PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut. Anak belum mampu berperilaku sosial, hal ini terlihat dari anak belum mau berbagi dan bekerjasama dalam bermain dan mengerjakan tugas. Anak belum mampu membina hubungan yang baik dengan temannya, seperti mencuri barang milik temannya, terkadang membeda-bedakan teman, berkata kasar kepada teman dan lain sebagainya.
Anak cenderung kurang kooperatif ketika belajar berkelompok, tidak mau berbagi tugas dengan temannya, dan terkadang tidak mau menyelesaikan tugas bersama-sama.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Farina Nurullita : “Upaya peningkatan perkembangan sosial emosional melalui kegiatan role play pada anak kelompok A TK Islam Al-Anis Jiwaan Ngemplak Kartasura tahun ajaran. Sidratul Khasanah : “Melaksanakan role play dalam mengoptimalkan sosial emosional anak di kelas B2 PG - TKIT Salsabila Al-Muthi'in"13.13Sidratul Khasanah “Penerapan Role Playing Dalam Mengoptimalkan Perasaan Sosial Anak Kelas B2 PG-TKIT Salsabila Al-Muthi'in” diajukan menjadi satu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi role-playing dalam optimalisasi perasaan sosial dan emosional anak kelas B2 PG-TKIT Salsabila Al-Muthi'in. Sri Muryani : “Meningkatkan kemampuan sosial emosional anak melalui metode role play pada anak kelompok B di TK Aisyiyah 7 Bareng Klaten Tahu Tahun 2012/2013”. Dalam penelitian ini peneliti akan mencoba memanfaatkan role play untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak.
Disini peneliti menuliskan judul penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Melalui Metode Role Play”. 14Sri Muryani “Meningkatkan keterampilan sosial emosional anak melalui metode role play pada anak kelompok B di TK Aisyiyah 7 Bareng Klaten Tahu Tahun 2012/2013”.
LANDASAN TEORI
- Pengertian Perkembangan Sosial Emosional Anak UsiaDini
- Aspek Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini
- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional
- Strategi Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini
- Metode Bermain Peran (role playing)
- Pengertian Bermain Peran (role playing)
- Kelemahan dan Kelebihan Bermain Peran (role playing)
- Macam-macam Bentuk dan Metode Bermain Peran(role playing)28
- Langkah dan Metode Bermain Peran (role playing)
- Hipotesis Tindakan
20Dita Destari Iin Riski Indryani, dkk “Penggunaan metode role play untuk meningkatkan keterampilan sosial anak usia 4-5 semester I tahun ajaran TK Trisula Singajara Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini No. Salah satu tekniknya Yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional anak adalah dengan bermain peran. Metode bermain peran merupakan proses pembelajaran yang tergolong dalam metode simulasi. 30.
Metode role play juga dapat diartikan sebagai cara memperoleh apresiasi siswa melalui bahan pengembangan yang digunakan. Metode role play disebut juga sosiodrama” dan role play merupakan salah satu cara mengajar. Kelemahan dan kelebihan metode role play Masing-masing metode tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda, untuk diterapkan dalam setiap kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
32Henik Sri Haryati “Penerapan metode role-playing dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia 5-6 tahun di TK Kartika 1-4 Pekanbaru” Jurnal Dasar No. 33Vera Ayuningtiyas “Metode role-playing dalam upaya mengembangkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia pada siswa anak kecil di TK Bhayangkari 17 Cimahi” Jurnal Pemberdayaan, no.
METODOLOGI PENELITIAN
- Lokasi Penelitian
- Subjek dan Objek Penelitian
- Rencana Tindakan
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Indikator Keberhasilan
Analisis yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial emosional melalui metode role-playing pada anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Batanghari Lampung Timur. Topik/subtopik pembelajaran yang akan disampaikan adalah Profesi/Perdagangan dan kegiatan peningkatan perkembangan sosial emosional anak yang dilaksanakan dengan metode role play.Kegiatan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut. Hasil observasi peningkatan perkembangan sosial emosional anak melalui metode role play siklus I (pertemuan I) tanggal 15 Maret 2022.
Hasil observasi pertumbuhan perkembangan sosial emosional anak melalui metode role play Siklus I (Pertemuan 2) pada tanggal 16 Maret. Oleh karena itu, keterampilan pengembangan sosial emosional anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal melalui kegiatan metode role play sebaiknya dilanjutkan pada tindakan siklus II. Hasil observasi diatas menunjukkan bahwa peningkatan perkembangan sosial emosional anak melalui metode role play pada siklus II pertemuan ke 2 belum berhasil karena terdapat 13 anak yang mencapai kriteria Perkembangan Sesuai Harapan (BSH) dengan persentase 52.%.
Berdasarkan kondisi awal tersebut, maka peneliti mengambil tindakan dengan menggunakan metode role play untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional pada anak usia dini. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode role play dapat menjadi salah satu metode pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional pada anak usia dini. Berdasarkan hasil penelitian, persentase perkembangan sosial emosional anak yang diberikan metode role play mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.
Dilihat dari penelitian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa metode role-playing dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional anak. Metode bermain peran kelompok B TK Asoka Makassar berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan meningkatkan perkembangan sosial emosional anak. Metode role play dilaksanakan dengan senang hati agar perkembangan sosial emosional anak dapat berkembang secara optimal sesuai indikatornya.52.
