• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui praktik kewajiban petani terhadap kopi dan toke ditinjau dari ekonomi Islam.

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

Jurnal internasional yang ditulis oleh Yurizka Meivani dan Thriwaty Arsal berjudul Sistem Piutang di Warung Kelotong di Masyarakat Pedesaan. Sedangkan perbedaannya, peneliti disini lebih fokus pada praktik kreditur petani kopi dan toke, sedangkan penelitian yang ditulis disini lebih fokus pada sistem kreditur warung Klontong, selain itu juga ditemukan perbedaan lokasi penelitian.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Subjek/Informan Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik pengumpulan Data
  • Tehnik Analisis Data

Dengan demikian, terbatasnya jumlah data akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam melakukan pengumpulan dan pencarian data lebih lanjut jika diperlukan. Dengan demikian, keterbatasan data akan memberikan gambaran yang jelas sehingga memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya.

Tabel 1.1  Daftar Informan 16
Tabel 1.1 Daftar Informan 16

KAJIAN TEORI

Dasar Hukum Hutang Dalam Islam

Berutang pada hakikatnya adalah kegiatan ibadah kepada Allah SWT, karena meminjam berarti bersikap lemah lembut terhadap orang lain, menyayangi dan menolong orang yang membutuhkan pertolongan untuk meringankan urusannya dan memberikan jalan keluar. Dasar hukum tagihan yang harus dibayar dapat kita temukan dalam Al-Qur'an dan Hadist. Tagihan yang akan diterima dapat berdasarkan perintah agama dan anjuran dalam syariat Islam, agar masyarakat hidup saling membantu dan bekerjasama dalam bisnis yang baik. Dalam transaksi hutang terdapat nilai mulia yang tinggi, yaitu perintah menolong dalam kebaikan.

Ayat di atas menggambarkan bahawa Allah SWT menggalakkan umat Islam untuk berlomba-lomba dalam beramal terutama dalam menggunakan harta mereka di jalan Allah SWT. Artinya: “Jika kamu dalam musafir (dan tidak membayar tunai) dan kamu tidak mempunyai penulis, maka wajib ada jaminan (terhadap orang yang berhutang), tetapi jika sebahagian kamu mempercayai sebahagian yang lain, maka hendaklah orang yang dipercayai menunaikan amanatnya (hutang seseorang).” 12. Daripada ayat al-Quran dan hadis di atas, dapat digambarkan bahawa konsep hutang adalah dibenarkan dan dianjurkan.

Dan Allah SWT pasti akan memberikan pahala yang berlipat ganda kepada orang yang sudi meminjamkan pinjaman kepada saudaranya yang memerlukan.

Pelaksanaan Hutang Dalam Islam

  • Rukun Dan Syarat Hutang Piutang
  • Dasar Hukum Hutang Piutang
  • Hal-Hal Yang Di Haramkan Dalam Berhutang
  • Tata Kerama Berhutang

Para ulama mazhab Hanafi yang dikutip oleh Abbdurrahman Al-Jaziri juga menjelaskan bahwa orang yang meminjamkan dan orang yang meminjam diwajibkan kepadanya antara lain: 16. Imam Hanafi menekankan pada orang-orang yang berakal sehat dimana yang dimaksud disini adalah orang tersebut benar-benar tidak terganggu oleh pikirannya. Jika seseorang mabuk, gila, atau idiot, maka tidak sah mengadakan akad utang, karena dianggap tidak waras.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menceroboh kehormatan bulan haram, janganlah kamu (mengganggu) binatang qala-id dan janganlah kamu (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi rumahnya sambil mencari rahmat dan keridhaan dari Tuhannya. dan apabila kamu telah selesai mengerjakan haji, maka pergilah berburu, dan janganlah kebencianmu kepada manusia, kerana mereka menghalangi kamu di Masjidilharam, mendorong kamu untuk mengejar (mereka). Maksud dari ayat Al-Qur'an di atas menjelaskan tentang rasa syukur kepada orang yang berbuat baik kepada orang lain. Andaian hutang pokok tidak akan menindas penghutang dengan mengambil keuntungan daripada hutang pokok.

Al Baqarah yang bermaksud "Dan jika orang yang berhutang itu dalam kesusahan, maka berilah penangguhan sehingga dia bebas".

