Introduction to Industry Revolution,
Digital Transformation & Importance of Data
Dr. Ir. Tarwaji, M.T., IPM, ASEAN Eng.
Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknologi & Bisnis Energi Institut Teknologi PLN
Mata Kuliah: Digitalisasi Pembangkit
Contents
➢ Pengantar Revolusi Industri
➢ Pengantar Revolusi Digital &
Transformasi Digital
➢ Pengantar Big Data & Analytic
Revolusi Industri adalah suatu Perubahan Besar-besaran yang terjadi dalam Dunia Industri karena munculnya Perkembangan Teknologi dalam mengelola Sumber Daya, sehingga menjadikan Setiap Prosesnya jauh Lebih Efektif & Efisien dari sebelumnya.
REVOLUSI INDUSTRI
Sosiolog Inggris, David Harvey, mengemukakan Cara
Pandang mengenai revolusi industri yang terjadi di
masa ini sebagai sebuah “Proses Pemampatan
Ruang dan Waktu yang Semakin Terkompresi.”
REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri 1.0
❑ Revolusi Industri 1.0 merupakan sebuah revolusi di bidang industri yang pertama kali terjadi tepatnya pada Abad ke-18 (Tahun 1750~1850),
❑ Penemuan Mesin Uap oleh James Watt pada abad ke-18 yang dipakai untuk proses produksi barang menandai RI-1.0.
❑ Inggris memanfaatkan mesin uap tersebut untuk meningkatkan produktivitas industri tekstil dengan menjadikannya sebagai alat tenun mekanis.
❑ Ini menjadi akhir untuk peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga hewan dan manusia.
❑ Revolusi industri 1.0 ini membuat bangsa Eropa mampu mengirim Kapal Perang ke semua lokasi di dunia dalam waktu yang lebih singkat.
❑ Dampaknya berlanjut sampai pencemaran lingkungan, karena asap mesin uap dan limbah-limbah pabrik lainnya.
Revolusi pertama ini juga melibatkan pengembangan
jalur kereta api dan jaringan transportasi laut
menggunakan tenaga angin yang berguna untuk
memfasilitasi perdagangan dan distribusi barang secara
lebih efisien.
❑ PENGELOLAAN SUMBER DAYA → Terjadi perubahan besar pada cara manusia dalam mengelola sumber daya serta memproduksi sebuah produk khususnya pada beberapa bidang: pertanian, manufaktur, transportasi, pertambangan, dan juga teknologi.
❑ BRITANIA RAYA → RI-1.0 ini pertama kali muncul di Britania Raya, yang pada akhirnya tersebar ke seluruh negara Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang dan sampai seluruh dunia.
❑ PROSES PRODUKSI → Sebelum adanya revolusi ini, proses sebuah produksi maupun jasa merupakan suatu hal yang sulit, karena memakan waktu yang lama dan membutuhkan biaya besar karena semuanya dilakukan secara manual.
❑ MESIN UAP → Dengan adanya RI-1.0, segala proses produksi yang ada menjadi lebih efisien, mudah, dan juga murah, di mana mesin uap digunakan sebagai keperluan alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan hasil serta produktivitas industri di sektor tekstil.
❑ TRANSPORTASI BERBASIS MESIN UAP → Pada awalnya, peralatan kerja memiliki ketergantungan terhadap tenaga kerja manusia atau SDM dan juga makhluk hidup lain seperti hewan, yang kemudian dapat digantikan dengan mesin uap tersebut. Mesin uap yang ada juga digunakan dan diimplementasikan ke dalam sektor transportasi.
❑ TRANSPORTASI INTERNATIONAL/LAUT → Pada era tersebut, transportasi internasional adalah transportasi laut yang masih menggunakan serta mengandalkan tenaga angin yang tidak selalu bisa diandalkan karena dapat bertiup dari arah yang berlawanan atau bahkan tidak ada angin saat dibutuhkan sama sekali.
Revolusi Industri 1.0
❑ JAMES WATT → Dengan adanya penemuan James Watt tersebut, penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun semakin berkurang dikarenakan penggunaan mesin uap yang diperkirakan lebih murah dan efisien. Dengan adanya mesin uap tersebut, sebuah kapal dapat berlayar 24 jam penuh dengan adanya kayu serta batubara yang cukup.
