Internalisasi nilai-nilai religi melalui hafalan doa-doa harian dan Asmaul Husna di TPA Darus Shodiqin Karanglo Lor, Sukorejo, Ponorogo. Oleh karena itu, siswa hendaknya dihias dengan nilai-nilai keislaman yang dilandasi oleh nilai-nilai agama. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa TPA Darus Shodiqin telah melakukan kegiatan rutin diantaranya menghafal doa-doa harian dan asmaul husna.
Implikasi menghafal asmaul husna dan doa sehari-hari antara lain meningkatkan keimanan siswa, mengenalkan bentuk-bentuk ibadah, membentuk akhlak yang baik pada siswa. Dengan Asmaul Husna siswa dikenalkan dengan nama-nama Allah dan segala kekuasaannya, dengan doa sehari-hari siswa diajarkan bentuk-bentuk ibadah.
- Latar Belakang Masalah
- Fokus Penelitian
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Pembahasan
- Jadwal Penelitian
Fenomena merosotnya akhlak dan peran lembaga pendidikan dalam menyalurkan nilai-nilai agama telah menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian mendalam tentang internalisasi nilai-nilai agama melalui kegiatan rutin yang diadakan oleh TPA Darus Shodiqin berupa hafalan dan zikir. Asmaul husna dan doa harian, baik proses maupun implikasinya bagi peserta didik. Penelitian yang akan dilakukan menitikberatkan pada proses internalisasi nilai-nilai agama yang dilakukan oleh guru pada siswa yang meliputi nilai-nilai akidah, nilai-nilai agama dan nilai-nilai moral, melalui hafalan dan bacaan doa sehari-hari. serta asmaul husna yang dilaksanakan di TPA Darus Shodiqin. Bagaimana proses internalisasi nilai-nilai agama dengan menerapkan kegiatan menghafal doa harian dan menghafal husna di TPA Darus Shodiqin.
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pendidikan agama Islam khususnya mengenai cara-cara yang dilakukan oleh lembaga TPA untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan siswa. Diharapkan manfaat bagi guru dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan dijadikan dasar untuk perbaikan proses penanaman nilai-nilai agama siswa.
Kajian Teori
- Internalisasi
- Sumber Ajaran Islam
- Nilai Keagamaan
- Menghafal Doa-Doa Harian Dan Asmaul Husna
- Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
Untuk kepentingan para pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada para pembaca tentang kualitas taman pendidikan Al-Qur'an dan berupaya untuk menanamkan nilai-nilai agama pada siswa. Mampu perform (melakukan), yaitu peserta didik dapat mengamalkan suatu konsep yang berkaitan dengan ajaran agamanya setelah melewati tahap pengetahuan. Menjadi apa yang diketahuinya (Being), dimana peserta didik dapat melakukan aktivitas hidupnya sesuai dengan ajaran Islam.
Dari ketiga aspek tersebut, salah satu yang terpenting adalah menekankan kesadaran siswa untuk berlatih. Internalisasi atau penanaman nilai-nilai agama merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terstruktur untuk membimbing, mengarahkan, dan meningkatkan pengetahuan agama dan sikap keagamaan siswa. Kalaupun hanya sedikit, namun sudah cukup mewakili nilai-nilai dasar agama yang harus diajarkan kepada siswa.
Kebiasaan terbentuk melalui pengulangan, menanamkan kebiasaan pada siswa sulit dan membutuhkan waktu yang lama.
Kajian Penelitian Terdahulu
Analisis akhir dari penelitian ini adalah bahwa variabel X (kebiasaan membaca asmaul husna) berpengaruh terhadap variabel Y (karakter). Penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan memiliki kesamaan yaitu pembahasan tentang manfaat menghafal Asmaul Husna bagi siswa. Yang membedakan adalah penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menitikberatkan pada pengaruh hafalan asmaul husna terhadap karakter siswa.
Penelitian ini membahas tentang strategi dalam pembentukan akhlak, lembaga pendidikan mendorong peserta didik melalui beberapa strategi. Kemiripan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menanamkan nilai-nilai agama pada siswa melalui kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini memperkenalkan nilai-nilai agama yang menitikberatkan pada akhlak siswa melalui shalat berjamaah dan membaca Al-Qur’an.
