah dibuat berdasarkan fungsi dari sistem tersebut karena black box testing merupakan pengujian yang berfokus kepada output atau keluaran dari sebuah sistem. Sementara itu kuesioner berfungsi untuk mendapatkan kesimpulan dari sistem yang telah dibuat berdasarkan pengalaman dan sudut pandang masyarakat umum yang menjadi subyek pada pembuatan sebuah sistem.
3.2.6 Perancangan Proses 3.2.6.1 UseCase Diagram
Usecase diagram berfungsi untuk menjelaskan interaksi antara user dengan sistem yang telah dibuat. Berikut rancangan usecase yang peneliti buat,
33
Gambar 3. 2 Use Case Diagram yang di usulkan
Tabel 3. 1 Definisi Aktor
No Actor Deskripsi
1 Admin User yang dapat mengakses dan mengelola data yang akan ditampilkan di website
2 Wisatawan Wisatawan dapat mencari dan melihat informasi mengenai destinasi wisata, Memesan paket DLL.
34
3.2.6.2 Activity Diagram
Activy Diagram merupakan rancangan aliran aktivitas yang dilakukan didalam sistem, berikut merupakan activity diagram pembookingan paket wisata.
Gambar 3. 3 Activity Diagram
35