❑ KAPAL PERANG → Revolusi industri tersebut memungkinkan bangsa Eropa untuk dapat mengirim kapal perangnya ke seluruh penjuru dunia dengan jangka waktu yang lebih singkat dan efisien. Berbagai negara imperialis yang ada di Eropa memulai perjalanannya dengan menjajah berbagai kerajaan yang ada di Afrika serta Asia.
❑ POLUSI → Dampak lain terhadap lingkungan, yaitu pencemaran lingkungan akibat asap yang dikeluarkan mesin uap dikarenakan melakukan proses pembakaran kayu serta batubara yang menyebabkan polusi udara serta munculnya limbah pabrik akibat penggunaan mesin uap tersebut dalam proses produksi.
❑ GDP → Berdasarkan sumber yang ada, RI-1.0 yang terjadi di zamannya berhasil dalam mendongkrak perekonomian yang ada, di mana selama lebih dari 2 abad setelah terjadinya revolusi ini, terjadinya peningkatan rata-rata sebesar 6 kali lipat pendapatan perkapita di berbagai negara yang ada di seluruh dunia.
Pahami lebih dalam pada buku Dasar-Dasar Memahami Revolusi Industri.
Revolusi Industri 1.0
Revolusi Industri 2.0
❑ Terjadi pada awal abad ke-20, revolusi industri 2.0 ditandai oleh penemuan tenaga listrik.
❑ Mobil mulai secara massal diproduksi pada akhir tahun 1800-an.
❑ Masalah kendala waktu dalam proses merakit satu mobil yang harus dilakukan seorang perakit mobil dari awal hingga akhir terselesaikan saat muncul revolusi “lini produksi” yang memanfaatkan “ban berjalan” di tahun 1913.
❑ Ini mempermudah proses produksi karena tidak lagi butuh satu orang
untuk merakit satu mobil karena mereka dilatih menjadi spesialis yang
fokus mengurus satu bagian saja.
❑ Penemuan Pembangkit Tenaga Listrik dan Motor Pembakaran Dalam atau Internal Combustion Engine (ICE) ini sendiri yang menandakan terjadinya revolusi industri 2.0. Penemuan tersebut yang memicu berbagai kemunculan teknologi baru, seperti:
▪ mobil,
▪ pesawat terbang,
▪ pesawat telepon, dan
masih banyak lagi yang mempengaruhi kemajuan seluruh dunia secara signifikan.
❑ Dampak dari RI 2.0 ini yang lain dapat kita lihat dengan adanya kejadian Perang Dunia II, di mana pada hal tersebut terjadi berbagai kendaraan perang seperti pesawat tempur, tank, senapan mesin, hingga senjata lainnya melakukan proses produksi dalam skala besar (massal).
❑ Pada era RI 2.0 ini juga terjadinya perkembangan pada Manajemen Bisnis yang membuat semakin besarnya kemungkinan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi berbagai fasilitas yang ada di industri.
❑ RI-2.0 yang membuat terbentuknya berbagai Divisi Pekerjaan, di mana setiap individu ataupun pekerja hanya berfokus pada pekerjaannya di bagian tertentu dari keseluruhan proses produksi yang ada. Sehingga, assembly lines atau proses manufaktur yang ada, di mana setiap divisi memiliki perannya masing-masing dan disusun berdasarkan urutan yang jelas untuk menciptakan sebuah produk dari proses yang berlangsung akan lebih efisien dan cepat.
Revolusi Industri
2.0
Era Revolusi Industri 2.0
Perkembangan Revolusi Industri 2.0
❑ Revolusi Industri 2.0 adalah era revolusi yang terjadi sekitar awal abad ke-19 (1870- an) dan berfokus kepada efisiensi mesin di setiap lini (Assembly Line) dalam proses produksi karena ditemukannya Tenaga Listrik.
❑ Pertanyaannya, “Mengapa penemuan listrik bisa memicu revolusi industri?”
Jawabannya adalah karena pada saat itu:
▪ Tenaga Listrik dinilai jauh lebih efektif untuk menggantikan Tenaga Manusia serta
▪ Tenaga Listrik lebih efisien jika dibandingkan dengan Tenaga Uap,
meskipun perusahaan harus mengganti mesin-mesin yang telah diinvestasikan sebelumnya.
❑ Pada era ini, muncul produksi mobil secara besar-besaran yang mengharuskan kendaraan dirakit dari awal hingga akhir yang menyebabkan proses tersebut tentu tidak cepat dan tidak mudah.
❑ Dengan adanya perubahan mekanisme pada proses produksi di tahun 1913, menyebabkan proses produksi yang ada berubah total secara keseluruhan.