Penelitian ini dilakukan oleh Herlina dengan judul “Meningkatkan kemampuan membaca sholat dalam kegiatan sehari-hari melalui pembiasaan pada anak usia 5-6 tahun. persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama mengkaji kegiatan bacaan doa sehari-hari dengan pembiasaan yang dilakukan adalah menanamkan nilai-nilai agama melalui pembiasaan menghafal doa sehari-hari dan Asmaul Husna.
Kajian ini membahas bahwa kegiatan yang sengaja diadakan di pesantren dilakukan untuk meningkatkan karakter religius santri, melalui kegiatan yang bersifat religius dapat meningkatkan pemahaman santri terhadap nilai-nilai keislaman dan diharapkan mampu mempengaruhi karakter siswa dalam kehidupan. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa dengan melakukan kegiatan rutin seperti membaca asmaul husna, peneliti menemukan perilaku karakter religius siswa setelah mengikuti rutinitas membaca asmaul husna sebelum pembelajaran. Kemiripan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah mengkaji baik bacaan maupun hafalan kegiatan asmaul husna.
Kerangka Pikir
- Pendekatan Dan Jenis Penelitian
- Lokasi Dan Waktu Penelitian
- Data Dan Sumber Data
- Prosedur Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Pengecekan Keabsahan Penelitian
- Tahap Penelitian
Isi pendahuluan meliputi latar belakang masalah yang akan diteliti, fokus penelitian yang ditentukan oleh peneliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian yang akan dilakukan, dan sistematika pembahasan.
Gambaran Umum Latar Penelitian
Pada tahun 2012 tepatnya di Desa Karanglo Lor Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo telah berdiri lembaga pendidikan TPA Darus Shodiqin. Lembaga pendidikan yang proses belajar mengajarnya menggunakan fasilitas masjid yaitu Masjid Darus Shodiqin. Tahun demi tahun banyak siswa yang mendaftar karena antusiasme masyarakat di TPA Darus Shodiqin.
Alhamdulillah lembaga pendidikan ini berkembang pesat hingga saat ini lembaga ini bernaung di Kompleks Masjid Darus Shodiqin. Di dalam lembaga pendidikan terdapat struktur organisasi yang bekerja sama dan menjalankan tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan. Guru adalah sumber daya manusia yang mempunyai peranan penting dalam lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, tugasnya mendidik, mengajar, mengkomit peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Mahasiswa merupakan sekelompok orang yang datang ke TPA dengan maksud untuk mengembangkan potensi dirinya agar dapat mengalami perubahan yang lebih baik. Di lembaga pendidikan TPA, agar waktu pembelajaran dapat berjalan lancar, guru menyelenggarakan kegiatan pembelajaran mulai dari pembukaan hingga penutupan.
Deskripsi Data
- Data proses Internalisasi Nilai Keagamaan Melalui Kegiatan Menghafal Doa-doa
- Data Faktor Pendukung dan Penghambat Internalisasi Nilai-nilai Keagamaan Melalui
- Data Implikasi dari Internalisasi Nilai-nilai Keagamaan Melalui Kegiatan Menghafal
Hal senada diungkapkan Ibu Istiqomah sebagai berikut: “Dilakukan sebelum belajar, setiap siswa harus menghafalkan doa-doa harian, bacaan-bacaan doa, asmaul husna, surat-surat pendek. Penghafalan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa teknik, teknik menghafal asmaul husna dan doa-doa harian di TPA Darus Shodiqin yaitu dengan mengulang setiap hari, doa-doa harian dan surat pendek. Evaluasi yang dilakukan oleh guru berupa pemberian pertanyaan secara terstruktur dan spontan kepada siswa.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Agus Widodo sebagai berikut: “Nilai-nilai yang ditanamkan terutama budi pekerti/akhlak siswa yang sesuai dengan Asmaul Husna, berdoa sebelum beraktivitas, mengatur sholat 5 waktu, dll. , asmaul husna dan lain-lain memiliki manfaat masing-masing, asmaul husna digunakan sebagai dasar untuk membentuk akhlak siswa, selain itu siswa juga Dari penjelasan data di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tugas guru agama Islam adalah menanamkan nilai-nilai agama pada siswa.
