• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: ANALISIS YURIDIS HAMBATAN PENYIDIK UNTUK MEMINTA NOMOR REKENING DAN TRANSAKSI KEUANGAN YANG DIGUNAKAN OLEH PELAKU TINDAK PIDANA PENIPUAN (Analisis Pasal 40 ayat (1) UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Jo. Pasal 69 huruf b UU No. 21 Tahun 2011 Tentang OJK) (Studi Penelitian di Kepolisian Resort Sibolga)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: ANALISIS YURIDIS HAMBATAN PENYIDIK UNTUK MEMINTA NOMOR REKENING DAN TRANSAKSI KEUANGAN YANG DIGUNAKAN OLEH PELAKU TINDAK PIDANA PENIPUAN (Analisis Pasal 40 ayat (1) UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Jo. Pasal 69 huruf b UU No. 21 Tahun 2011 Tentang OJK) (Studi Penelitian di Kepolisian Resort Sibolga)"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

Penyidikan dimulai setelah terjadinya suatu tindak pidana, sehingga tindakan tersebut merupakan pelaksanaan hukum yang bersifat represif (pidana). 22 Liliana Tedjosaputro, Etika Profesi Notaris dalam Penerapan Hukum Pidana, Publikasi Bigraf, Yogyakarta, 2015, hal. 55. oleh instansi pemerintah atau aparat penegak hukum yang mempunyai peraturan tersendiri. Dalam hal ini hukum yang dilanggar harus dilaksanakan, melalui penerapan hukum itulah hukum menjadi kenyataan.

Teori perlindungan hukum merupakan suatu teori yang mengkaji dan menganalisis tentang wujud atau bentuk atau tujuan perlindungan, subjek hukum yang dilindungi dan objek perlindungan yang diberikan hukum kepada subjek. Perlindungan hukum preventif adalah perlindungan hukum yang bersifat preventif, dan perlindungan hukum reseptif berfungsi untuk menyelesaikan sengketa jika terjadi perselisihan melalui lembaga yang ada.29. Norma dasar merupakan alasan berlakunya suatu norma hukum yang berasal dari suatu tatanan hukum yang sama, oleh karena itu norma dasar tersebut merupakan kesatuan dari norma-norma yang berbeda tersebut.

Kesatuan ini juga diungkapkan dengan kenyataan bahwa tatanan hukum dapat dijelaskan berdasarkan aturan-aturan hukum yang tidak bertentangan satu sama lain.

Kerangka Konseptual

Penyidik ​​adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia atau pegawai negeri sipil yang ditunjuk yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan.43. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. 43Lilik Mulyadi, Hukum Acara Pidana Normatif, Teori, Praktek dan Permasalahan, Alumni, Bandung, 2017, hal. 54. menurut hukum dan dapat dihukum dengan hukuman. Agar suatu peristiwa dapat dianggap sebagai tindak pidana, maka harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

Asumsi

Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penipuan yang menggunakan jasa perbankan dilakukan dengan menjatuhkan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Jika undang-undang ini ditegakkan dengan baik, penipu akan takut melakukan kejahatan. Kendala yang dihadapi penyidik ​​dalam menanggulangi tindak pidana penipuan dengan menggunakan jasa perbankan adalah birokrasi bank dan keamanan bank itu sendiri.

Apabila kendala yang ada dapat diatasi oleh penyidik ​​maka tindak pidana penipuan dengan menggunakan jasa perbankan akan lebih mudah dan cepat untuk mencegah tindak pidana penipuan dengan menggunakan jasa perbankan.

Keaslian Penelitian

Tesis Kristian Hutasoit, mahasiswa program magister NIM Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara tahun 2018 berjudul: Tinjauan Yuridis Kejahatan Penipuan Online Dalam Perspektif Hukum Pidana di Indonesia (Studi Putusan Pengadilan Negeri Banda Aceh No.22/Pid.B /2017 /PN-Bna). Bagaimana aturan hukum tindak pidana penipuan online dalam hukum pidana positif lengkap di Indonesia. Bagaimana solusi hukum kejahatan penipuan online (berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Banda Aceh No. 22/Pid.B/2017/PN-Bna.

Tesis Ruth Tora Suci Sihotang, Mahasiswa NIM Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Tahun 2018 yang berjudul: Pembuktian Tindak Pidana Penipuan Online Berdasarkan Hukum Acara Pidana dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Bagaimana pembuktian tindak pidana penipuan online berdasarkan KUHAP dan UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Bagaimana analisis penerapan hukum dalam perkara pidana penipuan online pada putusan Nomor 22/Pid.sus/2017/PN.Pgp.

