• Tidak ada hasil yang ditemukan

IRMA AYU NINGSIH WARDANA 70200117096

N/A
N/A
Muhammad Hamdisyah

Academic year: 2023

Membagikan "IRMA AYU NINGSIH WARDANA 70200117096"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan persepsi sakit dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada lansia di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada lansia di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar.

Manfaat Penelitian

Hipotesis Penelitian

Terdapat hubungan antara waktu tunggu pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar. Terdapat hubungan antara persepsi sakit dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada lansia di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada lansia di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar.

Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada lansia di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar.

Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Variabel ini menggunakan skala Guttman yang terdiri dari 4 pertanyaan, dimana jawaban “Ya” mempunyai skor 1 dan “Tidak” memiliki skor 0. Range (R) = skor tertinggi – skor terendah. a) Jauh : Jika responden memperoleh skor ≥50% dari total persentase jawaban responden terhadap suatu pertanyaan. Range (R) = skor tertinggi – skor terendah. a) Cepat : Jika skor responden ≥50% dari total persentase jawaban responden terhadap suatu pertanyaan.

Range (R) = skor tertinggi – skor terendah. a) Baik : Jika responden memperoleh skor ≥50% dari total persentase jawaban responden terhadap suatu pertanyaan.

Kajian Pustaka

65 orang Peran tenaga, dukungan keluarga dan kepercayaan dalam praktik berhubungan dengan pemanfaatan posyandu pada lansia. Selain itu juga terdapat perbedaan yang mendasar yaitu lokasi dan waktu survei berbeda dengan survei sebelumnya dan judul yang sama belum pernah dilakukan di Puskesmas Tamamaung.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Umum Tentang Lansia
  • Tinjauan Umum Tentang Puskesmas
  • Tinjauan Umum Tentang variabel yang Diteliti
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep

Lokasi pelayanan kesehatan hendaknya mudah dijangkau (accessible) sehingga pelayanan kesehatan yang baik dan merata dapat tercapai. Biaya pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan standar perekonomian masyarakat tidak mampu memberikan pelayanan yang merata dan hanya dapat dinikmati oleh masyarakat tertentu. Pelayanan kesehatan mencakup seluruh upaya organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mengobati dan mencegah penyakit, serta menghormati kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan komunitas.

43 Tahun 2019, Puskesmas merupakan upaya kesehatan masyarakat dan kesehatan perseorangan tingkat pertama yang diselenggarakan oleh lembaga pelayanan kesehatan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Puskesmas merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas. Trihono (2005) mengatakan bahwa tujuan pembangunan puskesmas adalah untuk membantu Indonesia mencapai pembangunan kesehatan nasional, yang berarti menjadikan masyarakat yang tinggal di wilayah kerja puskesmas lebih sadar, mau dan mampu hidup sehat guna mencapai derajat kesehatan yang tinggi. tingkat. tingkat kesehatan.

Menurut (Mubarak, 2012), peran puskesmas sangat strategis dalam mendorong pembangunan kesehatan masyarakat secara luas, pengambil kebijakan berdaya yang mampu memberdayakan pelayanan puskesmas secara penuh harus mendukung kebijakan umum seperti pendanaan, anggaran, fasilitas dan kompetensi. staf. . Selain itu, Puskesmas bertujuan untuk memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi yang komprehensif dan terintegrasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin besar pula kebutuhannya terhadap pelayanan kesehatan.

Salah satu pertimbangan penting dalam peningkatan pelayanan kesehatan adalah kemudahan menjangkau puskesmas, karena puskesmas berperan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan setempat. Memberikan pelayanan kesehatan baik fisik maupun mental tentu sulit. jauh dari tempat tinggal orang. Waktu tunggu yang lama mencerminkan bagaimana sistem layanan kesehatan menangani komponen layanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien, dan waktu tunggu sering kali menjadi keluhan pasien di beberapa sistem layanan kesehatan.

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Karakteristik Predisposisi
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Karakteristik Predisposisi

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel
  • Pengumpulan Data
  • Pengolahan dan Analisis Data

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,125 maka dapat disimpulkan p > 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,943 maka dapat disimpulkan p > 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,072 sehingga dapat disimpulkan p > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara cakupan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,573 maka dapat disimpulkan p > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara Persepsi Nyeri dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,380 maka dapat disimpulkan p > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Artinya tidak ada hubungan antara gender dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung Kota Makassar.

Tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah operasi Puskesmas Tamamaung, dibuktikan dengan uji statistik diperoleh nilai p=0,943 atau p>0,05. Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah operasi Puskesmas Tamamaung yang ditunjukkan melalui uji statistik diperoleh nilai p=0,380 atau p>0,05. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tambarana Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Mekarsari Tahun 2019. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas Palanro Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Barru.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel 4.11 di atas terlihat bahwa dari 88 responden, 17 orang laki-laki (19,32%) merupakan orang yang memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik, dan 9 orang laki-laki (10,23%) adalah orang yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik. Berdasarkan tabel 4.12 di atas terlihat bahwa dari 88 responden, 57 responden yang berpendidikan rendah (65,77%) memanfaatkan layanan kesehatan dengan baik, dan 18 responden (20,45%) yang berpendidikan rendah tidak memanfaatkan layanan kesehatan dengan baik. Berdasarkan Tabel 4.13 hasil analisis menunjukkan bahwa dari 88 responden terdapat 54 responden jarak pendek (61,36%) yang memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik dan 9 responden jarak pendek (10,23%) yang kurang memanfaatkan layanan kesehatan dengan baik. penggunaan layanan kesehatan.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 maka dapat disimpulkan p < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara jarak dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Berdasarkan tabel 4.14 hasil analisis menunjukkan bahwa dari 88 responden terdapat 61 responden (69,32%) dengan jarak terjangkau yang memanfaatkan layanan kesehatan dengan baik dan 16 responden (18,18%) dengan jarak terjangkau yang menggunakan layanan kesehatan kurang. jasa. Berdasarkan tabel 4.15 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 88 responden, 5 responden (5,68%) penderita penyakit menular memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik dan 3 responden (3,41%) penderita penyakit menular tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik. .

