INTEGRASI TQC (TOTAL QUALITY CONTROL) UNTUK PROSES PENYALURAN DANA BOS
(Studi pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan)
Disusun oleh:
FONITA FEFI HAVITA DEWI 0910220015
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi
BIDANG MANAJEMEN OPERASIONAL JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
2
Integrasi TQC (Total Quality Control) untuk Proses Penyaluran Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) Studi Pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Lamongan Disusun Oleh:
Fonita Fefi Havita Dewi (0910220015) Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Drs. Surachman, SE.,MSIE.
ABSTRAKSI
Kata Kunci: Integrasi, Total Quality Control, Penyaluran Dana BOS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana integrasi antara pihak Dinas dan Sekolah penerima bantuan BOS dalam proses penyalurannya dari segi peran, mekanisme, evaluasi dan monitoring serta dampak yang dirasakan oleh sekolah selaku penerima dana bantuan dengan menggunakan teori total quality control. Proses penyaluran dana BOS dilakukan pada beberapa sekolah dikecamatan brondong, kabupaten lamongan dengan Dinas menjadi sumber utama dari penelitian ini.
Jenis penelitian yang digunakan disini adalah penelitian deskiptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus (case study), dimana penelitian ini digunakan untuk menggambarkan seperti apa dan bagaimana proses penyaluran dana BOS, mulai dari segi peran, mekanisme, evaluasi dan monitoring serta dampak.
Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah beberapa sekolah dikecamatan brondong, kabupaten lamongan yang penerima bantuan, dari 25 sekolah didaerah tersebut diambil 15 sekolah sebagai sampelnya (100%) atau juga disebut sampel jenuh.
Dan dari penelitian yang dilakukan tentang integrasi proses penyaluran dana
BOS dengan menggunakan teori total quality control diperoleh hasil bahwa secara
keseluruhan penyaluran dana ini tidak mengalami masalah hanya saja dari segi
integrasi antara pihak Dinas dan sekolah penerima bantuan masih kurang baik, itu
terlihat dari beberapa narasumber yang ditunjukan dan mereka mengatakan untuk
mekanisme penyaluran masih sering sekali mengalami keterlambatan.
3 PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai salah satu hal yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, hal ini menjadikan setiap negara didunia mewajibkan setiap warganya untuk memperoleh pendidikan agar dapat meningkatkan sistem perekonomian negara tersebut. Akan tetapi, sampai dengan saat ini masih banyak orang tidak mampu yang memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, hal ini disebabkan karena mahalnya biaya pendidikan dan kurangnya pengertian akan pentingnya sebuah pendidikan itu sendiri. Disisi lain, Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menyatakan bahwa setiap warga negara berusia 7-
15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yang dikenal dengan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Pada Pasal 34 Ayat 2 tertera bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam Ayat 3 menyebutkan, bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Konsekuensi dari hal tersebut maka
pemerintah wajib memberikan layanan
pendidikan bagi seluruh peserta didik
pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI
dan SMP/Mts serta satuan pendidikan
yang sederajat). Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) adalah program
pemerintah untuk penyediaan
4 pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar, namun demikian dana BOS dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personalia dan biaya investasi (Kemendiknas, 2011:296).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “INTEGRASI TENTANG TQC UNTUK PROSES PENYALURAN DANA BOS (Studi pada Dinas Pendidikan di Kabupaten Lamongan)”
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Integrasi
integrasi adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda sehingga menjadi satu kesatuan (Juju Suryawati, dan Kun Maryati, 2007).
Pengertian Manajeman Operasi
Manajemen Operasional adalah serangkaian aktivitas yang manghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa, yang berlangsung di semua organisasi (Heizer dan Render, 2006:5).
Hubungan Manajemen Operasi dengan Program BOS
Program BOS menggunakan
system penyaluran dari pemerintah
pusat keberbagi sekolah – sekolah di
Indonesia, untuk itu manajemen
operasi sangat dibutuhkan untuk
menjamin segala proses penyaluran
yang akan dilakukan karena
manajemen operasi merupakan
serangkaian aktivitas yang
manghasilkan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan mengubah
input menjadi output.
5 Definisi Total Quality Control
Total Quality Control adalah berbagai kegiatan didalam penyelidikan dan pengembangan sumber daya manusia, produksi, penjualan dan pelayanan purna jual dengan cara rasional untuk mencapai kepuasan tingkat yang paling ekonomis (Wignjosoebroto, 2003:28).
Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Pasuraman, et al (1988) dalam Tjiptono (2007:273) menyebutkan lima dimensi utama sebagai berikut :
1. Reliabilitas (reliability),
2. Daya tanggap (responsiveness),.
3. Jaminan (assurance),.
4. Empati (empathy), 5. Bukti fisik (tangibles),
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study).
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan yang beralamat di Jalan KH. A Dahlan No. 75, lamongan.
Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian ini
menggunakan jenis data primer dan data
sekunder. Data Primer didapat dari
sumber pertama baik dari individu atau
perseorangan seperti hasil wawancara
atau hasil pengisian kuesioner yang
biasa dilakukan peneliti.Sedangkan data
sekunder di dapat dari data primer yang
telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pihak pengumpul data primer
atau oleh pihak lain misalnya dalam
bentuk tabel atau diagram.
6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang relevan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan penelitian, digunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah difokuskan pada dinas pendidikan dan untuk sekolah – sekolah di kecamatan brondong kabupaten lamongan berjumlah 25 sekolah, dimana 15 sekolah menerima bantuan BOS. Dari jumlah tersebut diambil 15 sekolah sebagai sampel (100%). Dengan kata lain dilakukan pengambilan sampel jenuh.
Daftar Sekolah Penerima Dana Bantuan Operasional Sekolah
NO Nama Sekolah Alamat Sekolah 1 SD Negeri
Tlogoretno
Desa Tlogoretno, kecamatan Brondong
2 SD Negeri Brengkok I
Jln. Moyoruti No. 693 Desa Brengkok, kecamatan Brondong
3 SD Negeri Sedayulawas II
Desa Sedayulawas, kecamatan Brondong 4 SD Negeri
Sendangharjo I
Desa Sendangharjo, kecamatan Brondong 5 SD Negeri
Lohgung II
Desa Lohgung, kecamatan Brondong
6 SD Negeri Sedangharjo III
Desa Sendangharjo, kecamatan Brondong 7 SD Negeri
Labuhan
Desa Labuhan, kecamatan Brondong
8 SD Negeri Lohgung I
Desa Lohgung, kecamatan Brondong
9 SD Negeri Sumberagung
Jln. Raya Blimbing – Laren No.1 Sumberagung, kecamatan Brondong 10 SD Negeri
Sidomukti
Jln. Deandeles No. 148 Desa Sidomukti, kecamatan Brondong
11 SD Negeri Brengkok III
Jln. Moyoruti No. 693 Desa Brengkok, kecamatan Brondong
12 SD Negeri Brondong IV
Jln. Pemuda No 55 Brondong
13 SD Negeri Brondong VI
Jln. Pemuda No 35 Brondong 14 SD Negeri
Brondong VII
Jln. Raya No. 133 Brondong 15 SD Negeri
Brondong I
Jln. Raya No. 132 Brondong
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian
merupakan alat yang digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan
mengumpulkan data. Dalam penelitian
deskipsif, peneliti menggunakan daftar
pertanyaan untuk beberapa kepala
sekolah yang bersifat tertutup (close
question). Disamping itu, juga
7 dilakukan wawancara tambahan untuk memperjelas pilihan jawaban secara tertutup.
Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992:6-20) yang terdiri dari tiga komponen analisi yaitu : 1. Redukasi Data
2. Penyajian Data 3. Verifikasi Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peran Program Dana Bantuan Operasional Sekolah
Hasil Wawancara terkait dengan Peran Program Dana Bantuan
Operasional Sekolah
No Pembicara Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah A
Program ini sangat membantu untuk pembiayaan kegiatan operasional di sekolah, namun karena sering dilontarkan oleh
pemerintah yang
menyelenggarakan pendidikan gratis, akhrinya bantuan dari orang tua (masyarakat) jadi berhenti, akibatnya semua pembiayaan yang dipergunakan untuk kegiatan sekolah hanya
mengandalkan dana BOS, sehingga untuk penyelenggaraan pendidikan yang bermutu masih kurang karena dana BOS sendiri hanya terbatas untuk kegiatan operasional, sedangkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu membutuhkan saran dan prasarana yang lebih memadai.
