• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI PEMBELAJARAN - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "INOVASI PEMBELAJARAN - Spada UNS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

INOVASI PEMBELAJARAN

Inovasi Pembelajaran Pertemuan1

ATURAN ATURAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

(2)

PENGERTIAN

Aturan = hasil perbuatan mengatur; (segala sesuatu) yang sudah diatur (KBBI)

Penyelegaaraan = proses, cara, perbuatan menyelenggarakan dalam berbagai-bagai arti (KBBI)

Pembelajaran = proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU no 20 th 2003)

Jadi

Hasil perbuatan mengatur tentang proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar

(3)

ATURAN ATURAN PEMBELAJ

ARAN

UU no 20 th 2003

BAB III pasal 4

UU no 20 th 2003

BAB IV pasal 5

PP RI no 17 th 2010 PERMEN no

22 th 2016

(4)

UU no 20 th 2003 BAB III pasal 4

BAB III

PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pasal 4

(1)Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

(2)Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.

(3)Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

(4)Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

(5)Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.

(5)

UU no 20 th 2003 BAB IV pasal 5

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, ORANG TUA, MASYARAKAT, DAN PEMERINTAH

Bagian Kesatu Hak dan Kewajiban Warga Negara Pasal 5

(1)Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.

(2)Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.

(3)Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

(4)Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

(5)Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.

(6)

PP RI no 17 th 2010

Bagian Kedua Pendidikan Dasar

Paragraf 1

Fungsi dan Tujuan Pasal 67

(1)Pendidikan pada SD/MI atau bentuk lain yang sederajat berfungsi:

a. menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai keimanan, akhlak mulia, dan kepribadian luhur;

b. menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air;

c. memberikan dasar-dasar kemampuan intelektual dalam bentuk kemampuan dan kecakapan membaca, menulis, dan berhitung;

d. memberikan pengenalan ilmu pengetahuan dan teknologi;

e. melatih dan merangsang kepekaan dan kemampuan mengapresiasi serta mengekspresikan keindahan, kehalusan, dan harmoni;

f. menumbuhkan minat pada olahraga, kesehatan, dan kebugaran jasmani; dan

g. mengembangkan kesiapan fisik dan mental untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat.

(7)

(3) Pendidikan dasar bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;

b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;

c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan

d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

(8)

PERMEN no 22 th 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016

TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BAB I

PENDAHULUAN

sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan:

1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;

3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;

4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

(9)

Lanjutan..

8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills);

9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10.pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11.pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;

12.pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;

13.Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

14.Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

(10)

Apa sih alasan di butuhkan aturan aturan penyelenggaraan pembelajaran?

Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.

Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

(PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016)

Jadi intinya agar penyelenggaraan pembelajaran itu tidak salah kaprah dan salah jalan karena sudah di tuliskan secara sistematis.

(11)

Berimbas kepada apa sih jika udah ada aturan aturan penyelenggaraan pembelajaran secara inovatif?

Imbas adanya aturan aturan Perencanaan Pembelajaran,

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.

Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Nah, dalam penyusunan RPP ini Guru lebih baik memberikan Pembelajaran yang menarik dan juga inovatif. Hal ini di gunakan guru untuk mematuhi aturan yang berkaitan dengan “pendidikan Bermutu”.

(PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 22 TAHUN 2016)

(12)

Lalu kalau sudah ada aturan aturan penyelenggaraan pembelajaran apa yang harus di lakukan ?

Tentu saja guru dalam berinovasi harus mampu mempunyai pertanggung jawaban atas apa yang ia lakukan apakah sesuai tidak dengan aturan aturan pembelajaran yang sudah di tentukan pemerintah.

Nah, sesuai pasal pasal yang kebanyakan merujuk pada

Pendidikan yang bermutu, tentu akan berimbas kepada

system Pembelajaran yang bermutu, berkualitas, dan

sistematis. Melihat mutu di sini lebih kepada bagaimana cara

guru dalam penyampaian materinya, contoh saja mengenai

pembelajran tematik, guru dapat menjelaskan materi

matematika, bahasa Indonesia, kehidupan social masyarakat

melalui dongeng dengan property yang menarik.

(13)

terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

Education – School Financing and University Reform Abstract This chapter tells the story of how Georgia’s government reformed higher education in Georgia by diverting the flow