• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN PENGGUNAAN FINANCIAL TECHNOLOGY DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN POTENSI UMKM DI KECAMATAN MEDAN DENAI, KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN PENGGUNAAN FINANCIAL TECHNOLOGY DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN POTENSI UMKM DI KECAMATAN MEDAN DENAI, KOTA MEDAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Teknologi finansial juga bisa disebut sebagai sarana legal dalam memproses pembayaran tanpa harus menggunakan uang kertas. Penelitian ini akan fokus mengkaji peluang dan tantangan yang dihadapi oleh beberapa UMKM, baik yang sudah menerapkan financial technology sebagai alat pembayaran maupun yang belum di wilayah kota Medan. Dari pemaparan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti secara implisit (mendalam) mengenai peluang dan tantangan pemanfaatan financial technology bagi UMKM, demikian judul penelitian ini.

Analisis peluang dan tantangan pemanfaatan financial technology dalam upaya optimalisasi potensi UMKM di Kecamatan Medan Denai Kota Medan. Kurangnya rasa percaya diri pelaku UMKM dalam menggunakan Financial Technology karena dirasa tidak aman. Apa saja peluang dan tantangan pemanfaatan financial technology dalam upaya mengoptimalkan potensi UMKM di Kecamatan Medan Denai Kota Medan.

Untuk menganalisis peluang dan tantangan pemanfaatan financial technology dalam upaya mengoptimalkan potensi UMKM di Kecamatan Medan Denai Kota Medan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai peluang dan tantangan Financial Technology dalam sistem pembayaran dalam upaya mengoptimalkan potensi UMKM di Kecamatan Medan Denai Kota Medan. Sebagai bahan informasi untuk menambah dan memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang peluang dan tantangan Financial Technology dalam sistem pembayaran dalam upaya mengoptimalkan potensi UMKM di Kecamatan Medan Denai Kota Medan.

Namun teknologi finansial mencakup banyak elemen yaitu pembiayaan, pengelolaan aset, pembayaran dan teknologi finansial lainnya (Anisah & Crisnata, 1970).

Tabel  1. 2 Kriteria  UMKM Dan Usaha  Besar  Berdasarkan  Aset dan Omset
Tabel 1. 2 Kriteria UMKM Dan Usaha Besar Berdasarkan Aset dan Omset

Indikator Financial Technology

Financial Technology mampu mempertemukan pihak-pihak yang membutuhkan uang dengan pihak-pihak yang dapat menyediakan uang sebagai modal atau investasi. Platform ini membantu dalam memberikan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan individu dan menghasilkan penggunaan uang yang efisien. Hal ini ditujukan untuk usaha menengah dan kecil di mana peminjam percaya bahwa persyaratan yang ditetapkan oleh bank ketika meminjam mungkin terlalu tinggi. Teknologi finansial ini dapat digunakan untuk memantau kondisi keuangan dan juga melakukan perencanaan keuangan dengan lebih mudah.

Jenis manajemen risiko ini dapat diakses melalui smartphone, hanya membutuhkan data yang diperlukan untuk mengendalikan keuangan. Teknologi keuangan dapat memberikan layanan proses yang lebih sederhana atau efisien, seperti agregator elektronik, data besar, verifikasi ID digital, penyimpanan dan pemrosesan data (komputasi awan), atau eksekusi pesanan melalui “kontrak pintar”. Kehadiran teknologi finansial mengarah pada portal yang mengumpulkan berbagai jenis informasi terkait sektor keuangan untuk disajikan kepada penggunanya.

Teknologi Finansial ini diharapkan dapat menyerap banyak informasi secara masif sebelum mengambil keputusan mengenai keuangan.

Faktor Perkembangan Financial Technology

Sistem Pembayaran

Menurut Bank Indonesia, sistem pembayaran adalah suatu sistem yang saling berhubungan dalam transaksi antara dua pihak dimana sejumlah uang ditransfer kepada masing-masing pihak. Ada pihak yang menerima dan memberikan uang yang dipertukarkan, misalnya antara barang atau jasa untuk memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Menurut Undang-Undang Bank Indonesia Nomor 23 Tahun 1999, sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan yang digunakan untuk melakukan transfer dana guna memenuhi kewajiban suatu kegiatan ekonomi.

