275
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Zuhrotul Mufidah, Muhammad Akmal Najemi Universitas Darussalam Gontor
[email protected]Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan inovasi model pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Kasus Covid-19 yang selalu meningkat setiap harinya memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Pandemi Covid-19 memaksa pemerintah untuk membuat kebijakan baru mengenai model pembelajaran. Oleh karena itu, pemerintah, guru, orang tua, dan siswa harus bekerja sama dalam menjalankan model pembelajaran yang baru selama masa pandemi ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan referensi data yang berasal dari dosen-dosen di STAI La Tansa Mashiro, Banten dan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri referensi- referensi tertulis yang berasal dari hasil penelitian sebelumnya, jurnal, buku, dan didukung pembicaraan dari dosen-dosen STAI La Tansa Mashiro, Banten dan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi model pembelajaran adalah solusi agar pendidikan dan pengajaran selama pandemi Covid-19 ini dapat berjalan secara efektif. Inovasi model pembelajaran tersebut diantaranya mobile learning: Pembelajaran yang mengadopsi perkembangan teknologi seluler dan perangkan handphone yang dimanfaatkan sebgai sebuah media pembelajaran dan juga blended learning:
kombinasi antara pembelajaran secara fisik di kelas bagi sebagian siswa dan pembelajaran jarak jauh bagi yang lainnya dalam satu waktu dibawah pengawasan guru pengajar. Dengan adanya inovasi model pembelajaran ini, diharapkan jalannya pendidikan dan pengajaran menjadi semakin efektif bagi guru dan siswa selama pandemi Covid-19 maupun setelah berakhirnya pandemi ini.
Kata Kunci: Inovasi, Model Pembelajaran, Covid-19 Abstract
This research aims to analyze and describe innovation learning models during the Covid-19 pandemic.
Covid-19 cases which are increasing every day have a significant impact on various areas of life humans, including education. The Covid-19 pandemic forced the government to make new policies regarding learning models. Therefore, the government, teachers, parents, and students must work together in implementing a new learning model during this pandemic. The research method used is descriptive qualitative method with reference data from the lecturers at STAI La Tansa Mashiro, Banten and Sultan Agung Islamic University, Semarang. Data was collected by tracing written references from previous research, journals, books, and supported by the speech from lecturers from STAI La Tansa Mashiro, Banten and Sultan Agung Islamic University, Semarang. The results of this study indicate that learning model innovation is a solution so that education and teaching during the Covid-19 pandemic can run effectively.
The learning innovation models include mobile learning: Learning that adopts the developtment of cellular techtologu and mobile devices that are used as a learnign medium and also blended learning: a combination of physical learning in the classroom for some students and other distance learning at the same time under the supervision of teaching teachers. With this innovation model, it is hoped that education and learning will be effective for teachers and students during the Covid-19 pandemic and after the end of this pandemic.
Keywords: Innovation, Learning Model, Covid-19
276
PENDAHULUANDunia sekarang sedang menghadapi wabah coronavirus yang berasal dari Wuhan, China. Corona virus adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit mulai dari yang memiliki gejala yang ringan sampai berat. Ada minimal dua jenis coronavirus yang menyebabkan penyakit yang memiliki gejala berat. Coronavirus Diseases 2019 (COVID- 19) adalah virus corona jenis baru yang sebelumnya belum pernah diidentifikasi pada manusia tetapi virus ini dapat ditemukan di beberapa jenis hewan. Penyakit corona jenis baru ini memiliki gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Karena cepatnya penyebaran virus corona jenis baru ini (COVID 19), maka WHO (World Health Organization) menetapkan penyakit ini sebagai kedaruratan kesehatan global. Dan pada tanggal 2 Maret 2020, Kasus COVID 19 pertama kali dilaporkan oleh pemerintah Indonesia sebanyak 2 kasus dan kemudian pada 16 maret 2020 sudah ada 10 orang yang dilaporkan positif Coronavirus jenis baru ini.1
Sejak munculnya wabah penyakit yang memiliki nama Corona virus desease-19 (COVID-19) ini, penyebaran penyakit ini memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Cepatnya penyebaran penyakit baru ini secara global, memberikan dampak yang negatif bagi
1 Dewi, Wahyu Aji Fatma. "Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di Sekolah Dasar." Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 2.1 (2020):p. 55-61.
