• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN "

Copied!
164
0
0

Teks penuh

Fajar Ahwa, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam yang telah memberikan waktunya untuk menyetujui gelar ini. Ria Siti Rahayu, 2019: Pembinaan Mental Spiritual Melalui Pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Sumbersari Jember).

Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang diberikan di Panti Asuhan Putri Aisyiyah merupakan pendidikan informal yang diberikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan. Untuk mencapai hal tersebut maka segala peran pengurus panti asuhan sangat diperlukan untuk menunjang bekal masa depan para santri.

سمشلاَةروس(

Fokus Penelitian

Bagaimana proses penerapan pengembangan mental spiritual melalui pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Sumbersari Jember). Apa saja faktor pendukung pengembangan mental spiritual melalui pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Sumbersari Jember).

Tujuan Penelitian

Apa saja faktor penghambat dan solusi pengembangan mental spiritual melalui Pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Sumbersari Jember). Untuk mendeskripsikan faktor penghambat dan solusi pengembangan spiritualitas spiritual melalui Pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Sumbersari Jember).

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Mendeskripsikan faktor-faktor pendukung pengembangan mental spiritual melalui pendidikan Islam (studi kasus di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Sumbersara Jember). Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi mengenai pembinaan mental spiritual, sehingga dapat membantu mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh komponen lembaga.

Definisi Istilah

Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur untuk keperluan akademis di perpustakaan IAIN Jember, serta menjadi referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terkait pengembangan mental dan spiritual melalui pendidikan Islam. Menurut para ulama, pendidikan Islam adalah upaya mengembangkan tingkah laku atau tingkah laku seseorang agar menjadi manusia yang berakhlak mulia berdasarkan landasan syariat Islam berupa Al-Qur’an dan Al-Hadits untuk membentuk kepribadian muslim dan ketaqwaan kepada Allah SWT. SWT.

Sistematika Pembahasan

Tujuan bab ini adalah untuk memberikan gambaran hasil penelitian dalam bentuk kesimpulan, dimana kesimpulan tersebut dapat memberikan sumbangan makna terhadap penelitian yang dilakukan. Selanjutnya penelitian ini diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran untuk membantu pemenuhan kelengkapan data penelitian.28.

Penelitian Terdahulu

Persamaan dalam penelitian ini adalah a) kedua penelitian mengenai perkembangan mental spiritual; b) jenis penelitiannya adalah studi kasus; 3) keduanya menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. 31 Ilham, “Pembangunan Mental Mahasiswa Melalui Islam (Kajian Pemikiran Zakiah Daradjat)”, (Skripsi S2, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014).

Kajian Teori

  • Pembahasan Tentang Pembinaan Mental Spiritual a. Pembinaan Secara Umum
  • Pembinaan Mental Spiritual
  • Pendidikan Islam

54 Khairuddin Lubis, Saiful Akhyar Lubis, Lahmuddin Lubis, Pembinaan Kerohanian di Pondok Pesantren Modern Terpadu Terkemuka, 259. 59 Khairuddin Lubis, Saiful Akhyar Lubis, Lahmuddin Lubis, Pembinaan Kerohanian di Pondok Pesantren Modern Terpadu Terkemuka, 267.

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Observasi dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perkembangan mental, spiritual dan sosial untuk mengetahui pendidikan Islam anak asuh. Metode wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi yang jelas dan mendalam dari subjek penelitian yang telah ditentukan yaitu para wali panti asuhan putri, ustadz dan kiai panti asuhan putri, serta anak asuh panti asuhan putri. . Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui catatan atau benda tertulis seperti tulisan, foto atau karya lain yang menunjang penelitian, karena tujuan teknik ini adalah untuk membantu peneliti memahami fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu menginterpretasikan data.

Dalam hal ini dokumen mengacu pada data penelitian tentang pengembangan mental spiritual dan sosial melalui pendidikan Islam di panti asuhan. 101 Djam'an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabet berupa catatan, foto dan dokumentasi lain yang berkaitan dengan penelitian.

