• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: ANALISIS YURIDIS MALPRAKTEK DOKTER AKIBAT KELALAIAN DALAM MENANGANI PASIEN DITIJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM KESEHATAN (Studi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2033 K/Pid.Sus/2017)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: ANALISIS YURIDIS MALPRAKTEK DOKTER AKIBAT KELALAIAN DALAM MENANGANI PASIEN DITIJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM KESEHATAN (Studi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2033 K/Pid.Sus/2017)"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

Bagaimana tanggung jawab dokter dalam pengobatan pasien ditinjau dari hukum kesehatan alam? Menganalisis dan memahami persyaratan hukum malpraktik dokter dalam pengobatan pasien dari sudut pandang hukum kesehatan.

Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori

Kerangka Konseptual

Konsep adalah suatu konstruksi mental, yaitu sesuatu yang muncul dari suatu proses yang berlangsung dalam pikiran penyelidikan untuk tujuan analitis.44 Konsep atau kerangka konseptual pada hakikatnya merupakan pengaruh atau pedoman yang lebih konkrit dibandingkan pada tataran teoritis, yang seringkali masih selalu abstrak. Namun kerangka konseptual terkadang masih dianggap abstrak sehingga diperlukan definisi operasional yang dapat dijadikan pedoman konkrit dalam proses penelitian. Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh aturan hukum pidana dan dapat diancam dengan pidana bagi siapa saja yang melanggar larangan tersebut dan perbuatan tersebut harus benar-benar dipahami oleh masyarakat sebagai suatu perbuatan yang tidak boleh atau tidak menghalangi terlaksananya perintah di jalan. berdiri. hubungan sosial yang diperjuangkan masyarakat.

Malpraktik adalah suatu kesalahan dalam praktek profesi kedokteran yang tidak sesuai dengan standar profesi kedokteran dalam menjalankan profesinya.46. Akibat adalah sesuatu yang menjadi akhir atau akibat dari suatu peristiwa (tindakan atau keputusan), syarat-syarat, atau keadaan yang mendahuluinya.47. Masyarakat adalah suatu sistem adat istiadat, tata cara, wewenang dan kerja sama antar kelompok yang berbeda, klasifikasi dan pengawasan terhadap tingkah laku dan kebiasaan manusia.

Masyarakat adalah suatu bentuk kehidupan dimana kebiasaan-kebiasaan berkembang bersama-sama dalam jangka waktu yang lama.49 f.

Asumsi

TIDAK. 2052/MenKes/Per/X/2011 tentang Izin Praktik dan Penyelenggaraan Praktik Kedokteran adalah surat sah atau bukti tertulis bagi dokter dan dokter spesialis bahwa yang bersangkutan telah terdaftar dan memenuhi persyaratan yang ditentukan serta terdaftar pada Konsil Kedokteran Indonesia. . Pengaturan mengenai tindak pidana penyalahgunaan menurut hukum pidana diatur dalam pasal 78 undang-undang no. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran bahwa setiap orang dengan sengaja menggunakan cara, cara, atau cara lain dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga menimbulkan kesan bahwa yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat tanda registrasi dokter atau surat keterangan dokter. pendaftaran dokter gigi atau izin praktek. Tanggung jawab tenaga kesehatan atas perbuatan malpraktek dalam hukum pidana erat kaitannya dengan pembuktian bahwa perbuatan seseorang (dokter/tenaga medis) dapat dimasukkan dalam kategori malpraktek pidana, apabila perbuatan tersebut memenuhi rumusan delik pidana. .

Tindak pidana yang timbul karena memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa memiliki surat keterangan dokter dibenarkan atas dasar tidak ditemukannya perbuatan melawan hukum atau perbuatan melawan hukum yang harus dinilai berdasarkan sifat mengetahui atau kesengajaan perbuatan melawan hukum tersebut. . orang pelaku, sehingga unsur tersebut dengan sengaja menggunakan alat, cara atau cara lain untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memberikan kesan bahwa yang dimaksud adalah dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat tanda registrasi kesehatan atau surat keterangan atau izin gigi. untuk berlatih seperti itu.