2. Kepala Sekolah B
Sama hal’nya dengan SD Negeri Brengkok 1, Program ini sangat membantu untuk pembiayaan kegiatan operasional di sekolah, namun karena sering dilontarkan oleh pemerintah yang menyelenggarakan pendidikan gratis, akhrinya bantuan dari orang tua (masyarakat) jadi berhenti, akibatnya semua pembiayaan yang dipergunakan untuk kegiatan sekolah hanya mengandalkan dana BOS, sehingga untuk penyelenggaraan pendidikan yang bermutu masih kurang karena dana BOS sendiri hanya terbatas untuk kegiatan operasional, sedangkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu membutuhkan saran dan prasarana yang lebih memadai.
3. Kepala Sekolah C
Program BOS sangat perperan penting dalam proses pembelajaran di SD Negeri Labuhan ini karena dengan adanya bantuan tersebut SD kami bisa melengkapi fasilitas yang diperlukan dalam proses menggajar agar dapat memberikan pelayanan pendidikan pada siswa didikan kami, kalau tidak ada program ini mungkin kami hanya bisa mengandalkan bantuan dari para orang tua siswa saja yang pastinya hanya terbatas untuk beberapa fasilitas sekolah.
4. Kepala Sekolah D
Program BOS untuk pendidikan dasar 9 tahun sebagaimana kita ketahui bahwa program BOS itu sebagai percepatan percapaian program wajib belajar 9 tahun, yang mana pemerintah telah mencanangkan dengan
8
pencapaian angka partisipasi kasar dalam artian APK tingkat SMP sederajat diperkirakan paling lambat tahun 2016.
5. Kepala Sekolah E
Untuk peran program BOS bagi SD kami adalah untuk meningkatkan fasilitas sekolah dan juga kualitas pelayanan proses belajar mengajar pada siswa kami, karena bantuan tersebut dapat kami manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sekolah seperti renovasi ruang kelas, pembelanjaan barang abis pakai dan juga untuk membayar guru bantua yang ada di SD kami.
6. Kepala Sekolah F
Dengan tujuan untuk mencerdaskan siswa didik agar lebih baik, peran program BOS ini cukuplah membantu untuk melengkapi fasilitas dan sarana prasarana proses belajar menggajar, walaupun sebenarnya dana ini dirasa masih kurang untuk pemenuhan beberapa fasilitas yang diperlukan karena anggaran yang berpedoman pada jumlah siswa pada masing – masing SD, semakin banyak jumlah siswanya makan akan semakin tinggi pula jumlah dana yang diberikan padahal untuk melengkapi fasilitas yang berkualitas tidak bisa hanya berpedoman pada jumlah.
7. Kepala Sekolah G
Peran program BOS untuk SD ini sangatlah berperan dan diperlukan karena dengan adanya bantuan ini SD kami dapat mewujudkan misi kami yaitu menjadi SD yang memiliki kualitas baik yang dapat menghasilkan lulusan terbaik bagi anak didik karena ditunjang dengan adanya fasilitas dan pelayanan yang lebih baik lagi.
8. Kepala Sekolah H
Untuk mewujukan pendidikan dasar 9 tahun yang berkualitas, peran BOS memiliki posisi untuk kelancaran tujuan tersebut karena program BOS ini merupakan dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk melancarkan
proses belajar menggajar yang lebih baik dan juga untuk menfasilitasi keperluan sekolah dan siswa didik untuk menjadi siswa yang memperoleh predikat lulusan terbaik.
9. Kepala Sekolah I
Program BOS pada SD kami memiliki peran yang sangat penting karena program tersebut membantu meringankan beban orang tua murid untuk pembiayaan sekolah anak – anak mereka, yang sebelumnya tanpa ada bantuan tesebut kami pihak sekolah terpaksa menarik biaya administrasi dan kebutuhan lainnya tapi kini setelah ada program BOS kami tidak lagi meminta bantuan pada orang tua murid.
10. Kepala Sekolah J
Untuk mewujudkan wajib belajar 9 tahun yang bermutu program BOS memiliki arti dan peran yang sangat penting karena dengan adanya program ini sekolah dapat mewujudkan proses wajib belajar 9 tahun yang lebih baik lagi.
11. Kepala Sekolah K
Program BOS sangat membantu dalam pembiayaan kegiatan operasional di SD kami karena program ini membantu kami untuk dapat memenuhi fasilitas sekolah yang diperlukan untuk proses belajar yang lebih baik lagi.
12. Kepala Sekolah L
Dengan adanya program BOS sekolah sangat terbantu dalam hal fasilitas dan perlengkapan sekolah karena dengan fasilitas yang dapat menunjang proses belajar dan juga kami selaku pihak sekolah tidak perlu lagi membebankan orang tua murid meminta sumbangan demi kenyamanan belajar.