❑ Proses produksi mobil diselesaikan dengan konsep Lini Produksi (Assembly Line) dengan memanfaatkan Conveyor Belt.
❑ Akibatnya, proses perakitan mobil bisa dilakukan lebih efisien oleh orang lain di tempat yang berbeda.
❑ Prinsip ini lalu berkembang menjadi spesialisasi, di mana 1 orang hanya menangani
1 proses perakitan.
Dampak Revolusi Industri 2.0 Beserta Contohnya
❑ Dampak Revolusi Industri 2.0 lain yang paling terlihat adalah di saat Perang Dunia II, di mana kala itu produksi kendaraan perang, seperti tank, pesawat, dan senjata tempur lainnya diproduksi secara besar-besaran.
❑ Apa saja contoh penemuan di era revolusi industri 2.0?
Berikut beberapa di antaranya:
▪ Penemuan Arus Listrik AC & DC
▪ Alat Telekomunikasi
▪ Proses Produksi Massal
Tabel Rangkuman Era Revolusi Industri 2.0
Faktor Pemicu Dampak Contoh Inovasi
Keinginan untuk meningkatkan efisiensi melalui transisi penggunaan
mesin uap ke teknologi listrik
Dimulainya produksi massal dalam dunia industri melampaui kapasitas
produksi pada era sebelumnya
• Arus listrik AC & DC
• Alat telekomunikasi
• Sistem produksi massal
Era Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri 3.0
❑ Manusia masih punya peran penting dalam produk produksi barang hingga revolusi industri 2.0.
❑ Ini berubah setelah revolusi industri 3.0 abad informasi dimulai dengan munculnya mesin yang bisa bergerak dan berpikir sendiri, yaitu: komputer dan robot.
❑ Kemunculan Revolusi Industri 3.0 yang terjadi pada akhir abad ke-20, ditandai dengan adanya teknologi digital serta internet.
❑ Jika dibandingkan dengan sebelumnya, di mana:
▪ Revolusi Industri 1.0 yang dipicu dengan adanya Mesin Uap,
▪ Revolusi Industri 2.0 yang dipicu dengan adanya ban berjalan dan juga tenaga Pembangkit Listrik,
▪ Revolusi Industri 3.0 ini dipicu dengan adanya berbagai Mesin yang dapat Bergerak dan juga Berpikir secara Otomatis, yang dibuat dalam bentuk Komputer dan juga Robot.
❑ Selain itu, puncak revolusi industri 3.0 ini sendiri ditandai dengan adanya REVOLUSI DIGITAL, di mana yang membuat Ruang dan Waktu yang ada tidak lagi menjadi sebuah Jarak.
❑ Jika dibandingkan dengan revolusi industri 2.0 yang
menghadirkan inovasi mobil yang mempersingkat waktu
dan jarak yang ada, revolusi industri 3.0 ini menyatukan
keduanya, di mana era digital yang terjadi mengusung
waktu yang sebenarnya atau sisi kekinian.
❑
Komputer generasi awal tersebut tidak ada RAM dan juga tidak dapat menerima perintah melalui keyboard. Komputer tersebut hanya dapat menerima perintah melalui pita kertas yang ada dan membutuhkan daya listrik yang sangat besar dengan 8.500 watt.
❑
Hasil Inovasi Era Revolusi Industri 3.0, yaitu:
▪
Teknologi Komputer (Hardware),
▪
Munculnya Akses Internet,
▪
Penggunaan Smartphone,
▪
Inovasi Perangkat Lunak, serta
▪
Inovasi pada Pengembangan Sumber Energi Baru.
❑
Akibat RI 3.0, terjadinya perubahan pada pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada masyarakat kontemporer.
❑
Bisnis yang adapun harus beradaptasi dan merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak hilang tertelan karena adanya kemajuan zaman ini.
❑
Berbagai penemuan seperti Semikonduktor, Transistor, hingga kemunculan Integrated Chip (IC) yang membuat sebuah
komputer dapat berukuran lebih kecil,menggunakan
daya listrik yang sedikitpula, dan
kemampuan menghitung dan menerima perintah yang semakin canggih.❑
Dampak RI 3.0
→banyak industri pabrik yang lebih memilih untuk menggunakan mesin dibandingkan tenaga manusia yang membuat peluang lowongan tenaga kerja semakin sempit.
