• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL ANAK-ANAK PANGARO KARYA NUN URNOTO EL BANBARY

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL ANAK-ANAK PANGARO KARYA NUN URNOTO EL BANBARY "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL ANAK-ANAK PANGARO KARYA NUN URNOTO EL BANBARY

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

DEFAIZAN NPM 12080015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL ANAK-ANAK PANGARO KARYA NUN URNOTO EL BANBARY

Oleh

Defaizan1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Samsiarni3

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh interaksi sosial yang terdapat dalam novel Anak- anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary. Dalam novel ini diperlihatkan tentang bentuk-bentuk interaksi sosial, misalnya hubungan antara dua individu atau lebih dalam kehidupan sosial masyarakat Madura. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk interaksi sosial yang terdapat dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini adalah teks atau kutipan yang berupa dialog, monolog, dan tindakan bentuk interaksi sosial dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary.

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian interaksi sosial dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary adalah: membaca dan memahami novel; menandai bentuk interaksi sosial dalam novel; mengiventarisasi data, yaitu mencatat hal yang ditemukan mengenai bentuk interaksi sosial dalam novel; dan mengklasifikasikan data yang terdapat dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary, yaitu bentuk interaksi sosial.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dalam penelitian ini ditemukan beberapa hal terkait dengan interaksi sosial dalam novel dan kaitannya dengan interaksi sosial di tengah masyarakat Madura. Dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary ditemukan dua bentuk interaksi sosial yaitu; pertama bentuk asosiatif yaitu proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai positif seperti kerjasama dan akomodasi. Kedua bentuk disosiatif yaitu proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai negatif seperti pertentangan atau pertikaian.

Kerjasama digambarkan oleh tokoh anak-anak OSIS dan masyarakat pulau dalam mengatasi bencana kekeringan. Akomodasi digambarkan oleh tokoh Kepala Desa, Ummi Salamah dan Pak Putra Kusuma yang berupaya meredakan pertentangan antara masyarakat pulau dan group petheng. Pertentangan atau pertikaian digambarkan oleh tokoh group petheng yag masih menggunakan tradisi carok dalam menyelesaikan sebuah pertentangan atau pertikaian. Interaksi sosial yang ditemukan dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary merupakan interaksi sosial yang berhubungan dengan pola kehidupan atau kebudayaan masyarakat Madura.

Kata kunci: Interaksi Sosial, Anak-anak Pangaro, Nun Urnoto El Banbary

(5)

SOCIAL INTERACTION IN THE NOVEL ANAK-ANAK PANGARO BY NUN URNOTO EL BANBARY

by

Defaizan1, Lira Hayu Afdetis Mana2, Samsiarni3

1) Student of Indonesia Language and Literature Education Development Studies STKIP PGRI West Sumatera

2) 3) Lecturers of Indonesia Language and Literature Education Developmen Studies STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

This research is motivated by the social interaction that is contained in the novel Anak- anak Pangaro work Nun Urnoto El Banbary. In this novel are shown in the forms of social interaction, for example, the relationship between two or more individuals in the social life of the Madurese. This study aimed to describe forms of social interaction are contained in the novel Anak-anak Pangaro work Nun Urnoto El Banbary.

The research is a qualitative study using descriptive analysis method. The data in this study is in the form of text or excerpts of dialogue, monologue, and measures of social interaction in the novel Anak-anak Pangaro work Nun Urnoto El Banbary. Sources of data in this study is novel Anak-anak Pangaro work Nun Urnoto El Banbary. Data collection techniques in the study of social interaction in the novel Anak-anak Pangaro work Nun Urnoto El Banbary is: read and understand the novel; tagged forms of social interaction in a novel; inventorying data, which document what was found on forms of social interaction in a novel; and classify the data contained in the novel Anak-anak Pangaro work Nun Urnoto El Banbary, forms of social interaction.

Based on the data analysis, this study found few things related to social interaction in the novel and its relation to social interaction among people Madura. In the novel Anak-anak Pangaro work Nun Urnoto El Banbary discovered two forms of social interaction that is; The first form of associative which is a process of social interaction that contain positive values such as cooperation and accommodation. Both forms of dissociative which is a process of social interaction that contain negative values such disagreement or dispute. Cooperation illustrated by figures of children OSIS and island communities in addressing the drought. Accommodation illustrated by the figure head of the village, Umm Salamah and Pak Putra Kusuma working to alleviate contention between island communities and groups petheng. Disagreement or dispute described by group leaders petheng Yag still use carok tradition in resolving a conflict or dispute.

