Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) pada Program Studi Hukum Pidana Islam, Fakultas Syariah dan Hukum Islam. Ya Allah, atas curahan rahmat, hidayah dan pertolongan yang telah Engkau tunjukkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya yang berjudul “Peran Polri dalam memberikan perlindungan hukum kepada korban kejahatan informasi penipuan dan transaksi elektronik melalui jual beli mobil, akun media sosial facebook di kota parepare, perspektif hukum islam” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar “Sarjana Hukum Program Studi Hukum Pidana Islam (Jinayah) Fakultas Syari’ah dan Hukum Islam memperoleh “IAIN Siap-siap apa adanya di hadapan pembaca. Staf tata usaha Fakultas Syariah dan Hukum Islam serta staf akademik yang banyak membantu mulai dari proses menjadi mahasiswa hingga pengurusan berkas ujian penyelesaian studi.
Judul Skripsi: Peran Polri dalam memberikan perlindungan hukum terhadap korban kejahatan informasi penipuan dan transaksi elektronik jual beli mobil, akun media sosial facebook di kota parepare perspektif hukum islam.
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Kegunaan Penelitian
Peran polisi dalam memberikan perlindungan hukum kepada korban kejahatan informasi penipuan dan transaksi elektronik dalam jual beli mobil, akun media sosial facebook di kota parepare perspektif hukum islam. Bagaimana perlindungan hukum yang diberikan pihak kepolisian terhadap korban penipuan transaksi elektronik di kota Parepare.
Tinjauan penelitian Relevan
Kemajuan teknologi memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat, sehingga peran penegak hukum sangat penting dalam mengatasi masalah penipuan online. Dalam penelitian Herdi Meidianto yang berjudul Perlindungan Hukum Bagi Korban Penipuan Dalam Silaturahmi Sosial Online. Hasil penelitian ini menjelaskan bagaimana penerapan perlindungan hukum bagi korban penipuan online Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pemahaman tentang perlindungan hukum bagi korban dalam kasus penipuan online, serta untuk memberikan penjelasan dan edukasi tentang penerapan perlindungan hukum bagi korban dalam kasus penipuan arizan online Dalam penelitian ini penelitian menggunakan bahan-bahan hukum yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan yaitu kajian literatur, dengan menggunakan metode penelitian yang terfokus pada penelitian, asas-asas hukum dan.
Dalam penelitian Raditya Fauzi Anggara berjudul Peran Polres Medan Dalam Upaya Penindakan dan Pencegahan Tindak Pidana Penipuan Melalui Toko Online. Medan Besar dan Bagaimana penanggulangan yang dilakukan pihak Polres Kota Medan untuk mencegah terjadinya penipuan toko online. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research) terhadap perjanjian sewa guna usaha dan penelitian lapangan (Field Research) yaitu wawancara mengenai peran Polres Kota Medan dalam upaya penindakan dan pencegahan tindak pidana penipuan melalui toko online. Peran polisi dalam mengusut penipuan melalui toko online pada dasarnya sama dengan tindak pidana konvensional lainnya, mengacu pada Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), dimana penyidikan merupakan kegiatan hukum.
11 Herdi Meidianto, Skripsi, “Perlindungan Hukum Korban Online Sourcing Fraud”, Palembang: Universitas Sriwijaya, 2018.h.18-34. Serta melakukan pemblokiran website atau website yang melakukan kejahatan dunia maya khususnya kejahatan penipuan melalui toko online, dengan berkoordinasi melalui dinas informasi dan sampai ke tingkat POLDA Sumut, agar tidak ada korban yang tertipu melalui website atau akun website pelaku kejahatan siber . kejahatan perdagangan penipuan online. Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan di atas, belum ada yang membahas secara detail peran kepolisian dalam memberikan perlindungan hukum kepada korban kejahatan informasi dan transaksi elektronik baik dari perspektif hukum positif maupun hukum pidana Islam, sehingga penulis tertarik untuk membahas dan menganalisis peran kepolisian dalam memberikan perlindungan hukum kepada korban kejahatan transaksi elektronik.