❑
Penggunaan mesin canggih dapat membuat proses produksi berkali-kali lipat lebih cepat dan berkualitas.
❑
Kemunculan bisnis baru dengan dasar teknologi pun semakin banyak, sehingga munculnya sebuah istilah yang disebut dengan Technopreneur.
REV OL USI IN DUS TRI 3.0
Perkembangan Revolusi Industri 3.0
❑ Revolusi Industri 3.0 adalah era yang terjadi sekitar awal abad ke-20 (1970-an) dan dipicu oleh perkembangan mesin-mesin pintar (Komputer &
Software) berbasis teknologi otomatisasi yang perlahan menggantikan peran-peran manusia di lapangan.
❑ Pada era inilah dimulainya Digitalisasi khususnya di dunia industri.
❑ Penggunaan komputer mulai menggantikan hal-hal yang dulunya dilakukan oleh manusia, seperti mengirim dokumen, menghitung formula yang rumit, sampai membuat pencatatan keuangan.
❑ Dikarenakan keberadaan dari Revolusi Industri 3.0 didasarkan pada penemuan mesin-mesin pintar, maka dapat dibilang ini merupakan revolusi yang sangat penting mengingat manufaktur menuntut ketepatan &
ketelitian yang sangat tinggi, di mana dua hal tersebut sangatlah sulit dilakukan oleh manusia.
❑ Penggunaan teknologi pun menjadi sebuah solusi yang tepat, sehingga produksi dalam jumlah yang besar dapat dilakukan secara otomatis, cepat, dan juga berkualitas.
Era Revolusi Industri 3.0
Faktor Pemicu Dampak Contoh Inovasi
Proses digitalisasi yang muncul akibat teknologi baru khususnya yang
berbasis otomatisasi
Terjadinya perubahan pola relasi dan komunikasi di masyarakat karena
transisi teknologi digital
• Teknologi Komputer
• Teknologi Internet
• Hardware & Software
❑ Revolusi industri 4.0 yang terjadi pada awal abad ke-21 merupakan sebuah revolusi di mana Manusia telah menemukan Pola Baru dengan adanya kemajuan Teknologi yang terjadi begitu Cepat sehingga mengancam berbagai Perusahaan yang lebih Konvensional.
❑ Berdasarkan pengalaman terdahulu, perkembangan industri yang ada sendiri telah memakan banyak korban yang membuat kemunduran berbagai sektor.
❑ Menurut Kanselir Jerman yaitu Angela Merkel pada tahun 2014 yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0 sebagai sebuah Transformasi Komprehensif dari Segala Aspek Produksi yang Terjadi di Dunia Industri melalui Penggabungan antara TEKNOLOGI DIGITAL serta INTERNET dengan Industri Konvensional.
❑ Schlechtendahl, dkk (2015): REVOLUSI INDUSTRI yang menekankan pada Unsur KECEPATAN dari KETERSEDIAAN sebuah INFORMASI, yaitu sebuah Lingkungan Industri di mana Seluruh Entitasnya dapat SELALU TERHUBUNG (Connected) serta mampu Berbagi Informasi dengan mudah antara satu sama lain (Information Sharing).
❑ Dengan adanya RI-4.0 ini sendiri mengubah perspektif, di mana “Ukuran Perusahaan Bukan Lagi Menjadi Sebuah Jaminan,” tetapi Bagaimana Sebuah Perusahaan Dapat BERADAPTASI dan Memiliki KELINCAHAN (Agile) merupakan sebuah Kunci Keberhasilan (Key Success) untuk mencapai Tujuan serta Prestasi yang ada.
❑ Berbagai APLIKASI BISNIS BARU yang tadinya tidak pernah terpikirkan pun bermunculan, seperti:
layanan ojek online, pembayaran melalui gadget, hingga warung digital yang bermunculan di tengah RI- 4.0 yang ada saat ini.
❑ Jika kita melihat revolusi yang ada dalam skala industri, revolusi yang terjadi tersebut meningkatkan kemampuan software serta internet yang dapat membuat peningkatan efisiensi dalam sebuah perusahaan. Contoh: penggunaan software untuk mengumpulkan data historis mesin yang dapat digunakan untuk mengatur maintenance bulanan secara otomatis (Automatic Maintenance Decision Making).
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
❑ DATA yang ada tersebut nantinya akan diproses dan diolah untuk menghasilkan sebuah keputusan logis melalui ALGORITMA yang ada. Selain itu, di Indonesia sendiri seperti yang diutarakan oleh Kementrian Perindustrian mengenai Making Indonesia 4.0 sebagai salah satu Strategi Indonesia dalam pengemplementasiannya serta memasuki RI-4.0.