berbagai negara termasuk Indonesia. Berkaitan dengan penyebaran virus corona jenis baru ini di Indonesia, maka pemerintah pun langsung bergerak dengan mebuat berbagai macam kebijakan untuk membendung laju penyebaran COVID-19. Kebijakan tersebut diantaranya adalah dengan cara anjuran kepada masyarakat agar selalu menjaga jarak (Physical distance), menghindari segala kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan, dan selalu menjaga kebersihan diri dengan cara mencuci tangan dengan sabun, mandi sehabis pergi dari luar, serta memakai masker apabila keluar rumah.2
Pandemi COVID-19 ini pun mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan terkesan mendadak pada setiap aspek kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan. Sistem pendidikan dari sekolah dasar sampai peguruan tinggi mengalami perubahan untuk berdaptasi dengan keadaan.
Kebijakan pemerintah untuk menghindari timbulnya kerumunan disetiap tempat mengakibatkan sekolah-sekolah meliburkan peserta didik dan kemudian tidak akan diadakan pembelajaran tatap muka sampai pandemi COVID-19 ini selesai.
Dengan meniadakan pembelajaran tatap muka pada seluruh lembaga pendidikan, diharapkan hal ini dapat meminimalisir penyebaran penyakit COVID-19 ini.
Kebijakan baru ini mengharuskan pemerintah
2 Rahmi, Rina. "Inovasi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19." AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) 30.2 (2020):
p. 111-123.
277
untuk membuat suatu sistem pendidikan baru bagi para peserta didik diberbagai lembaga pendidikan baik itu swasta maupun negeri. Hal ini didukung oleh Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona virus Disease yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.3 Prinsip dari kebijakan tersebut adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama serta tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikologi peserta didik merupakan bahan pertimbangan dalam pengadaan layanan pendidikan selama pandemi COVID-19.4Keputusan presiden nomor 11 tahun 2020 tentang Penerapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat pada masa COVID 19 menginstruksikan bahwa dalam rangka menekan angka pertumbuhan, penularan, dan penyebaran pandemi COVID-19, kegiatan bekerja, beribadah, dan belajar diadakan dari rumah, pembelajaran tatap muka diubah menjadi pembelajaran jarak jauh.5 Dengan
3 Anugrahana, Andri. "Hambatan, solusi dan harapan: pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19 oleh guru sekolah dasar." Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 10.3 (2020): p. 282-289.
4 Iriansyah, Herinto Sidik. "Membangun Kreatifitas Guru Dengan Inovasi Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara II.
2020.
5 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN, Booklet Pembelajaran Daring (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2020)
adanya kebijakan ini, maka lembaga pendidikan, guru, tenaga kependidikan, peserta didik, dan orang tua peserta didik harus bisa beradaptasi dengan kebijakan mengenai pendidikan pada masa pandemi ini.
Strategi, media, model, dan pelaksanaan pembelajaran mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Pemerintah, lembaga pendidikan, beserta guru harus memikirkan bagaimana sistem pembelajaran pada masa pandemi COVID-19 ini. Salah satu hal yang perlu dibahas adalah inovasi dalam model pembelajaran selama masa pandemi.
Model pembelajaran sangat penting untuk menentukan efektivitas belajar mengajar bagi guru dan peserta didik. Prosen pendidikan den pengajaran selama masa pandemi COVID-19 ini harus tetap berjalan semaksimal mungkin.
Maka, inovasi dalam model pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting untuk dibahas.
Inovasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan yang baru; penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).6
Jadi, inovasi dalam pembelajaran adalah penemuan baru atau pembaharuan dalam pembelajaran. Maka penulisan artikel ini akan membahas tentang inovasi model pembelajaran pada masa pandemi COVID-19.
6 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), p.. 333
278
METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Deskriptif-analisis merupakan metode yang meendeskripsikan atau menggambarkan suatu objek yang diteliti melalui data yang telah dikumpulkan sebelumnya.7 Data diambil dari studi kolaborasi antara lembaga-lembaga pendidikan terkait pada acara seminar Program Studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Darussalam Gontor. Data referensi juga diperoleh dari orasi ilmiah yang disampaikan oleh pemateri yang berasal dari dosen-dosen dari Universitas Malaya Malaysia, STAI La Tansa Mashiro Banten, dan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. Selanjutnya, pengumpulan data berasal dari referensi yang berupa catatan, kutipan dari perkataan dosen- dosen instansi terkait, serta berasal dari literatur-literatur yang relevan dengan topik pembahasan dalam artikel ini. Literatur yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari buku dan jurnal-jurnal online yang berkaitan dengan judul pembahasan dalam penelitian ini.
BENTUK INOVASI MODEL PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Pandemi COVID-19 telah memberikan banyak perubahan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Perubahan itu terletak pada strategi, metode, model, dan pembelajaran.
Salah satu hal yang banyak berubah adalah model pembelajaran. Maka, inovasi dalam
7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif (Bandung: CV Alfabbeta, 2010), p. 87.
model pembelajaran sangat memiliki urgensi untuk dibahas. Inovasi dalam model pembelajaran diperlukan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran pada masa pandemi ini.
Inovasi dapat diartikan sebagai pembaruan meskipun pada esensinya antara inovasi dengan pembaruan punya pengertian yang sedikit berbeda. Biasanya, pada inovasi perubahan-perubahan yang terjadi hanya menyangkut aspek-aspek tertentu, dalam arti lebih sempit dan terbatas. Sementara dalam pembaharuan biasanya perubahan yang terjadi adalah menyangkut berbagai aspek, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan secara total atau keseluruhan.8
Model memiliki definisi sebagai kerangka yang telah terkonsep untuk digunakan sebgai pedoman atau acuan dalam suatu kegiatan. Sedangkan menurut Good dan Travers mendefinisikan bahwa model adalah abstraksi dari dunia nyata atau representasi dari peristiwa kompleks atau sistem dalam bentuk naratif. Disebutkan pula bahwa suatu model dapat dipakai untuk menirukan, menunjukkan, menjelaskan, memperkirakan, dan Memperkenalkan sesuatu.9
Sedangkan konsep pembelajaran menurut Corey adalah “suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah
8 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013),p. 15
9 Tibahary, Abdul Rahman, and Muliana Muliana. "Model-model pembelajaran inovatif." Scolae: Journal of Pedagogy 1.1 (2018):
p. 54-64.
279
laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.10 Sedangkan menurut Sagala, pembelajaran adalah membelajarakan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.11Model pembelajaran menurut Trianto adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebgai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan- tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.12
Secara luas, Joyce dan Weil memberikan definisi bahwa model pembelajaran adalah deskripsi dari lingkungan belajar yang mengambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, dan program-program dalam pembelajaran.13
Berdasarkan pada pengertian-pengertian diatas, dapat dimaknai bahwa model pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat dilihat
10 Muhammad Afandi, Evi Chamalah, Oktarina Puspita Wardani, Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah (Semarang: UNISSULA Press, 2013), p.24.
11 Ibid..., p. 15
12 Ibid..., p.15.
13 Tibahary, Abdul Rahman, and Muliana Muliana. "Model-model pembelajaran inovatif." Scolae: Journal of Pedagogy 1.1 (2018):
p. 54-64.
kegiatan antara guru dan peserta didik di dalam mewujudkan kondisi belajar pada peserta didik atau lingkungan yang menyebabkan terjadinya belajar pada peserta didik. Di dalam pola pembelajaran tersebut terdapat karakteristik berupa tahapan-tahapan perbuatan atau kegiatan guru dan peserta didik. Tahapan pembelajaran inilah yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan model pembelajaran yang lainnya.