Social interaction that is found in the novel Anak-anak Pangaro work Nun Urnoto El Banbary the social interaction associated with patterns or cultural life of the community Madura.

Keywords: Social Interaction , Anak-anak Pangaro, Nun Urnoto El Banbary

(6)

PENDAHULUAN

Interaksi sosial yang tercermin dalam karya sastra penting untuk dikaji dan diteliti karena berhubungan dengan hubungan antara dua atau lebih individu, dimana perilaku individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya demi untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Refleksi interaksi sosial dalam karya sastra bisa dijadikan pedoman dalam bertingkah laku di lingkungan masyarakat. Dengan adanya interaksi sosial, masyarakat dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya, tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai, baik itu individu maupun kelompok. Menurut Soekanto (2009:55), interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang- perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.

Salah satu bentuk karya sastra yang menampilkan cerminan atau gambaran kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial masyarakat adalah novel. Novel manyajikan interaksi sosial antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya karena novel tidak hanya sekedar bacaan hiburan, tetapi di dalamnya terkandung pengajaran, tingkah laku, dan pola-pola kehidupan masyarakat. Interaksi sosial tersebut digambarkan langsung oleh pengarang lewat tokoh-tokoh yang berperan dalam novel.

Novel yang memperlihatkan interaksi sosial dalam masyarakat adalah novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary, dengan mengambil latar tempat di sebuah pulau bernama Pulau Giliraja, Madura. Novel ini mengisahkan sekelompok anak remaja yang berinisiatif untuk menyelamatkan sebuah pulau yang dilanda bencana kekeringan bertahun-tahun lamanya.

Perjudian, perampokan, pembunuhan, pertentangan atau pertikaian dan perzinahan di mana-mana memang menjadi sebab musabab terjadinya bencana. Hingga kedatangan siswa-siswi pengurus OSIS Madrasah Aliyah Nurul Iman membawa angin segar bagi penduduk pulau. Kerjasama dan semangat mereka mampu mengembalikan kedamaian dan kesejukan yang telah lama dirindukan masyarakat pulau.

Interaksi sosial dalam novel ini diawali dengan suatu hubungan yang baik antarindividu, yaitu adanya kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok anak-anak Madrasah Aliyah Nurul Iman dengan masyarakat pulau untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda pulau Giliraja. Akan tetapi usaha mereka tidak semudah membalikkan telapak tangan, mereka harus berhadapan dengan sekelompok penduduk pesong yang menamai diri mereka sebagai Group Petheng yang disebut- sebut menjadi penyebab bencana kekeringan yang tengah melanda pulau Giliraja. Mereka tidak segan-segan membunuh siapapun yang mencoba untuk menghalangi keinginannya, bahkan fatwa yang dikeluarkan oleh dewan guru mengaji pun ditentang oleh mereka. Namun, kedatangan sekelompok anak-anak Madrasah Aliyah Nurul Iman yang menamai diri mereka sebagai anak- anak pangaro membawa secercah harapan dihati penduduk pulau, segala daya dan upayapun dilakukan mulai dari penanaman pohon, membantu menangkap para begundal yang meresahkan masyarakat, hingga taubatan nasuha masal bagi seluruh penduduk pulau demi melihat Pulau Giliraja menemukan kehidupan damainya kembali, kehidupan yang pangaro, layaknya semangat penghuni pulau yang merindukan keteduhan ditanah kelahirannya.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Menurut Ratna (2010:47), penelitian kualitatif adalah penelitian yang memperkenankan hakikat nilai-nilai yang mana objek penelitiannya bukan gejala sosial secara substansif, melainkan makna- makna yang terkandung dibalik tindakan, yang justru menimbulkan gejala sosial tersebut. Analisis yang dilakukan tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya. Penggunaan metode deskriptif analisis pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan data mengenai bentuk interaksi sosial dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary dan mendeskripsikan data mengenai hubungan interaksi sosial dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary dengan interaksi sosial di tengah masyarakat.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara; (1) membaca dan memahami novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary secara keseluruhan, (2) menandai bentuk interaksi sosial dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary, (3)

(7)

mengiventarisasi data, yaitu mencatat hal yang ditemukan mengenai bentuk interaksi sosial dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary, dan (4) mengklasifikasikan data yang terdapat dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary, yaitu bentuk interaksi sosial.