Analisis Data

Kondensasi data mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data yang muncul dalam korpus (badan) lengkap catatan lapangan tertulis, transkrip wawancara, dokumen dan bahan empiris lainnya.103. Kondensasi data mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan/atau transformasi data yang muncul sepanjang pengumpulan catatan lapangan, transkrip wawancara, dokumen, dan bahan empiris lainnya). Dalam kondensasi data ini, peneliti merangkum data dan memilih pokok-pokok serta menyederhanakan data sesuai dengan judul penelitian. Kemudian difokuskan pada dua fokus, yaitu pengembangan mental spiritual melalui pendidikan Islam (studi kasus di Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember) dan pengembangan sosial melalui pendidikan Islam (studi kasus di Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember). 2) Tampilan data (Presentasi data).

Penyajian data yang dimaksud merupakan kumpulan informasi terstruktur yang memungkinkan ditariknya kesimpulan dan diambilnya tindakan dalam bentuk teks naratif.104 Yaitu peneliti. Penyajian data dalam penelitian ini menyajikan data naratif terkait dengan fokus penelitian yaitu pengembangan mental spiritual dan sosial melalui pendidikan Islam dan pengembangan sosial melalui pendidikan Islam (studi kasus di Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember).

Keabsahan Data

Kesimpulan yang “definitif” mungkin baru muncul setelah pengumpulan data selesai, tergantung pada besar kecilnya kumpulan catatan lapangan; metode pengkodean, penyimpanan dan pengambilan yang digunakan; kemampuan peneliti, dan tenggat waktu yang harus dipenuhi. Verifikasi bisa sesingkat pemikiran lain yang terlintas dalam benak peneliti saat menulis, dengan meninjau kembali catatan lapangan secara singkat; atau mungkin menyeluruh dan kompleks, dengan argumentasi dan peninjauan yang panjang di antara rekan-rekan untuk mengembangkan "konsensus intersubjektif" atau dengan upaya ekstensif untuk mereplikasi hasil pada kumpulan data lain. Triangulasi adalah pemeriksaan data dengan cara menilai kembali, baik sebelum dan/atau sesudah data dianalisis.

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu dosen yang sudah menikah dan mempunyai anak.

Tahap-tahap Penelitian

Peneliti memilih lokasi ini karena Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember merupakan satu-satunya panti asuhan putri yang berada di Kabupaten Jember. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah Pengasuh Panti Asuhan Aisyiyah, ustad/ustadzah, pengurus dan anak asuh Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember. Pada tahap ini peneliti mulai melakukan kunjungan langsung ke lapangan atau lokasi penelitian yaitu panti asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember untuk memperoleh data mengenai fokus penelitian yang dijadikan bahan kajian dalam penelitian.

Pada tahap ini peneliti memasuki lapangan penelitian yaitu panti asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember dan ikut serta didalamnya. Menurut dosen tersebut, setelah memahami lingkungan penelitian dan terjun ke lapangan, peneliti mulai mengumpulkan data atau informasi mengenai peran perempuan di ranah publik dan domestik.

Gambaran Objek Penelitian

  • Profil Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember
  • Struktur Pengelola Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember Adapun data jabatan struktur pengelola panti asuhan Aisyiyah
  • Data Anak Asuh Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember Tabel 1 Tabel 1
  • Pembinaan Mental Spiritual di Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember Jember

Struktur Kepengurusan Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember Data kedudukan struktur kepengurusan Panti Asuhan Aisyiyah Jember Data kedudukan struktur kepengurusan Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember adalah sebagai berikut: 113. Dari Penyajian data di atas menunjukkan bahwa anak asuh di Panti Asuhan Aisyiyah berjumlah 18 (delapan belas) orang, terdiri dari 11 (sebelas) orang anak asuh yang menempuh pendidikan di SMP Muhammadiyah, dan 8 (delapan) orang anak asuh yang menempuh pendidikan di SMA/SMK sedangkan 1 (satu) orang anak asuh melanjutkan pendidikan di UNMUH (Universitas Muhammadiyah) Jember jurusan Matematika FKIP. Anak-anak asuh di Panti Asuhan Aisyiyah berasal dari berbagai kalangan dan daerah asal yang berbeda-beda.

Panti Asuhan Aisyiyah bidang pembinaan mental spiritual dan sosial yaitu pada panti asuhan anak asuh terdapat kegiatan keagamaan yang dilaksanakan setiap hari setelah solat magrib. 118 Observasi, Panti Asuhan Aisyiyah Jember, 15 Agustus 2019. . Sanksi yang diberikan kepada pengasuh anak asuh berupa: a) disuruh bersih-bersih kamar mandi, 2) dihafal mengaji, dan 3) dicap di pipinya saat berangkat sekolah. 119.