Mekanisme Pembayaran Hutang

  • Pengertian Jual Beli
  • Dasar Hukum Jual Beli
  • Macam-Macam Jual Beli
  • Jual Beli Yang Di Larang Dalam Islam

Praktik klaim di kalangan petani kopi dan kedai kopi di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu. Tata Cara Klaim Petani Kopi dan Warung Kopi di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat. Dalam pelaksanaan hutang yang ditimbulkan oleh petani kopi dan kopi di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kab.

Mereka yang meminjam uang di Kabupaten Lahat harus menjual hasil panen kopinya ke kedai kopi yang meminjamkan uang. Menurut keterangan toke, karena adat istiadat masyarakat Desa Babatan adalah menjual hasil panen kopinya kepada pemberi pinjaman toke. Tinjauan ekonomi syariah terhadap praktik debitur antara petani dan kedai kopi di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat.

Praktek pinjam meminjam yang dilakukan oleh petani kopi dan pemilik warung kopi di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat, pelaksanaannya dilakukan dengan kesepakatan lisan dan perjanjian pengembalian tidak mempunyai jangka waktu dan batas waktu.

Petani, Kopi Dan Toke (Tengkulak)

  • Pengertian Petani
  • Pengertian Kopi
  • Pengertian Toke

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Demografi

Desa Babatan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat yang luasnya mencapai 1.130 Ha, dengan topografi yang sederhana. Desa Babatan terletak di Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat yang dibatasi oleh Desa Sukananti dan Karang Lebak Kecamatan Mulak Ulu. Desa Babatan merupakan desa yang sumber utama kehidupan masyarakat dan pekerjaan masyarakatnya berasal dari lahan pertanian/perkebunan, khususnya pada sektor perkebunan kopi. Hampir seluruh warga Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu setiap tahunnya melakukan kegiatan pertanian baik sawah maupun perkebunan, khususnya di bidang perkebunan kopi.

Luas wilayah desa Babatan adalah 1.130 hektar, dimana 75% lahannya digunakan sebagai lahan pertanian untuk perkebunan kopi dan padi serta lahan tidur dan 20% untuk perumahan masyarakat desa.

Keadaan Sosial

Keadaan Ekonomi

Kondisi Pemerintah Desa

Secara umum praktek berhutang kepada petani kopi dan kedai kopi di desa Babatan adalah toke atau pembeli kopi adalah seseorang yang memberikan pinjaman kepada petani dengan syarat petani tersebut harus menyerahkan hasil panen kopinya kepada toke selaku pemberi pinjaman. . Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana petani kopi dan tokei di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat menerapkan praktik hutang, penulis mewawancarai beberapa informan yang menggunakan Bahasa Desa Babatan sebagai bahasa sehari-hari yang digunakan Desa Babatan. , yang penulis ambil sebagai sampel. Selain itu, penulis mewawancarai Ibu Irma (informan 5, 36 tahun) sebagai petani kopi yang memberikan pinjaman tunai.

Tujuannya adalah untuk meminjamkan uang kepada petani agar banyak petani kopi yang menjual hasil panennya kepada saya. Setelah penulis memaparkan hasil wawancara dengan para petani dan kedai kopi tentang praktik penagihan utang di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat, sebagian besar petani kopi tersebut mengambil atau meminjam uang di kedai kopi sebelum panen kopinya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dapat dipahami bahwa tata cara penagihan hutang yang dilakukan oleh petani kopi di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat dilakukan melalui petani kopi yang membutuhkan uang langsung datang ke rumahnya. atau menghubungi kedai kopi yang meminjam uang melalui telepon.

Dengan dilakukannya hutang yang mereka lakukan, hal ini dikarenakan kebiasaan para petani kopi di Desa Babatan, mereka yang mempunyai hutang harus menjual hasil panen kopinya kepada kedai kopi yang memberikan pinjaman kepada mereka. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan diatas dapat dipahami bagaimana praktik hutang budi yang dilakukan oleh petani kopi dan toke di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat. Hal yang paling mempengaruhi petani kopi untuk meminjam uang adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik itu pangan, sandang dan kebutuhan lainnya. Tinjauan ekonomi syariah terhadap praktik hutang budi yang dilakukan oleh petani kopi di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat belum sesuai dengan syariat Islam karena melakukan kezaliman terhadap petani dimana petani harus menjual hasil panen kopinya untuk dijadikan token. harga beli yang ditentukan oleh token lebih rendah dari harga pasar, karena petani kopi mempunyai hutang terhadap token tersebut.