Model pembelajaran pada masa pandemi ini mengalami perubahan yang cukup signifikan disebabkan oleh keadaan yang tidak mendukung untuk diadakan pembelajaran tatap muka. Inovasi yang cukup besar pada model pembelajaran sekarang adalah pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah dengan menggunakan berbagai media pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh ini memiliki banyak tantangan, sebagaimana yang dikemukakan oleh dosen Mohammad Farhan, S. Pd. I, S. Hum, M. Pd. I bahwa tantangan pembelajaran jarak jauh adalah kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam model pembelajaran baru ini, kesiapan sarana dan prasarana yang mendukung, perubahan mindset tentang pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran jarak jauh yang kondusif.14
Ada beberapa jenis model pembelajaran inovatif yang dapat digunakan untuk menjalankan pembelajaran secara efektif pada masa pandemi COVID-19 ini. Beberapa
14 Hasil Orasi Ilmiah oleh Mohammad Farhan, S. Pd. I, S. Hum, M. Pd pada acara Seminar Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Darussalam Gontor.
280
diantaranya adalah mobile learning or daring learning: Pembelajaran yang mengadopsi perkembangan teknologi seluler dan perangkat handphone yang dimanfaatkan sebgai sebuah media pembelajaran, blended learning:Kombinasi pembelajaran fisik dan pembelajaran jarak jauh, dan project basic learning: pembelajaran berbasis proyek.
Model pembelajaran yang pertama dibahas adalah mobile learning. Istilah mobile learning dapat diartikan sebagai penggunaan perangkat atau telepon genggam dan bergerak seperti handphone, laptop, dan tablet yang digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan pengertian lain dari mobile learning adalah penyediaan pembelajaran dan latihan melalui penggunaan peralatan tanpa batas seperti telepon seluler, tablet ataupun laptop.15
Mobile learning atau m-learning sering juga diistilahkan dengan e-learning melalui perangkat komputasi mobile. Secara umum, dianggap sebagai perangkat apapun yang memiliki ukuran cukup kecil, dapat bekerja sendiri, dapat dibawa setiap waktu dengan mudah, dan dapat digunakan untuk beberapa bentuk pembelajaran.
Penggunaan mobile learning dalam pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga akan menumbuhkan sikap kemandirian peserta didik karena konten pembelajaran tidak terikat waktu dan tempat.
Dengan demikian, model pembelajaran mobile learning dapat digunakan oleh guru dan
15 Samsinar, "MOBILE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN." AL-GURFAH: Journal of Primary Education 1.1 (2021): p. 41-57.
peserta didik dalam proses pembelajaran melalui perangkat genggam seperti tablet, telepon seluler, dan laptom untuk mempermudah guru dan peserta didik dalam mengakses materi belajar tanpa batas waktu dan tempat, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.16
Model pembelajaran mobile learning ini dapat memberikan kemudahan bagi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran selama masa pandemi ini.17 Media belajar berupa telepon seluler, laptop, dan tablet yang terhubung dengan akses internet akan memudahkan guru dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran. Guru dapat memberikan materi kepada peserta didiknya via grup WhatsApp atau melalui aplikasi- aplikasi pembelajaran seperti google classromm, serta dapat pula dilakukan via google meet atau zoom.
Bentuk model pembelajaran berikutnya adalah blended learning. Model pembelajaran blended learning adalah suatu model pembelajaran yang mengkombinasikan metode pembelajaran tatap muka dengan metode pembelajaran komputer baik secara offline maupun secara online untuk membentuk suatu pendekatan pembelajaran yang terintegrasi.
