Islam Dalam Wacana
Kemodrenan (Tajdid)
Dr. Munawir Pasaribu.MA
Pendahuluan
Nabi Muhammad yang diutus untuk semua bangsa dengan risalahnya “rahamatan lil al-„Alamîn”, menunjukkan bahwa syariah yang dibawa bersifat universal, luas, luwes, dan cocok untuk semua tempat dan zaman.
Dalam hadis Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah
mengutus untuk umat ini pada setiap penghujung
seratus tahun, orang yang memperbaharuhi
agamanya”.
Pengertian secara Lughawi
Tajdid secara kebahasaan (lughawi) berarti pembaharuan, yakni proses memperbaharui sesuatu yang dipandang usang atau rusak.Tajdid
dari kata “ ” ديدجت ـ ددجي ـ ددج yang kata dasarnya
“ ” ديدج Tajdid didefinisikan “menghidupkan ajaran Quran dan Sunnah yang telah banyak
ditinggalkan umatnya, dan memurnikan
pemahaman dan pengamalan agama Islam dari
hal-hal yang tidak berasal dari Islam.
Pengertian Tajdid
“ Secara etimologi, tajdid berasal dari Bahasa Arab jaddada” yang artinya
memperbaharuhi, dan “tajaddada al-syai’”, artinya sesuatu itu menjadi baru. Sebagai contoh adalah kata-kata “jaddada al-wudûi”,
artinya memperbaharuhi wudhu, dan
“jaddada al-’ahda”, artinya memperbaharuhi
janji .”
Tajdid bahwa kata “baru”
lawan dari kata
“usang”, atau “jadîd”
(baru) lawan kata
“qadîm” artinya lama
Bahwa sesuatu yang diperbaharuhi itu telah ada permulaannya dan dikenal oleh orang
banyak
01
Makna Tajdid
Sesuatu itu telah dikembalikan kepada keadaan semula sebelum usang dan rusak
03
Bahwa sesuatu itu telah berlalu beberapa waktu, kemudian usang dan rusak,
02
Ayat dan Hadis Berbicara tentang Tajdid
“Dan mereka berkata: “Apakah kita sudah jadi tulang dan barang yang rapuh, maka kita
akan dibangkitkan sebagai kejadian yang baru.
QS. al-Isra: 49
Ayat Al-Quran tentang Tajdid
Dan mereka berkata: “Sesudah kami sesat di bumi, apakah kami akan berada
di kejadian yang baru, bahkan mereka bertemu dengan tuhan mereka dalam
keadaan kafir,( QS. al-Sajdah: 10)
Ayat Al-Quran tentang Tajdid
Hadis Nabi tentang Tajdid
ىِبَأ ْنَع
َلاَق َة َرْي َرُه ِةَّمُلأا ِهِذَهِل ُثَعْبَي َالله َّنِإ صلى الله عليه وسلم ِالله ُلوُس َر َلاَق :
اَهَنْيِد اَهَل ُدِّدَجُي ْنَم ٍةَنَس ِةَئاِم ِّلُك ِسْأ َر ىَلَع (
دواد وبأ هاور )
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengutus bagi umat ini (Islam) pada setiap menghujung seratus tahun seseorang yang
akan memperbaharui (mengadakan pembaharuan) bagi agamanya” (Diriwayatkan oleh Imam Abu
Dawud
Tajdid Menurut Muhammadiyah
Pemurnian
Peningkatan,
Pengembangan,
Modernisasi dan yang
semakna dengannya.
Penjelasan
Pemurnian sebagai arti tajdid yang pertama, dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran Islam yang berdasarkan dan bersumber kepada Al-Quran
dan Sunnah Shahihah (Maqbulah)
Pemurnian Sedangkan arti peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semakna dengannya, tajdid dimaksudkan sebagai penafsiran,
pengamalan, dan perwujudan ajaran Islam dengan tetap
berpegang teguh kepada Al-Quran
dan Sunnah Shahihah
Menghidupkan Kembali
Menghidupkan kembali apa yang telah dilupakan/
ditinggalkan dari ajaran-ajaran agama guna
mereformasi kehidupan Kaum Muslim secara umum ke arah yang lebih baik.Dalam hal ini makna tajdid
bukanlah mengubah yang lama dan
menghilangkannya dari aslinya untuk kemudian digantikan dengan sesuatu yang baru
ديدجت
Pendapat Para Ulama
Sebagai upaya menghidupkan
kembali apa yang telah hilang dan terhapus dalam penerapan
kandungan al-Qur’an dan al-
Sunah, serta perkara yang wajib
dikerjakannya.
