• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Akreditasi Program Studi (LAMEMBA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Instrumen Akreditasi Program Studi (LAMEMBA)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Buku Pedoman Akademik ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh dokumen Instrumen APS EMBA, berisi pemikiran, gagasan peraturan dan materi yang terkandung dalam Instrumen APS EMBA. Tujuan penyusunan Naskah Akademik ini adalah sebagai acuan perumusan pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar penyusunan Instrumen APS EMBA. Instrumen APS EMBA disusun untuk memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan terkini, serta sebagai upaya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dan beradaptasi dengan praktik baik penjaminan mutu eksternal yang berlaku umum.

Tujuan utama pengembangan instrumen APS EMBA adalah sebagai upaya membangun budaya mutu pada program studi khususnya bidang ilmu ekonomi, manajemen, administrasi bisnis dan akuntansi.

Latar Belakang

LAMEMBA didirikan atas prakarsa organisasi profesi dan asosiasi unit pengelola program studi bidang ilmu ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi yaitu Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Fakultas Ekonomi dan Bisnis (AFEBI). LAMEMBA bersifat unik (non-generik) dan menekankan pada perbaikan berkelanjutan dalam proses akreditasi program studi. LAMEMBA mempunyai visi untuk menjadi lembaga akreditasi program studi terbaik yang diakui secara domestik dan internasional di bidang ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi.

Sebagai salah satu evaluator penerapan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), LAMEMBA idealnya berkolaborasi dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dalam mendukung peningkatan budaya mutu Jurusan Manajemen Kurikulum.

Landasan Hukum

Selain menggunakan instrumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi juga menggunakan data dan informasi dari PDDikti. Pendirian PTN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a harus memenuhi persyaratan minimal akreditasi program studi dan pendidikan tinggi, sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Pendirian PTS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a harus memenuhi persyaratan minimal akreditasi program studi dan pendidikan tinggi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Perguruan tinggi dan/atau program studi yang tidak terakreditasi menerbitkan gelar akademik, gelar profesi, dan/atau gelar profesi;

11

Washington Accord menganggap akreditasi sebagai sarana utama menyatukan institusi pendidikan dengan praktisi teknik profesional. Perjanjian Washington yang menetapkan standar akreditasi yang sesuai untuk disiplin ilmu teknik konsisten dengan filosofi akreditasi berbasis disiplin ilmu. Institusi di Indonesia yang bekerjasama dengan Washington Agreement dalam melakukan penjaminan mutu eksternal di bidang engineering adalah IABEE.

Badan akreditasi terkemuka lainnya yang juga telah mengadopsi akreditasi berdasarkan disiplin ilmu adalah ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology). ABET mengakreditasi universitas dan program dalam disiplin ilmu terapan dan ilmu alam, komputer, teknik dan teknologi teknis, pada tingkat diploma, sarjana dan magister. Praktik akreditasi berbasis disiplin ilmu juga telah diadaptasi oleh AACSB International (The Association to Advance Collegiate Schools of Business).

AACSB International, didirikan pada tahun 1916, adalah asosiasi nirlaba global yang menghubungkan pendidik, pelajar, dan industri untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan generasi pemimpin dunia yang hebat/mampu. Sebagai lembaga penjaminan mutu eksternal, AACSB International berfokus pada lembaga pendidikan dengan disiplin ilmu bisnis dan akuntansi. Mempertemukan lembaga pendidikan, praktisi dan industri merupakan upaya AACSB Internasional untuk melakukan gerakan peningkatan kualitas lembaga pendidikan ilmu bisnis di seluruh dunia.

Dari beberapa lembaga akreditasi berbasis disiplin ilmu internasional yang telah diuraikan, LAMEMBA menerapkan pendekatan berbasis disiplin ilmu dalam proses akreditasi program studi bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. Akreditasi berbasis disiplin ilmu juga dilakukan dalam upaya memastikan penilaian akreditasi mengacu pada kekhususan dan keunikan bidang keilmuan masing-masing program studi.