Teknik pengabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik uraian rinci.

Moleong (2010:338), menyatakan bahwa dalam teknik uraian rinci, peneliti dituntut untuk melaporkan hasil penelitiannya secara rinci dan teliti serta secermat mungkin dalam menggambarkan konteks penelitian. Uraiannya harus mengungkapkan secara khusus sekali segala sesuatu yang dibutuhkan pembaca agar ia dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh.

Temuan itu sendiri tentunya bukan bagian dari uraian rinci, melainkan penafsirannya yang dilakukan dalam bentuk uraian rinci dengan segala macam pertanggungjawaban berdasarkan kejadian-kejadian nyata.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary terdapat dua bentuk interaksi sosial yaitu; pertama, bentuk asosiatif yaitu proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai positif seperti kerjasama dan akomodasi.

Kedua, bentuk disosiatif yaitu proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai negatif seperti pertentangan atau pertikaian. Interaksi sosial yang ditemukan dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary berhubungan dengan interaksi sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Madura. Berikut akan diuraikan kedua bentuk interaksi sosial yang terdapat dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary.

A. Bentuk Interaksi Sosial Dalam Novel Anak-Anak Pangaro Karya Nun Urnoto El Banbary Interaksi sosial yang ditemukan dalam novel Anak-anak Pangaro Karya Nun Urnoto El Banbary yaitu, pertama bentuk asosiatif ditemukan dua bentuk proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai positif yaitu kerjasama, dan akomodasi. Kedua, bentuk disosiatif ditemukan satu bentuk proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai negatif yaitu, pertentangan atau pertikaian. Berikut ini paparan bentuk interaksi sosial dalam novel Anak-anak Pangaro Karya Nun Urnoto El Banbary.

1. Asosiatif

Bentuk asosiatif ditemukan dua bentuk proses interaksi sosial yang mengandung nilai- nilai positif yaitu kerjasama, dan akomodasi.

a. Kerjasama

Dalam interaksi sosial individu harus mampu berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya supaya tercapai tujuan yang hendak dicapai, yaitu seperti kerjasama. Kerjasama yang dilakukan harus dengan kemauan individu maupun kelompok seperti yang dilakukan oleh tokoh anak-anak OSIS Madrasah Aliyah Nurul Iman dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary. Anak-anak OSIS Madrasah Aliyah Nurul Iman mampu berinteraksi dengan orang lain seperti mau bekerjasama dan membantu warga yang terkena musibah kekeringan. Kerjasama tersebut merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang dipandang positif karena patut ditiru oleh semua orang dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari, seperti yang terlihat dalam kutipan berikut.

Data 25

Kulihat teman-teman lelaki berbondong-bondong bersama masyarakat, menanam bibit-bibit kehidupan yang kami bawa. Untuk menanam bibit-bibit itu masyarakat terbagi menjadi beberapa kelompok. Pohon cinta ditanam di tanah- tanah gundul yang sudah kami rencanakan. Kami juga terbagi menjadi beberapa bagian untuk memberikan petunjuk penanaman kepada masyarakat. Aku dan beberapa teman perempuan, serta beberapa penduduk, tidak ikut serta dalam kegiatan itu. Kami harus mempersiapkan kebutuhan logistik yang akan dihidangkan kepada mereka. Kami menyiapkan aneka makanan termasuk ikan bakar. Ikan bakar merupakan kesukaan penduduk pulau ini. Gurih dan lezat rasanya.”

