• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT TRANSMIGRAN BATAK DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI NAGARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "POLA INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT TRANSMIGRAN BATAK DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI NAGARI "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

POLA INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT TRANSMIGRAN BATAK DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI NAGARI

SUNGAI KUYUNG KECAMATAN PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN

JURNAL

Oleh

ERENDA ELENDITA NPM: 10070137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2014

(2)

THE PATTERN OF SOCIAL INTERACTION BETWEEN BATAK TRANSMIGRANT SOCIETIESAND LOCAL SOCIEETIES IN NAGARI

SUNGAI KUYUNG KECAMATAN PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Erenda Elendita 1 Drs. Wahyu Pramono, M.Si 2 Drs. Nilda Elfemi,M.Si 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

The Nagari Sungai Kuyung Sub Pancung Soal, South Coastal District, there are two tribes that Minangkabau tribe as the locals and the Batak tribes are migrants or migrants. Although different ethnic groups, but human beings can create good social relationships in the community. This study aimed to describe the pattern of social interaction with the local Batak migrants in Nagari Sungai Kuyung South Coastal District. By looking at the elements of social interaction is cooperation, competition and conflict. The theory used in this study is based on the theory of symbolic interactionism of George Herbert Mead. Mead claims that the language allows us to be self-conscious beings (self-couscious), are aware of our individualistic, and a key element in this process is a symbol. The results showed that the patterns of social interaction among the Minangkabau Batak society are: (1). Cooperation: (a). Cooperation In The Field, (b). When cleaning gutters cooperation, (c). Collaboration On Repair Mosque (d), the Partnership Opens New Road, (2). Competition, (a). Competition in the rating and Roles, (b).

Competition Tenure, (c). Competition in the market. (3). conflict

Keywords: Patterns Of Social Interaction, Local People, Transmigration, Batak Tribes, Minangkabau Tribes

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki beribu-ribu gugus kepulauan, beranekaragam kekayaan alam serta keunikan kebudayaan, menjadikan masyarakat Indonesia yang hidup diberbagai kepulauan mempunyai ciri dan coraknya

masing-masing. Hal ini yang membawa akibat pada adanya perbedaan latar belakang, kebudayaan, corak kehidupan, dan termasuk juga pola pemikiran masyarakatnya. Kenyataan ini yang menyebabkan Indonesia terdiri dari masyarakat yang memiliki latar belakang budaya, etnis, agama,

(3)

kondisi masyarakat seperti ini yang sebut dengan masyarakat multikultural atau masyarakat banyak budaya.. Namun suatu hal yang membanggakan meskipun tingkat kemajemukan bangsa Indonesia tergolong tinggi, tetapi tetap kokoh sebagai suatu kesatuan (Muin, 2002:121).

Kedatangan masyarakat transmigran Batak yang mendiami Nagari Sungai Kuyung Kecamatan Pancung soal Kabupaten Pesisir Selatan memang agak berbeda dari transmigran lainnya. Perbedaan ini tampak dari bentuk transmigrasi yang dimiliki. Transmigrasi terdiri dari dua bentuk yaitu transmigrasi umum dan transmigrasi spontan atau swakarsa. (Berdasarkan UU RI no 15 tahun 1997 Ketransmigrasian).

Di Nagari Sungai Kuyung terdapat dua suku bangsa yaitu suku bangsa Minangkabau sebagai penduduk lokal dan suku bangsa Batak yang merupakan penduduk pendatang atau transmigran.

Tujuan penelitian ini yaitu:

Untuk mendeskripsikan pola interaksi sosial masyarakat transmigran Batak dengan

masyarakat lokal di Nagari Sungai Kuyung Kecamatan Pancung soal Kabupaten Pesisir Selatan. Dengan melihat unsur-unsur interaksi sosial yaitu kerjasama, persaingan dan konflik.

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Deningsih, program studi sejarah STIKIP PGRI Sumatra Barat tahun 2012 dalam skipsinya tentang “studi interaksi sosial masyarakat antar suku di PT. Bakri Pasaman Plantation (BPP) Kenagarian Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat”.