13 Kepala Sekolah M
Untuk meingkatkan kualitas pendidikan yang bermutu bagi siswa – siswi yang kurang mampu, pemerintah mengadakan program BOS yang sangat berperan penting dalam membantu sekolah yang berada
9
didaerah terpencil seperti didesa sedayulawas dan bagi sekolah kami program BOS ini sangat berperan tidak hanya dalam proses belajar dan kegiatan sekolah akan tetapi juga berperan dalam membantu meringkankan beban orang tua siswa yang kurang mampu untuk pendidikan anak mereka.
14 Kepala Sekolah N
Program yang diberikan oleh pemerintah pusat dalam bantuan berupa dana BOS, sangat membantu para siswa yang kurang mampu, sehingga program ini sangat menunjang fasilitas dan kualitas yang dibutuhkan oleh para siswa.
Selain itu, orang tua siswa merasa terkurangi bebannya berkat bantuan dari pemerintah.
15 Kepala Sekolah O
Menurut saya, program ini kurang efisien dalam membantu mengurangi pembiayaan yang dibebankan kepada orang tua siswa. Hal ini diindikasikan bahwa dana yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak dapat menutupi semua kebutuhan dan fasilitas yang ada.
Sumber : Data Primer diolah, 2013
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program BOS bagi sebagian sekolah di Kec. Brondong, Kab Lamongan sangat berperan demi kelancaran proses belajar menggajar diwilayah tersebut. Oleh karena itu diharapkan kepada pemerintah pusat maupun propinsi agar tetap menjaga kelancaran jalannya program ini.
Keterlambatan proses penyaluran juga harus diperhatikan, karena akan mengurangi kepercayaan orang tua murid dalam penerimaan dana BOS.
Mereka akan menduga bahwa pihak- pihak yang bersangkutan dalam penyaluran dana tersebut, akan mengurangi dana yang diterima oleh masing-masing siswa.
Mekanisme Penyaluran Dana BOS Hasil Wawancara terkait Mekanisme Penyaluran Dana BOS
No Pembicara Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah A
Mekanisme penyaluran dana BOS pada awal program diluncurkan sering terdapat keterlambatan dalam penyaluran/pencairannya tapi mulai tahun 2013 ini sudah dilancarkan dan tepat waktu dalam penyalurannya, padahal tahun sebelumnya pernah telat sampai 3 bulan selain itu juga pada saat
pembuatan laporan
pertanggungjawaban kita awalnya mengalami kendala karena belum paham dan mengartikan komponen-komponen pembiayaan dana BOS akan tetapi karena sering dilakukan sosialisasi dari
petugas manajemen
kabupaten/propinsi semua jadi lancar.
2. Kepala Sekolah B
Seperti hal’nya pada SD Negeri Brengkok 1, untuk mekanisme penyaluran dana BOS pada awal program diluncurkan sering terdapat keterlambatan dalam penyaluran/pencairannya tapi
10
mulai tahun 2013 ini sudah dilancarkan dan tepat waktu dalam penyalurannya, padahal tahun sebelumnya pernah telat sampai 3 bulan selain itu juga pada saat
pembuatan laporan
pertanggungjawaban kita awalnya mengalami kendala karena belum paham dan mengartikan komponen-komponen pembiayaan dana BOS akan tetapi karena sering dilakukan sosialisasi dari
petugas manajemen
kabupaten/propinsi semua jadi lancar.
3. Kepala Sekolah C
Mekanisme sangatlah mudah kita disuruh mendata siapa saja siswa yang tergolong tidak mampu kemudian kita rekan setelah itu kita serahkan kepada pihak Diknas.
4. Kepala Sekolah D
Untuk mekanisme pelaksanaan penyaluran dana BOS dari SD kami secara keseluruhan lancar – lancar saja, tidak ada kendala yang menyulitkan dan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban sekolah dalam pelaksanaan program BOS ini sekolah punya kewajiban melaporkan kegiatan kepada pihak terkait yang insaya’allah dari SD kami tidak ada kesulitan apa pun.
5. Kepala Sekolah E
Untuk pelaksanaan penyalulan dana BOS disini masih banyak kekurangan kadang waktu penerimaan mestinya awal tahun ajaran baru bisa molor sampai akhir semester. Kadang kami kesulitan dalam memproses penyaluran dana BOS ini karena banyak siswa yang membutuhkan dana tersebut.