Tinjauan Teoriti
- Perlindungan hukum
- Pengertian korban
- Peran Aparatur Kepolisian menurut Undang-undang
- Pengertian Tindak Pidana Penipuan
- Tindak pidana
- Pengertian Korban tindak pidana kejahatan
Dalam pencarian kebenaran materiil suatu tindak pidana, korban memegang peranan penting. Pelaku dan korban, sebagai dua pihak dalam suatu tindak pidana, harus menjadi pelaku tindak pidana dan korban tindak pidana, hal ini dibuktikan dalam tindak pidana pembunuhan dan penipuan, dalam tindak pidana pembunuhan dari Pasal 338 KUHP. , yang berisi tentang rumusan tindak pidana yaitu. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap segala tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan.
Pengertian tindak pidana penipuan dapat dilihat dari aspek hukum yang sampai saat ini belum ada, kecuali yang dirumuskan dalam KUHP. Unsur-unsur dalam kejahatan dibagi menjadi dua menurut Simons yaitu; Ada unsur subjektif dan objektif dari kejahatan. Tindak pidana dalam istilah fiqh (hukum Islam) disebut Jina, tetapi ulama fiqh menggunakan Jerima.
Menurut Al-Mawardi, tidak tampak tindak pidana yang diancam dengan pidana qisas atau diyat, yang merupakan gambaran tindak pidana yang diancam dalam hukum kebencian dan ta'zir. ada perbuatan yang menyangkut nyawa dan harta benda atau lainnya. 28 Laurensius Arlimans, “Komna Hak Asasi Manusia dan Perlindungan Pelanggar Anak”, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2015, hal.29. Permasalahan korban kejahatan tidak lepas dari adanya permasalahan yang berkaitan dengan hak asasi manusia, korban kejahatan yaitu mereka yang mengalami penderitaan jasmani dan rohani.
Kerangka pikir
- Pendekatan dan jenis penelitian
- Lokasi dan waktu penelitian
- Fokus Penelitian
- Jenis dan sumber data
- Teknik pengumpulan data dan Pengelolahan Data
- Uji Keabsahan Data
- Teknik Analisis data
Untuk memperoleh data yang diperlukan sebagai dasar penelitian, penulis mengumpulkan data dari lapangan dengan dua cara yaitu data yang meliputi bahan primer dan sekunder yang digunakan. Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumber-sumber yang ada di lapangan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih jelas melalui penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis telah memperoleh data dari buku literatur, internet, majalah, tesis terkait dan data lain yang dapat membantu dalam memberikan data yang relevan dengan topik penelitian ini.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan kumpulan data pengelolaan dan prosedur analisis yang sesuai dengan pendekatan yang dilakukan. Karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif, maka metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan data berupa kalimat dengan urutan logis yang teratur dan tidak tumpang tindih serta efektif untuk memudahkan pemahaman dan interpretasi data dan informasi. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan pendahuluan untuk mengetahui masalah yang akan diteliti terkait dengan permasalahan responden secara mendalam, maka dilakukan wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. yang dilakukan peneliti. dan mengarah pada informasi yang mendalam dan tidak terstruktur secara formal.
Teknik pengumpulan data dokumenter melengkapi penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Kajian pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bahan berupa dokumen, buku atau bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan objek yang diteliti, dalam hal ini terkait dengan tindak pidana penipuan transaksi elektronik dan perlindungan hukum bagi korban transaksi elektronik. Analisis data adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara atau bahan lain untuk menghindari banyak kesalahan dan memudahkan pemahaman.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif.Analisis data kualitatif adalah pengolahan data dalam bentuk pengumpulan data, analisis kemudian membandingkan dengan teori yang berkaitan dengan masalah dan terakhir menarik kesimpulan.