BAHAN DAN METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara mendalam. Model analisis data dalam penelitian ini

(4)

menggunakan model analisis data Miles dan Huberman.

HASIL PENELITIAN 1. Kerjasama

Hubungan sosial terjalin cukup baik antara masyarakat Batak dengan masyarakat lokal di Nagari Sungai Kuyung, hal ini merupakan hasil positif dari adanya berbagai kegiatan yang di dalamnya melibatkan kedua suku masyarakat tersebut untuk kemudian mereka saling berinteraksi.

a. Kerjasama Pada Area Sawah Kerjasama pada area sawah biasanya terjadi pada saat masyarakat akan memulai bertanam padi, yaitu ketika mereka bersama-sama membersihkan sawah dan membentuk pematang yang ada di sawah tersebut, membersihkan aliran irigasi yang menjadi sumber air untuk mengairi sawah masyarakat b. Kerjasama Ketika Membersihkan

Sungai Kecil

Di daerah Sungai Kuyung ini terdapat sebuah selokan yang mengalir di depan perkarangan rumah warga masyarakat dan

masyarakat bersama-sama selalu membersihkan sungai kecil tersebut agar sungai kecil yang ada di nagari ini terawat dengan baik sehingga dapat digunakan untuk mendukung aktivitas masyarakat, seperti:

mencuci, mandi dan lainnya.

c. Kerjasama Ketika Memperbaiki dan Acara-Acara Di Mesjid

Di daerah Sungai Kuyung ini terdapat 5 buah tempat ibadah di antaranya 3 Mesjid dan 2 Musholla.

Tempat ibadah ini berguna bagi masyarakat di sana untuk mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.

Ketika akan masuknya bulan Suci Ramadhan maka masyarakat di Nagari Sungai Kuyung ini bersama- sama membersihkan tempat ibadah agar sholatnya lebih khusyuk dan ketika tempat ibadah tersebut rusak mereka juga bersama-sama memperbaikinya tanpa ada upah atau gaji yang diberikan meskipun ada beberapa orang yang memiliki kepandaian dalam segi tukang, tetapi mereka tidak digaji melainkan semata-mata membantu secara bersama-sama. Kerjasama juga

(5)

tampak ketika acara Maulid Nabi yaitunya dengan masak-masak bersama di Masjid serta makan bersama, dan adanya kegiatan pada acara Maulid Nabi ini yang dilakukan seperti ceramah agama, pengajian dan berdo’a di Mesjid.

c. Kerjasama Membuka Jalan Baru Di Nagari Sungai Kuyung ini banyak terdapat hutan belantara yang belum dikelola oleh masyarakat disana untuk mengambil tanah yanga ada di nagari ini masyarakat Batak dan masyarakat lokal bersama-sama membuka jalan untuk menuju kearah hutan yang ada disana. Oleh sebab itu masyarakat di Sungai Kuyung ini mereka membuka lahan baru untuk bisa di kelola dengan menanam tanam seperti tanaman karet dan sawit dan tentunya untuk mewujudkan tujuan tersebut butuh kerjasama yang juga melibatkan masyarakat Batak dengan masyarakat lokal setempat yaitu dengan mereka kerja bersama membuat jalan untuk menuju tanah yang akan di kelola oleh masyarakat di Sungai Kuyung tersebut. Mereka melakukan kerjasama itu dengan tujuan dan ingin yang sama untuk

bisa mengelola hutan yang ada di nagari ini.