Penyajian Data dan Analisis

Pembahasan Temuan

Tamyiz menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta menggunakan lagu untuk memudahkan anak asuh menghafal aturan internal. Hijazi menggunakan metode ceramah dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh para ustadz kemudian ditiru oleh anak asuhnya. Selain hafalan lengkap, metode hafalan ini dipandu oleh ustazi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak asuh dalam menghafal Al-Qur'an. 196.

Hubungannya dalam pengurusan panti asuhan serta menjadi pendamping anak asuh di panti asuhan. Motivasi yang didapat anak asuhnya tak lain adalah teman-temannya di panti asuhan.

Temuan Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Faktor pendukung pembinaan kerohanian secara spiritual adalah (a) hubungan sosial antara pengasuh dan anak asuh, dimulai dari rasa saling percaya terhadap anak asuh dan anak asuh; (b) hubungan ustaz/ustazah dengan anak asuh yaitu dengan hadirnya ustaz/ustazah yang memberikan ceramah agama kepada anak asuh untuk memperdalam ilmu agamanya dan mendorong anak asuh untuk selalu berbuat hal positif; c) motivasi anak asuh yaitu dengan cara saling memberi semangat dengan mengajak anak lain melakukan hal positif; d) hubungan kerjasama dengan pihak lain yaitu dengan donatur tetap dan donatur tidak tetap yang memberikan sebagian rezekinya kepada anak-anak panti asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember. Faktor penghambat dan solusi pengembangan mental dan spiritual adalah (a) terlalu banyaknya aktivitas di sekolah yaitu anak asuh yang bersekolah dari pagi hingga sore hari. Solusi dari semua itu, anak asuh perlu mengatur waktunya dengan bijak; (b) pemalas, yaitu anak asuh terkadang memperlihatkan sifat malas pada anak asuhnya sendiri.

Solusi untuk mengatasi sifat malas anak asuh adalah dengan mencap anak asuh “Saya tidak akan malas lagi; (c) ustaz/ustazah yang terlambat mengajar yaitu terkadang ustaz/ustazah yang terlambat mengajar menjadikan anak sebagai anak asuh. Solusinya adalah dengan berpesan kepada para pengasuh panti asuhan agar tidak datang terlambat untuk mengajar anak asuhnya.

Saran-saran

Oleh karena itu, harapan bagi peneliti selanjutnya adalah agar peneliti lain dapat mengkaji lebih jauh perkembangan mental, spiritual, dan sosial melalui pendidikan Islam, sehingga dapat saling bersinergi dalam menghadapi kenyataan tersebut. Chusnul Chotimah, Perkembangan Mental Islami dan Usia Menopause, 21 di http://library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=4851. Lubis, Khairuddin dkk., Pengembangan Mental Spiritual di Pondok Pesantren Terpadu Pimpinan Darul Mursyid Kabupaten Tapanul Selatan.

Apa saja faktor pendukung pengembangan mental spiritual melalui pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Sumbersari Jember). Apa saja faktor penghambat dan solusi pengembangan mental spiritual melalui pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Sumbersari Jember).

INSTRUMEN PENELITIAN

PEMBINAAN MENTAL SPIRITUAL MELALUI PENDIDIKAN ISLAM (STUDI KASUS DI PANTI ASUHAN AISYIYAH

SUMBERSARI JEMBER)

Pedoman Observasi

Pedoman Wawancara

  • Proses Pelaksanaan Mental Spiritual melalui Pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember)
  • Faktor Pendukung Melalui Pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember)
  • Faktor Penghambat dan Solusi Pembinaan Mental Spiritual Melalui Pendidikan Islam (Studi Kasus di Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari

Faktor Penghambat dan Solusi Pengembangan Mental Spiritual Melalui Pendidikan Islam (Studi Kasus Pendidikan Islam di Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari (Studi Kasus di Panti Asuhan Aisyiyah Sumbersari Jember).

Pedoman Dokumentasi

Jumlah anak asuh di panti asuhan dan ustaz-ustazah di panti asuhan. pengembangan spiritual spiritual dan kegiatan pengajian bulanan. pembinaan di Panti Asuhan Aisyiyah dan pelaksanaan pembinaan mental dan spiritual melalui Pendidikan Islam.

Referensi

Dokumen terkait