PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian Yang Releven
LANDASAN TEORI
Pengertian Profesionalisme Guru
Sedangkan pengertian guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai orang yang tugasnya mengajar. 10 Guru merupakan sosok inspiratif dan motivator bagi siswa dalam membentuk masa depannya. cita-cita besarnya di masa depan. 11 Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengatur bahwa guru adalah pendidik profesional yang tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan dan pelatihan prasekolah. Dari beberapa pengertian guru tersebut di atas, secara umum dapat diartikan bahwa guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi siswa, baik potensi afektif, potensi kognitif maupun potensi psikomotorik.
Kompetensi Profesionalisme Guru
Uji pengaruh persepsi guru terhadap keterampilan kepemimpinan kepala sekolah terhadap profesionalisme guru di Kabupaten Bandar Mataram. Pengaruh Persepsi Guru Terhadap Kemampuan Pengawasan Kepala Sekolah (x2) Terhadap Profesionalisme Guru (y) Di Kecamatan Bandar Matarm.
Pengembangan Profesionalisme Guru
Persepsi Guru Tentang Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
- Pengertian Persepsi Guru
- Proses Terjadinya Persepsi
- Pengertian Manajerial
- Fungsi Manajerial
- Pengertian Kepala Sekolah
- Tugas Dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah
- Syarat Dan Kompetensi Kepala Sekolah
- Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Manajer Atau Pimpinan Sekolah
Kedua, struktur harus mencerminkan kewenangan yang dimiliki oleh pengelola lembaga, dalam hal ini direktur. Jika arahan yang diberikan oleh kepala sekolah sesuai dengan kemampuan guru dan staf, maka guru dan staf akan termotivasi untuk memberdayakan potensi yang dimilikinya dalam melaksanakan tugasnya dalam kegiatan sekolah.
Persepsi Guru Tentang Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah
- Pengertian Supervisi Kepala Sekolah
- Tujuan Supervisi Kepala Sekolah
- Fungsi Supervisi Kepala Sekolah
- Prinsip-Prinsip Supervisi Kepala Sekolah
- Tipe-Tipe Supervisi Kepala Sekolah
- Teknik-Teknik Supervisi Kepala Sekolah
Fungsi utama pembimbingan direktur adalah mengoordinasikan, merangsang, dan merangsang tumbuhnya profesi guru. Kepala sekolah yang termasuk dalam tipe ini sama sekali tidak memberikan bantuan, pengawasan dan koreksi terhadap pekerjaan guru/anggota yang dipimpinnya.
Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kemampuan Manajerial dan Supervisi Kepala
Sebagai manajer dan supervisor, kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam mengelola sekolahnya. Keberhasilan seorang kepala sekolah dalam mengelola sekolahnya tidak lepas dari kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dalam menjalankan fungsi dan peran kepala sekolah. Sedangkan supervisi/pengawasan kepala sekolah meliputi: kemampuan mengawasi guru dalam menjalankan tugasnya di sekolah yang dipimpinnya, memberikan teguran dan solusi kepada guru yang bermasalah, dll.
Dengan kemampuan manajemen yang baik, kami berharap setiap kepala sekolah mampu memotivasi dan mendisiplinkan guru sehingga dapat menunjukkan produktivitas kinerja yang baik. Berangkat dari pemikiran di atas, dapat disimpulkan bahwa profesionalisme guru merupakan prestasi yang tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah selaku pengawas langsung guru.
Kerangka Berfikir Dan Paradigma
- Kerangka Berfikir
- Paradigma
Untuk itu seorang kepala sekolah dituntut memiliki kesiapan dalam memimpin sebuah sekolah, kesiapan kepemimpinan yang dimaksud disini adalah kemampuan manajemen dan pengawasan dalam Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kemampuan manajemen kepala sekolah. kepala sekolah meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Berkaitan dengan pengurusan dan pengawasan kepala sekolah, tidak dapat dipungkiri bahwa ada guru yang berada di bawah kepala sekolah, dan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik tentunya tidak lepas dari pengaruh yang ditimbulkan oleh kepala sekolah sendiri. . Dari definisi di atas, penulis dapat menjelaskan bahwa kerangka berpikir adalah suatu konsep pemikiran atau penjelasan sementara yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya.