AACSB percaya bahwa misi lembaga pendidikan mana pun dapat memandu pengambilan keputusan, mengidentifikasi karakteristik dan atribut, serta menentukan fokus dan bidang prioritas lembaga pendidikan. Tujuan lembaga pendidikan dapat dicapai melalui koordinasi pelaksanaan misi, visi, strategi dan hasil yang diharapkan. AACSB juga meyakini bahwa misi tersebut menunjukkan keunikan lembaga pendidikan dan menempatkan posisi lembaga pendidikan di dunia internasional dalam keluarga ilmu bisnis.

Akreditasi EQUIS merupakan sistem penjaminan mutu eksternal yang mengkaji secara strategis lembaga pendidikan pada disiplin ilmu bisnis sebagai upaya peningkatan mutu lembaga pendidikan tersebut. Awal berdirinya EQUIS dilatarbelakangi oleh perlunya evaluasi eksternal terhadap lembaga pendidikan sektor bisnis yang memiliki keragaman budaya ekstrim, khususnya di kawasan Eropa. Saat ini kriteria dan standar akreditasi EQUIS telah disesuaikan agar dapat digunakan oleh institusi pendidikan manapun di seluruh dunia.

EQUIS percaya bahwa tidak ada penekanan pada standar atau kriteria tertentu untuk lembaga pendidikan dalam rumpun ilmu bisnis. IACBE meyakini bahwa penekanan pada outcome yang berkaitan dengan visi dan misi institusi atau program studi sangat penting dalam sistem penjaminan mutu, sehingga dapat disimpulkan bahwa akreditasi yang dilakukan oleh IACBE adalah akreditasi berbasis misi. IACBE menghargai perbedaan antar institusi pendidikan tinggi, termasuk perbedaan visi dan misi institusi atau program studi.

IACBE juga menyadari bahwa setiap institusi atau program gelar memiliki alasan tersendiri dalam menetapkan tujuan untuk setiap program yang ditawarkan. LAMEMBA meyakini visi dan misi menjadi landasan program studi dalam penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi serta mencerminkan penilaian yang adil dan valid.

Oleh karena itu, LAMEMBA menyiapkan sistem akreditasi yang memiliki desain, proses dan standar akreditasi yang setara dengan lembaga akreditasi internasional. Akreditasi berdasarkan outcome dan prestasi telah diterima oleh hampir seluruh lembaga akreditasi terkemuka dunia pada berbagai disiplin ilmu, antara lain: Washington Accord, ABET dan AACSB. Pada tahun 2005, Washington Accord mereformasi standar dan kriteria evaluasi yang berfokus pada hasil dan pencapaian.

Profil kandidat harus mengikuti standar internasional yang telah ditetapkan, sebagai upaya memenuhi kebutuhan era saat ini. Badan Akreditasi Independen Pendidikan Teknik di Indonesia atau The Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE), lembaga yang terkait dengan Washington Accord, juga menyusun kriteria akreditasi dengan menggunakan pendekatan pedagogi berdasarkan hasil dan prestasi yang terdiri dari kemampuan memanfaatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, sumber daya, dan sikap. Sebagai salah satu lembaga akreditasi senior, ABET juga telah menggunakan kriteria dan standar penilaian yang didasarkan pada hasil dan pencapaian.

Semua program pendidikan terakreditasi ABET secara terbuka mengkomunikasikan kepada pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, mengenai prestasi akademik siswa. Dalam proses akreditasi, bukti nilai mahasiswa, hasil penilaian mahasiswa dan prestasi mahasiswa merupakan bukti yang harus diserahkan kepada tim penilai akreditasi. Sejalan dengan lembaga akreditasi internasional terkemuka lainnya, AACSB Internasional telah mengadopsi pendekatan akreditasi berbasis prestasi dan berbasis hasil.