6. Kepala Sekolah F
Mekanisme dalam penyaluran dana BOS ini menurut saya sudah baik-baik saja, tidak ada keluhan sama sekali.
7. Kepala Sekolah G
Mekanisme dalam penyaluran dana BOS ini sudah sesuai dengan prosedur, cuman dalam proses penerimaan terkadang masih kurang baik karena masih banyak siswa yang masih membutuhkanya
untuk itu dalam mekanisme penyaluran dana BOS perlu ditingkatkan lagi .
8. Kepala Sekolah H
Dalam proses mekanisme penyaluran Dana BOS tidak ada keluhan sama sekali mbak prosesnya sudah amat sangat baik, jadi menurut saya tidak ada keluhan sama sekali.
9. Kepala Sekolah I
Mekanisme penyaluran dana BOS masih kurang baik karena terkadang tidak merata dan jumlah yang seharusnya diberikan kepada siswa sering kali dikurangi, ini termaksud kekurangan yang dikurangi oleh pihak Diknas.
10. Kepala Sekolah J
Mekanisme dalam penyaluran dana BOS masih kurang baik karena jumlah yang dijanjikan tidak sesuai dengan apa yang diterima oleh pihak sekolah.
11. Kepala Sekolah K
Dalam mekanisme penyaluran dana BOS sudah cukup baik tidak ada keluhan sama sekali, cuman kurun waktu penyaluran yang sangat lama dalam proses pencairan itu perlu ditingkatkan lagi supaya proses belajar mengajar tidak tergangu.
12. Kepala Sekolah L
Prosedur dalam penyaluran dana BOS menurut saya sudah baik dari segi jumlah dan sasaran yang di tujuh baik karena kita menyeleksi sangat ketat banget. Tetapi dari segi waktunya yang kurang baik, kadang selalu tidak sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Yang saya alami di SD Negeri Brondong 7 ini bukan hanya telat 1,2 minggu saja tetapi bisa sampai dengan tahun ajaran baru, hal ini sangat membuat proses belajar mengajar di terhambat karena banyak siswa yang membutuhkan dana tersebut untuk biaya sekolah.
13 Kepala Sekolah M
Prosedurnya dalam penerimaan dana BOS sudah baik sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak sekolah dan wali murid tetapi masih banyak kendala yang
11
menurut saya sangat penting yaitu
keterlambatan dalam
penyalurannya, ini harus lebih dikontrol lagi karena saya merasa sangat prihatin uang yang tadinya untuk membayar keperluan sekolah, karena terlambat proses belajar jadi terhambat.
14 Kepala Sekolah N
Prosedur dalam penerimaan dana ini sangat baik dari tahun-tahun sebelumnya karena ditahun ini semua siswa yang berhak menerima dana mendapatkan semua dan terbagi rata. Jadi menurut saya sudah cukup baik.
15 Kepala Sekolah O
Prosedurnya saya rasa masih kurang baik karena kadangkala waktunya sangat mepet jadi saya sebagai kepala sekolah kadang merasa bingung karena dana yang sudah dijanjikan pada hari ini belum keluar-keluar.
Sumber : Data Primer diolah, 2013
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk proses mekanisme penyaluran dana BOS tersebut sangatlah mudah dan tidak rumit seperti pada tahun – tahun sebelumnya waktu awal pemunculan program BOS yang sebelum tahun 2010 tepatnya tahun 2005 akan tetapi meski mekanisme diubah Dinas Pendidikan masih memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk kelancaran proses tersebut yaitu dengan melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan sudah tidaknya Dana BOS tersebut tepat sasaran dan tepat waktu sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
Monitoring dan Evaluasi Program BOS
Hasil Wawancara terkait Prosedur Monitoring dan Evaluasi Dana BOS
No Pembicara Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah A
Selalu ada monitoring dari pihak manajemen dinas yang bertugas mengecek antara laporan dan realita penggunaan dana BOS dan evaluasi dilakukan untuk memastikan apabila dalam pelaksanannya mengalami kendala yang nantinya akan dibuatnya perubahan RKAS (rencana kegiatan anggaran sekolah), bentuk dari evaluasi adalah pengumpulan data sampai sejauh mana manfaat program BOS dapat membantu pelaksanaan kegiatan wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
2. Kepala Sekolah B
Selalu ada monitoring dari pihak manajemen dinas yang bertugas mengecek antara laporan dan realita penggunaan dana BOS dan evaluasi dilakukan untuk memastikan apabila dalam pelaksanannya mengalami kendala yang nantinya akan dibuatnya perubahan RKAS (rencana kegiatan anggaran sekolah), bentuk dari evaluasi adalah pengumpulan data sampai sejauh mana manfaat program BOS dapat membantu pelaksanaan kegiatan wajib
12
belajar 9 tahun yang bermutu.