Kerja keras para guru di TPA Darus Shodiqin dalam memajukan siswanya sedikit demi sedikit jelas menunjukkan implikasi positif bagi siswa. Pada Rabu, 1 Februari 2023, peneliti meninjau implikasi internalisasi melalui kebiasaan menghafal doa-doa harian dan Asmaul Husna, dan menemukan banyak siswa yang. Kemudian ibadah anak mulai meningkat apalagi setiap hari siswa dibiasakan untuk menghafal doa selalu dalam doa dan harian.
Biasanya siswa membacakan asmaul husna dan doa harian setiap hari agar anak hafal 99 asmaul husna dan doa harian. Melalui hasil wawancara dengan siswa adik Lintang dan Agus sebagai siswa di TPA Darus Shodiqin, mereka hafal doa harian, surat pendek dan pilihan serta asmaul husna. Pemaparan di atas merupakan data implikasi internalisasi nilai-nilai agama melalui hafalan asmaul husna dan doa-doa harian yang diperoleh dari berbagai informan yaitu ketua TPA, guru dan siswa.
Pembahasan
- Proses Internalisasi Nilai Keagamaan Melalui Kegiatan Menghafal Doa-doa Harian
- Faktor Pendukung dan Penghambat Internalisasi Nilai-nilai Keagamaan Melalui
- Implikasi dari Internalisasi Nilai-nilai Keagamaan Melalui Kegiatan Menghafal Doa-
Simpulan
Pelaksanaan kegiatan rutin menghafal doa-doa harian dan asmaul husna yang diadakan oleh TPA Darus shodiqin bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada siswa, agar mereka memahami nilai-nilai ajaran Islam. Rangkaian kegiatannya adalah siswa secara bergantian dan serentak menghafal dan melafalkan surat-surat pendek dan pilihan, doa harian, bacaan doa dan asmaul husna. Pembiasaan merupakan strategi untuk memajukan siswa dengan tujuan melekat pada diri siswa.
Proses internalisasi nilai-nilai agama yang dilakukan lembaga terdiri dari tiga tahapan yaitu transformasi, transaksi, dan transinternalisasi. Faktor pendukung proses internalisasi antara lain pelatihan guru TPA yang diadakan oleh LKP-TPA, pembinaan ini merupakan langkah bagi guru, dukungan dari lembaga dan wali murid serta tersedianya sarana dan prasarana untuk memperlancar kegiatan pembelajaran di TPA. Kegiatan dan suasana keagamaan seperti kegiatan mengingat doa-doa harian dan asmaul husna mampu memberikan pengetahuan tentang ajaran agama secara perlahan dan bertahap sehingga siswa nantinya mulai mendalami dan menjalankan nilai-nilai ajaran Islam.
Saran
Implementasi Nilai-nilai Religius dalam Mengatasi Disiplin Siswa di SMP Negeri 24 Kota Jambi. Penguatan Model Pengajaran Baca Tulis Al-Qur'an dan Manajemen Organisasi (TPA).” Jurnal Al-Ta'dib 9, no. Kajian Analisis Tilawah Klasik Sholat Sehari-hari Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Siswa SD 03 Kandangmas Dewe Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014.
Internalisasi Nilai-nilai Keagamaan Islam dalam Pembentukan Sikap dan Perilaku Siswa SD Islam Terpadu Al-Mutaqqin di Kota Tasikmalaya.” Jurnal Pendidikan Agama Islam 10, no. Pola Kerjasama Sekolah dan Keluarga dalam Pembinaan Moral ( Studi Multi Kasus di MI Sunan Giri dan MI Al-Fattah Malang). Jurnal Al-Marifat 3, No. Penerapan Metode Teladan untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Akhlak Pada Mata Pelajaran PAI: Studi Kasus di SMP Islam An-Nasiriin Jakarta Barat.
Upaya pelestarian karakter religius siswa melalui pembiasaan membaca Asmaul Husna di MI Mathaliul Ulum 1 Pademawu Pemekasan.”