❑ Terdapat 5 Sektor Industri yang akan difokuskan oleh Pemerintah yang terdiri dari Kimia, Elektronik, Garmen, Otomotif, dan juga FMCG. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF) dapat diketahui bahwa setidaknya ada 4 TEKNOLOGI yang mendominasi pada era ini di tahun 2018 hingga 2022 yang terdiri dari:
▪ High-speed Mobile Internet,
▪ AI atau Artificial Intelligence,
▪ Cloud Technology, serta
▪ Big Data Analytics.
❑ RI-4.0 merupakan puncak dari revolusi industry, di mana terlahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia, seperti halnya yang dibahas pada buku: “Teknologi Informasi dan Komputer Di Era Revolusi Industri 4.0.”
❑ Survei tersebut juga menunjukkan, bahwa 92% Perusahaan yang ada di Indonesia akan mengimplementasikan penggunaan BIG DATA ANALYTICS ini sebagai salah satu bentuk teknologi utama di perusahaan.
❑ Perusahaan yang ada tidak lagi bersaing atau fokus terhadap jumlah atau hasil produksi yang dibuat, namun bagaimana setiap perusahaan mampu memberikan INOVASI, PELAYANAN yang maksimal, serta KECEPATAN mengembangkan sebuah IDE.
❑ Pola yang terus muncul yaitu setiap orang terus menerus mencari CARA TERMUDAH dan EFISIEN dalam melakukan aktivitas. Namun, dengan adanya kemudahan tersebut juga menimbulkan berbagai konsekuensi karena pergerakannya yang sangat cepat.
❑ Jika sebuah perusahaan ingin bertahan pada kerasnya persaingan antar industri di RI-4.0 ini, alat atau mesin hanya dijadikan sebuah pemicu dan agen yang membawa perubahannya adalah MANPOWER atau SDM itu sendiri.
Era Revolusi Industri 4.0
Perkembangan Revolusi Industri 4.0
❑ Revolusi Industri 4.0 adalah era yang saat ini kita jalani di mana pengembangan teknologi lebih lanjut seperti:
▪ 5G-High speed internet,
▪ Smart Sensor,
▪ Smart Robotic,
▪ Internet of things (IoT)
▪ Artificial Intelligence (AI)/ML,
▪ 3D Printing
▪ Cloud Computing,
▪ Autonomous Vehicle,
yang merevolusi setiap proses mulai dari produksi hingga distribusi dan berfokus kepada keberlanjutan (Sustainability).
❑ Teknologi ini menciptakan Konektivitas antara Manusia–Data–Mesin.
❑ Aplikasi bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya pun bermunculan di era ini seperti: ojek online, tarik tunai lewat ponsel, sampai warung digital.
❑ Dalam skala industri, RI-4.0 meningkatkan kemampuan software dan internet untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.
❑ Salah satu contohnya adalah pengumpulan data historis mesin oleh software yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance bulanan secara otomatis.
❑ Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga menghasilkan
keputusan logis layaknya manusia.
Prediksi Revolusi Industri-5.0
❑ Hingga saat ini, kita sudah melihat adanya:
▪ Revolusi Industri 1.0 yang ditandai dengan adanya era kebangkitan Mesin,
▪ Revolusi Industri 2.0 yang ditandai dengan adanya era kebangkitan Transportasi atau Otomasi,
▪ Revolusi Industri 3.0 yang ditandai dengan adanya era kebangkitan dari Komputer atau Komputasi,
▪ Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan adanya era kebangkitan Internet.
▪ Diperkirakan oleh negara Jepang yang mengumumkan akan kemungkinannya Revolusi konsep Industri-5.0 yang disebut sebagai era kebangkitan Society-5.0.
❑ Konsep yang diusung pada Industri 5.0 ini sendiri akan lebih fokus terhadap kombinasi antara pendayagunaan antara berbagai aspek, seperti: Manusia, Data, serta Teknologi. Walaupun memiliki kemiripan dengan era revolusi sebelumnya, namun kedua era ini sama sekali berbeda berdasarkan fokusnya.
❑ Pada Revolusi Industri 4.0 yang memiliki fokus ke efektivitas
produksi dan sedangkan Revolusi Industri-5.0 ditunjukkan lebih
berfokus kepada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Industri-4.0 dan Society-5.0 saling terkait dan melengkapi satu sama lain dalam hal perkembangan teknologi dan perubahan sosial.
