0VERVIEW OCS
Sistem Elektrifikasi DC
01
Overview SistemElektrifikasiDC
0VERVIEW OCS
Komponen Utama LAA
02
KomponenUtama OCS
Trolley/Contact Wire
Feeder Wire
Messenger Wire Hanger
Feeding Branch
Overhead Ground Wire
Pull-Off Cantilever
Arm
0VERVIEW OCS
LAA Di INDONESIA
03
Macam-macamLAA di IndonesiaBelanda Perancis Jepang
0VERVIEW OCS
SPESIFIKASI KAWAT
04
SpesifikasiKawatLAANo Teknologi
Jenis Kawat
Trolley Maessenger Feeder Overhead Ground
Wire Guy Wire 6kV Distribution Hanger
Material Area
(mm2) Material Area
(mm2) Material Area
(mm2) Material Area
(mm2) Material Area
(mm2) Material Area
(mm2) Material
Area (mm2)
1 Belanda GT Cu 2 x 107
BCC 95 BCC 240 St 35 - - - - BCC 16
150 SC 16
2 Jepang
GT Cu 1 x 110 St 90
BCC 2 x 185 St 55
St
55 Cu 35
Bar SUS304
-
2 x 300 90
135
3 Perancis GT Cu 2 x 107 Bz 116.24 BCC 261.54 St 56 St 90 St 50 SC 16
DC SYSTEM
FEEDING SYSTEM
05
• Feeding System (Sistem Penyulang) terdiri dari peralatan penyulang dan peralatan overhead catenary yang menyuplai daya ke kereta, dan sistem arus balikan (return circuit system) yang menerima beban arus balik ke Gardu Traksi DC.
• Jalur Feeder dipasang dengan mengantisipasi terjadinya drop tegangan dari sirkuit feeder dan kapasitas arus dari contact/trolley wire
• Sistem penyulang juga dibuat parallel melalui sebuah jalur feeder yang dihubungkan ke beberapa Gardu Traksi DC
TYPICAL FEEDING SYSTEM
FEEDING SYSTEM
06
LAYOUT FEEDING SYSTEM ST JATINEGARA FEEDING SYSTEM
07
FEEDING SYSTEM
CROSS FEEDER
08
Cross Feeder StasiunJatinegaraFEEDING SYSTEM
CROSS FEEDER
09
Cross Feeder StasiunJatinegaraFEEDING SYSTEM
CROSS FEEDER
10
Cross Feeder GarduKaret
FEEDING SYSTEM
CROSS FEEDER
11
MRI hu MRI hi
Jalur 1 Jalur 2-3
Jalur 4-5-6 Jalur 7-8
Cross Feeder StasiunJatinegara
LAYOUT DISCONNECTING SWITCH (DS) OUTDOOR
FEEDING SYSTEM
12
FEEDING SYSTEM
DS OUTDOOR
13
DSStrukturStasiunJatinegara
FEEDING SYSTEM
DS OUTDOOR
14
DSStrukturStasiunJatinegara
FEEDING SYSTEM
FEEDER WIRE AND FEEDING BRANCH ASSEMBLY
15
Feeder Wire
• Feeder Wire menggunakan Hard-Drawn Copper Stranded Wire BCC-H 300 mm2
• Feeder Wire ditensi sebesar 1.200 kgf
• Feeding Branch menggunakan Kawat Hard Drawn Copper Stranded Wire BCC-H 185 mm2yang dihubungkan dengan Y- Divergence Cu 100 mm2
• Antar Feeding Branch dipasang maksimal 250 m, dan diakhir Feeder Wire Maksimal 125 m.
FEEDING SYSTEM
FEEDER WIRE AND FEEDING BRANCH ASSEMBLY
16
Feeding Branch
RETURN CIRCUIT FEEDING SYSTEM
17
CONTACT SYSTEM
SIMPLE CONTACT WIRE ASSEMBLY
18
Simple Contact Wire Assembly
• Pantograf Kereta bergesekan dengan pada Contact/Trolley Wire Cu GT (Groove Trolley) 110 mm2
• Contact Wire ditensi sebesar 900 kgf
• Contact Wire dibawa oleh Messenger Wire, Galvanized Stranded Wire St 90 mm2, yang dihubungan dengan Hanger
• Messenger Wire ditensi sebesar 900 kgf.