Tujuan dari blended learning adalah memberikan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran berbasis blended learning sangat bermanfaat untuk
16 Ibid..., p. 41-57.
17 Samsinar, Mobile Learning: Inovasi Pembelajaran Di Masa Pandemi COVID-19, Al- Ghurfah: Journal of Primary Education 1. 1 (2021):
p. 45-57
281
proses pembelajaran selama masa pandemi COVID-19 ini. Manfaat model pembelajaran ini adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik di masa pandemi ini, meningkatkan hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik karena pembelajaran tidak sepenuhnya dilakukan secara online. Pembelajaran blended learning juga memberikan perasaan komunitas yang lebih kuat antara guru dan peserta didik selama proses pembelajaran di masa pandemi ini.18Blended learning memiliki kelebihan daripada model pembelajaran yang lain.
Kelebihan itu adalah peserta didik leluasa untuk mempelajarai mata pelajaran secara mandiri dengan memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara online, peserta didik dapat berkomunikasi dan berdiskusi dengan guru atau peserta didik yang lain tanpa harus dilakukan saat tatap muka, kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik di luar jam tatap muka dapat dikontrol dan dikelola oleh guru, pengajar dapat menambahkan materi melalui fasilitas internet, dan pengajar dapat meminta peserta didik membaca materi atau mengerjakan tes yang dilakukan sebelum pembelajaran, dan peserta didik dapat saling berbagi file dengan peserta didik lainnya.19
Dengan model pembelajaran blended learning, guru dapat melakukan proses
18 Sari, Milya. "Blended learning, model pembelajaran abad ke-21 di perguruan tinggi." Ta'dib 17.2 (2016): p. 126-136.
19 Istiningsih, Siti, and Hasbullah Hasbullah.
"Blended learning, trend strategi pembelajaran masa depan." Jurnal Elemen 1.1 (2015): p. 49-56.
pembelajaran dengan cara online dan offline sekaligus. Maka, guru dapat bertemu dengan peserta didiknya secara langsung dan dapat pula menyediakan materi pembelajaran secara online melalui berbagai media di internet.
Model pembelajaran yang lain adalah project basic learning. Project basic learning adalah model pembelajaran yang mengorganisasi kelas dalam sebuah proyek.
Project basic learning merupakan strategi pembelajaran dimana siswa harus membangun pengetahuan materi belajar mereka sendiri dan mendemonstrasikan pemahaman baru melalui berbagai representasi. Sedangkan project basic learning adalah pendekatan pembelajaran yang dinamis di mana siswa secara aktif mengeksplorasi masalah di dunia nyata, memberikan tantangan, dan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. Project basic learning juga adalah model pembelajaran yang terpusat pada siswa untuk membangun dan mengaplikasikan konsep dari proyek yang dihasilkan dengan mengeksplorasi dan memecahkan masalah di dunia nyata secara pribadi.20
Pembelajaran berbasik proyek dilaksanakan dengan cara memberikan tugas secara individu peserta didik untuk memecahkan suatu permasalahan.
Pembelajaran ini sangat bermanfaat pada masa pandemi ini agar para peserta didik tetap dapat memperoleh ilmu dengan mengerjakan proyek atau tugas yang diberikan oleh guru.
20 Afriana, Jaka. "Project based learning (PjBL)." Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI (2015). p. 56
282
DAMPAK PERUBAHAN MODEL PEMBELAJARAN BAGI GURU DAN SISWAKondisi pandemi COVID-19 memberikan banyak efek pada bidang pendidikan. Efek pada bidang tersebut adalah perubahan struktural pada bidang pendidikan, memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui bantuan pendidikan,dan lembaga pendidikan akan menghadapi tantangan finansial.21
Pandemi COVID-19 ini pun telah banyak berpengaruh pada guru dan peserta didik di semua lembaga pendidikan. Guru dan peserta didik harus bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi. Guru dan peserta didik harus bisa menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran yang ada.