Perlindungan hukum oleh pihak kepolisian terhadap korban penipuan
Hasil wawancara penulis dengan Bapak. Saat mengusut kasus penipuan online, Nurdin Duno berbeda dengan kasus kriminal biasa. Korban tindak pidana penipuan ini banyak dilakukan oleh pelakunya, dan atas perbuatannya tersebut pelaku dijerat Pasal 378 KUHP. Berdasarkan contoh-contoh di atas, dapat dipahami bahwa siapa saja, baik penjual maupun pembeli, dapat menjadi korban penipuan jual beli online.
Oleh karena itu, perlu adanya perlindungan terhadap korban tindak pidana penipuan dalam transaksi jual beli online. Upaya perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana penipuan dalam jual beli online dapat dilakukan dengan upaya preventif dan represif. Upaya perlindungan hukum preventif untuk mencegah terjadinya tindak pidana dalam kegiatan transaksi jual beli online.
Upaya penegakan hukum adalah upaya yang lebih menekankan pada tindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum setelah terjadi tindak pidana. Kegiatan penyidikan adalah kegiatan penyidik untuk mengetahui siapa pelaku suatu peristiwa yang penyidik nyatakan sebagai tindak pidana. Upaya penanggulangan kejahatan penipuan online dengan menggunakan kebijakan hukum pidana juga dimaksudkan sebagai kebijakan yang bersifat punitif.
Sesuai Pasal 43 ayat 1 UU ITE, dijelaskan bahwa kepolisian adalah penyidik yang diberi kewenangan untuk menyidik tindak pidana di wilayah ITE. Namun yang diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik terkait dengan setiap jenis tindak pidana penipuan yang dilakukan melalui media elektronik, seperti penipuan jual beli mobil bekas secara online.
KESIMPULAN
SARAN
Masyarakat harus lebih berhati-hati dan berhati-hati untuk melihat apakah informasi itu benar atau tidak dan lebih memahami melalui internet pembelajaran tentang ITE yang dilakukan secara online dan diharapkan kesadaran masyarakat untuk melaporkan langsung ke polisi jika ada yang dicurigai. menjadi kejahatan dan kejahatan - kejahatan online. Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan literature yang penulis miliki, oleh karena itu perlu adanya saran atau kritik sebagai bentuk tambahan isi skripsi ini sehingga dapat membantu untuk lebih memahami tentang peran kepolisian. dalam melindungi hukum korban kejahatan informasi dan transaksi elektronik di kota parepare perspektif hukum islam. Perlindungan Hukum Bagi Korban Kekerasan Seksual: Kajian Kebijakan Hukum Pidana Indonesia dan Hukum Pidana Islam Pendahuluan Tindak pidana atau kriminalitas sering kita jumpai di negeri ini.
Abdul Rahman Ghazali, et al, 2010, Fiqh Muamalat (Jakarta: Prenadamedia Group) Abdur Rahman. 2021. Criminal Acts in Islamic Sharia, (Jakarta: Rineka Cipta) Barda Nawawi Arief, 2007, Anthology of Criminal Law, PT. Dhaniar Eka Budiastanti, 2017, "Juridisk beskyttelse af ofre for kriminelt bedrageri via internettet," Cakrawala Hukum Journal 8, nr. Herdi Meidianto, afhandling. 2018. Retsbeskyttelse for ofre for online-indsamlingssvig. Palembang: Sriwijaya University.
Jparsyad, 2019, Unsur dalam kejahatan penipuan, diakses dari http://jparsyad.com/elemenelemen-dalam-tindak-pidana-penipuan. Laurensius Arlimans, 2015, “Komnas HAM dan Perlindungan Pembela Anak”, Yogyakarta: CV Budi Utama. Misaelandpartners.com.2020. Perlindungan hukum bagi pembeli dalam jual beli online, https://misaelandpartners.com/perlindungan- Hukum-bagi-pembeli-.