Menurut (Febriaty, 2019), sistem pembayaran merupakan komponen terpenting dalam suatu perekonomian, terutama dalam menjamin tercapainya transaksi pembayaran yang dilakukan oleh masyarakat dan kegiatan dunia usaha. Selain itu, sistem pembayaran juga mempunyai peran penting dalam mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan dan pelaksanaan kebijakan moneter. Untuk menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran, Bank Indonesia telah menerapkan kebijakan yang berfokus pada empat aspek utama. Sistem pembayaran telah berkembang selama beberapa abad dan mengubah sifat dan penggunaan uang sebagai alat pembayaran.

Uang kertas dinilai lebih mudah dan nyaman digunakan sebagai proses transaksi pembayaran karena dinilai lebih ringan. Kemajuan teknologi dan kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran yang praktis dan mudah kini telah berkembang sistem pembayaran elektronik yang dikenal dengan nama uang elektronik (e-money). Pesatnya perkembangan teknologi telah mempengaruhi perkembangan sistem pembayaran dalam transaksi bisnis, terutama dalam menjaga keberlangsungan hubungan bisnis dengan para pihak.

Biasanya pembayaran non tunai tidak menggunakan uang sebagai alat transaksinya, melainkan melalui transfer antar bank atau dapat dilakukan dengan menggunakan kartu, misalnya kartu debit, kartu kredit, dan kartu debit (Tarantang dkk., 2019).

Perkembangan Sistem Pembayaran

Pada sistem pembayaran non-tunai, instrumen yang digunakan adalah Alat Pembayaran dengan Kartu (CPI), baik berupa kartu kredit, kartu debit, surat promes, cek, nota debit maupun uang elektronik (card-based dan server-based). Selain itu, sistem pembayaran lainnya menggunakan uang elektronik yang tidak terhubung dengan rekening pengguna, namun memiliki kantong tersendiri untuk pengisian uang elektronik. Uang elektronik merupakan alat pembayaran yang mempunyai beberapa unsur yaitu penerbit menerbitkan sejumlah uang yang disetorkan kepada penerbit oleh pemegangnya dan juga menjadi alat pembayaran bagi penjual yang bukan penerbit uang elektronik, dan sesuai dengan Peraturan Saya. undang-undang yang mengatur tentang perbankan, pemegang yang menyimpan nilai uang elektronik dan penerbit yang mengelolanya bukan merupakan simpanan.

Dompet adalah alat elektronik yang dapat digunakan untuk menyimpan data pembayaran pada kartu atau uang elektronik yang digunakan sebagai alat pembayaran dan penyimpanan dana. Gerbang Pembayaran adalah media elektronik tempat pedagang dapat memproses transaksi pembayaran menggunakan saluran kepemilikan, uang elektronik, dan/atau kartu. Dimana jenis ini merupakan pengelola media jasa keuangan yang mempertemukan peminjam dan pemberi pinjaman dalam hal melakukan perjanjian pinjam meminjam mata uang rupiah secara langsung dengan menggunakan internet melalui sistem elektronik (Aplikasi). 5) Pasar reksa dana mempunyai dasar hukum yang diatur dalam POJK No.

Dimana jenis ini (pasar reksa dana) merupakan kontrak kerja sama antara manajer investasi reksa dana dengan pihak yang menjual efek. 6) Pasar asuransi, mempunyai dasar hukum yang diatur dalam POJK No. Pialang asuransi merupakan industri yang memberikan jasa perantara berupa pertanggungan asuransi/asuransi syariah dan/atau jasa konsultasi serta penanganan penyelesaian klaim atas nama tertanggung (Fitriyani Pakpahan et al., 2020). Transaksi uang elektronik berkembang pesat di Indonesia sejak terbentuknya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 14 Agustus 2014.

Masifnya teknologi yang digunakan dalam sistem pembayaran menunjukkan bahwa masyarakat telah menerima sistem ini sebagai metode transaksi pembayaran (Tarantang et al., 2019).