Akreditasi tidak menggunakan standar penilaian yang kaku, program dapat menunjukkan variasi hasil lain yang dicapai untuk membuktikan bahwa kualitas pembelajaran dan pencapaian hasil sudah optimal, meskipun tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Akreditasi berbasis outcome dan kinerja telah diadopsi oleh hampir seluruh lembaga akreditasi terkemuka dunia dari berbagai disiplin ilmu, antara lain Washington Accord, ABET dan AACSB, sehingga LAMEMBA selain menerapkan berbasis disiplin dan berbasis visi misi juga berlaku. pendekatan berbasis hasil dan kinerja dalam program studi proses akreditasi di bidang ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi sebagai upaya menjawab tantangan kebutuhan masa depan yang sangat berbeda dengan kebutuhan saat ini.

Apabila permohonan akreditasi disetujui, maka lembaga pendidikan dapat menyiapkan dokumen kelayakan permohonan yang merupakan prasyarat sebelum akreditasi dilaksanakan. Apabila suatu lembaga pendidikan dapat memenuhi seluruh standar akreditasi AACSB dan telah melengkapi persyaratannya, maka lembaga pendidikan tersebut akan direkomendasikan untuk lulus akreditasi. Institusi pendidikan harus menjalani review setiap lima tahun sekali terhadap perbaikan berkelanjutan yang telah dilaksanakan.

Apabila lembaga pendidikan telah lolos tahap uji kelayakan, maka lembaga pendidikan dapat menyerahkan dokumen self-assessment yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan peninjauan yang dilakukan oleh panitia EQUIS. Institusi pendidikan harus melakukan pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus yang dibuktikan dengan laporan kemajuan yang disampaikan secara berkala kepada komite EQUIS. Kemudian perwakilan lembaga pendidikan harus mengikuti kegiatan pelatihan/seminar/lembaga Akreditasi yang diadakan oleh IACBE.

Setelah itu, IACBE akan melakukan analisis dan investigasi terhadap institusi pendidikan yang potensial untuk melakukan proses akreditasi. Apabila suatu lembaga pendidikan dinyatakan lulus pada proses pra-review, maka lembaga pendidikan tersebut harus menyelesaikan persyaratan akreditasi tahap kedua. IACBE akan menyediakan bahan pembelajaran dan bahan pendukung agar institusi pendidikan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk akreditasi. Setelah peninjauan awal selesai dan lembaga pendidikan telah memenuhi seluruh persyaratan administrasi, IACBE akan mengunjungi lembaga pendidikan tersebut untuk melakukan inspeksi lapangan secara langsung.

Pada tahun kedua, setelah persiapan proses akreditasi bersama pembimbing, pihak lembaga pendidikan melakukan evaluasi mandiri dan membuat laporan tahunan pertama. Kemudian pada tahun ketiga, lembaga pendidikan menyampaikan laporan tahunan kedua untuk memutakhirkan informasi dari laporan tahunan pertama.

  • Kaidah Penilaian Penyusunan Instrumen Akreditasi
  • Kriteria dan Dimensi Penilaian
  • Klusterisasi Dimensi dan Indikator
  • Ruang Lingkup Akreditasi Program Studi
  • Desain Penilaian
  • Penilaian Akreditasi
  • Prosedur Akreditasi Program Studi

Unit pengelola program studi menjelaskan proses penetapan visi, misi, tujuan dan strategi pengembangan, mewujudkan misi, mencapai visi dan tujuan strategis, serta proses pemantauan pelaksanaan strategi program studi. Hal yang menjadi perhatian antara lain adalah bagaimana Unit Pengelola Program Studi dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan perekonomian dan perekonomian nasional serta profesi ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Unit pengelola program studi merumuskan secara jelas visi, misi, tujuan dan strategi unit pengelola program studi untuk mewujudkan visi keilmuan program studi dan menjelaskan bagaimana seluruh pemangku kepentingan terlibat dalam rumusan tersebut.

Unit Pengelola Program Studi menjelaskan secara gamblang bagaimana pimpinan program studi merancang dan melaksanakan tata kelola dan manajemen organisasi yang bersifat transformatif dan partisipatif. Unit Pengelola Program Studi juga menjelaskan bagaimana pimpinan organisasi membangun dan melaksanakan kolaborasi berkelanjutan dengan mitranya. Unit Pengelola Program Studi menjelaskan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dosen dan tenaga kependidikan secara kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan visi, misi, tujuan dan strategi Unit Pengelola Program Studi.