Tesis Rainer Sendjaja, NIM:B, Mahasiswa Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2018 yang berjudul: Penyidikan Tindak Pidana Penipuan Jual Beli Tiket Pesawat Online di Wilayah Hukum Polda Sulsel. Bagaimana prosedur pengusutan penipuan tiket online di wilayah hukum Polda Sulsel? Apa saja hambatan dalam menyelidiki penipuan tiket online?

Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala dalam proses penyidikan tindak pidana penipuan jual beli tiket pesawat secara online? Penelitian ini orisinil karena sesuai dengan kaidah ilmiah yaitu jujur, rasional, obyektif dan terbuka. Agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan terbuka terhadap masukan dan saran yang bersifat membangun

Metode Penelitian

  • Sifat Penelitian
  • Metode Pendekatan
  • Alat Pengumpulan Data
  • Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

Bambang Poernomo menyatakan bahwa tindak pidana dapat diartikan sebagai perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana bagi siapa saja yang melanggar larangan tersebut. 57 R. Perbuatan yang dilarang oleh aturan hukum pidana dan diancam dengan pidana jika ada yang melanggar larangan tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan dan diancam dengan suatu tindak pidana, asalkan diingat bahwa larangan itu ditujukan kepada suatu perbuatan, yaitu suatu keadaan atau peristiwa yang diakibatkan oleh perbuatan itu. seseorang, sedangkan ancaman pidana ditujukan kepada orang yang menyebabkan kejadian tersebut.

Mahrus Ali menyatakan bahwa kesalahan adalah perbuatan yang diancam pidana, melawan hukum dan berkaitan dengan kesalahan yang dilakukan oleh orang yang mampu mempertanggungjawabkannya.60. Andi Hamzah menyatakan bahwa kejahatan adalah suatu perbuatan yang diancam dengan pidana, yang melawan hukum, yang berkaitan dengan suatu kesalahan dan dilakukan oleh orang yang mampu mempertanggungjawabkannya. Hamdan menyatakan bahwa tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang atau diwajibkan oleh undang-undang dan apabila dilakukan atau diabaikan, mengancam orang yang melakukan atau mengabaikannya dengan hukuman.63 Dalam hal ini tindak pidana juga terdiri dari dua unsur, yaitu .

Pengertian penipuan di atas memberikan gambaran bahwa tindakan penipuan mempunyai bentuk yang berbeda-beda, baik berupa perkataan bohong maupun berupa tindakan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi orang lain. Semua delik pada BAB XXV disebut penipuan karena semua delik tersebut melibatkan perbuatan yang menipu atau menipu orang lain. Menggunakan nama palsu, misalnya mengaku nama yang dikenal orang yang ditipu, atau menggunakan nama orang terkenal.

Dengan cara menipu, misalnya dengan mengaku membelikan barang yang sangat murah untuk orang yang ditipu. Penggunaan cara lain berarti dengan cara tersebut ia ingin membujuk orang yang tertipu agar menyerahkan suatu benda kepadanya. Menerbitkan utang atau menghapuskan tagihan merupakan bagian dari pidana inti yang termasuk tindak pidana penipuan. Obyeknya dapat berupa hak (menciptakan utang atau menghapuskan tagihan).

Bentuk-Bentuk Tindak Pidana Penipuan

Martabat palsu, misalnya mengaku sebagai seseorang yang mempunyai martabat, seperti kyai, camat, kepala desa dan sebagainya. Menerbitkan utang atau menghapuskan tagihan merupakan bagian dari pidana inti yang termasuk tindak pidana penipuan. Obyeknya dapat berupa hak (menciptakan utang atau menghapuskan tagihan). berbohong, membujuk orang untuk menyerahkan barang, menimbulkan hutang atau menghapuskan tagihan. Penipuan ringan dirumuskan dalam Pasal 379 KUHP yang berbunyi: Perbuatan yang dirumuskan dalam Pasal 378 apabila benda yang dialihkan bukan ternak dan harga benda, hutang atau tuntutannya tidak melebihi Rp. 250,00 dikenakan penipuan kecil-kecilan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp. 900,00.

Selain penipuan ringan dari Pasal 379 di atas, ada juga Pasal 384 yang disebut penipuan ringan (bedrog), yaitu perbuatan curang penjual terhadap pembeli yang berbunyi: Perbuatan dari Pasal 383 diancam dengan pidana penjara paling lama 3 tahun. bulan dan denda paling banyak sebesar Rp. 900,00- jika jumlah keuntungan tidak lebih dari Rp. 250,00. Penipuan dalam jual beli terbagi menjadi 2 bentuk yaitu; ..penipuan oleh pembeli, sebagaimana diatur dalam Pasal 379a. Menurut Pasal 379a KUHP yang berbunyi: Barangsiapa membeli sesuatu untuk mencari nafkah atau karena kebiasaan dengan maksud untuk mengamankan kekuasaannya atas barang-barang itu untuk dirinya sendiri atau orang lain tanpa dibayar lunas, maka ia adalah ancaman. dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.