Perkembangan sosial emosional anak sangat baik, anak melakukan permainan peran dengan antusias. Dengan demikian penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa metode role play dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Lampung Timur. Metode Role Playing Dalam Mengoptimalkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini (4-5 Tahun)” Jurnal Pendidikan Cakrawala, no.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Tema/subtema pembelajaran yang akan disampaikan adalah Diri Sendiri/Mimpiku dan kegiatan untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional. akan dilakukan melalui metode role play. Hasil observasi di atas menunjukkan bahwa peningkatan perkembangan sosial emosional anak melalui metode role play pada siklus I pertemuan II belum tercapai karena siswa belum mencapai perkembangan sesuai harapan (BSH). menjangkau 13 anak dengan persentase 52% dari total jumlah siswa. Tema/subtema pembelajaran yang akan disampaikan adalah hewan/ayam dan kegiatan pengembangan sosial emosional yang akan dilakukan adalah metode role play.
Hasil observasi di atas menunjukkan bahwa peningkatan perkembangan sosial emosional anak melalui metode role play pada siklus II pertemuan pertama belum tercapai karena terdapat 13 anak yang belum mencapai kriteria perkembangan sesuai harapan (BSH ), dengan persentase 52% dari total jumlah anak. Topik/subtopik pembelajaran yang akan dibawakan adalah Aku/Temanku dan kegiatan pengembangan sosial emosional anak yang akan dilakukan adalah kegiatan bermain peran. Topik/subtopik pembelajaran yang diajarkan adalah saya/keluarga saya dan kegiatan pengembangan sosial emosional yang dilakukan adalah metode role play.
Hasil observasi diatas menunjukkan bahwa peningkatan perkembangan sosial emosional anak melalui metode role play pada siklus II pertemuan ke 3 berhasil karena 13 siswa mencapai kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dengan persentase 52% dari jumlah seluruhnya. siswa. Dengan demikian berdasarkan penelitian tindakan kelas dan observasi yang telah dilakukan terbukti bahwa metode role play dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Lampung Timur. 52 Andi Rezky Nurhidaya “Perkembangan Sosial Emosional Anak Melalui Metode Role Play Kelompok B di TK Asoka Makasar” Jurnal Pendidikan Nonformal No.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (CRT) untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan perkembangan sosial emosional anak melalui role play. metode di TK Aisyiyah Bustanul Athfal, Batanghari, Lampung Timur. Peningkatan Keterampilan Sosial Emosional Anak Melalui Role Playing Pada Kelompok B TK Insan Kamil Tambakan Kecamatan Balendah" Prosiding Pendidikan Guru PAUD No. Sri Muryani "Peningkatan Keterampilan Sosial Emosional Anak Melalui Metode Role Playing Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 7 Bareng Klaten Tahu Sunan Kalijaga Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Skripsi, 2017.
Dekripsi Data Hasil Penelitian
Pembahasan
Pada siklus II peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus I dan memperkuat perkembangan sosial emosional anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfak Batanghari Lampung Timur. Sesuai dengan penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Andi Rezky Nurhidaya berjudul Perkembangan Sosial Emosi Anak. Proses bermain peran ini memberikan contoh nyata perilaku manusia yang berguna sebagai alat positif bagi anak untuk belajar.
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya persentase perkembangan sosial emosional anak setelah dilakukan pengukuran pada I. dan II. Perkembangan sosial emosional anak dapat berkembang dengan baik apabila digunakan metode role play sebagai alternatif pengembangan sosial emosional anak dalam setiap pembelajaran dengan metode yang berbeda-beda dan juga dengan kegiatan perkembangan yang menarik. Penggunaan Metode Role Playing untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial Emosional Kelompok B Pada Anak Usia Dini di Raudhatul Athfal Ismaria Al-Qur'anniyah Rajabasa Bandar Lampung” Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Skripsi, 2019.
“Metode Role Play Dalam Upaya Mengembangkan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Pada Anak Usia Dini Di TK Bhayangkari 17 Cimahi” Jurnal Pemberdayaan No. Penggunaan Metode Role Play Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Usia 4-5 Semester I Di Trisula Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini TK Singajara Tahun Pelajaran, No. Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Metode Role Play di Kelompok Bermain” Satya Widya, No.
“Penerapan metode role play dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia 5-6 tahun di TK Kartika 1-4 Pekanbaru” Jurnal Pratama. KurniawanAdi Nova, Nurhasanah, Sari LiaSuci, Jurnal Pendidikan dan Konseling “Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini”, No. Lubis, Mira Yanti “Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Melalui Bermain” Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, No.1 (2019).
Maysaroh, Renti “Upaya meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak melalui role play di TK Nurul Huda Desa Suka Maju Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi” Sulthan Thaha Saifuddin Universitas Islam Negeri Jambi, Skripsi, 2019. Upaya meningkatkan perkembangan sosial emosional melalui peran bermain untuk meningkatkan aktivitas bermain pada anak kelompok A TK Islam Al-Anis Jiwaan Ngemplak Kartasura. Tahun Ajaran Universitas Muhammadiyah Surakarta, Tesis 2013. Sidratul Khasanah “Penerapan Role Playing dalam Mengoptimalkan Sosial Emosional Anak Kelas B2 PG-TKIT Salsabila Al-Muthi’in”.
PENUTUP
Saran
Dalam kegiatan pembelajaran sosial emosional, siswa tidak hanya memerlukan ruang dan perlengkapan yang sempurna dalam proses pembelajaran, tetapi juga memerlukan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Perkembangan Emosi Anak Usia Dini Usia 5-6 Tahun Dilihat dari Ibu Bekerja" Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, No. "Pengembangan motorik fisik melalui permainan tradisional untuk anak usia dini" Jurnal Pendidikan Anak, No. 1 (2016).
Upaya Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Balok Di TK Cipta Mulia Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat" Pemberdayaan, No. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: PTRaja GrafindoPersada, 2008). "Perkembangan sosial pada anak usia dini sebagai benih masa depan bangsa” Majalah Al-Ta’lim, No. 6 (2013). Undang-undang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Taman Kanak-Kanak (PAUD).