Peran Sistem Pembayaran Dalam Perekonomian

Gangguan pada sistem pembayaran akan menyebabkan tertundanya dan tidak terpenuhinya kewajiban pembayaran, yang pada akhirnya berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap instrumen likuiditas dan stabilitas sistem keuangan dan layanan perbankan. Selain itu, krisis keuangan dan perbankan akan menyebabkan terjadinya interbank settlement dan dapat menyebabkan kemacetan dalam sistem pembayaran. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang baik antara perbankan dengan pengawas pasar keuangan dan pengawas sistem pembayaran.

Faktor Perkembangan Sistem Pembayaran

Usaha Kecil Mikro Menengah A. Pengertian UMKM

Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2008 adalah pengertian usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) (Sugiarti et al., 2019). Usaha mikro adalah usaha produktif milik perseorangan dan/atau unit usaha perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil adalah suatu kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang dari suatu perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari suatu Korporasi menengah atau besar. usaha yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini.

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif mandiri yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau afiliasi dari badan usaha yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau usaha besar dengan kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. pendapatan, sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Menurut (Penanggulangan, 2009), fungsi dan peran UMKM di Indonesia sangat banyak, baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya dan keamanan. Fungsi dan peranan ekonomi-sosial-politik, misalnya peningkatan pendapatan masyarakat, pengurangan pengangguran dan kemiskinan serta kecenderungan urbanisasi i.

Walaupun fungsi dan peran UMKM sangat penting, namun hingga saat ini belum ada definisi dan teori yang baku untuk menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada pada UMKM di Indonesia. Menurut Bank Indonesia (BI), usaha kecil adalah usaha produktif yang dimiliki oleh warga negara Indonesia yang berbentuk badan usaha perseorangan, badan usaha tidak berbadan hukum, atau badan usaha berbadan hukum seperti koperasi. Sedangkan menengah adalah usaha yang mempunyai kriteria aset yang tepat dengan besaran yang dibedakan antara industri dan manufaktur (Rp.

Faktor Perkembangan UMKM

Penelitian Terdahulu

Pemanfaatan financial technology juga harus disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan, misalnya bisnis kuliner yang cocok menerapkan financial technology. Karena fitur-fiturnya yang tentunya dibutuhkan semua pihak, nominal transaksinya pun relatif kecil. . Peran financial technology dalam meningkatkan literasi keuangan UMKM di Malang telah diterapkan di beberapa UMKM. Sementara itu, saran teoritis bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai risiko dan manfaat penggunaan teknologi keuangan oleh UKM.

Peran teknologi finansial tidak hanya sebatas membantu pembiayaan modal usaha, namun juga merambah ke berbagai aspek seperti layanan pembayaran digital dan regulasi. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) Variabel teknologi finansial (risiko dan manajemen investasi serta fasilitas pasar) tidak berpengaruh. pengetahuan keuangan), sedangkan variabel Teknologi Finansial (cashless society) berpengaruh terhadap inklusi keuangan (pengetahuan keuangan); Selain itu, penelitian ini juga dapat membuktikan bahwa layanan keuangan berbasis Financial Technology sangat dibutuhkan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran di kalangan perusahaan menengah bahwa kemunculan financial technology bukanlah sebuah ancaman, namun justru akan memudahkan dalam hal kepraktisan dalam melakukan kredit dan pembayaran tagihan. Dinas terkait teknologi keuangan dan UMKM khususnya di Kota Mojokerto disarankan untuk merumuskan kebijakan terkait pemanfaatan layanan keuangan berbasis teknologi untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan UMKM.

Kerangka Berfikir

Gambar

Tabel  1. 1 Evolusi  Financial  Technology
Tabel  1. 2 Kriteria  UMKM Dan Usaha  Besar  Berdasarkan  Aset dan Omset
Gambar  2. 1 Survey  pengguna  e-wallet  Sumber  : katadata.co.id  2022
Tabel  2. 1 Penelitian  Terdahulu  No.  Judul  Penelitian  Nama peneliti  &
+2

Referensi

Dokumen terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BUAH PEPAYA DI KOTA MEDAN Studi Kasus : Di Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara SKRIPSI OLEH