Kejahatan ini biasa terjadi di kota-kota besar yaitu masyarakat yang biasa membeli barang untuk diri sendiri atau orang lain dengan sengaja tidak membayar lunas. Agar pembeli dapat mempergunakan barang-barang tersebut sebagai sarana penghidupannya, paling sedikit harus terdiri dari dua perbuatan, dan tidak cukup jika hanya terdiri dari satu perbuatan. Sedangkan yang dimaksud dengan Pasal 383 ayat (2) adalah perbuatan penipuan yang berkaitan dengan jenis barang, keadaan barang, atau jumlah barang.

Yang ditegaskan dalam pasal ini adalah apabila setelah dicampur dengan makanan, minuman atau obat-obatan, nilai atau kegunaan barang itu berkurang, atau bahkan nilai atau kegunaan barang itu hilang sama sekali, maka perkara itu termasuk perkara pidana. dan termasuk pemalsuan barang.

Penyidikan Tindak Pidana Penipuan yang Menggunakan Jasa Perbankan

Penyidikan dilakukan sebelum dilakukan penyidikan atau dapat dikatakan penyidikan ini dilakukan untuk mencari atau mencari suatu peristiwa yang patut diduga merupakan suatu tindak pidana. Pentingnya laporan penyidikan menjadi dasar penuntutan pidana yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum. Setelah dilakukan penyidikan oleh penyidik, hasil penyidikan tersebut harus diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum.

Apabila penyidikan dianggap selesai, penyidik ​​melimpahkan tanggung jawab tersangka dan barang bukti kepada penuntut umum.75. Dalam pelaksanaannya, penyerahan berkas perkara terdiri dari 2 langkah, yaitu langkah pertama adalah penyerahan berkas perkara oleh penyidik ​​kepada Kejaksaan. Penyampaian berkas perkara diatur dalam KUHAP § 110 ayat

Praktek penyerahan berkas oleh penyidik ​​kepada penuntut umum, baik yudikatif maupun administratif, sedemikian rupa sehingga tidak ada bedanya antara penyerahan berkas yang diperiksa dalam pemeriksaan singkat atau pemeriksaan biasa, semua berkas diserahkan oleh penyidik ​​(bukan pembantu). penyidik) kepada penuntut umum. Ketika berkas diserahkan oleh penyidik ​​pegawai negeri sipil, seringkali timbul permasalahan bagi jaksa penuntut umum yang menangani perkara tersebut, dimana jaksa penuntut umum tidak dapat memantau perkembangan penyidikan sejak awal. Akibatnya, jaksa penuntut umum seringkali tidak mampu memahami hasil penyidikan yang dilakukan penyidik ​​aparatur sipil negara.

Pemberitahuan permulaan penyidikan disampaikan oleh penyidik ​​pegawai negeri sipil kepada penyidik ​​Polri dengan tembusan kepada Jaksa Penuntut Umum; 2. Dalam hal hasil penyidikan belum lengkap, maka perkara beserta petunjuk penyelesaian hasil penyidikan dilimpahkan oleh penuntut umum kepada penyidik ​​pegawai negeri sipil dengan tembusan kepada penyidik ​​Polri. Jadi, bisa ditegaskan lebih lanjut, penyidikan berakhir setelah penyidik ​​menyerahkan pertanggungjawaban tersangka dan barang bukti kepada jaksa penuntut umum.

Tanggung jawab yuridis terhadap tersangka dan barang bukti dialihkan dari penyidik ​​kepada penuntut umum. Pengalihan tanggung jawab terhadap tersangka dan barang bukti itu sendiri dilakukan (Pasal 110 ayat 4 juncto Pasal 8 ayat tiga huruf b KUHAP), atau setelah penyidik ​​menerima pemberitahuan dari penuntut umum bahwa hasil penyelidikan telah dilakukan. penyelidikannya selesai.

Referensi

Dokumen terkait

9.Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau

Menurut Pasal 1 butir 5 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana bahwa, yang dimaksud dengan “Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau

Serangkaian tindakan penyelidikan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tindakannya dilakukan

Menurut Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana Pasal 1 angka 5 yang dimaksud dengan penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan

21 Tahun 2011 Tentang OJK Studi Penelitian di Kepolisian Resort Sibolga SEMINAR HASIL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum M.H pada Program

Permasalahan dalam tesis ini adalah bagaimana pengaturan hukum tentang penyidikan tindak pidana penipuan yang menggunakan jasa perbankan, bagaimana urgensi penegakan hukum terhadap