• Tidak ada hasil yang ditemukan

interaksi sosial etnis lokal dan etnis tionghoa dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "interaksi sosial etnis lokal dan etnis tionghoa dalam"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apa dampak interaksi sosial antara suku lokal dan suku Tionghoa terhadap pencegahan konflik di Kota Makassar? Bagaimana peran pemerintah dalam proses interaksi sosial dalam pencegahan konflik antaretnis di kota Makassar?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan tentang interaksi sosial yang terjadi antara suku lokal dengan suku Tionghoa dalam pencegahan konflik di kota Makassar, serta memberikan sumbangan kekayaan ilmu bagi kajian PPKn. program. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenai interaksi sosial etnis lokal dan etnis Tionghoa untuk mencegah konflik di kota Makassar. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian serupa.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan dapat dijadikan masukan dalam evaluasi proses pencegahan konflik antaretnis di kota Makassar.

KAJIAN PUSTAKA

Definisi Interaksi Sosial

Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Kontak primer dapat dikatakan terjadi jika kontak terjadi melalui pertemuan langsung dan tatap muka, seperti: berjabat tangan, saling tersenyum, dan lain-lain, sedangkan kontak sosial sekunder terjadi jika kontak terjadi melalui perantara, misalnya. melalui telepon, dll. pada (Soekanto). Kontak sosial dapat dikatakan positif apabila bentuk hubungan lebih terfokus pada pola kerjasama. Sedangkan kontak sosial negatif adalah ketika hubungan yang berkembang menimbulkan konflik yang dapat mengakibatkan kegagalan suatu interaksi (Haryanto dan Nugrohadi.

Komunikasi positif dapat dikatakan jika pihak-pihak yang melakukan komunikasi tersebut bekerja sama karena kedua belah pihak saling memahami maksud atau pesan yang disampaikan.

Faktor-faktor Terjadinya Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Jadi, interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yaitu interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan yang mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif). Kerjasama merupakan usaha bersama antar individu atau sekelompok orang untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Akomodasi merupakan suatu proses dimana individu atau kelompok masyarakat yang awalnya berselisih satu sama lain melakukan penyesuaian satu sama lain untuk mengatasi ketegangan.

Konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok orang berusaha mencapai tujuan dengan cara menantang pihak lawan, disertai dengan ancaman atau kekerasan.

Etnis

Anggota suatu kelompok etnis memiliki kesamaan dalam sejarah, bahasa, sistem nilai, adat istiadat dan tradisi. Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa etnis atau suku merupakan suatu kesatuan sosial yang dapat membedakan satuan-satuan berdasarkan kesamaan asal usul seseorang sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan status kelompoknya. Istilah etnisitas digunakan untuk merujuk pada suatu kelompok atau kategori sosial yang perbedaannya terletak pada kriteria budaya.

Etnis Lokal Kota Makassar

Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di utara, Kabupaten Maros di timur, dan Kabupaten Gowa di selatan. Makassar merupakan kota multietnis yang terdiri dari penduduk suku Makassar, suku Bugis, suku Toraja, suku Mandar, suku Butone, suku Jawa dan lain sebagainya.

Etnis Tionghoa

Menurut Haryono (2006:32), Totok Tionghoa yang dimaksud adalah orang Tionghoa yang lahir di negara Tionghoa yang tinggal di Indonesia dan generasi anaknya lahir di Indonesia. Keturunan Tionghoa yang dimaksud adalah orang Tionghoa yang lahir pada generasi ketiga atau lebih dan sudah lama tinggal di Indonesia. Perbedaan lama tinggal ini pada umumnya mempengaruhi kuat lemahnya tradisi Tionghoa yang dianut, Tionghoa totok cenderung lebih menganut tradisi Tionghoa yang diturunkan dari nenek moyangnya, sehingga segala tindakannya mempunyai ciri khas dibandingkan dengan yang lain. keturunan Tionghoa.

Bagi orang Tionghoa keturunan, nilai-nilai tradisional Tionghoa yang diturunkan dari nenek moyangnya sudah memudar, sehingga dalam beberapa kasus segala tindakannya kurang berkarakter dibandingkan orang Tionghoa.