(AAP, 2015:249) b. Akomodasi

Setiap individu harus mampu berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya supaya tercapai tujuan yang hendak dicapai, yaitu seperti akomodasi. Akomodasi merupakan suatu usaha

(8)

manusia untuk meredakan atau menyelesaikan pertentangan atau pertikaian. Akomodasi dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary terlihat saat masyarakat pulau ingin menghabisi group petheng. Namun, kemarahan warga dapat ditenangkan oleh beberapa Kepala Desa, Pak Putra Kusuma, dan Ummi Salamah. Akomodasi yang dilakukan Kepala Desa yaitu untuk meredakan pertentangan atau pertikaian yang terjadi antara masyarakat pulau dan komplotan perampok group petheng. Akomodasi juga dilakukan oleh Pak Putra Kusuma dan Ummi Salamah yang berupaya memberikan penjelasan kepada masyarakat pulau agar tidak main hakim sendiri dan menyerahkan group petheng kepada pihak kepolisian. Akomodasi yang dilakukan pihak kepolisian adalah untuk meredakan pertentangan atau pertikaian yang terjadi antara group petheng dan masyarakat Pulau Gilirja.Akomodasi tersebut merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang dipandang positif karena patut ditiru oleh semua orang dan dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari, seperti yang terlihat dalam kutipan berikut.

Data 37

Buru-buru Pak Putra Kusuma Bangsa mengambil megafon yang dibawa penduduk di barisan paling depan. Ia berusaha menenangkan penduduk yang emosinya tiba- tiba saja tersulut. Aku yakin, Afif, si pemuda cerdas itu yang telah menyulut semangat mereka.Stop, stop!” biarkan polisi yang mengatasi. “Dengarkan, Bapak-bapak! Polisi pasti mampu. Mereka menggunakan senjata yang ampuh untuk melumpuhkan mereka!” seru guruku itu!” “Sebaiknya, Bapak-bapak menunggu hasilnya satu jam lagi. Sekarang, tunggulah di sini semuanya. Saya hanya minta dua atau tiga penduduk untuk ikut kami dan menyaksikan penangkapan perampok-perampok itu!” seru Pak Guru. (AAP, 2015:291)

2. Disosiatif

Bentuk disosiatif ditemukan satu bentuk proses interaksi sosial yang mengandung nilai- nilai negatif yaitu pertentangan atau pertikaian.

a. Pertentangan atau pertikaian

Dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary juga ditemukan pertentangan atau pertikaian yang terjadi antara individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan.

Akar-akar dari pertentangan itu, antara lain perbedaan antara individu-individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial. Seperti pertentangan atau pertikaian yang terjadi antara dewan guru mengaji dan masyarakat pembangkang, pertentangan atau pertikaian yang terjadi antara group petheng dan masyarakat pulau. Pertentangan atau pertikaian juga terjadi antara group petheng dengan anak-anak OSIS. Pertentangan atau pertikaian antara group petheng dengan anak-anak OSIS terjadi karena perbedaan kepentingan. Group petheng menculik anak-anak OSIS dan mengancam akan membunuh mereka apabila uang tebusan tidak disediakan. Selanjutnya pertentangan atau pertikaian yang terjadi antara masyarakat pulau dengan group petheng. Pertentangan atau pertikaian itu terjadi karena masyarakat pulau sudah geram melihat kejahatan yang dilakukan group petheng. Pertentangan atau pertikaian tersebut merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang dipandang negatif karena tidak patut diterapkan kehidupan sehari-hari, seperti yang terlihat dalam kutipan berikut.

Data 36

Tiba-tiba terdengar suara riuh yang menyerbu. “Ada apa dengan mereka?” tanya Pak Putra Kusuma kaget. Segera kujelaskan kenapa masyarakat riuh dan berbondong- bondong mendekati kami layaknya para demonstran di gedung DPR. Pak Putra Kusuma kaget menyaksikan kilas-balik psikologis para penduduk pulau yang liar dengan pekikan beraneka ragam, “basmi”, “penjara”, “hukum mati”

terdengar pekikan yang mereka lontarkan dengan berapi-api. (AAP, 2015:290- 291)

B. Hubungan Interaksi Sosial Dalam Novel Anak-Anak Pangaro Karya Nun Urnoto El Banbary Dengan Interaksi Sosial Di Tengah Masyarakat

Novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary adalah salah satu novel yang menggambarkan interaksi sosial masyarakat Madura. Berbagai persoalan kehidupan masyarakat modern digambarkan oleh Nun Urnoto El Banbary melalui tokoh-tokoh dan masalah yang mereka

(9)

hadapi. Interkasi sosial yang diungkapkan meliputi interaksi sosial yang berhubungan dengan pola kehidupan atau kebudayaan Madura.