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis memaparkan kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu “Jika kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah baik, maka profesionalisme guru juga baik. Demikian pula jika kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah kurang baik, maka profesionalisme guru juga akan buruk.
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling
- Populasi
- Sampel
- Tehnik Sampling
Definisi Operasional
- Pro fesionalisme Guru
- Kemampuan Manajerial
- Kemampuan Supervisi
Uji pengaruh persepsi guru terhadap kemampuan kepala sekolah dalam memantau profesionalisme guru di Kecamatan Bandar Mataram. Besarnya persepsi guru terhadap kemampuan supervisi kepala sekolah terhadap profesionalisme guru di Kecamatan Bandar Mataram sebesar 50,04%. Terdapat pengaruh persepsi guru tentang keterampilan kepemimpinan kepala sekolah terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah di Kecamatan Bandar Mataram.
Besar pengaruh persepsi guru tentang keterampilan kepemimpinan kepala sekolah terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah di Kecamatan Bandar Mataram sebesar 49,35%. Besar pengaruh persepsi guru tentang kemampuan dan kontrol kepemimpinan kepala sekolah terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah di Kecamatan Bandar Mataram sebesar 31,87%.
Instrumen Penelitian
- Kisi-Kisi Instrument
- Uji Coba Instrument
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah upaya sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur baku. Dalam hal metode atau teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara.
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab oleh responden77. Penyusunan angket dalam penelitian ini didasarkan pada variabel penelitian dan isi rumusan hipotesis penelitian atau rumusan masalah yang dikembangkan dalam artikel pernyataan.
Uji Asumsi Dasar
Penelitian ini menggunakan skala Likert, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang atau fenomena sosial78. Dengan skala Likert, variabel-variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator variabel, kemudian indikator-indikator tersebut dijadikan titik tolak penyusunan item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Dasar pengambilan keputusan terhadap hasil perhitungan SPSS adalah: jika nilai probabilitas > 0,05 dan nilai signifikansi < 0,05, maka hubungan antar variabel bersifat linier.
Dan jika nilai probabilitas < 0,05 dan nilai signifikansi > 0,05, maka hubungan antar variabel tidak linier.
Teknik Analisis Data
- Analisis Regresi Berganda
- Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi berganda dua tahap, yaitu uji F untuk menguji pengaruh simultan variabel independen dan uji t untuk menguji pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Uji signifikansi simultan digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen memiliki pengaruh yang sama terhadap variabel dependen. Dengan kata lain hipotesis alternatif diterima, sehingga semua variabel independen secara simultan dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Uji F dilakukan dengan menggunakan program SPSS v.16, dengan kriteria jika nilai Sig lebih kecil dari α maka Ho ditolak dan jika nilai Sig lebih besar dari α maka Ho diterima . Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen 80 Uji signifikansi parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Dalam penelitian ini uji t (parsial) digunakan untuk menguji hipotesis pertama (H1) dan yang kedua (H2).
Temuan Umum
- MA Al-Mubarok Uman Agung
- MA Maarif 07 Bandar Mataram
9 Fatkhul Aziz, S.Hi Guru Bahasa Arab 10 Maryamah, S.Pdi Guru Bahasa Indonesia 11 Ahmad Sikin, S.Pdi Guru Pendidikan Jasmani. 12 Rustiono, S.Pd Guru Matematika Kelas X 13 Agus Suharsono, S.Pd Guru Sosiologi IPS 14 Imam Subky, S.Pdi Guru Bahasa Arab. 15 Endang Hastuti, S.Si Guru Kelas XII IPA dan MTK 16 Wiqoyatul Muniroh, S.Si Guru Matematika Kelas XI 17 Dedi Mustofa, S.Pdi.
Madresah Aliyah Maarif 07 Uman Agung Bandar Mataram berdiri pada tahun 1991 di bawah naungan Yayasan LP Maarif Lampung Tengah.