Konflik

Antonius, dkk.Konflik adalah suatu tindakan salah satu pihak yang mengakibatkan terhambat, merintangi, atau mengganggu pihak lain, yang dapat terjadi antar kelompok orang atau dalam hubungan antarpribadi. Hal ini sesuai dengan pandangan Morton Deutsch, seorang pionir dalam bidang pendidikan resolusi konflik (Bunyamin Maftuh), yang menyatakan bahwa dalam konflik, interaksi sosial antar individu atau kelompok lebih dipengaruhi oleh perbedaan dibandingkan persamaan. Sedangkan menurut Scannell (2010): 2) Konflik merupakan fenomena yang wajar dan normal serta timbul karena adanya perbedaan persepsi, tujuan atau nilai dalam suatu kelompok individu.

Konflik seringkali dipandang sebagai sesuatu yang traumatis, mengganggu stabilitas atau keseimbangan yang menjadi cita-cita masyarakat.

Pencegahan Konflik

Konflik juga merupakan suatu bentuk perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti: nilai, status, kekuasaan, otoritas dan lain sebagainya. Dimana tujuan mereka yang berkonflik bukan hanya sekedar mencari keuntungan tapi juga menekan lawannya. Sistem peringatan dini dapat berupa sosialisasi kepada masyarakat mengenai potensi konflik atau terjadinya konflik di wilayah tertentu.

Teori Yang Relevan

Prinsip dasar interaksionisme simbolik memberikan asumsi bahwa manusia mempunyai kemampuan berpikir. Bagi interaksionisme simbolik, sosialisasi mempunyai sifat yang dinamis, dimana dalam proses ini masyarakat tidak hanya menerima informasi saja, namun juga menafsirkan dan mengadaptasi informasi tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Dengan asumsi bahwa konflik disebabkan oleh polarisasi, ketidakpercayaan, dan permusuhan yang terus berlanjut antar kelompok berbeda dalam suatu masyarakat.

Menerima bahwa konflik disebabkan oleh ketidaksesuaian posisi dan perbedaan pandangan pihak-pihak yang mengalami konflik (Takdir Rahmadi, 2011: 8). Untuk membantu pihak-pihak yang mengalami konflik memisahkan perasaan pribadi dari masalah dan permasalahan, dan memungkinkan mereka untuk bernegosiasi berdasarkan kepentingan mereka dan bukan berdasarkan posisi tetap. Jika kita menerima bahwa konflik yang mengakar disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia – fisik, mental, dan sosial yang tidak terpuaskan atau dihalangi oleh orang atau pihak lain (Tadir Rahmadi.

Untuk membantu klien yang mengalami konflik mengidentifikasi dan mengatasi kebutuhan mereka yang belum terpenuhi dan menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan asumsi bahwa konflik disebabkan oleh identitas yang terancam, seringkali berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang belum terselesaikan. Dengan memfasilitasi dialog antar pihak yang menghadapi konflik, diharapkan mampu mengidentifikasi ancaman dan konflik.

Diasumsikan bahwa konflik adalah akibat dari ketidakcocokan cara komunikasi antar budaya yang berbeda. Dengan asumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah ketimpangan dan ketidakadilan yang muncul dalam bentuk masalah sosial, budaya, dan ekonomi.

Kerangka Pikir

Definisi Operasional Variabel

Peran pemerintah dalam proses interaksi sosial dalam pencegahan konflik antaretnis di kota Makassar adalah upaya pemerintah dalam proses interaksi sosial dalam pencegahan konflik antaretnis di kota Makassar. Dampak positif adalah akibat/pengaruh yang timbul dari interaksi antara suku lokal dengan suku Tionghoa yang mengarah pada integrasi sosial. Dampak negatif adalah akibat/dampak yang timbul dari interaksi antara suku lokal dengan suku Tionghoa yang menimbulkan perpecahan.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Populasi dalam penelitian ini adalah Etnis Makassar dan Etnis Tionghoa yang ada di Kota Makassar serta pemerintah daerah Kota Makassar. Adanya kerjasama antara Etnis Lokal dengan Etnis Tionghoa menunjukkan adanya sikap harmonis antara Etnis Lokal dengan Etnis Tionghoa di Kota Makassar. Dengan kerja sama tersebut, suku lokal dan suku Tionghoa dapat bersinergi dalam pembangunan Kota Makassar.

