• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE "

Copied!
156
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Upaya guru untuk meningkatkan kompetensinya dengan menggunakan TIK sebagai media pembelajaran sudah baik, namun perlu dikembangkan sesuai dengan situasi pendidikan saat ini. Kemampuan guru dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran masih perlu ditingkatkan, dikembangkan dan diterapkan di kelas. Kompetensi guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang dapat dipertahankan dan kreativitas guru dapat ditingkatkan.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap kemampuan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang. Penerapan teori: Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat akademis yang dapat menambah informasi dan memperkaya ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pengetahuan Islam pada khususnya, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan Islam. Untuk kepentingan sosial, kami berharap hasil penelitian ini dapat mempunyai makna sosial, khususnya bagi masyarakat muslim yang peduli terhadap pendidikan agama Islam.

Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

Media pembelajaran adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Media pembelajaran berbasis ICT harus dapat didengar (audio), dilihat (visual), didengar dan dilihat (audio-visual). Pengungkapan tingkat kompetensi guru MTs Negeri Pinrang yang meliputi kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

Analisis pengaruh kompetensi guru terhadap kemampuan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTs Negeri Pinrang.

Garis Besar Isi Tesis

Inti bab ini, penulis menganalisis data yang diperoleh dengan menafsirkan secara menyeluruh hasil penelitian dalam pembahasan. Pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan hasil penelitian disertai rekomendasi sebagai implikasi penelitian.

LANDASAN TEORITIS

Landasan Teori

Guru merancang dan mengelola kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Guru menggunakan berbagai alat dan sumber pengajaran.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan. Dalam mengajar, guru harus terampil dalam aspek didaktik-metodis agar siswa dapat giat belajar.

Untuk itu, guru harus mampu menentukan secara tepat materi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Guru harus mempunyai keterampilan teknis yang memungkinkan untuk mengorganisasikan materi pembelajaran dan menyampaikannya kepada siswa dalam proses pembelajaran. Media pendidikan mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat besar bagi siswa dalam proses belajar mengajar, yang akan penulis soroti dari beberapa pendapat dibawah ini.

Penggunaan media dalam pembelajaran bukan sekedar alat hiburan yang digunakan untuk sekadar melengkapi proses pembelajaran agar lebih menarik perhatian siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran diprioritaskan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pemahaman yang diberikan guru. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa dalam menangkap dan memahami pesan yang disampaikan melalui visual.

Sejauh mana minat belajar seseorang terlihat dari tingginya konsentrasi belajar siswa. Sebagai alat pembelajaran, media berbasis IT merupakan alat bagi siswa yang memberikan atau memberi informasi.86. Ketika menerapkan media pembelajaran berbasis ICT, diharapkan seluruh siswa mampu menyelesaikan seluruh pengalaman belajar yang dikemas dalam satu pengalaman belajar.

Oleh karena itu, siswa harus kembali pada materi yang belum mereka pahami hingga mereka memahaminya dengan baik.

Kerangka Konseptual Penelitian

Jika siswa melakukan kesalahan saat mengerjakan soal latihan, maka media berbasis ICT akan memberikan feedback bahwa jawaban yang diberikan salah. Program akan menampilkan hasil atau nilai yang telah dicapai siswa, bagi siswa yang belum memenuhi standar (KKM), siswa tidak dapat keluar dari program, sehingga harus memulai lagi dari awal dan kembali ke latihan soal sebelumnya. dengan menekan tombol .back” atau “kembali”. Sehingga siswa menekankan bahwa mereka dapat menguasai materi secara utuh dan tuntas hingga hasil yang maksimal, dan waktunya tidak dibatasi karena sesuai dengan kemampuannya.

Gambar 2.1. Bagan  Kerangka Teori
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Teori

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Populasi dan sampel

Dalam kaitan ini, Arikunto memberikan pengertian bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penyelidikan.89 Oleh karena itu, Hadi memberikan pengertian bahwa populasi adalah seluruh populasi yang akan diteliti atau diselidiki, yang disebut populasi atau alam semesta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Pinrang yang berjumlah 179 orang dengan 6 kelompok belajar. Menurut Kelas IX, MTsN Pinrang tidak merekomendasikannya sebagai subjek penelitian.

VII tidak dilibatkan karena masih berusia muda dan belum mengetahui secara mendalam kondisi madrasah dan gurunya. Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini digunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak.

Tabel 3.1. Populasi Penelitian
Tabel 3.1. Populasi Penelitian

Desain dan Variabel Penelitianan

Teknik Pengumpulan Data

Angket atau angket adalah serangkaian pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden berupa laporan tentang kepribadiannya atau hal-hal yang diketahuinya,91 atau lebih pertanyaan terstruktur untuk dibagikan kepada siswa MTsN Pinrang. Penulis telah mengumpulkan data tertulis tentang MTsN Pinrang dan data tertulis lainnya serta data penting yang berkaitan dengan penelitian ini.

Instrumen Penelitian

Penulis mengumpulkan data tertulis tentang MTsN Pinrang dan data tertulis lainnya serta data penting yang berkaitan dengan penelitian ini. daftar pertanyaan kuesioner dan dokumentasi untuk menjawab pertanyaan atau permasalahan tentang apa, mengapa, mengapa dan bagaimana.92.

Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen

Reliabilitas mengacu pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. 94 Dalam penelitian ini analisis reliabilitas menggunakan uji reliabilitas internal dengan rumus Spearmen-Brown dan Guttman (Split-Half Method) yang perhitungan dilakukan dengan menggunakan software SPSS for Windows. Reliabilitas yang diusulkan adalah nilai di atas 0,5 (nilai antara rata-rata dan tinggi) sehingga instrumen yang diusulkan sebagai kuesioner dikatakan baik dan reliabel.

Teknik Analisis Data

Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh kompetensi guru terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang.96. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: variabel terikat adalah penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang (variabel Y) dan variabel bebas adalah kompetensi guru (variabel X). Besaran tersebut menggambarkan sejauh mana faktor eksternal yang mempunyai pengaruh besar terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis TIK di MTsN Pinrang, selain variabel kompetensi guru.

Hubungan keduanya menunjukkan hubungan yang positif karena memberikan kontribusi terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang. Ha : Koefisien regresi berpengaruh signifikan terhadap kompetensi guru terhadap kemampuan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK di MTsN Pinrang. Ho : Koefisien regresi tidak berpengaruh signifikan terhadap kompetensi guru terhadap kemampuan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru terhadap kemampuan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang. Hal lain yang mendukung efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis ICT adalah efisien dari segi waktu. Penerapan model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT sangat memerlukan tersedianya sarana prasarana pembelajaran yang sesuai.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang termasuk dalam kategori tinggi. Pengaruh kompetensi guru terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi di MTs Negeri Pinran g.

Tabel  4.1  Bobot Alternatif Jawaban Responden
Tabel 4.1 Bobot Alternatif Jawaban Responden

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil perhitungan analisis korelasi menunjukkan F hitung lebih besar dari F tabel yang berarti Ho ditolak (Ha diterima) yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru dengan kemampuan menggunakan pembelajaran berbasis ICT. media. di MTsN Pinrang. Besaran dan arah hubungannya positif pada tingkat asosiasi sangat kuat artinya kontribusi kompetensi guru berpengaruh terhadap kemampuan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang. MTsN Pinrang menggunakan media pembelajaran berbasis ICT, walaupun intensitasnya masih kurang karena media berbasis IT masih kurang.

Penggunaan media pembelajaran berbasis ICT sangat efektif dari segi waktu dan dapat digunakan untuk mengejar ketertinggalan materi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dilihat dari aktivitas belajar siswa membuat siswa merasa senang sehingga diharapkan hasil belajar dapat meningkat. Sebab penggunaan media berbasis TIK sebenarnya merupakan media pembelajaran berbasis teknologi, yang sangat bergantung pada ketersediaan sarana prasarana pembelajaran.

Prasarana lain yang mendukung penerapan penggunaan media presentasi audio visual adalah pelatihan guru dalam penggunaan media pengajaran berbasis ICT dalam pengajaran. Penerapan model pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis ICT dalam pembelajaran hendaknya didukung dengan tersedianya fasilitas pembelajaran yang memadai. Serta masih perlunya pendampingan dan kegiatan pembelajaran bagi guru yang dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis ICT.101.

Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,796 yang berarti 79,6% kompetensi guru, sisanya 21,4% merupakan faktor eksternal yang turut berkontribusi terhadap kemampuan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di MTsN Pinrang yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Atapukang, Nurmasa, “Pembelajaran kreatif bagi siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat sebagai solusi komunikasi”.

PENUTUP

Implikasi Penelitian

Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT seperti video pembelajaran, proses pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan tidak monoton, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan guru sekaligus meningkatkan motivasi belajar siswa. Dan diharapkan kekurangan-kekurangan misalnya pada media pembelajaran baik media pelajaran agama maupun pelajaran umum segera teratasi, sebab. Alam Samsu, “Efektivitas Media Pembelajaran Terhadap Keberhasilan di MTs Negeri I Kendari”, Skripsi, Makassar, UIN Aluddin, 2010.

Aljinnah, “Pengaruh Kemampuan Guru Menggunakan Media Berbasis Komputer Terhadap Perhatian Siswa Dalam Pembelajaran PAI Di SMPN 2 Kabupaten Pinrang”, Skripsi, Parepare, STAIN Parepare, 2017. Azharur, Rofiqi, “Penggunaan Media Audiovisual Dalam Meningkatkan Motivasi Siswa , Pemahaman dan Prestasi, mempelajari Bidang Studi Al-Qur'an Hadits Kelas X.C di MAN Malang I". Hardianto, Deni, Media Pembelajaran Sebagai Sarana Pembelajaran yang Efektif, Jurnal Majalah Scientific Learning, Volume 3 Tahun 2005, Yogyakarta: UNY 2005.

Mucharomah, Miftah, “Guru di Era Milenial di Bawah Rahmatan Lil Alamin”, dalam Jurnal Edukasi Islamika: Volume 2, Nomor 2, Desember 2017, IAIN Pekalongan. Umar, “Media pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran”, Jurnal Tarbiyah Vlomu 11 Tahun 2014, terbitan STAIN Jurai Siwo Metro Bandar Lampung 2014. 10 Guru menggunakan media dan alat pengajaran dalam menyampaikan materi (internet, power point, media gambar , tampilan alat, dll.).

21 Pertanyaan yang diajukan guru merangsang siswa berpikir, mendidik dan mencapai tujuan 23 Guru menggunakan media dan metode pembelajaran. 1 Guru menggunakan media audio setiap kali pembelajaran 2 Guru menggunakan media audio sesuai materi 3 Guru menggunakan media audio secara lengkap 4 Anda merasa belum pernah menjumpai media audio.

Referensi

Dokumen terkait