Pandemi COVID-19 juga membuat peserta didik harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh dan belajar dari rumah dengan bimbingan dari orang tua. Dampak dari kebijakan pembelajaran jarak jauh ini, persiapan peserta didik dalam menghadapi hal yang baru ini kurang. Motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran juga kurang karena perubahan dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran dari rumah atau jarak jauh membuat para peserta didik menjadi
21 Orasi Ilmiah oleh Rabiatul Adawiyah, M. Pd.
I, Dosen STAI La Tansa Mashiro pada acara Seminar di Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Darussalam Gontor.
jenuh dan bosan sehingga agak lamban dalam menyerap materi pembelajaran.22
Pada model pembelajaran jarak juh ini pula menimbulkan perubahan sikap pada peserta didik. Sebagian peserta didik menjadi pribadi yang memiliki sikap anti sosial akibat asyiknya bermain gadget yang digunakan sebagai media pembelajaran karena tidak semua peserta didik dapat memanfaatkannya dengan baik. Tingkat kerajinan peserta didik juga menurun karena mereka tidak memiliki kewajiban untuk pergi ke kelas tepat waktu.
Namun, dari pembelajaran jarak jauh ini juga memiliki dampak yang positif bagi peserta didik. Dampak positif tersebut adalah mereka dapat lebih dekat dengan keluarga di rumah, pengawasan orang tua yang tepat dapat menanamkan pendidikan moral pada anak, serta memperkuat moral keagamaan anak.
Selain itu, dalam mengisi waktu yang kosong, orang tua dapat mengarahkan anaknya untuk mengisi waktu mereka dengan membaca banyak buku, atau belajar sambil mengamati lingkungan sekitar, dan belajar sekaligus membantu orang tua dalam mengerjakan pekerjaan rumah.23
Pembelajaran jarak jauh ini juga memberikan dampak bagi guru, karena guru tidak bisa leluasa dalam memperhatikan
22 Mastura, Mastura, and Rustan Santaria.
"Dampak pandemi COVID-19 terhadap proses pengajaran bagi guru dan siswa." Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran 3.2 (2020): p.289-295.
23 Sari, Ria Puspita, Nabila Bunnanditya Tusyantari, and Meidawati Suswandari. "Dampak Pembelajaran Daring Bagi Siswa Sekolah Dasar Selama Covid-19." Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan 2.1 (2021): p. 9-15.
283
peserta didiknya secara total. Para guru tidak bisa memastikan apakah peserta didik memperhatikan apa yang telah diajarkan atau tidak. Beberapa guru juga merasa kebingungan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini, karena media yang digunakan adalah media internet dan aplikasi-aplikasi pembelajaran sehingga perlu waktu untuk beradaptasi dengan model pembelajaran yang baru ini. Penyampaian materi kepada peserta didik menjadi kurang maksimal disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah keterbatasan sinyal bagi peserta didik, kurangnya pengawasan orang tua pada anaknya ketika mengikuti pembelajaran sehingga anak tersebut kurang memperhatikan gurunya, dan juga keterbatasan cara penyampaian materi karena hanya bisa dilakukan secara online atau jarak jauh.Oleh karena itu, kerja sama antara guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik sangatlah penting dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh ini. Guru harus mempersiapkan materi pembelajaran, media, dan cara penyampaian bahan ajar dengan baik.
Peserta didik harus memperhatikan gurunya walaupun pembelajaran hanya diadakan secara jarak jauh, dan orang tua peserta didik harus mengawasi anaknya agar mereka fokus dalam mengikuti proses pembelajaran.
KESIMPULAN
Pandemi COVID-19 telah memberikan banyak perubahan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Perubahan itu terletak pada strategi, metode, model, dan pembelajaran.
Salah satu hal yang banyak berubah adalah model pembelajaran. Model pembelajaran pada masa pandemi ini mengalami perubahan yang cukup signifikan disebabkan oleh keadaan yang tidak mendukung untuk diadakan pembelajaran tatap muka. Inovasi yang cukup besar pada model pembelajaran sekarang adalah pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah dengan menggunakan berbagai media pembelajaran.