• Contact Wire dipasang zig-zag dengan deviasi maksimal 300 mm untuk track lengkung dan maksimal 200 mm untuk track lurus.
• Tinggi nomimal Contact Wire dari top rel adalah 5300 mm, minimal 4300 mm dan maksimal 5700 mm
• Gradien/kelandaian contact wire maksimal 5 ‰ pada track utama (main track) dan 15‰pada track samping (side track)
• Satu span Contact Wire dan Messenger Wire maksimal 1600 m
CONTACT SYSTEM
HANGER
19
• Hanger menggunakan tipe Hanger Bar SUS 304 untuk yang bukan insulated dan tipe FRP Bar untuk yang insulated
• Jarak pemasangan antar hanger 5 m
• Panjang Minimum hanger 150 mm
Hanger
CONTACT SYSTEM
PULL-OFF EQUIPMENT
20
• Pull-off Equipment digunakan pada track lengkung (R<1600) untuk menarik contact wire sesuai dengan deviasi yang diharapkan
• Pull-off Equipment menggunakan tipe pull-off bowed L=900 mm
• Pull-off Equipment tipe insulated menggunakan pull- off bowed L=900 mm tipe FRP
• Sudut tarikan contact wire terhadap pull-off sebesar 110
• Untuk contact wire menuju pembuangan menggunakan pull-off tipe pulley
Pull-Off Equipment
CONTACT SYSTEM
STEADYING EQUIPMENT
21
• Steady Equipment digunakan pada track lurus (R>1600) untuk menyesuaikan contact wire sesuai dengan deviasi yang diharapkan
• Pull-off Equipment menggunakan tipe pull-off bowed L=900 mm
• Pull-off Equipment tipe insulated menggunakan pull- off bowed L=900 mm tipe FRP
• Sudut tarikan contact wire terhadap pull-off sebesar 110
Steadying Equipment
CONTACT SYSTEM
STEADY BRACE
22
Steady Brace
• Steady Brace digunakan pada track lurus (R>1600) untuk menyesuaikan contact wire sesuai dengan deviasi yang diharapkan
• Biasanya digunakan pada posisi cross-over dimana jarak antar contact wire pendek (jarak < 4m)
• Steady Brace menggunakan pull-off tipe lurus L=750 mm yang menggantung pada kawat ST 55 mm2
• Pull-off Equipment tipe insulated menggunakan pull- off bowed L=900 mm tipe FRP
CONTACT SYSTEM
AUTOMATIC TENSIONING DEVICE PULLEY-TYPE
23
ATDPulley
• ATD merupakan alat penegang contact wire dan messenger wire secara otomatis sehingga dapat mempertahankan tensi kawat pada perubahan cuaca dan suhu.
• ATD tipe Pulley menggunakan rasio 1:4 sehingga bandul (Counter weight) seberat 225 kgf (4 bandul @ 50 kgf dan 1 bandul @ 25 kgf) digunakan untuk menegangkan contact wire 900 kgf
• Digunakan di dua sisi untuk bentangan contact wire
>800 m
• Digunakan pada satu sisi untuk bentangan contact wire 600 m s.d. 800 m
CONTACT SYSTEM
AUTOMATIC TENSIONING DEVICE SPRING-TYPE
24
ATDSpring
• ATD tipe Spring yang digunakan untuk menegangkan contact wire 900 kgf
• Digunakan di dua sisi untuk bentangan contact wire 300 m s.d. 800 m
• Digunakan pada satu sisi untuk bentangan contact wire < 300 m
CONTACT SYSTEM
FIXED TERMINATION
25
FixedTermination
• Fixed Termination digunakan untuk menegangkan Contact Wire yang dipasang pada sisi lain dari ATD Pulley/Spring.
• Digunakan di satu sisi berpasangan dengan ATD Pully-Type untuk bentangan contact wire 600 m s.d.