Interaksi sosial tersebut yaitu, pertama bentuk asosiatif ditemukan dua bentuk proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai positif yaitu kerjasama dan akomodasi. Kedua bentuk disosiatif ditemukan satu bentuk proses sosial yang mengandung nilai-nilai negatif yaitu, pertentangan atau pertikaian. Kerjasama yang digambarkan oleh tokoh masyarakat Pulau Giliraja yang suka membantu sesama dengan budaya gotong-royong yang mereka miliki. Akomodasi yang digambarkan oleh tokoh Ummi, Kepala Desa, Polisi, dan Pak Putra Kusuma dalam meredakan pertentangan atau pertikaian yang terjadi antara masyarakat pulau dan group petheng.

Pertentangan atau pertikaian yang digambarkan oleh tokoh group petheng yang masih menggunakan tradisi carok dalam pertentangan atau pertikaian.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary ini mengangkat tema, yaitu interaksi sosial yang terjadi antarmasyarakat Madura. Berdasarkan kesimpulan tersebut ada beberapa hal terkait dengan interaksi sosial dalam novel dan kaitannya dengan interaksi sosial di tengah masyarakat dan ada dua bentuk interaksi sosial yang ditemukan yaitu; Pertama, bentuk asosiatif yaitu proses interaksi sosial yang mengandung nilai-nilai positif seperti kerjasama, dan akomodasi. Kedua, bentuk disosiatif yaitu proses interkasi sosial yang mengandung nilai-nilai negatif seperti pertentangan atau pertikaian.

Interaksi sosial berkaitan dengan kerjasama, akomodasi, dan pertentangan atau pertikaian masyarakat yang terdapat dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary. Apabila dihubungkan dengan interaksi sosial di tengah masyarakat, memang ditemukan budaya kerjasama, akomodasi, dan pertentangan atau pertikaian yang digunakan masyarakat Madura berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Kerjasama yang ditemukan dalam novel Anak- anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary berkaitan dengan budaya tolong-menolong dalam kehidupan masyarakat Madura. Akomodasi yang ditemukan dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary berkaitan dengan budaya musyawarah dan tidak main hakim sendiri dalam menyelesaikan konflik yang dimiliki masyarakat Madura. Pertentangan dan pertikaian dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary berkaitan dengan pertentangan atau pertikaian di tengah masyarakat Maduara yaitu tradisi Carok.

Berdasarkan hasil penelitian tentang interaksi sosial yang telah dilakukan dalam novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary, peneliti mengharapkan dan mengemukakan beberapa saran, yaitu pertama, bagi pembaca diharapkan dapat menjadikan kehidupan dalam novel ini sebagai pembanding pada kehidupan sehari-hari, misalnya dari ketiga bentuk interaksi sosial yang ditemukan, yaitu seperti: (1) kerjasama, pembaca dapat menerapkan sisi positif dari bentuk kerjasama ini pada kehidupan sehari-hari, seperti saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing; (2) akomodasi, pembaca dapat menerapkan sisi positif dari bentuk akomodasi ini pada kehidupan sehari-hari, seperti saling membantu meredakan pertentangan yang terjadi pada pihak-pihak yang berselisih; dan (3) pertentangan atau pertikaian, pembaca juga dapat meninggalkan atau membuang sisi negatif dari bentuk pertentangan ini dengan cara memahami dan saling introspeksi diri. Kedua, bagi masyarakat penikmat sastra dapat memberikan pemahaman mengenai interaksi sosial yang terdapat dalam suatu karya sastra. Ketiga, bagi penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam menganalisis suatu karya sastra terutama bagaimana cara menganalisis interaksi sosial dalam suatu novel. Keempat, bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap novel ini dengan aspek yang berbeda atau aspek yang sama dengan novel yang berbeda.

KEPUSTAKAAN

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Penelitian Sastra: Teori, Metode, dan Teknik. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.

Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

To limit the scope of the study, this research only focuses on aspect multisensory learning and assessment rubric for the young learner English which is suitable for