Unit Pengelola Kurikulum mampu mengelola keuangan, sarana dan prasarana untuk menunjang keberlangsungan kursus serta menyediakan lingkungan pembelajaran dan kerja yang berkualitas yang diperlukan agar siswa, guru, dan tenaga kependidikan dapat sukses dan berkinerja tinggi selaras dengan visi, misi. , tujuan dan strategi. Mata kuliah/guru/siswa melakukan penelitian untuk memberikan kontribusi intelektual yang sejalan dengan kaidah penelitian ilmiah yang berlaku umum dan mendukung terwujudnya visi, misi, tujuan dan strategi Unit Pengelola Pelatihan. Unit Pengelola Program Studi memberikan arahan pengembangan pelayanan masyarakat, komitmen untuk mengembangkan pelayanan masyarakat yang berkualitas dan unggul, yang berdampak pada pembangunan ekonomi lokal, nasional dan global, sesuai dengan visi, misi dan roadmap pengabdian masyarakat.

Unit Pengelola Program Studi mempunyai metode untuk mengukur tingkat hasil dan capaian serta memiliki proses yang sistematis untuk mengevaluasi efektivitas dan perbaikan berkelanjutan terhadap penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Unit Pengelola Program Studi mendorong dosen dan mahasiswa untuk memberikan kontribusi intelektual terhadap Tridharma Perguruan Tinggi sebagai landasan inovasi yang telah dikaji dan divalidasi oleh rekan-rekan akademisi atau profesional dan disebarluaskan. Tata cara pelaksanaan Akreditasi Program Studi terdiri dari 4 (empat) tahapan sebagai berikut: a) Unit Pengelola Program Studi membuat akun dalam sistem akreditasi LEXA;

Jika tidak, kami akan kembali ke tahap b. II.. a) Unit Pengelola Program Studi mengunduh Panduan Penyusunan Dokumen Evaluasi Diri (DED), Panduan Penyusunan Dokumen Kinerja Program Studi (DKPS) dan lampiran DKPS melalui Sistem Informasi LAMEMBA (LEXA);

Table 1. Penentuan Peringkat Akreditasi oleh LAMEMBA
Table 1. Penentuan Peringkat Akreditasi oleh LAMEMBA

Gambar

Table 1. Penentuan Peringkat Akreditasi oleh LAMEMBA
Table 2. Deskripsi Kriteria
Table 3. Klusterisasi Kriteria, Dimensi dan Indikator Instrumen APS EMBA
Table 4. Rekapitulasi Kluster Dimensi dan Indikator Instrumen APS EMBA

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya perangkat lunak penilaian instrumen akreditasi, sekolah dalam hal ini tim akreditasi sekolah bisa memprediksi terlebih dahulu skor akreditasi yang

Untuk menilai kelayakan tersebut perlu disusun suatu instrumen akreditasi yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana ditetapkan melalui

Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 2 Tahun 2021 tentang Instrumen Pemenuhan Syarat Minimum Akreditasi Program Studi Kesehatan Program Sarjana dan Magister pada Perguruan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasionai, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) telah

Untuk Kelompok 2: Program studi sedang berproses untuk memperoleh akreditasi internasional yang dibuktikan dengan Dokumen Evaluasi Diri sesuai aturan dan kriteria lembaga

Panduan Penyusunan LED – Instrumen Akreditasi Program Studi versi 4.0 24 Indikator kinerja tambahan adalah indikator kinerja kemahasiswaan lain yang berlaku di UPPS berdasarkan

KESIMPULAN Dengan adanya perangkat lunak penilaian instrumen akreditasi, sekolah dalam hal ini tim akreditasi sekolah bisa memprediksi terlebih dahulu skor akreditasi yang diperoleh

Dokumen ini berisi tentang instrumen penilaian prasyarat akreditasi (PPA) paud beserta