3. Kepala Sekolah C
Evaluasi dan monitoring dengan cara pihak sekolah diberi pertanggung jawaban untuk penggunaan dalam bentuk LPJ dan kebutuhan tersebut meliputi : operasional sekolah, untuk kegiatan ekstrakulikuler, sarana- prasarana, peningkatan mutu lha karena itu kami wajib memberi LPJ ke Diknas Pendidikan sana untuk melaporkan kebutuhan tersebut yang harus dipertanggung jawabkan 5 macam kegiatan yaitu, peningkatana mutu sekolah jelas itu mbak, sarana-prasarana supaya perlengkapan disekolah itu bisa lengkap siswa bisa melakukan praktek apa saja, rehap ringan sekolah seperti pembangunan masjid,uks, perpustakaan, dan kegiatan ekstrakulikuler jadi seperti itu mbak 5 kebutuhan yang sangat di utama di sekolah ini tidak boleh menyimpang dari 5 tersebut.
4. Kepala Sekolah D
Monitoring dari pihak Dinas selalu ada hanya jadwalnya yang tidak bias kita pastikan kapan, selain itu ada 2 bentuk monitoring yang pertama monitoring internal yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat, propinsi, kabupaten/kota dan bersifat klinis yaitu jika ada maslah dalam monitoring harus segera ada penyelesaian kemudian monitoring yang kedua adalah monitoring eksternal itu dilakukan oleh badan penelitian
dan pengembangan
(BALITBANG) dan dilakukan oleh lembaga independen dan bersifat evaluasi. Sedangkan evaluasi juga dilakukan oleh pihak dinas terhadap pelaporan program dan melakukan analisis terhadap dampak program kemudian mengevaluasi kelemahan – kelemahannya yang selanjutnya dibuatkan rekomendasi demi pembenahan – pembenahan dalam program
tersebut.
5. Kepala Sekolah E
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Diknas berupa bukti-bukti siswa-siswi yang menerima dana BKSM di sekolah supaya tidak adanya kesalahgunaan yang dilakukan oleh sekolah untuk itu pihak sekolah selalu meminta bukti si penerima dana tersebut.
6. Kepala Sekolah F
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan Diknas kepada sekolah biasanya pihak Diknas mendatangi sekolah dan memeriksa berkas-berkas tanda terima dana tersebut kemudian memeriksa berkas tersebut.
7. Kepala Sekolah G
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan di sekolah yaitu dengan cara Tim Manajeman BOS Kota Lamongan dalam melaksanakan monitoring bekerja sama dengan beberapa pihak, yakni badan Pengawas daerah (Bawasda), Polres Lamongan, LSM dan pengawas dari Diknas Pendidikan Kota Lamongan. Supaya tidak terjadi kecurangan.
8. Kepala Sekolah H
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan Diknas untuk sekolah berupa pengawasan di Tim
Manajeman BOS
kabupaten/kota, dimana proses layanannya dan pengawasan dilakukan pada semester dan tidak melibatkan semua sekolah yang menerima dana BOS. Pada penerapan program BOS, kegiatan monitoring dan evaluasi didanai oleh dana safeguardiang dari tim manajeman BOS pusat.
Dana safeguardiang yang meliputi, pelatihan, sosialisasi, monitoring, dan evaluasi serta pelaporan. Dengan adanya dana ini kegiatan monitoring yang dilakukan oleh tim tersebut mampu memberi arahan
13
penggunaan dana BOS di sekolah-sekolah di Kec Brondong, Kab Lamongan.
9. Kepala Sekolah I
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pihak Diknas juga akan dilakukan kepada orang tua murid, sehingga ada kejelasan dalam penggunaan dana BOS.
Orang tua murid juga akan dijelaskan mengenai anggaran yang diberkan oleh pemerintah pusat. Selain itu, anggaran yang telah diperinci, akan ditempelkan di madding yang disediakan oleh sekolah sehingga anggaran tersebut dipergunakan dengan sebaik mungkin.