Adapun tantangan yang ada dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara jarak jauh di antara tantangan tersebut adalah kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam model pembelajaran baru ini, kesiapan sarana dan prasarana yang mendukung, perubahan mindset tentang pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran jarak jauh yang kondusif.
Ada beberapa jenis model pembelajaran inovatif yang dapat digunakan untuk menjalankan pembelajaran secara efektif pada masa pandemi COVID-19 ini. Beberapa diantaranya adalah :
1. Mobile learning or daring learning:
Pembelajaran yang mengadopsi perkembangan teknologi seluler dan perangkan handphone yang dimanfaatkan sebgai sebuah media pembelajaran,
2. Blended learning: Kombinasi pembelajaran fisik dan pembelajaran jarak jauh dalam satu waktu dimana guru dapat mengadakan pembelajaran secara langsung dan juga memberikan
284
materi pembelajaran melalui media pembelajaran jarak jauh.3. Project basic learning: Pembelajaran berbasis proyek atau pemberian tugas berupa masalah-masalah praktis yang harus diselesaikan oleh peserta didik.
Guru dan peserta didik harus bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi. dan menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran yang ada. serta memanfaatkan salah satu dari 3 inovasi diatas dengan menyesuaikan kebutuhan serta situasi kondisi.
Karena ketiga invosi tersebut dinilai efektif dengan menyesuikan keadaan ditengah pandemic yang sedang melanda.
DAFTAR PUSTAKA
Jaka Afriana, 2015, Project based learning (PjBL)." Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI: 56
Andri Anugrahana. 2020. “Hambatan, solusi dan harapan: pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19 oleh guru sekolah dasar.” Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 10(3): 282-289.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020. "Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di Sekolah Dasar." Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 2(1): 55-61.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2020, Booklet Pembelajaran Daring, Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Hasbullah, 2013, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Herinto Sidik Iriansyah, "Membangun Kreatifitas Guru Dengan Inovasi Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara II. 2020.
Istiningsih, Siti, and Hasbullah Hasbullah.
2015. "Blended learning, trend strategi pembelajaran masa depan." Jurnal Elemen 1(1): 49-56.
Mastura, Rustan Santaria. 2020. "Dampak pandemi COVID-19 terhadap proses pengajaran bagi guru dan siswa." Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran 3(2): 289-295.
Muhammad Afandi, Evi Chamalah, Oktarina Puspita Wardani, 2013, Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah, Semarang:
UNISSULA Press.
Orasi Ilmiah oleh Mohammad Farhan, S. Pd. I, S. Hum, M. Pd pada acara seminar Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Darussalam Gontor.
Orasi Ilmiah oleh Rabiatul Adawiyah, M. Pd.
I, Dosen STAI La Tansa Mashiro pada acara seminar Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Darussalam Gontor.
Rahmi, Rina. 2020. "Inovasi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19." AL-TARBIYAH:
Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) 30(2): 111-123.
285
Samsinar. 2021. "MOBILE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN." AL-GURFAH:Journal of Primary Education 1(1): 41-57.
Samsinar. 2021. Mobile Learning: Inovasi Pembelajaran Di Masa Pandemi COVID-19, Al-Ghurfah: Journal of Primary Education 1(1): 45-57.
Sari, Milya. 2016. "Blended learning, model pembelajaran abad ke-21 di perguruan tinggi." Ta'dib 17(2): 126-136.
Sari, Ria Puspita, Nabila Bunnanditya Tusyantari, and Meidawati Suswandari. 2021.
"Dampak Pembelajaran Daring Bagi Siswa Sekolah Dasar Selama Covid-19." Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan 2(1): 9- 15.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Bandung: CV Alfabbeta.
Tibahary, Abdul Rahman, and Muliana Muliana. "Model-model pembelajaran inovatif." Scolae: Journal of Pedagogy 1(1):
54-64.