Temuan Khusus
- Persyaratan pengujian analisis
- Analisis data hasil penelitian
Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat pengaruh variabel persepsi guru terhadap kemampuan kepemimpinan kepala sekolah terhadap profesionalisme guru di kecamatan Bandar Mataram. Berdasarkan tabel di atas terlihat adanya pengaruh persepsi guru terhadap kemampuan supervisi kepala sekolah terhadap profesi guru di Kecamatan Bandar Mataram. Histogram di atas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh persepsi guru terhadap kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah terhadap profesionalisme guru di Kecamatan Bandar Mataram sebesar 31,84%.
Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis yaitu: terdapat pengaruh persepsi guru terhadap keterampilan manajerial dan supervisi kepala sekolah terhadap profesionalisme guru di Kecamatan Bandar Mataram. Besarnya persepsi guru terhadap kemampuan supervisi kepala sekolah terhadap profesionalisme guru Madresah Aliyah di Kecamatan Bandar Mataram adalah 50,04%.
Pengujian Hipotesis
- Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kemampuan Manajerial Kepala
- Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kemampuan Supervise Kepala
- Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kemampuan Manajerial (x1) Dan
Pembahasan
Teori tersebut menyatakan bahwa persepsi guru terhadap kemampuan manajemen dan supervisi kepala sekolah berpengaruh terhadap profesionalisme guru dalam kemampuannya mendidik siswa. Besarnya pengaruh persepsi guru tentang keterampilan manajemen dan keterampilan supervisi kepala sekolah terhadap profesionalisme guru di Kecamatan Bandar Mataram sebesar 31,84%. Terdapat pengaruh persepsi guru tentang kemampuan supervisi kepala sekolah terhadap profesionalisme guru Madrasah Aliyah di Kecamatan Bandar Mataram, hal ini ditunjukkan dengan t-hitung (5,579) > t-tabel dengan N = 40 tingkat kepercayaan 1% = 0,403.
Profesionalisme guru sangat dipengaruhi oleh peran kepala sekolah sebagai atasan, termasuk kemampuan manajerial dan pengawasan kepala sekolah. 7 Kepala sekolah mengamati Anda di kelas jika Anda mengajar dengan metode pengajaran yang baik.
PENUTUP
Implikasi
Variabel profesionalisme yang perlu mendapat perhatian karena mendapat skor rata-rata terendah adalah item 7. Apakah Anda menggunakan metode berbeda dalam mengajar?” memiliki nilai rata-rata terendah dibandingkan item angket lainnya yaitu 3,00. Pada variabel persepsi guru untuk kemampuan manajerial kepala sekolah yang perlu mendapat perhatian karena mendapat nilai rata-rata terendah adalah item 13 “Kepala sekolah mengawasi kamu sebagai guru di sekolah” memiliki nilai rata-rata terendah dibandingkan angket.
Sehingga hal ini menggambarkan bahwa para guru Madresah Aliyah di kecamatan Bandar Mataram membutuhkan pelatihan atau pengarahan tentang berapa banyak kepala sekolah yang harus mengecek dalam 1 tahun pelajaran agar lebih paham. Sedangkan pada variabel persepsi guru terhadap kemampuan pengawasan kepala sekolah yang perlu mendapat perhatian karena mendapat skor rata-rata terendah, item 10 “Kepala sekolah menganalisis situasi belajar mengajar di kelas” memiliki skor rata-rata terendah, dengan skor rata-rata 3,00.
Saran
14 Kepala sekolah memberikan teguran di sekolah jika terbukti di bawah pengawasannya lalai dalam menjalankan tugas di sekolah. 15 Kepala sekolah Anda membantu Anda. 16 Kepala sekolah menawarkan solusi jika Anda kesulitan membimbing pengalaman belajar siswa. 19 Kepala sekolah membantu Anda melihat kemajuan siswa 20 Kepala sekolah membantu Anda.
1 Kepala sekolah Anda membimbing Anda dalam menemukan materi yang baik sesuai dengan perkembangan siswa 2 Kepala sekolah Anda membimbing Anda. 3 Kepala sekolah Anda membimbing Anda dalam mencari bahan yang baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat 4 Kepala sekolah Anda membimbing Anda. 11 Kepala sekolah Anda menawarkan solusi jika kelas yang dikunjunginya tidak kondusif untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
17 Kepala sekolah Anda meneliti perbaikan sekolah dengan Anda pada setiap akhir tahun 18 Kepala sekolah Anda selalu menyediakan.