2. Persaingan

Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang- bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum ( baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

a. Persaingan Dalam Kepemimpinan pada kepemimpinan dalam struktur pemerintahan yang ada, dimana pada masyarakat di Nagari Sungai Kuyung ini sering kali yang menjadi pemimpin adalah masyarakat lokal saja meskipun dalam prosesnya masyarakat Batak juga diberi kesempatan untuk menjadi calon pemimpin, tetapi pemilihan tersebut berdasarkan jumlah suara terbanyak dan tentunya yang memiliki suara terbanyak yaitu masyarakat lokal dibandingkan

(6)

dengan masyarakat Batak. Meskipun berbagai upaya atau usaha telah dilakukan oleh masyarakat Batak, tetapi belum bisa mereka mendapatkan suara terbanyak untuk menang dalam pemilihan pemimpin adat.

b. Persaingan Kepemilikan Lahan Persaingan dalam mengambil lahan atau tanah, dimana yang banyak memiliki lahan yaitu masyarakat lokal saja dibandingkan dengan masyarakat Batak. Meskipun masyarakat pendatang ini sudah lama datang dan tinggal di nagari ini tetapi mereka tidak leluasa untuk memiliki lahan atau tanah. Persaingan ini tentu akan membuat masyarakat Batak tersebut merasa kalau orang pendatang tidak bisa mendapatkan tanah yang ada di nagari tersebut, tetapi meski adanya persaingan ini, namun masyarakat Batak tetap meyakinkan masyarakat lokal bahwa mereka juga merupakan penduduk yang tetap tinggal di nagari ini dan juga berhak atas tanah atau hutan yang ada di nagari ini.

c. Persaingan di Pasar

Di Nagari Sungai Kuyung ini terdapat sebuah pasar yang sederhana sekali nama pasar nya adalah pasa Sungai Kuyung yang mana pasar ini menjadi tempat sarana pembelanjaan bagi kaum ibuk-ibuk untuk memenuhi kebutuhan dapur dan kebutuhan lainnya, di pasar ini juga tempat terjadinya interaksi sosial antara masyarakat Batak dengan masyarakat lokal atau Minangkabau.

Di pasar ini sering terjadi komunikasi antara masyarakat Batak dengan masyarakat lokal ketika mereka bertemu dan saling berhubungan dalam proses penawaran jika mereka melakukan proses jual-beli di pasar ini.

3. Konflik

Pertentangan atau konflik pribadi maupun kelompok terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri fisik, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian. Konflik yang pernah terjadi di Nagari Sungai Kuyung antara masyarakat Batak dan

(7)

masyarakat lokal disebabkan oleh kecemburuan sosial antara pemuda dalam perebutan anak perempuan Minangkabau, dan konflik ini berdampak kepada kekerasan atau perkelahian antara pemuda Minangkabau dan pemuda Batak KESIMPULAN

1. Kerjasama

a. Kerjasama pada area sawah b. Kerjasama ketika

membersihkan sungai kecil c. Kerjasama memperbaiki

mesjid dan acara-acara di mesjid

d. Kerjasama membuka jalan baru 2. Persaingan

Persaingan antara masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal merupakan hal yang tidak dapat dihindari bahkan antar sesama masyarakat Minangkabau atau Batak itu sendiri yang merupakan sebuah konsekuensi dari proses hubungan sosial persaingan yang terjadi antar masyarakt Batak dengan masyarakat lokal adalah:

a. Persaingan dalam kepemimpinan b. Pesaingan kepemilikan lahan c. Persaingan di pasar

3. Konflik

Konflik yang pernah terjadi di Nagari Sungai Kuyung antara masyarakat Batak dan masyarakat lokal disebabkan oleh kecemburuan sosial antara pemuda dalam perebutan anak perempuan Minangkabau.

DAFTAR PUSTAKA

Muin, Indianto. 2002. sosiologi.

Jakarta : Erlangga

Diningsih. 2012. Studi Interakasi Sosial Masyarakat Antar Suku di Pt Bakrie Pasaman Plantations (Bpp) Kenagarian Sungai Aua Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat.SKIPSI: STKIP PGRI sumbar.

Undang-Undang Ketransmigrasian RI No 15 Tahun 1997. Fokusmedi

Referensi

Dokumen terkait

4.1087 Ilmy Amiqoh Ilmu Administrasi Publik 4.1088 Dikhla Rif`A Ilmu Administrasi Publik 2.39 4.1089 Elfananda Istiqlalia Ilmu Administrasi Publik 4.1090 Hamida Condrowati Jayadi