10. Kepala Sekolah J
Monitoring dan evaluasi selalu dilakukan dengan cara pihak Diknas menunjuk sebuah tim management yang menangani khusus untuk program BOS, dimana pihak tersebut mendatangi dan memeriksa sekolah-sekolah yang menerima dana BOS. Pihak sekolah pun juga akan memberikan laporan berupa LPJ kepada pihak Diknas setiap tahunnya setelah dana BOS dioperasionalkan.
11. Kepala Sekolah K
Selalu diadakan monitoring dan evaluasi kepada sekolah penerima dana BOS. Penjelasan dan penggunaan dana akan diperinci sebaik mungkin, sehingga orang tua murid tidak perlu memberikan anggaran tambahanuntuk biaya operasional sekolah karena tidak semua orang tua murid adalah orang yang memiliki kemampuan finaacial yang baik.
12. Kepala Sekolah L
Adanya monitoring dan evaluasi akan membantu pihak sekolah untuk lebih memahami jalannya penyaluran dana BOS.
Diharapkan dana yang diterima dapat dipergunakan oleh pihak sekolah demi menunjang kemajuan dan fasilitas yang dibutuhkan.
13 Kepala Sekolah M
Sebaiknya monitoring dan evaluasi harus diperjelas kepada pihak yang terkait, hal itu akan menumbuhkan kesadaran bagi sekolah dan Diknas agar tidak menyalah gunakan dana yang akan diterimanya. Dana yang diberikan, akan dimintai pertanggung jawabannya kepada sekolah yang ditunjuk. Dana tersebut akan dijadikan sebagai bukti penggunaan dana agar tepat sasaran.
14 Kepala Sekolah N
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan Diknas untuk sekolah berupa pengawasan di Tim
Manajeman BOS
kabupaten/kota, dimana proses layanannya dan pengawasan dilakukan pada semester dan tidak melibatkan semua sekolah yang menerima dana BOS.
15 Kepala Sekolah O
Kekurangan dari dana yang diterima pihak sekolah dalam menunjang kegiatan belajar
mengajar akan di
musyawarahkan terlebih dahulu kepada wali murid. Sehingga monitoring dan evaluasi lebih jelas, kemana arah dana BOS dipergunakan. Pihak Diknas punakan merasa terbantu dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah, wali murid, dan tim manajemen Diknas yang ditunjuk.
Sumber : Data Primer diolah, 2013
Adanya monitoring dan
evaluasi yang dilakukan oleh tim
Diknas akan sangat membantu dalam
kelancaran proses penyaluran dana
tersebut, sehingga tujuan dan maksud
yang ingin dituju tepat pada
sasarannya. Oleh karena itu, wali
14 murid pun tidak akan merasa dana yang dikeluarkan oleh pemerintah akan disalah gunakan.
Pelaporan Hasil Penyaluran Dana BOS
Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program BOS, masing – masing pengelola program di tiap tingakatan (pusat, provinsi, kabupaten/
kota, sekolah) diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada pihak terkait. Secara umum, hal – hal yang dilaporkan oleh pelaksana program adalah yang berkaitan dengan statistic penerima bantuan, penyaluran, penyerapan dan pemanfaatan dana, hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah.
Dampak Program BOS terhadap Kualitas Pendidikan
Hasil Wawancara terkait Dampak Program BOS terhadap Kualitas
Pendidikan
No Pembicara Hasil Wawancara
1. Kepala Sekolah A
Dampak program BOS belum sepenuhnya dapat memberikan peningkatan prestasi dan motivasi belajar siswa, karena masih terdapat adanya keterbatasan sarana prasarana yang memadai yang dimiliki oleh sekolah karena dana BOS hanya sebatas membantu membiayai kegiatan operasional sekolah sedangkan untuk memenuhi sarana prasarana pembelajaran yang memadai harus ditunjang dengan dana lain tapi walau demikian kami selalu mengupayakan siswa – siswi kami tidak putus sekolah dan dapat melanjutkan kejenjang selanjutnya karena hal itu adalah prioritas kami sebagai lembaga pendidik.
2. Kepala Sekolah B
Seperti hal’nya pada SD Negeri Brengkok 1, mengenai dampak program BOS belum sepenuhnya dapat memberikan peningkatan prestasi dan motivasi belajar siswa, karena masih terdapat adanya keterbatasan sarana prasarana yang memadai yang dimiliki oleh sekolah karena dana BOS hanya sebatas membantu membiayai kegiatan operasional sekolah sedangkan untuk memenuhi sarana prasarana pembelajaran yang memadai harus ditunjang dengan dana lain tapi walau demikian kami selalu mengupayakan siswa – siswi kami tidak putus sekolah dan dapat melanjutkan kejenjang selanjutnya karena hal itu adalah prioritas kami sebagai lembaga pendidik.