800 m
• Digunakan di satu sisi berpasangan dengan ATD Spring-Type untuk bentangan contact wire < 300
CONTACT SYSTEM
OVERLAP AIR SECTION
26
Overlap Air Section
• Overlap Air Section digunakan untuk memisahkan dua span/section Contact Wire secara elektrik dan mekanik.
• Pemisahan secara elektrik bertujuan agar dua tegangan berbeda yang mensuplai masing-masing contact wire tidak bercampur.
• Pemisahan mekanik bertujuan agar memudahkan perawatan
• Overlap Air Section biasanya terletak di ujung emplasemen yang berbatasan dengan lintas atau ditengah-tengah lintas yang disuplai dari dua tegangan berbeda maka dipisahkan dengan overlap air section.
CONTACT SYSTEM
OVERLAP AIR JOINT
27
Overlap Air Joint
• Overlap Air Joint digunakan untuk memisahkan dua span/section Contact Wire dan mekanik saja.
• Pemisahan mekanik bertujuan agar memudahkan perawatan
• Overlap Air Joint biasanya terletak di satu section Contact Wire yang disuplai dari tegangan yang sama namun karena track yang terlalu Panjang sehingga perlu dibuat dua span untuk memudahkan instalasi dan perawatan.
CONTACT SYSTEM
SECTIONING DEVICE
28
Section FRP
• Sectioning Device FRP-Type digunakan untuk memisahkan 2 tegangan berbeda pada satu span contact wire yang sama.
• Biasanya terletak pada crossing yang menghubungan dua jalur yang berbeda sumber tegangan
• Biasanya juga digunakan untuk memisahkan tegangan pada jalur dipo
CONTACT SYSTEM
SECTIONING DEVICE
29
Section Porcelain
• Sectioning Device Porcelain-Type digunakan untuk memutus tegangan contact wire dan messenger wire karena kedua kawat tersebut akan dilakukan pematian (dead end) pada tiang/struktur lain.
• Biasanya section ini diperlukan karena kawat pembuangan menuju pematian melewati beberapa kawat aktif yang berbeda sumber tegangan, sehingga kawat pembuangan perlu dikosongkan tegangannya.
CONTACT SYSTEM
CROSS-OVER EQUIPMENT
30
Cross-Over Equipment
• Cross-Over Equipment digunakan untuk menstabilkan posisi dua contact wire dan messenger wire yang bersilangan sehingga tidak terjadi penggeseran posisi serta digunakan untuk menyamakan beda potensial masing-masing kawat.
• Beda ketinggian antara Main Contact Wire dan Siding Contact Wire maksimal 30 mm pada titik dimana jarak antara 2 contact wire adalah 900 mm.
PROTECTION SYSTEM
OVERHEAD GROUND WIRE ASSEMBLY
31
Overhead Ground Wire
• OHGW dipasang untuk melindungi Jaringan LAA dari sambaran petir agar dapat ditanahkan (Grounding)
• Satu Section OHGW dipisahkan dengan Arching Horn dan dilakukan pentanahan.
PROTECTION SYSTEM
ARCHING HORN
32
Arching Horn
• Arching Horn digunakan untuk memisahkan dua section OHGW
• Dipasang Max tiap 250 m
PROTECTION SYSTEM
GROUNDING DEVICE
33
Grounding Device
• Grounding Device dipasang padan tiang Struktur dan dihubungkan ke bumi dengan nilai hambatan maksimal 2 ohm, biasanya digunkan nilai
< 1 ohm
• Untuk mendapatkan nilai hambatan/resistansi yang sesuai, dapat dilakukan pemasangan grounding stick tambahan secara parallel sampai mendapatkan nilai yang diharapkan
• Pemasangan kabel grounding bisa dilewatkan lubang tiang yang disediakan pabrikan tiang atau diluar tiang dengan dipasang pengaman
PROTECTION SYSTEM
LIGHTNING ARRESTER
34
Lightning Arrester
• Lightning Arrester dipasang pada Feeder Wire untuk pengaman dari sambaran petir.
• Dalam Satu Jalur Feeder Wire dipasang maksimal tiap 500 m atau kurang.
