• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: TINJAUAN HUKUM ATAS GANTI RUGI KEPADA ANGGOTA KOPERASI (MAHA SUCI) YANG BERJALAN SECARA ILEGAL (Studi Kasus Putusan Mahkaah Agung Republik Indonesia Nomor 750 K/Pdt/2022)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: TINJAUAN HUKUM ATAS GANTI RUGI KEPADA ANGGOTA KOPERASI (MAHA SUCI) YANG BERJALAN SECARA ILEGAL (Studi Kasus Putusan Mahkaah Agung Republik Indonesia Nomor 750 K/Pdt/2022)"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Kompensasi dalam hukum perdata dapat timbul karena wanprestasi akibat suatu perjanjian, atau dapat timbul karena perbuatan salah. 21 Kompensasi yang timbul akibat wanprestasi adalah apabila ada pihak-pihak dalam perjanjian yang tidak melakukan. Selanjutnya dalam kepustakaan dan fiqih juga terdapat beberapa model ganti rugi atas tidak dibayarnya, yaitu sebagai berikut: 25.

Kompensasi dalam bentuk ekspektasi merupakan suatu bentuk kompensasi atas hilangnya keuntungan yang diharapkan (dimasa yang akan datang), apabila perjanjian tidak terpenuhi. Ganti rugi berupa biaya-biaya dimaksudkan sebagai imbalan berupa ganti rugi atas seluruh biaya yang dikeluarkan oleh salah satu pihak yang harus dibayar oleh pihak lain yang melanggar perjanjian. Kompensasi restitusi merupakan suatu model kompensasi yang juga menempatkan kesepakatan pada posisi seolah-olah kesepakatan itu tidak terjadi pada mulanya.

Nilai tambah yang dimaksud di sini adalah kelebihan nilai yang telah diterima para pihak sebagai akibat pelaksanaan perjanjian, Nilai tambah tersebut harus dikembalikan pada bentuk semula sebagai bentuk imbalan. Pemberian imbalan berupa pelaksanaan suatu perjanjian merupakan suatu kewajiban untuk melaksanakan perjanjian meskipun terlambat, dengan atau tanpa imbalan. Ganti kerugian dalam konsep hukum perdata akibat suatu perbuatan melawan hukum dapat dibedakan menjadi dua (2) pendekatan, yaitu ganti kerugian umum dan ganti kerugian khusus.

Yang dimaksud dengan ganti rugi umum dalam hal ini adalah ganti rugi yang berlaku dalam segala hal, baik dalam hal wanprestasi, kontrak, maupun perkara yang berkaitan dengan perikatan, termasuk untuk perbuatan melawan hukum.38. Selain ganti rugi biasa, hukum perdata juga mengenal ganti rugi khusus, yaitu ganti rugi yang timbul karena adanya kewajiban kontrak tertentu.Dalam kaitannya dengan ganti rugi akibat perbuatan melawan hukum, dalam KUHPerdata tampak bahwa ganti rugi diberikan dengan syarat sebagai berikut: ganti rugi atas segala perbuatan melawan hukum (Pasal 1365), ganti rugi atas perbuatan yang dilakukan. Syarat-syarat ganti rugi menurut KUH Perdata, khususnya ganti rugi karena perbuatan melawan hukum, adalah sebagai berikut: 40.

Kerangka Konsep

Dalam hal ini kerjasama dilakukan oleh orang yang mempunyai minat dan matlamat yang sama.44 Dalam bahasa Arab dikatakan dengan teaun yang bermaksud tolong-menolong.

Asumsi

Keaslian Penelitian

Judul Penelitian : “Pentingnya Uang Santunan Pengadaan Tanah Proyek Migas Bagi Masyarakat Muslim Desa Mojodelik Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.” Apa kontribusi tokoh masyarakat dalam memberikan uang kompensasi pembebasan lahan proyek migas kepada masyarakat muslim di Desa Mojodelik? Berdasarkan peninjauan yang dilakukan, sejauh yang diketahui penelitian mengenai: Peninjauan Kembali Hukum Santunan Kepada Anggota Koperasi (Maha Suci) Yang Berjalan Secara Ilegal (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung RI Nomor) 750 K/Pdt /2022) juga belum pernah dilakukan. Dilihat dari judul dan isi permasalahannya, penelitian ini orisinal.

Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian

  • Metode Pendekatan
  • Objek Penelitian
  • Alat Pengumpulan Data
  • Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data a. Jenis Data
  • Analisis Data

34; Pendekatan hukum normatif adalah menekankan ilmu hukum dengan penekanan pada data sekunder, berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.” 48. Objek penelitian dalam penulisan tesis ini adalah putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. nomor 750 K/Pdt/2022.Data penelitian secara umum dibedakan antara data yang diperoleh langsung dari masyarakat dan data dari bahan studi kepustakaan.

Data dalam penulisan ini menggunakan data sekunder yaitu dari bahan pustaka, antara lain buku perpustakaan, peraturan perundang-undangan, naskah resmi, karya ilmiah, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan bahan penelitian. Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif yang dimasukkan dalam penelitian ini merupakan gambaran umum mengenai objek penelitian. Instrumen pengumpulan data menjadi landasan utama penyusunan disertasi ini, yang didasarkan pada: penelitian kepustakaan; Metode ini memungkinkan penulis mengumpulkan bahan pustaka berupa putusan pengadilan, buku, jurnal, dokumen dan sumber teori lainnya sebagai landasan penyelesaian permasalahan disertasi ini.

Norma hukum yang diperlukan sebagai premis mayor kemudian dihubungkan dengan fakta-fakta yang bersangkutan (fakta hukum) yang dijadikan premis minor dan melalui silogisme akan ditarik suatu kesimpulan mengenai permasalahan tersebut.

IJIN USAHA KOPERASI YANG DIBENARKAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

  • Pengertian Koperasi
  • Aturan Hukum Koperasi
  • Nilai-Nilai Pada Koperasi
  • Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Koperasi
  • Ijin Usaha Koperasi Yang Dibenarkan Dalam Peraturan Perundang- Undangan

12 Tahun 1967 pada pasal 3 disebutkan bahwa koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi kerakyatan yang bersifat kemasyarakatan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang membentuk suatu susunan perekonomian sebagai suatu usaha patungan berdasarkan asas kekeluargaan. Tanggung Jawab: segala kegiatan usaha koperasi harus dilaksanakan dengan prinsip profesionalisme dalam kemampuan dan tanggung jawab, efisiensi dan efektivitas, yang dapat menjamin tercapainya nilai tambah yang optimal bagi koperasi; Selain itu, nilai-nilai yang dianut oleh anggota koperasi diatur dalam Pasal 5 ayat (2) UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian sebagai berikut :.

Sekelompok orang yang hendak mendirikan koperasi harus memahami pengertian, nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi.62 Pendirian koperasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, op.cit., hal.61 Fuady, Munir, 2014, Konsep Hukum Perdata, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal.Koperasi primer dapat dilaksanakan dengan jumlah anggota minimal 20 orang.63. Unit simpan pinjam adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam hubungan simpan pinjam.

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan langsung di bidang konsumsi. Koperasi kerajinan atau koperasi industri adalah koperasi yang anggotanya terdiri atas pengusaha kerajinan/industri dan pekerja yang kepentingan dan mata pencahariannya berhubungan langsung dengan kerajinan atau industri. Koperasi perikanan adalah koperasi yang anggotanya terdiri atas petani ikan, pengusaha perikanan, pemilik tambak ikan, pemilik alat penangkapan ikan, nelayan, dan sebagainya, yang kepentingan dan mata pencahariannya berkaitan langsung dengan urusan perikanan.65.

67 Koperasi dapat menghimpun dan menyalurkan dana melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan serta koperasi lain dan/atau anggotanya. Sebagai pelaksanaan ketentuan pasal 44 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, maka dibuatlah Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi. Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan/atau anggotanya.

Tabungan berjangka adalah simpanan dalam koperasi yang penyetorannya dilakukan satu kali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan kesepakatan antara penyimpan dan koperasi yang bersangkutan. f. Tabungan Koperasi adalah simpanan dalam suatu koperasi yang penyetorannya dilakukan secara angsuran dan penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu, yang telah disepakati antara penabung dan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan koperasi. buku tabungan operasional. g.Pembentukan unit simpan pinjam dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang syarat dan tata cara pengukuhan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi.

Ketentuan ini memberikan landasan hukum yang kuat bagi koperasi untuk melakukan kegiatan simpan pinjam baik sebagai koperasi tunggal maupun tunggal, sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat, walaupun dalam lingkup yang terbatas. Dalam menjalankan kegiatan usaha penggalangan dana, ada 2 bentuk simpanan yang diperbolehkan, yaitu simpanan koperasi dan simpanan berjangka.

Referensi

Dokumen terkait