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,343 sehingga dapat disimpulkan p > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara diagnosis penyakit dengan penggunaan pelayanan kesehatan. Berdasarkan Tabel 4.16 hasil survei menunjukkan bahwa dari 88 responden, 21 responden (23,86%) yang memiliki waktu tunggu cepat memanfaatkan layanan kesehatan dengan baik dan 5 responden (5,68%) yang memiliki waktu tunggu cepat tidak memanfaatkan layanan kesehatan dengan baik. pemanfaatan jasa kesehatan baik Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,509 maka dapat disimpulkan p > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara waktu tunggu pelayanan dengan pemanfaatan jasa kesehatan. .

Berdasarkan tabel 4.17 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 88 responden, 66 responden (75%) yang mempunyai persepsi baik terhadap penyakitnya telah memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik dan 21 responden (23,86%) yang mempunyai persepsi baik terhadap penyakitnya. penyakit telah menggunakan lebih sedikit. layanan kesehatan. Berdasarkan tabel 4.18 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 88 responden, 66 responden (75%) mendapat dukungan keluarga karena menggunakan layanan kesehatan dengan baik dan 20 responden (22,73%) yang mendapat dukungan keluarga tidak menggunakan layanan kesehatan. Bagus.

Pembahasan

Tidak terdapat hubungan antara gender dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung, dibuktikan dengan uji statistik diperoleh nilai p=0,125 atau p>0,05. Ada hubungan antara jarak dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung, dibuktikan dengan uji statistik diperoleh nilai p=0,001 atau p<0,05. Tidak terdapat hubungan antara waktu tunggu pelayanan dengan penggunaan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung, dibuktikan dengan uji statistik diperoleh nilai p=0,509 atau p>0,05.

Tidak terdapat hubungan antara persepsi penyakit dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung yang dibuktikan dengan uji statistik diperoleh nilai p=0,573 atau p>0,05. -Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan lansia di Posyandun pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Baolan Kabupaten Toli-Toli. Gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tamangapa oleh pemulung di TPA Tamangapa Antang.

Berbagai faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan puskesmas oleh masyarakat di wilayah kerja puskesmas Medan Labuhan. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan jasa kesehatan pada petani rumput laut di desa Garassikang kecamatan Bangkala Barat kabupaten Jeneponto Tahun 2018. Terkait dengan praktek pemanfaatan jasa kesehatan remaja (Pkpr) oleh remaja di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo, semarang- kota.

Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta BPJS kesehatan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Diketahui bahwa lansia di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung merupakan kelompok yang rata-rata berpendidikan rendah sehingga dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik, sehingga pihak Puskesmas perlu melakukan inovasi dalam hal meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan. . , dalam hal ini meningkatkan sumber daya seperti peningkatan kualitas tenaga kesehatan dan pemberian informasi serta pengenalan gejala penyakit. Tenaga kesehatan di puskesmas sebaiknya memberikan pelayanan kesehatan di tempat yang mudah dijangkau oleh lansia dan relatif dekat dengan rumah lansia sehingga lansia tidak mengalami kendala dalam mengakses layanan kesehatan. Perlu adanya penambahan loket baru khususnya bagi lansia untuk mempercepat pelayanan dan menghindari antrian guna mempercepat akses pasien terhadap layanan kesehatan.

Staf senior di Puskesmas Tamamaung diharapkan dapat memberikan penyuluhan kepada lansia untuk menambah pengetahuan dan wawasan lansia, khususnya terkait bagaimana lansia memandang suatu penyakit. Mengatasinya dan bagaimana menyikapinya ketika sakit, peneliti berpesan kepada para lansia yang sadar akan penyakit tersebut namun tidak memanfaatkan layanan kesehatan agar benar-benar menyadari pentingnya kesehatan dengan selalu menjaga kesehatannya. dan keluarganya untuk meningkatkan status kesehatannya. Diharapkan kepada keluarga lansia untuk lebih mencari informasi mengenai aktivitas lansia di puskesmas, memantau dan mendampingi lansia bila ingin berobat ke puskesmas, serta memberikan semangat dan motivasi kepada lansia untuk tetap menggunakan obat. pelayanan kesehatan di Puskesmas. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan posyandu lansia di wilayah kerja puskesmas antar kota makassar.

Pada saat anda sakit, apakah anda memilih Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang paling sering anda datangi? Berapa lama untuk mendaftar saat menggunakan layanan kesehatan Puskesmas Tamamaung? Berapa lama Anda akan tinggal di unit penelitian selama menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tamamaung?

Berapa lama Anda menghabiskan waktu di apotek saat menggunakan layanan kesehatan Puskesmas Tamamaung? Apakah anggota keluarga mengingatkan Anda untuk selalu menjaga kesehatan, seperti berolahraga atau rutin berolahraga?

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori  .........................................................................
Tabel 1.1 Kajian Pustaka  No.  Nama Peneliti  Judul Peneliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Karakteristik Predisposisi

Referensi

Dokumen terkait