• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN "

Copied!
107
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Melihat kenyataan seperti ini maka peran seorang pendidik sangat diperlukan karena sebagian besar keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan terletak di tangan seorang pendidik atau guru. Dalam hal ini MA Ashri khususnya guru aqidah akhlak dalam upayanya menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada siswa dilakukan dengan mengadakan berbagai kegiatan yang dapat mendorong siswa untuk mengenalnya. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk meneliti “Peran Guru Aqidah Akhlak Dalam Menciptakan Aqidah dan Nilai Akhlak Pada Siswa MA Ashri Jember Tahun Pelajaran.”

Fokus Penelitian

Kegiatan tersebut antara lain mengajarkan siswa mencium tangan guru sebelum masuk kelas, berdoa sebelum kelas, Iqro' bil Qolam (IBQ), nadhoman, dan yang tidak kalah penting, mengajarkan siswa shalat berjamaah.

Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti “Peranan guru akidah akhlak dalam pembudayaan nilai akhlak dan aqidah dalam diri pelajar di MA Ashri Jember tahun pelajaran 2016/2017”. Menghuraikan peranan Guru Akidah Akhlak dalam penanaman nilai-nilai murni dalam diri pelajar di MA.Ashri Jember.

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

Peranan Guru Akhlak Aqidah dalam Membudayakan Nilai Akidah Dalam Diri Pelajar di Madrasah Aliyah Ashri. Peranan Guru Akidah Akhlak dalam Membudayakan Nilai Akhlak Dalam Diri Pelajar di Madrasah Aliyah Ashri. Apakah peranan guru aqidah akhlak dalam memupuk nilai-nilai agama Islam dalam diri pelajar sarjana.

Sitematika Pembahasan

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Fokus penelitian ini adalah peran guru aqidah moral dalam mengembangkan kemandirian belajar siswa Broken Home di Madrasah Ibtidaiyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Peran guru aqidah moral dalam pengelolaan fisik kelas VIIA di MTs. Peran Guru Aqidah Akhlak dalam Pengelolaan Kelas di Mts Syirkah Salafiyah Kelas VII.A Pondoklalang Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember Tahun Ajar.

Kajian Teori

  • Kajian teori Peran Guru Aqidah Akhlak
  • Kajian Teori Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

Jenis kajian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif iaitu data yang dikumpul adalah data berbentuk perkataan, gambar dan bukan angka.39 Kajian ini berdasarkan minat pengkaji terhadap peranan guru aqidah akhlak dalam pemupukan aqidah dan akhlak. nilai. pada pelajar di Madrasah Aliyah ASHRI-Jember tahun ajaran 2016/2017. 39 Ibid., 11. . seorang pengkaji mengkaji masalah peranan guru akidah akhlak dalam memupuk nilai akidah dan akhlak dalam diri pelajar di Madrasah Aliyah ASHRI Jember. Data yang digali adalah data tentang peranan guru akidah akhlak dalam pembinaan nilai-nilai keislaman pada peserta didik tahun ajaran 2016/2017 Madrasah Aliyah ASHRI Jember.

Berdasarkan data yang disajikan, maka dapat dianalisis bahwa peran guru Aqidah Akhlak dalam pendidikan Aqidah dan nilai-nilai akhlak kepada peserta didik adalah menjamin pembelajaran sebaik-baiknya dengan penguasaan materi yang matang, penyampaian kelas yang baik, penyampaian materi yang juga penting untuk kehidupan sehari-hari, untuk mengarahkan siswa dalam mengerjakan hal-hal yang baik sesuai dengan ajaran akidah Islam. Mengingat pentingnya nilai agama dalam hati manusia, maka peran guru Aqidah Akhlak dalam menanamkan nilai-nilai Aqidah pada diri santri sangatlah penting. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat dianalisis peran guru Aqidah Akhlak dalam pembinaan akhlak.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa peran guru Aqidah Akhlak adalah menanamkan Aqidah dan nilai-nilai akhlak pada siswa MA. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa peran guru Aqidah Akhlak adalah menanamkan nilai-nilai Aqidah pada siswa MA. Jadi dapat diketahui bahwa hasil penelitian tentang peran guru Aqidah akhlah dalam menanamkan nilai-nilai Aqidah pada peserta didik sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Muhammad Alim dan Abuddin Nata bahwa Aqidah tidak hanya diyakini dengan hati dan diucapkan. secara lisan namun juga diamalkan melalui perbuatan shaleh.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa peran guru Aqidah Akhlak adalah menanamkan akhlak pada siswa MA. Berdasarkan hasil penelitian, kami telah melakukan dan menganalisis data yang diperoleh mengenai peran guru Aqidah Ahklak dalam penanaman Aqidah dan nilai-nilai moral pada siswa Madrasah Aliyah Ashri Jember tahun pelajaran 2016/2017. Hasanah, Roidatul. 2015. Peran Guru Aqidah Akhlak dalam Pengelolaan Kelas di Mts Syirkah Salafiyah Kelas VII.A Pondoklalang Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jember: IAIN Jember.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena-fenomena yang dialami subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, tindakan, motivasi, dan lain-lain. Penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa, dalam konteks alam yang khusus dan menggunakan metode ilmiah yang berbeda.38. Pemilihan sekelompok subjek didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang dianggap berkaitan erat dengan ciri-ciri populasi yang telah diketahui sebelumnya.

Data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian, adapun tujuan metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data, sehingga data yang tingkat validitasnya diharapkan dapat dipertanggungjawabkan. Observasi merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan Artinya ilmuwan hanya dapat bekerja dengan data, yaitu fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui observasi.40 Melalui observasi tersebut, peneliti dapat mempelajari tentang realitas tingkah laku manusia atau benda dalam suatu situasi dan maknanya. perilaku itu. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Observasi non partisipan adalah dimana peneliti datang ke lokasi kegiatan orang yang diamati, namun peneliti tidak terlibat dalam kegiatan tersebut atau peneliti bertindak sebagai pihak yang melakukan observasi. pengamat.