SUPPORTING STRUCTURE
CONCRETE POLE
35
Concrete Pole
• Tiang Beton (Concrete Pole) dipasang pada samping kanan kiri rel dengan ruang bebas minimal sebesar 2.75 m dari titik tengah track ke bibir tiang
• Tiang yang digunakan berdiameter 350 mm atau 400 mm tergantung spesifikasi dan kekuatan yang dibutuhkan.
Normalnya Berdiameter 350 mm, tinggi 12 m dan momen bendingnya 50 atau 65 kN.m (Tiang 12-C35-N65 atau 12-C35- N50)
• Tiang dipasang pada jarak tertentu mengikuti lengkung track dan nilai deviasi contact wire yang diharapkan.
• Pondasi terdiri dari tipe I (Untuk Track Lurus dan menggunakan Cantilever Single) dan tipe T (Untuk track Lengkung dan struktur selain cantilever single)
• Tiang dilengkapi lubang grounding untuk pemasangan grounding
Radius Track Standar Jarak (m) Track Lurus dan R > 800 m 60
R ≥ 600 m 50
R ≥ 400 m 40
R ≥ 300 m 30
R ≥ 100 m 20
SUPPORTING STRUCTURE
STEEL MAST
36
Steel MAst
• Steel Mast digunakan untuk kebutuhan kekuatan struktur yang besar.
• Steel Mast perlu digrounding karena termasuk konduktor yang baik
• Steel Mas memiliki ukuran 450 mm x 450 mm sehingga lebih besar dari Concrete Pole
• Jarak Bebas Steelman Maksimal 2750 mm dari as track ke bibir terluar steel mast.
SUPPORTING STRUCTURE
V-TRUSS BEAM
37
V-Truss Beam
• V-Truss Beam Digunakan untuk membuat portal/gawangan antara 2 tiang untuk menjadi struktur penyangga jaringan LAA
• Biasanya V-Truss Beam Berukuran hingga 25 m
• V-Truss Beam biasanya di gunakan di overlap air section dan overlap air joint serta di emplasemen untuk mengcover 2 jalur atau lebih.
SUPPORTING STRUCTURE
WARREN TRUSS BEAM
38
Warren Truss Beam
• Warren Truss Beam Digunakan untuk membuat portal/gawangan antara 2 tiang untuk menjadi struktur penyangga jaringan LAA
• Biasanya Warren Truss Beam Berukuran hingga 25 s.d 35 m
• V-Truss Beam biasanya di gunakan di emplasemen untuk mengcover lebih dari 2 Jalur.
SUPPORTING STRUCTURE
TENSIONING BEAM
39
Tensioning Beam
• Tensioning Beam digunakan untuk menahan kawat dengan tensi yang cukup besar
• Biasanya digunakan di cross feeder
• Tensioning Beam berukuran sesuai dengan kebutuhan
SUPPORTING STRUCTURE
CANTILEVER SUPPORT
40
Cantilever Support
• Cantilver merupakan struktur paling ringan karena hanya digunkan untuk menopang satu contact wire dan satu messenger wire
• Cantiever Single Type digunakan untuk memasang Steadiying Equipment Pipe-Type dan untuk pull-off equipment yang menarik ke arah tiang.
• Cantiever Single Type digunakan untuk memasang pull-off equipment yang menarik ke arah luar tiang.
SUPPORTING STRUCTURE
STAY GUY V-TYPE
41
StayGuy V-Type
• Stay Guy V-Type digunakan untuk menahan pematian Contact Wire dan Messenger Wire pada tiang
• Stay Guy V-Type menggunakan kawat St 90 mm2 yang dipasangkan Guy Block
• Fungsi Stay Guy dipasang agar tiang dan pondasi tidak miring karena tertarik tensi yang besar
SUPPORTING STRUCTURE
STAY GUY SINGLE TYPE
42
Stay Guy Single Type
• Stay Guy Single Type digunakan untuk menahan pematian Feeder Wire maupun OHGW pada tiang
• Stay Guy Single Type menggunakan kawat St 135 mm2 untuk Feeder Wire dan kawat St 55 mm2 untuk OHGW yang dipasangkan Guy Block
• Fungsi Stay Guy dipasang agar tiang dan pondasi tidak miring karena tertarik tensi yang besar