❑ Industri-4.0 menyediakan Landasan Teknologi untuk mewujudkan Visi dan mempercepat Transisi menuju Society-5.0, di mana teknologi digunakan secara menyeluruh untuk mencapai kemajuan Sosial dan Kualitas Hidup yang lebih baik.
❑ Industri-4.0 dan Society-5.0 adalah 2 Gagasan yang Saling Mendukung dalam perkembangan Teknologi dan Perubahan Sosial.
❑ Industri-4.0 berperan penting dalam mendorong kemajuan Society-5.0 dengan memanfaatkan teknologi digital dan otomasi di sektor industri guna menciptakan produk dan layanan yang berkelanjutan dan mudah dijangkau masyarakat.
❑ Terdapat Tantangan dan Risiko dalam mencapai Keseimbangan yang Optimal antara Industri-4.0 dan Society-5.0, contohnya:
▪ Risiko Pengangguran akibat otomatisasi produksi atau
▪ Bahaya terkait privasi dan Keamanan Data akibat teknologi canggih.
❑ Diperlukan Perencanaan dan Pengelolaan yang efektif agar teknologi tersebut dapat dimanfaatkan secara Positif dan memberikan Manfaat bagi Masyarakat.
❑ Meskipun terdapat Kemajuan Teknologi dan Industri yang Pesat, sebagai
Manusia, kita tetap perlu menjaga Sifat Kemanusiaan kita, yang perlu Terus
Berkomunikasi dan Menjalin Hubungan.
Revolusi & Transformasi Digital
DEFINITION
R E V O L U S I D I G I T A L
Teknologi yang mendasari ditemukan pada tahun 1980 ini dan menjadi ekonomis untuk diadopsi secara luas setelah penemuan Personal Computer.
Dalam Komunikasi Digital, misalnya perangkat keras mengulangi kemampuan mampu memperkuat Sinyal Digital dan menyebarkannya tanpa kehilangan informasi dalam sinyal.
Hal yang sama pentingnya dengan revolusi adalah kemampuan untuk dengan mudah memindahkan informasi digital antara media, dan untuk mengakses atau mendistribusikannya jarak jauh.
❑ Revolusi Digital atau dikenal sebagai Revolusi Industri 3.0 adalah Pergeseran dari teknologi elektronik mekanik dan analog menuju Teknologi Elektronik Digital.
❑ Revolusi ini dipicu oleh sebuah generasi remaja yang lahir pada tahun 80-an.
❑ Revolusi digital telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih saat ini.
Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia.
Adanya
Revolusi Digital ini kemudian memunculkan
Revolusi Industri 4.0
yang juga disebut
Cyber Physical System.
DEFINISI
DIGITISASI
Digitalisasi adalah proses membuat atau mem-perbaiki PROSES BISNIS dengan menggunakan TEKNOLOGI dan DATA DIGITAL.
Digitisasi adalah proses mengubah sesuatu yang berbentuk non digital menjadi digital.
Contoh praktiknya:
• Memindai dokumen kertas dan menyimpannya di hard drive komputer sebagai dokumen digital.
• Awalnya memanfaatkan kertas untuk mencatat dan melihat data, lalu saat ini sudah beralih ke spreadsheet Excel.
DIGITALISASI
Jika sudah ditahap digitalisasi, perusahaan sudah mampu mengu-bah → proses bisnis menjadi lebih efisien, produktif, dan mengun-tungkan.
Contoh praktiknya:
Mengunggah data atau informasi ke cloud dan membagikannya ke kolega agar dapat diakses dan dilihat secara bersamaan, lalu dianalisa untuk keperluan bisnis.
Teknologi Data Digital
➢ Business
➢ Pendapatan
➢ Budaya Digital Non Digital
Digital
Digitisasi – Digitalisasi – Transformasi Digital
DEFINISI
TRANSFORMASI DIGITAL
Transformasi digital adalah proses TRANSFORMASI AKTIVITAS, PROSES, dan MODEL BISNIS secara keseluru- han dengan memanfaatkan perkem- bangan teknologi.
Tujuan utamanya adalah:
Meningkatkan:
❑ Efisiensi,
❑ Mengelola risiko, dan
❑ Menemukan peluang bisnis baru.