Perumahan ini sendiri lebih banyak muncul karena adanya kompromi dan toleransi antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar. Asimilasi yang terjadi antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari antar etnis di Kota Makassar. Interaksi sosial yang terjalin antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar dalam jangka waktu yang lama akan memberikan dampak atau akibat bagi pelakunya.

Dampak positif yang didapat dari interaksi etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar adalah dapat terciptanya kerjasama antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar. Peran pemerintah dalam proses interaksi sosial dalam pencegahan konflik etnis lokal dan etnis Tionghoa di kota Makassar. Dan asimilasi yang terjadi antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari antar etnis yang ada di Kota Makassar.

Sedangkan dampak negatif yang timbul dari interaksi sosial antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar adalah dapat menimbulkan konflik atau perselisihan. Asimilasi yang terjadi antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari antar etnis di Kota Makassar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Informan Penelitian

SDT berprofesi sebagai wirausaha dan pernah menjadi Ketua RT 01 RW 05, Desa Jongaya, Kecamatan Tamalate. MDJ bekerja sebagai pegawai toko di salah satu toko di Kota Makassar selama bertahun-tahun. Bekerja sebagai pegawai toko di salah satu toko di Kota Makassar, yang tugasnya mengantarkan barang.

DRD bekerja sebagai PNS di Kantor Bupati Tamalate sebagai Kepala Dinas PM dan Kesejahteraan Distrik Tamalate.

Hasil Penelitian

Aktivitas perdagangan yang terjadi di Kota Makassar menunjukkan bahwa yang mendominasi sektor perekonomian adalah etnis Tionghoa. Akomodasi antara etnis lokal dan etnis Tionghoa ditemukan bahwa akomodasi di Kota Makassar secara umum berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, artinya berfungsi dengan baik. Selain itu, interaksi dan kerjasama antar etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar dapat mempererat tali silaturahmi antar etnis di Kota Makassar, sehingga dapat tercipta integrasi sosial kedua etnis di Kota Makassar.

Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dari interaksi sosial antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar adalah dapat memicu konflik atau perselisihan yang berujung pada perpecahan antar etnis di Kota Makassar. Kerja sama antar suku lokal dengan suku Tionghoa ini dilakukan di berbagai daerah yang dapat memberikan manfaat bagi kedua suku tersebut, selain itu juga kerjasama ini dapat mempererat tali silaturahmi antar suku yang ada di Kota Makassar sehingga dapat terciptanya integrasi sosial antar kedua suku tersebut. di kota Makasar. Proses interaksi yang tidak berjalan dengan baik ini pada akhirnya akan menimbulkan perpecahan antar suku di Kota Makassar.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial antara suku lokal dengan Tionghoa di Kota Makassar adalah harmonis. Kesimpulan yang dapat diambil dari sub permasalahan pada penelitian ini adalah kerjasama antara etnis lokal dengan Tionghoa di Kota Makassar saat ini berjalan dengan baik. Dampak positif yang didapat dari interaksi yang terjadi antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar adalah dapat terciptanya kerjasama sehingga dapat terciptanya integrasi sosial kedua etnis yang ada di Kota Makassar.

Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dari interaksi sosial antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar adalah dapat memicu terjadinya konflik atau perselisihan yang berujung pada perpecahan antar etnis di Kota Makassar. Untuk melengkapi hasil penelitian ini, agar interaksi sosial antara etnis lokal dengan etnis Tionghoa di Kota Makassar dapat berjalan harmonis, maka perlu dilakukan upaya yang lebih keras lagi oleh kedua etnis tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut. Apa yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kerukunan antar suku di kota Makassar?

Dampak interaksi sosial antar suku di kota Makassar ada 2, yaitu dampak positif dan dampak negatif.

Gambar 1. Lokasi Penelitian
Gambar 1. Lokasi Penelitian

Gambar

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir  D.  Definisi Operasional Variabel
Gambar 1. Lokasi Penelitian
Gambar 2. Wawancara dengan Informan
Gambar 3. Kegiatan Masyarakat di Kota Makassar
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk interaksi sosial antar pedagang Multi Etnis di Pasar way Halim Bandar Lampung adalah, kerjasama dalam suatu ikatan organisasi seperti kerjasama pedagang yang paling menonjol yang