3. Kepala Sekolah C
Bagi kami dampak dari program BOS ini sangat terasa sekali melihat banyaknya kekurangan fasilitas dari sekolah yang sudah terpenuhi, seperti membelian perlengkapan alat tulis sekolah,
15
peralatan kebersihan, dan fasilitas – fasilitas penunjang lainnya.
4. Kepala Sekolah D
Dampak program BOS sangat ada sekali terbukti dengan adanya dana BOS ini hasil ujian nasional di SD kami alhamdulilah dalam kurun waktu hampir saat ini, itu selalu lulus 100% karena ini juga didukung dengan pembiayaan yang sangat baik sehingga dalam kurun waktu sekian tahun ini siswa kami semua lulus dalam kategori lulus 100%.
5. Kepala Sekolah E
Dana yang diberikan oleh pemerintah memiliki dampak yang sangat positif bagi kelangsungan operasional sekolah karena orang tua murid tidak akan dibebankan lagi dengan biaya sekolah yang semakin lama dirasa semakin melambung.
6. Kepala Sekolah F
Dengan adanya progam tersebut, dampak yang dirasakan oleh para murid adalah dengan meningkatnya motivasi belajar dan prestasi akademik siswa.
7. Kepala Sekolah G
Bagi sekolah yang berada dipedasaan, seperti sekolah kami, dana ini sangat berdampak positif untuk meningatkan pendidikan warganya. Bagi seorang calon siswa, mereka lebih baik bekerja daripada menuntut ilmu karena mereka berpikir bahwa sekolah membutuhkan biaya yang tinggi.
Akan tetapi dengan adanya program BOS ini membantu mereka dalam menumbuhkan minat belajar sehingga cita – cita dan kualitas pendidikan dapat terwujud.
8. Kepala Sekolah H
Bagi sekolah kami, program BOS memberikan dampak baik dalam meningkatkan keinginan belajar siswa karena ditunjang dengan pemenuhan fasilitas sekolah yang lengkap dan membuat semua sekolah
memiliki kesetaraan yang sama.
9. Kepala Sekolah I
Ketidaktepatan waktu penyaluran dana BOS akan berdampak pada pengelembungan biaya operasional sekolah, membuat pihak sekolah harus mengambil langkah meminjam dana kepada pihak bank untuk menutupi biaya operasional yang pada akhirnya pihak sekolah harus memikirkan bunga pinjaman dari bank tersebut.
10. Kepala Sekolah J
Dengan adanya program BOS memiliki dampak yang sangat baik untuk membantu meringankan beban orang tua siswa yang tidak mampu menyekolahkan anak meraka dan bagi sekolah sendiri sangat terbantu dalam biaya operasional sekolah.
11. Kepala Sekolah K
Dampak dari program ini sangat ada terbukti dari meningkatnya jumlah kelulusan dari SD kami karena semua itu ditunjang dengan adanya fasilitas yang baik dan juga membiayaan yang baik pula.
12. Kepala Sekolah L
Karena cepatnya penyaluran dana BOS berdampak pada berkurangnya pinjaman sekolah kami kepada bank dan ini membuat sekolah kami dapat merenovasi bangunan – bangunan yang sudah tidak layak pakai.
13 Kepala Sekolah M
Dampak program BOS sudah sepenuhnya dapat dirasakan oleh semua siswa kami terutama siswa kurang mampu untuk memperoleh pendidikan yang layak.
14 Kepala Sekolah N
Menurut saya dampak dari adanya program BOS sangat baik karena banyak siswa yang tidak mampu bisa terus bersekolah dan tidak perlu kebingunan dalam mencari biaya. Karena kan sekarang BBM di indonesia naik
16
dan mempengaruhi kebutuhan- kebutuhan lain termasuk biaya sekolah jadi dengan adanya dana BOS ini sangat-sangat membatu orangtua dan sekolah.
15 Kepala Sekolah O
Dengan adanya dana BOS sekedar membantu mengurangi beban yang ditangguhkan pihak sekolah pada para wali murid karena dana tersebut masih belum sepenuhnya menutupi semua kebutuhan sekolah, apalagi dengan teknologi yang semakin canggih, sekolah pun ingin meningkatkan mutu belajar dan wawasan para siswa, seperti pemasangan internet.
Sumber : Data Primer diolah, 2013