Contoh praktiknya:
Menggunakan aplikasi atau sistem untuk menganalisa data. Tujuannya untuk menda- patkan insight baru yang berguna untuk pengembangan produk dan meningkatkan strategi layanan pelanggan.
Proses ini tidak membutuhkan banyak inter- aksi manusia karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem. Hasilnya dapat meningkatkan efisiensi dalam hal waktu dan biaya, yang pada akhirnya juga dapat me- ningkatkan hasil penjualan.
Transformasi Digital bukan hanya soal Disrupsi atau Teknologi. Ini tentang Nilai (VALUE), Sumber Daya Manusia (PEOPLE), Pengoptimalan (OPTIMIZATI- ON), dan Kemampuan untuk Beradaptasi dengan cepat (AGILE) ketika hal tersebut diperlukan melalui penggunaan Teknologi dan Informasi yang Cerdas.
Di beberapa negara, seperti Jepang, transformasi digital bahkan bertujuan untuk memberikan dampak pada seluruh aspek kehidupan dengan inisiatif Society-5.0 (yang memiliki beberapa kesamaan dengan visi transformasi industri Industri 4.0).
Digitisasi – Digitalisasi – Transformasi Digital
Strategi Digital adalah Proses Menen- tukan Visi, Tujuan, Peluang, dan Akti- vitas terkait organisasi untuk memak- simalkan Manfaat Bisnis dari Inisiatif Digital bagi Organisasi.
Strategi Digital, Kapabilitas dan Faktor-Faktor Kritikal lainnya dapat membantu negara menjadi Lebih Mature secara digital.
STRATEGI DIGITAL
Tips for
Successful Digital
Transformation
DX
Main Technology in Industry 4.0
Ciri khas dari Revolusi Industri 4.0 yaitu
UNIVERSALITAS
dalam aplikasi industri.
Teknologi yang ada pada Revolusi Industri 4.0 mampu mengambil sebagian besar aktivitas perekonomian.
Tren ini mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk dunia kerja dan gaya hidup.
Adapun beberapa teknologi yang menjadi fokusnya adalah:
✓ Internet of Things (IoT)
Penggabungan mesin digital, mekanis, serta komputasi untuk menjalankan berbagai fungsi melalui komunikasi yang terhubung dengan internet.
✓ Cloud Computing
Teknologi yang menggunakan internet sebagai sarana pengelolaan data serta aplikasi Big Data (Kumpulan data yang sangat besar dan banyak). Dibutuhkan pengelolaan yang baik dan benar untuk mempermudah mengambil keputusan di organisasi atau perusahaan secara bijak.
✓ Artificial Intelligence (AI)
Teknologi mesin atau komputer yang memiliki tingkat kecerdasan yang sama seperti manusia. AI membutuhkan daya yang saling tersambung.
3D Printing
Smart Sensor
Blockchain Nano Technology
6G Communication Metaverse
TEKNOLOGI PENDORONG & DERIVATIF DALAM INDUSTRY-4.0
Smart Drones
Advanced Material Quantum Computing Bio Technology
Autonomous Driving
DIGITAL SERVICES
FACTORY OPERATIONS
RETAILER TRANSPORT
CITY HOME HEALTH
CONNECTED
IS DATA THE NEW OIL?
Smart Sensors
Power Plant Distributed Control System
PI System
Data Storage 100,000
Sensors
1 mili
second 8760 jam 36.000
second
THE ABUNDANCE OF DATA
Jumlah Data Yang Dapat Diakuisisi dari Seluruh Pembangkit di Indonesia
3.15 ZILLION DATA Per Tahun
Aplikasi Teknologi Industry-4.0 dalam Dunia Industri
Proses Akuisisi Data dari Mesin Pembangkit Sampai Data Storage
Data as The New Oil Is Not Enough
The notion that “Data is the New Oil” has been around for quite some time. Generally credited to mathematician Clive Humby:
• Data is the new oil. Like oil, data is valuable, but if unrefined it cannot really be used.
• It has to be changed into gas, plastic, chemicals, etc. to create a valuable entity that drives profitable activity. So, must data be broken down, analysed for it to have value.
• Data is the new oil because data can be used to derive insights.
• Depending on what a company does, insights can drive customer retention, upselling, new revenue models, advertising, etc.
• If data is the new oil, insights are the new money.
• Due to advances in computing, internet of things, machine generated data and more, data volumes are now exploding.