Abu Sahal alSu’luqi
Mengembalikan agama kepada keadaan semula sebagaimana pada masa
Salaf yang pertama
Tajdid menurut ulama salaf
Menjadikan hukum agama agar berjalan dan menguasai dimensi kehidupan, dan segera
memperbaiki cara pengamalannya yang salah serta mengembalikan segi-
segi yang kurang
Menghidupkan agama, membangkitkannya, &
mengembalikannya kepada aslinya, seperti pada masa
ulama salaf yang pertama
Memelihara nas-nas agama yang asli secara benar dan bersih menurut
batasan dan ukuran yang telah ditetapkan
Menganalisa secara islami setiap hal yang baru, dan
menentukan pandangan Islam pada setiap kejadian, serta memperluas lapangan agama agar mecakup segala suatu yang bermanfaat dan sesuatu dengan tuntunan
dan tujuan-tujuannya
Menempuh jalan yang benar dalam memahami nas agama dan memaknainya dengan
keterangan yang telah digariskan oleh pola
pemikiran sunah
Membedakan mana yang termasuk agama, dan mana yang
mengotorinya, serta membersihkan agama dari penyelewengan itu, baik yang
timbul karena faktor-faktor intern dalam masyarakat muslim,
maupun faktor-faktor ekstern
1 2 3
4 5
6
Bentuk-bentuk Tajdid
01 Tajdid pada Zaman al-Khulafâ al-Râsyidûn
Memerangi kaum murtad
Mengumpulkan al-Quran
Memulai gerakan ekspansi Islam
Abu Bakar Al-Shiddiq
01
Bentuk-bentuk Tajdid
Tajdid pada Zaman al-Khulafâ al-Râsyidûn
Membuat Kalender Hijriyah
Menjaga pedoman akhlak di Masyarakat
Memperbaharui fiqih politik &
administrasi
Umar bin Khattab
Menciptakan keadilan sosial di kalangan Muslim
Ekpansi dan Membangun kota-kotanya
02
Bentuk-bentuk Tajdid
03
Tajdid pada Zaman al-Khulafâ al-Râsyidûn
Menyebarkan kebudayaan Islam dan Memperluas
Pembangunan Negara
Mengumpulkan al-Quran dalam satu mushaf
(Mushaf Usmani
Usman bin Affan
Bentuk-bentuk Tajdid
04
Tajdid pada Zaman al-Khulafâ al-Râsyidûn
Memerangi aliran ekstrem dalam Agama
Memerangi kelompok Khawarij yang
menyimpang
Ali bin Abi Thalib
Bentuk-bentuk Tajdid
02 Tajdid setelah Zaman al-Khulafâ al-Râsyidûn
Mengmbalikan sistem pemerintahan dari kerajaan ke Khalifah
Menerapkan prinsip keadilan
dalam hukum
Memperbaiki perangai raakyat dan amar
makruf dan nahi mungkar
Khalifaj Umar bin Abdul Aziz 01
Membentuk bait al- mal untuk kesejahteraan kaum
muslim
Bentuk-bentuk Tajdid
Tajdid Setelah Zaman al-Khulafâ al-Râsyidûn
Pembukaan Usul Fiqh
Meluruskan beberapa yang menyimpang dalam
Aqida
h
Pembelaan terhadap
Sunnah
Imam As-Safi’i
02
Bentuk-bentuk Tajdid
Tajdid Setelah Zaman al-Khulafâ al-Râsyidûn
Memerangi para penyeleweng
aqidah
Menampilkan metode baru dalam pembahasan aqidah
Meluruskan pendapat mutakallimun dalam
bidang aqidah
Imam Al-Asy’ari
03
Bentuk-bentuk Tajdid
Tajdid Setelah Zaman al-Khulafâ al-Râsyidûn
Mengkritik para filosof
Mengkritik Penyelewengan
terhadap ilmu kalam
Mengkritik ahli tasauf yang menyeleweng
Imam Al-Ghazali
04
Bentuk-bentuk Tajdid
Tajdid setelah Zaman al-Khulafâ al-Râsyidûn
Menghidupkan manhaj salaf dalam pemikiran dan Aqidah
Mengkritik para ahli logika, mutakallim, filososf, dan sufi
dalam aqidah
Membersihkan aqidah dan Syariah dari bidah
dan Khurafat dan membuka pintu ijtihad
dan memerangi taklid
Ibn Taimiyah
Memerangi pemikiran dan perbutan para
ahli sihir
Menepis pertentangan antara akal dan wahyu
05
Bentuk-bentuk Tajdid
03
Tajdid pada Zaman Modren
Menjelaskan ulang pengertian
Tauhid
Memberantas bidah dan
Khurafat
Membuka pintu ijtihad dalam bidang fiqh dan memerangi taklid
Muhammad Bin Abd Al-Wahhab
01
Bentuk-bentuk Tajdid
Tajdid pada Zaman Modern
Membebaskan ikatan taklid dan membuka pintu ijtihad
Menolak aliran naturalisme dan menegaskan pentingnya agama
Seruan pembentukan Pan –Islamisme dan berpegang kepada
mazhab salaf
Jamaluddin Al Afghani
Meluruskan pemahaman yang
salah terhadap prisnsip Islam
Berhukum kepada al- Quran dan Hadis
02
Bentuk-bentuk Tajdid
Tajdid pada Zaman Modren
Memerangi bidah dan
Khurafat
Seruan agar dibuka pintu ijtihad
Reformasi dalam bidang pendidikan,
pengajaran dan bahasa Arab
Muhammad Abduh
03
Standart Tajdid
Komitmen terhadap
masdariyyah dan marji’iyyah
Pemahaman yang benar terhadap syariah dan
kondisi zaman
Ta’sîl sebelum tanhîr, Mempunyai
tanggungjawab ilmiah, obyektif, dan menolak
kepalsuan
Bersifat jujur dalam berpegang
teguh terhadap agama ulama yang
luas dan dalam ilmu keislamannya
Mempunyai metode berpikir dan Metode
yang jelas
Mengetahui maksud dan tuntutan zaman