Tabel 3.1  Identitas Informan
Tabel 3.1 Identitas Informan

Indentitas Informan dalam Penelitian

Keadaan Sosial Penduduk

Meminjam merupakan tradisi masyarakat petani kopi di desa Babatan, sehingga kedai kopi menjadikan petani kopi sebagai mata pencahariannya, karena sebagian besar petani kopi menggunakan sistem penagihan hutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk kebutuhan anak sekolah. membeli beras, untuk obat dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Setelah melakukan wawancara dengan Liswarni, penulis melakukan wawancara dengan Bapak. Sirman (informan 3, 51 tahun) sebagai petani kopi, hasil wawancaranya sama dengan Pak. Yuri. Dengan adanya pengembalian uang pada saat saya memanen kopi dan menjualnya ke lahan tersebut, terjadilah perselisihan karena hasil panen saya jual ke lahan lain, kemudian terjadilah penurunan harga”.

Setelah mewawancarai Bpk. Irwan, penulis mewawancarai Bpk. Yanto (informan 8. Umur 30 tahun) Selain bekerja sebagai toke (tengkulak), Pak. Yanto juga sebagai petani kopi di Desa Babatan. Berdasarkan keterangan dan uraian di atas, bahwa kegiatan yang dilakukan dalam hal ini hutang sebagian besar dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, hal ini terlihat pada saat terjadinya akad antara petani kopi dengan pihak kedai kopi. Jadi dalam hal ini menurut penulis tidak ada unsur paksaan dari pihak petani kopi maupun pedagang kopi.

Pelanggaran yang dilakukan petani adalah mereka diam-diam menjual hasil panen kopinya ke toke lain karena menganggap harga toke lain lebih mahal dibandingkan toke yang didapat pemberi pinjaman. Dari uraian di atas dapat penulis pahami bahwa praktek pembayaran hutang antara petani kopi dan toke di Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat tidak sesuai dengan hukum ekonomi Islam, hal ini dikarenakan tidak adanya perjanjian tertulis. dan terdapat hak-hak yang tidak sejalan dengan syariat Islam, dimana dalam praktik utang yang dilakukan oleh kedai kopi, mereka menyalahgunakan cara petani kopi yang berhutang harus menjual hasil panen kopinya kepada pemberi pinjaman dengan harga tertentu. di bawah harga pasar umum. Kegiatan tersebut mereka lakukan atas dasar rasa saling percaya satu sama lain, dalam pelaksanaannya terdapat kontrak bersyarat yaitu toke memberikan pinjaman dengan syarat petani harus menjual hasil panen kopinya kepada toke dengan harga beli. ditentukan oleh toke yang lebih rendah dari harga pasar karena petani kopi berhutang token.

Keadaan Ekonomi Penduduk

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

Saran

Setelah menguraikan skripsi ini, penulis ingin memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat, antara lain: Kepada seluruh masyarakat Desa Babatan Kecamatan Mulak Ulu Kab. Lahat khususnya toke kopi (tengkulak) diharapkan jika meminjam uang tidak mencari untung dan mengambil keuntungan yang dapat menimbulkan kerugian dan tidak adil bagi yang meminjam uang. Lakukanlah amalan meminjamkan uang, tujuannya adalah untuk saling membantu sesama manusia sesuai dengan apa yang ditentukan dan dianjurkan oleh syariat Islam.

Andriyanto, Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Praktik Hutang Moneter pada Masyarakat Petani di Desa Palak Bekurung Kabupaten Bengkulu Selatan. Hendarto, Persepsi Masyarakat Terhadap Minat Hutang dan Piutang (Studi Kasus di Desa Pangkalan Kecamatan Karang Rayung Kabupaten Grobogan), Jurnal (Surakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Gambar

Tabel 1.1  Daftar Informan 16
Tabel 3.1  Identitas Informan

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh audit tenure, etika auditor, terhadap kualitas audit pada KAP yang berada di Bandung pada hal ini masih ada Kantor