Keaslian Penelitian

Tesis Muhammad Jay Sugit berjudul: “Tinjauan Hukum Pidana terhadap Prosedur Medis yang Mengakibatkan Penyalahgunaan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan Tahun 2019 dengan rumusan masalah sebagai berikut: a. Hasrul Buamona, tesis diploma NIM yang berjudul: “Pertanggungjawaban pidana dokter dalam malpraktek medik (Analisis Hukum Putusan Kasasi No. 365 K/PID/2012), dengan rumusan masalah sebagai berikut. Apakah putusan kasasi Mahkamah Agung no. 365 FJPidl2012 menurut pertanggungjawaban pidana dokter atas kesalahan medis?

Penelitian ini orisinal karena sesuai dengan kaidah ilmiah yaitu adil, rasional, obyektif, dan terbuka.

Metode Penelitian

  • Sifat Penelitian
  • Metode Pendekatan
  • Alat Pengumpulan Data
  • Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

Pendekatan konseptual (co-conceptual approach)57 dilakukan dengan mempelajari kedudukan dan doktrin dalam ilmu hukum, yang akan mencari gagasan-gagasan yang dapat memunculkan pemahaman hukum, konsep-konsep hukum dan asas-asas hukum yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Pengumpulan data terfokus pada pokok permasalahan, sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam penelitian dan tidak terjadi kerancuan dalam pembahasan. Untuk memperoleh hasil yang obyektif dan dapat dibuktikan kebenarannya serta dapat dijadikan bahan pertimbangan, maka data dalam penelitian ini diperoleh melalui alat pengumpulan data yang dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan, dan sebaliknya penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan data dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.

Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdiri atas peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tindak pidana pelanggaran. Bahan hukum sekunder merupakan bahan yang berkaitan erat dengan bahan hukum primer berupa putusan pengadilan, buku-buku yang berkaitan dengan obyek yang diteliti. Putusan hukum yang digunakan dalam penelitian ini merupakan rangkaian putusan yang memperhatikan tujuan penelitian ini dan dengan melihat ciri-ciri dan ciri-ciri objek yang diteliti serta hasilnya yang nantinya akan digeneralisasikan.

Mengingat penelitian ini bersifat deskriptif dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, maka penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan metode induktif, yaitu data yang digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dengan cara mendeskripsikan atau menafsirkan permasalahan umum dalam kesimpulan khusus. proses perkiraan yang dimulai dari suatu kebenaran umum tentang suatu fenomena (teori) kemudian menggeneralisasikan kebenaran tersebut kepada suatu peristiwa atau data tertentu yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan fenomena yang dimaksud, dengan menggunakan beberapa aturan logika.61.

Syarat Penyelenggaraan Praktek Kedokteran

2052/Menkes/Per/X/2011 tentang izin praktek dan melakukan kegiatan kedokteran menyatakan: “Praktik kedokteran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dokter bersama pasien dalam pelaksanaan upaya kedokteran”. Dalam melakukan kegiatan kedokteran, dokter yang membuka praktek dokter atau kegiatan kesehatan harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh pemerintah. 1/KKI/Per/I/2010 tentang pendaftaran dokter program intensif menyatakan: “Setiap dokter yang akan melaksanakan praktik kedokteran mandiri di Indonesia wajib menyelesaikan program magang untuk memperoleh tingkat kompetensi praktik mandiri.

Setiap dokter yang akan menyelesaikan magang wajib memenuhi persyaratan yang diatur dalam persyaratan praktik kedokteran di Indonesia, yaitu harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.66. Setiap dokter yang telah menyelesaikan pendidikannya dan ingin melakukan praktik kedokteran harus memiliki izin. Apabila jangka waktu Surat Tanda Pendaftaran (STR) telah habis, Surat Izin Praktek (SIP) tetap dapat diperpanjang sepanjang disahkan dengan faktur manajemen yang diterbitkan oleh organisasi profesi dengan masa berlaku paling lama 6 (enam) bulan. . 42 UU No. 29 tentang Praktek Kedokteran Tahun 2004 menyatakan bahwa: “Direktur fasilitas pelayanan kesehatan dilarang mengizinkan dokter atau dokter gigi yang tidak mempunyai izin untuk menjalankan profesinya di lembaga pelayanan kesehatan”.

