• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. WANGLAI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. WANGLAI MEDAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Selain itu, untuk meningkatkan kinerja pegawai, organisasi harus mampu menciptakan kondisi yang dapat menimbulkan pegawai menjadi disiplin dalam bekerja. Penelitian sebelumnya yang relevan untuk mengukur pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan antara lain peneliti di Ivonne A.S. Sajangbati (2013), Mizan (2014), Windi J. Faktor lain yang juga penting dan mempunyai pengaruh besar terhadap kinerja pegawai dalam menunjang kinerja terbaiknya adalah kepuasan kerja.

Kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan berkaitan dengan pekerjaannya (Nuraini, 2013:112). Penelitian terdahulu yang relevan untuk mengukur kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah penelitian Ivonne AS Sajangbati (2013), Dwi. Kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja pegawai dan kinerja organisasi secara keseluruhan, dan kepuasan juga merupakan suatu keadaan yang dialami pegawai sebagai hasil analisa pekerjaannya.

Oleh karena itu peneliti disini tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : Pengaruh Disiplin Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Karena banyaknya permasalahan yang kita hadapi, maka permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini fokus pada “Pengaruh disiplin kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan CV. Bagi penulis menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia, terutama yang berkaitan dengan disiplin kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.

Kinerja merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat bergantung pada kinerja pegawai.

Jenis- Jenis Kinerja

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor individu merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri karyawan, seperti kemampuan fisik, mental, pengetahuan dan keterampilan. Faktor organisasi adalah sistem yang dianut oleh organisasi tempat karyawan bekerja, seperti kepemimpinan, penghargaan, pelatihan, dan tata kelola perusahaan.

Indikator Kinerja

Disiplin Kerja

  • Pengertian Disiplin Kerja
  • Macam-Macam Disiplin Kerja
  • Pendekatan Disiplin Kerja
  • Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja
  • Teknik – Teknik Pelaksanaan Disiplin kerja
  • Indikator – indicator kedisiplinan Yang meliputi

Disiplin menunjukkan suatu keadaan atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketentuan perusahaan. Jika peraturan atau ketentuan perusahaan diabaikan atau sering dilanggar maka karyawan akan mempunyai disiplin yang buruk. Dalam pengertian yang lebih sempit dan luas, disiplin berarti tindakan yang dilakukan oleh pengawasan untuk memperbaiki perilaku dan sikap pegawai yang salah.

Disiplin preventif merupakan upaya untuk mendorong karyawan agar mengikuti dan mentaati pedoman dan aturan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Begitu pula dengan pegawai harus dan wajib mengetahui dan memahami seluruh pedoman dan tata tertib kerja yang ada dalam organisasi. Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang berkaitan dengan kebutuhan kerja seluruh sistem dalam organisasi.

Disiplin korektif merupakan upaya menggerakkan pegawai untuk menyatukan peraturan dan mengarahkan mereka untuk lebih menghormati peraturan sesuai dengan kebijakan yang berlaku pada perusahaan. Dalam hal disiplin pendidikan, pegawai yang melanggar disiplin harus diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk mengoreksi pegawai yang melakukan pelanggaran, menjaga peraturan yang berlaku dan memberikan edukasi kepada pelanggar.

Pendekatan disiplin secara tradisi, yaitu pendekatan disiplin dengan hukuman a) Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan dan tidak pernah ada revisi apabila sudah diputuskan. Pemberian teguran Peringatan pertama, kedua dan ketiga wajib diberikan kepada pekerja yang melanggar disiplin kerja. Sanksi harus segera diberikan, Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku.

Ketidakkonsistenan dalam pemberian sanksi dapat menyebabkan pegawai merasa didiskriminasi oleh pegawai, sanksi yang diberikan terlalu ringan, dan ketidakdisiplinan yang diabaikan. D. Sanksi harus bersifat impersonal, sanksi terhadap pelanggaran disiplin tidak boleh membeda-bedakan pegawai, tua dan muda, laki-laki dan perempuan, serta tetap diterapkan secara merata sesuai ketentuan yang berlaku. Tujuannya adalah untuk menyadarkan karyawan bahwa disiplin kerja berlaku bagi seluruh karyawan, dengan sanksi atas pelanggaran sesuai dengan aturan perusahaan yang berlaku.

Tidak dapat diragukan lagi bahwa teknik disiplin yang paling penting untuk dipelajari oleh setiap manajer adalah disiplin diri. Disiplin kerja bukan sekedar mentaati dan menghargai penggunaan waktu kerja serta tidak mencuri waktu.

Teori Tentang Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja

Faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja

Ini termasuk; sistem dan besaran gaji, jaminan sosial, berbagai tunjangan, fasilitas yang diberikan dan promosi. Hal ini meliputi: rekan kerja yang kompak, kepemimpinan yang baik dan bijaksana, serta bimbingan dan perintah yang masuk akal.

Pengukuran Kepuasan kerja

Wawasan kepuasan kerja dapat dicapai jika analisis Tantangan kepuasan kerja dikaitkan dengan kinerja, ketidakhadiran, keinginan pindah, usia, jabatan, ukuran organisasi, Siagian (2012:19). Kepuasan kerja terkait dengan variabel seperti usia, tingkat ketidakhadiran, tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi.

Keterkaitan Antara Variabel

Maka kepuasan kerja karyawan harus diperhatikan, karena seorang karyawan yang merasakan kepuasan kerja akan menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaannya. Sikap positif tersebut diwujudkan dalam semangat dan kedisiplinan dalam bekerja, sehingga berdampak pada peningkatan kinerja pegawai. Jadi semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan karyawan maka akan berdampak positif terhadap peningkatan kinerja karyawan.

Penelitian Terdahulu

Kerangka Konseptual

Hubungan disiplin kerja dengan kepuasan kinerja pegawai adalah disiplin kerja merupakan ketaatan dan ketaatan pegawai terhadap peraturan kerja yang telah ditetapkan organisasi. Sedangkan kinerja pegawai merupakan hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai organisasi dalam kurun waktu tertentu (Mangkunegara, 2014, 22). Kepuasan kerja merupakan derajat kenikmatan dalam bekerja dengan menerima pujian atas hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan lingkungan kerja yang baik.

Karyawan yang lebih menyukai menikmati kepuasan kerja dalam bekerja akan lebih mengutamakan pekerjaannya dibandingkan kompensasi, padahal kompensasi merupakan hal yang penting. Kinerja pegawai merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau kegiatan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu dengan mengacu pada sejumlah standar seperti biaya yang lalu atau yang diproyeksikan, berdasarkan efisiensi, akuntabilitas manajemen dan sejenisnya. Oleh karena itu, disiplin kerja yang kuat dalam pelaksanaan kerja dapat mendorong peningkatan hasil kerja atau kinerja pegawai yang optimal.

Hipotesis

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh Komitmen Organisasi, Loyalitas Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV ENZO Medan” Adapun