Clive Humby
-
MathematicianOutlier removing dengan:
✓ IQR (Inter Quartile Range)
✓ Z-Score
✓ Boxplot
Da ta Pr e -Pr ocess ing
Data Transformation Data Cleaning
Data Integration
Proses untuk menghilangkan data-data yang merusak inti dari data tersebut, seperti: noise, null value, outlier dan duplicate value.
Proses penggabungan dua multiple data menjadi satu, agar pemrosesan datanya lebih cepat dan akurat [Principal Component Analysis (PCA), Covariance dan Correlation].
Data Reduction Dimensionality Reduction (dengan PCA untuk menghilangkan kolom data yang tidak digunakan) dan Data Filtering. Selain itu dengan mengurangi jumlah sampel dengan data yang berguna saja.
• Data Discretion, yaitu mengubah data menjadi data yang bisa dibaca (misalnya: data nominal menjadi numerik).
• Data Scaling or Data Normalization, yaitu mengubah data dengan rentang nilai tinggi dan nilai rendahnya menjadi 0 dan 1.
Raw Data Data Pre-Processing “Pre-Processed Data is New Oil”
Remove Null Value dengan:
✓ Library dalam Pandas Remove Duplicate Value dengan:
✓ Library Algorithm dalam Pandas
✓ Renaming values (filter
unique value)
MACHINE LEARNING
PEMANFAATAN MACHINE LEARNING DALAM INDUSTRI PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
Machine Learning
Supervised Learning
Unsupervised Learning
Semi Supervised Learning
Reinforced Learning
Regression Classification
Prognostic
Diagnostic Root Caused of Failure
Remaining Time
Application Deliverables Algorithm
Type of ML
Clustering To Find Data Distribution
Belum ada Pemanfaatan Real di Lapangan
Start form Clustering then
Classification
Image & Audio Processing
Face Recognition untuk Health Analysis
Learning from
Mistake Smart Robotics
Pemanfaatan lanjut dari Teknologi Digital Industry-4.0 yang akan menjadi Trend Business
Disruption di masa
depan.
TUGAS
DATA SCIENTIST
YANG
DIHARAPKAN
SEBUAH
PERUSAHAAN
If Data is a Crucial Asset for Organization, It’s Time to Get
the Dividend
SUMMARY ❑ Revolusi Industri yang terjadi di masa ini sebagai sebuah Proses Pemampatan Ruang dan Waktu yang Semakin Terkompresi.
❑ Revolusi Digital merupakan Revolusi Industri 3.0 yang menjadi dasar bagi munculnya Revolusi Industri 4.0 atau Cyber Physical System yang berbasis Teknologi dan Data Digital.
❑ Teknologi dan Data Digital menjadi pemicu Disruptive Business yang menenggelamkan industri yang tidak siap dan memunculkan New Industrial Start Up sampai skala Unicorn dan Decacorn.
❑ “Data is not the New Oil Yet, But Pre-Processed or Clean Data is.”
❑ The Abundance of Data dapat dimanfaatkan dalam pengembangan Algoritma-Algoritma Pengambilan Keputusan Bisnis baik secara Offline maupun Realtime.
❑ Dalam Era Industry 4.0, peran pada Data Scientist menjadi penting,
karena di era ini butuh kecepatan analisis dalam Pengambilan
Keputusan Bisnis yang Akurat berbasis Data (Data-Driven)
dibanding keputusan bisnis klasik berbasis intuisi.
TERIMA KASIH
QUIZ
1. Buatkan Peta Timeline Perkembangan Revolusi Industri 1.0 sampai ke-4.0, Ciri-ciri dan Faktor-Faktor Pemicunya (Dalam 1 Slide PPT).
2. Diskusikan Kelebihan dan Kekurangan dari masing-masing Era Revolusi Industri tersebut! (Uraikan dalam bentuk Tabel Pro-Cons!).
3. Jika kemungkinannya akan terjadi dalam waktu dekat, apakah yang membedakan Revolusi Industri-4.0 dengan Revolusi Industri-5.0 dan Teknologi apa saja yang diprediksi akan menjadi pemicu munculnya RI-5.0! (Uraikan!)
4. Apakah Perbedaan Revolusi Industri-4.0 (Versi Jerman) dengan Society-5.0 (Versi Jepang), Uraikan!
TUGAS KELOMPOK (1 Kelompok = 4~5 Orang)
Tugas dibuat dalam
Materi PPT, Dikumpulkan Minggu Depan sebelum Kuliah
Minggu
Berikutnya!