Kewajiban terkait dewan ini juga diatur dalam UU No. 29 Tahun 2004 untuk praktek kedokteran dan selanjutnya apabila terpenuhi tata cara tersebut diperbolehkan melakukan praktek kedokteran.

Tindak Pidana MalpraktIk Kedokteran

Dalam pengertian umum: praktik buruk yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh profesi. Kegagalan untuk memberikan layanan profesional dan melakukannya pada tingkat keterampilan dan kecerdasan yang wajar dari rata-rata rekan seprofesi di masyarakat, yang mengakibatkan cedera, kehilangan atau kerusakan pada penerima layanan yang mengandalkannya, termasuk perilaku profesional yang salah, tidak beralasan. keterampilan, melanggar kewajiban profesional atau hukum, praktik yang sangat buruk, perilaku ilegal atau tidak bermoral.78. Kemajuan teknologi kedokteran bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pasien, namun ternyata menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Beberapa contoh tindakan keji dan dampak samping negatif dari kemajuan teknologi kedokteran antara lain: Malpraktik administratif terjadi ketika tenaga kesehatan melanggar peraturan perundang-undangan administrasi negara yang berlaku, misalnya dengan melakukan praktik kebidanan tanpa izin atau izin praktik, dengan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. izin atau ijinnya, dengan melakukan praktek yang izinnya telah habis masa berlakunya dan dengan melakukan praktek tanpa membuat rekam medis.Kegagalan medis, yaitu suatu perjalanan penyakit yang wajar dan mempunyai resiko yang tidak diketahui sebelumnya (unforeseable) atau diketahui sebelumnya (foreseeable) tetapi tidak dapat dihindarkan bukan merupakan tindak pidana medik, sedangkan kegagalan medik yang disebabkan oleh kesengajaan merupakan perbuatan salah profesi dan tindak pidana medik.

Culpa levis dan culpa levissima yang tidak dapat dituntut secara hukum pidana, termasuk dalam hukum perdata.

Pengaturan Tindak Pidana Malpraktek

Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yang memberikan kesan kepada masyarakat bahwa yang bersangkutan adalah seorang dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat tanda registrasi atau tanda registrasi dokter. Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan alat, cara atau cara lain untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga menimbulkan kesan bahwa yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat tanda registrasi dokter atau surat tanda daftar dokter gigi atau izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp seratus lima puluh juta rupiah). e) Pasal 79 Setiap dokter atau dokter gigi yang.

Tindak pidana pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat tanpa surat tanda registrasi dokter yang dilakukan oleh Suharto, AMd.RO., A.Md.Kep., S.KM merupakan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 Undang-Undang Republik Indonesia. Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran itu. Unsur : Sengaja menggunakan cara, cara atau cara lain dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga menimbulkan kesan bahwa yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat tanda registrasi dokter atau surat tanda daftar atau izin praktek dokter gigi, sebagaimana diatur untuk dalam pasal 73 ayat. (2). Sengaja menggunakan sarana untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar menimbulkan kesan bahwa yang dimaksud adalah dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat tanda registrasi dokter atau surat tanda daftar dokter gigi atau izin praktek, sebagaimana diatur dalam Pasal 73 ayat (2).

Sengaja menggunakan cara pemberian pelayanan kepada masyarakat sehingga menimbulkan kesan bahwa yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi kesehatan atau surat tanda registrasi gigi atau izin praktek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat. Menggunakan cara lain dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memberikan kesan bahwa yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi kesehatan atau surat tanda registrasi gigi atau izin praktek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat. Dari uraian di atas, unsur sengaja menggunakan alat, cara atau cara lain untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menimbulkan kesan bahwa yang bersangkutan adalah seorang dokter atau dokter gigi yang telah memegang surat tanda registrasi kesehatan atau surat tanda registrasi gigi atau surat 2. izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat

Referensi

Dokumen terkait