Tujuan wawancara terstruktur adalah agar peneliti dapat mengekstraksi data sebanyak-banyaknya tanpa mengurangi informasi dan makna alamiah dari proses ekstraksi tersebut.

Analisis Data

Sedangkan peneliti dalam analisis data melalui berbagai tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Reduksi data artinya seleksi, fokus pada penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data 44 Pelaksanaan reduksi data berlangsung terus menerus sepanjang penelitian. Data kualitatif dapat disederhanakan dan diubah dengan berbagai cara melalui seleksi yang ketat, deskripsi atau ringkasan singkat dan sebagainya. Presentasi adalah kumpulan informasi yang disusun untuk menawarkan kemungkinan menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. 45 Dengan melihat presentasi, kita dapat memahami apa yang terjadi dan apa yang perlu dilakukan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal. Kesimpulan tersebut merupakan temuan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Wawasan dapat berupa uraian atau Analisis data kualitatif merupakan suatu usaha yang berkesinambungan dan berkesinambungan. Reduksi data, penyajian data dan verifikasi data merupakan gambaran keberhasilan yang berurutan sebagai suatu rangkaian yang mengikuti satu demi satu.

Keabsahan Data

Seluruh guru di lingkungan MA Ashri Jember khususnya guru Aqidah Akhlaq mempunyai peranan yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai luhur agama dan ilmu pengetahuan pada diri siswa dan juga dengan ilmu yang dimilikinya dapat tercapai prestasi belajar yang diharapkan setiap orang. . Para Pihak. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas yang kondusif dan di tengah pembelajaran, menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada siswa.” 53. Ada beberapa macam pembelajaran nilai-nilai Aqidah yang sering saya berikan kepada siswa. siswa, seperti yang biasa diucapkan oleh anak-anak yaitu bacaan Asmaul Husna setiap hari Senin-Rabu laut yang dibacakan bersama-sama sebelum pembelajaran dimulai.

Yang sering saya ingatkan kepada mereka ketika saya mengamalkan akhlak kepada Allah saudari, adalah selalu menunaikan shalat tepat waktu dan berusaha melakukannya secara berjamaah. Selain membaca Asmaul Husna, guru juga menanamkan nilai-nilai Aqidah pada siswa dengan menulis Iqro' bil Qolam yang dilakukan setiap hari setelah membaca Asmaul Husna. Berdasarkan teori tersebut jelas sekali bahwa moralitas merupakan hasil pendidikan, pelatihan dan pembinaan yang dilakukan secara terus menerus, disini peran guru menjadi pusat utama dalam menanamkan moralitas pada diri siswa.

Menurut informan diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, upaya yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai moral pada diri siswa yaitu dengan cara mengajarkan siswa untuk mencium tangan guru sebelum dan sesudah pembelajaran serta selalu mengajarkan berbicara sopan dan merendahkan. suara mereka saat berbicara dengan guru. Guru aqidah tidak hanya diyakini dengan hati dan diucapkan secara lisan tetapi juga diamalkan melalui amal shaleh. Nurlaeli, Dwi.2014. Peran Guru Aqidah Akhlak Dalam Mengembangkan Kemandirian Belajar Siswa Brokenhome Di Mi Miftahul Ulum 01 Sumuran Kecamatan Ajung Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2015. Tesis Diploma, Jember: STAIN Jember, 2014.

Wahyuni, Siti. 2014. Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik di Mts Al-Hidayah Desa Karangharjo Kecamatan Silo Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014. Jember Skripsi : STAIN Jember.

Tahap-tahap Peneletian

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Objektif Penelitian

Penyajian dan Analisis Data

Pembahasan Temuan

Ketiganya merupakan akhlak yang harus ditanamkan kepada peserta didik agar tumbuh menjadi manusia yang berakhlak baik sesuai dengan tujuan pendidikan agama Islam. Setelah temuan tersebut didiskusikan dengan teori yang dikemukakan oleh Ibnu Miswakaih dan Alim Mas’ud, maka temuan tersebut sejalan dengan hasil teori yang dikembangkan yaitu akhlak seseorang akan terbentuk dengan baik apabila dilakukan pembinaan yang baik, dimana gurunya. adalah pusat dalam budidaya ini.

PENUTUP

Kesimpulan

Menurut Suparlan, guru mempunyai kesatuan peran dan fungsi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu kemampuan mendidik, membimbing, mengajar dan melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan suatu kesatuan kemampuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Guru sebagai pendidik dan pengajar memberikan pembelajaran sebaik-baiknya dengan penguasaan materi yang matang, penyampaian kelas yang baik, penyampaian materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari serta memberikan arahan dan motivasi kepada siswa untuk berbuat baik sesuai dengan ajaran Islam. agama..

Seperti beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat, beriman kepada kitab Allah, beriman kepada Rasul, beriman kepada hari kiamat, beriman kepada Qadha dan Qadhar yang penerapannya langsung dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pelaksanaan membaca Asmaul Husna, membaca Nadhoman, menulis Iqro' Bil Qolam dan penanaman yang dilakukan guru setiap hari dalam setiap pembelajaran yang coba guru kaitkan dengan materi ajar. Guru mendidik siswanya untuk mempunyai akhlak yang baik, yaitu dengan membiasakan bersikap sopan kepada guru dan teman, dengan mengajarkan siswa berbicara lembut kepada semua guru.

Saran-saran

Referensi

Dokumen terkait