• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intensitas Konsumsi Energi SNI

N/A
N/A
Rice Sidadolog

Academic year: 2024

Membagikan " Intensitas Konsumsi Energi SNI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Prosedur Audit Energi

Nurul Atikah, ST, MSc

(2)

Tahap Audit Energi Listrik

Awal

•Pengumpulan data energi bangunan :

• Dokumentasi bangunan (denah bangunan, gambar instalasi, diagram garis tunggal)

• Pembayaran rekening listrik bulanan

• Tingkat hunian bangunan (occupancy rate)

Terinci

• Melakukan penelitian dan pengukuran konsumsi energi listrik.

• Memeriksa nilai IKE.

• Mengenali kemungkinan PHE.

• Analisa PHE (Peluang Hemat Energi).

• Rekomendasi PHE.

• Implementasi PHE.

(3)

Peluang Hemat Energi

• Peluang konservasi energi menurut Standar Nasional

Indonesia (SNI) 6196:2011 diartikan sebagai peluang yang mungkin bisa diperoleh dalam rangka penghematan

energi dengan cara perbaikan dalam pengoperasian dan pemeliharaan, atau melakukan tindakan konservasi energi pada fasilitas energi.

• Peluang konservasi energi merupakan langkah lanjutan dalam penghematan energi yang mengatur kinerja

enmulai dari pengadaan, pemeliharaan operasional, sampai pada titik penggantian energi ulang.

• Contoh: mengganti lampu TL ballast konvensional dengan ballast elektronik dan tetap mempertahankan upaya

konservasi yang telah diterapkan

sehingga, bangunan gedung dapat lebih

efisien.

(4)

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik

• Istilah yang digunakan untuk menyatakan besarnya

pemakaian energi listrik dalam bangunan gedung dan dinyatakan dalam satuan KWh/m

2

.

• Hasil nilai IKE harus sama atau lebih kecil dari nilai standar

dan selalu diupayakan untuk dipertahankan lebih rendah di

masa-masa mendatang.

(5)

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik

Densitas daya lampu

Metode ruang demi ruang

1) Metoda perhitungan yang nilai akhirnya adalah fleksibel sesuai bentuk dan volume ruangan

2) Setiap 'ruang' merupakan ruang dengan pembatas (partisi setinggi 80%), dan dapat dibagi lagi menjadi bagian ruangan yang lebih kecil

3) Area yang dihitung adalah area netto, dengan garis tengah dinding (interior) atau permukaan luar (eksterior)

4) Nilai densitas daya lampu dapat bertambah bila ada interior tambahan atau ketinggian ruangan dan dikoreksi berdasarkan indeks ruang (K)

(6)

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik

Densitas daya lampu

5) Jika ketinggian ruangan lebih besar dari jenis ambang RCR yang tercantum di ASHRAE, peningkatan LPD sebesar 20% untuk ruang itu masih diperbolehkan

6) Untuk ruang koridor / transisi, penambahan nilai densitas daya lampu diperbolehkan untuk ruang dengan lebar kurang dari 2,5 m, dengan mengabaikan faktor RCR

(7)

Prosedur Audit Energi Listrik

• Angka IKE (kwh/m2/bulan) diperoleh dengan

membagi jumlah kwh penggunaan listrik selama sebulan dengan luas bangunan yang digunakan.

• Perhitungan nilai IKE bangunan Gedung disesuaikan dengan jenis gedung tersebut apakah tergolong

kedalam bangunan gedung ber-AC, tanpa AC,

sehingga perhitungan IKE/Konsumsi Energi Spesifik gedung dapat terlihat pada pers (a) dan (b).

Menurut Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasan, nilai IKE dari suatu bangunan gedung

digolongkan dalam dua kriteria, yaitu untuk bangunan ber-AC dan bangunan tidak ber- AC

(8)

Prosedur Audit Energi Listrik

• Sistem pencahayaan pada suatu bangunan terdiri atas sistem

pencahayaan alami dan buatan.

• Pencahayaan buatan diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh

pencahayaan alami.

• Kualitas pencahayaan pada suatu

permukaan atau bidang kerja dinyatakan dengan satuan lux.

Tingkat pencahayaan rata-rata minimum dan renderasi warna minimum yang

direkomendasikan tidak boleh kurang dari tingkat pencahayaan pada Tabel

(9)

Prosedur Audit Energi Listrik

• Renderasi warna atau color rendering index (CRI) merupakan efek psikofisik suatu sumber cahaya atau lampu

terhadap warna objek yang diterangi (SNI 03-6575-2001).

• CRI dinyatakan dalam suatu angka indeks yang diperoleh berdsarkan perbandingan dengan efek warna sumber cahaya

referensi pada kondisi yang sama.

• Nilai maksimum teoritis dari indeks

renderasi warna adalah 100 dan

dinyatakan dengan Ra.

(10)

Prosedur Audit Energi Listrik

• Renderasi warna atau color rendering index (CRI) merupakan efek psikofisik suatu sumber cahaya atau lampu

terhadap warna objek yang diterangi (SNI 03-6575-2001 ).

• Kelompok renderasi warna yang

dapat dipakai

(11)

Prosedur Audit Energi Listrik

• Contoh Produk LED Lights dengan renderasi

warna atau color rendering index (CRI) >90

Referensi

Dokumen terkait

Proses evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan data historis gedung RSJ.Prof.HB.Saanin Padang berupa data luas bangunan gedung, data penggunaan energi listrik, serta anggaran yang

Dari gambar grafik 3.1 diatas terlihat bahwa nilai intensitas cahaya matahari mempengaruhi arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya 10 Wp, artinya semakin

Pada tingkat produksi telur (butir), kombinasi warna cahaya dengan intensitas cahaya lampu monochromatic LED dengan metode ahemeral berpengaruh nyata terhadap jumlah produksi

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode Intensitas Konsumsi Energi Listrik (IKE) yang merupakan parameter yang dijadikan pedoman perlu

Dalam rangka peningkatan effisiensi dan penghematan pemakaian listrik perlu sekiranya dilakukan evaluasi terhadap effisiensi pemakaian listrik Beberapa faktor yang

Standar prosedur audit energi pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

Potensi penghematan yang dapat diperoleh berdasarkan audit energi listrik yaitu pertama, dengan pengurangan jam kerja lampu serta pensaklaran ulang yaitu sebesar

Dengan dipasangnya smart meter pada setiap bangunan gedung, maka program konservasi energi dapat dilakukan dengan lebih rinci yang tentunya akan menekan penggunaan energi listrik pada